4 Gangguan yang terjadi pada anjing dan kucing masa menyusui – TANYA DOKTER HEWAN

4 Gangguan yang terjadi pada anjing dan kucing masa menyusui

4 Gangguan yang terjadi pada anjing dan kucing masa menyusu

 

Anjing dan kucing betina pasca melahirkan perlu melewati masa menyusui yang tidak mudah, terutama jika induk memiliki anak dalam jumlah yang banyak. Perhatian penuh untuk induk dan perawatan maksimal pun perlu diberikan untuk menjaga kesehatan serta memberi kenyamanan pada induk dan anak.

Pada masa menyusui ini, sangat rentan juga induk mengalami gangguan metabolisme maupun penurunan daya tahan tubuh. Saat daya tahan tubuh menurun maka sangat rentan induk terkena penyakit, tentu jika induk mengalami penyakit anak bisa tertular dan bisa juga mengakibatkan kondisi yang fatal bagi anak karena tidak disusui dengan penuh oleh induk.

Lalu, apa saja penyakit dan gangguan yang terjadi pada induk menyusui?

Berikut adalah 4 gangguan yang terjadi pada anjing dan kucing masa menyusui :

1.Hipokalsemia

Hipokalsemia atau eclampsia atau Milk Fever adalah kondisi dimana hewan kekurangan kadar kalsium didalam darah.

Kondisi ini seringkali ada pada hewan yang mengandung dan menyusui karena kebutuhan kalsium pada mas aitu tinggi.

Gejalanya terlihat saat mengandung atau 1-3 minggu setelah melahirkan.

Apa yang menyebabkan Hipokalsemia ? 

Penyebab terjadinya hipokalsemia adalah asupan kalsium kurang atau berlebih. Kondisi ini lebih sering terjadi pada anjing dibandingkan kucing.

Pemilik yang memberikan suplemen kalsium berlebih membuat kalsium dalam darah tinggi dan mengakibatkan kerja kelenjar parathyroid berlebihan.

Kelenjar parathyroid menghasilkan hormon yang menyeimbangkan kalsium.

Kalsium berlebih akan disimpan ditulang.

Jadi karena kalsium berlebih, hormon akan bekerja mengatur agar kalsum darah tetap seimbang dengan menyimpan di tulang. Hal ini menyebabkan kalsium yang beredar di darah berkurang.

Bagaimana gejala anjing yang mengalami hipokalsemia? 

  1. Sempoyongan saat berjalan
  2. Kejang hingga keluar air liur berlebih (sama seperti keracunan)
  3. Gelisah
  4. Diare
  5. Demam.

Bagaimana penanganan anjing yang mengalami hipokalsemia? 

1.Jika anjing dan kucing kejang hingga mengeluarkan liur, segera periksakan ke dokter hewan. Sebaiknya tidak ditunda karena akan memperburuk kondisi.

2. Jika sudah positif berdasarkan pemeriksaan dokter, maka sebaiknya induk tidak lagi menyusui anak sementara waktu. Anak bisa disusui dengan menggunakan susu formula/

3. Pastikan anjing nyaman selama perawatan, berikan makanan sesuai dengan saran dokter.

2. Mastitis 

Mastitis adalah peradangan kelenjar susu pada anjing atau kucing yang disebabkan oleh bakteri.

Bakteri penyebabnya baisanya yang ada disekitar kita seperti E.coli atau Staphylococcus.

Masuk nya bakteri ke dalam kelenjar susu bisa disebabkan oleh beberapa hal yaitu :

1.Kelenjar susu bengkak karena tidak disusui oleh anak

Bisa terjadi karena anak mati, atau anak sengaja dipisahkan dari induknya, sementara induk laktasi masih memproduksi susu walau anak tidak ada. Produksi susu berlebih tanpa ada yang memerah dan menghisap akan menyebabkan kelenjar susu bengkak. Pada kondisi ini daya tahan tubuh induk turun, kelenjar susu mengeras dan bengkak, puting susu terbuka. Jadi, bakteri bisa mudah masuk ke kelenjar susu dan menyebabkan peradangan.

2. Kebersihan puting kurang terjaga

Puting induk anjing dan kucing sebaiknya dibersihkan sebelum disusukan ke anak. Hal ini dilakukan untuk menghindari kontaminasi bakteri dari luar. Kebersihan kandang juga perlu dijaga, jika alas kandang kotor dan basah sebaiknya diganti agar tetap bersih.

3. Puting luka

Puting luka pada induk biasanya terjadi karena anak sudah tumbuh gigi sekitar usia 3-4 minggu (kucing), anjing 4-6 minggu lalu menggigiti puting induk karena gatal. Tak jarang puting induk menjadi luka dan menyebabkan masuknya bakteri ke kelenjar susu.

Mastitis pada anjing (sumber : www.dogscatspets.org)

Bagaimana gejala anjing dan kucing yang mengalami mastitis? 

  1. Kelenjar susu yang kemerahan dan bengkak
  2. Puting akan nyeri dan tersumbat, jadi bayi-bayi akan rewel karena tidak dapat susu
  3. Induk tidak mau menyusui karena puting sakit
  4. Demam
  5. Lama kelamaan hewan akan lemas dan tidak mau makan

Bagaimana menangani induk anjing dan kucing yang mastitis? 

  1. Pisahkan induk dan anak sementara, karena induk akan kesakitan saat menyusui. Berikan susu pengganti untuk bayi.
  2. Berikan perawatan dan nutrisi yang memadai untuk induk menyusui. Jika hewan tidak mau makan, suapi dengan spoit. Berikan madu untuk tambahan energi.
  3. Bersihkan rambut sekitar dan kelenjar susu dengan air hangat. Kompres sebentar dan keringkan
  4. Bawa ke dokter hewan agar mendapatkan pemeriksaan lanjutan dan antibiotik yang tepat.

3. Pendarahan dari vulva selama masa menyusui 

Keluarnya darah pasca melahirkan pada anjing dan kucing merupakan hal yang normal jika hanya sedikit (menetes), tidak menyebabkan demam, tidak menyebabkan hilangnya nafsu makan pada anjing dan kucing.

Namun perlu diperhatikan jika darah keluar terus menerus dari vulva disertai bau yang sangat amis, biasanya bisa juga disertai dengan masih mengejan atau bahkan keluarnya organ reproduksi (vagina atau uterus). Perlu segera diperiksakan ke dokter untuk diperiksakan lebih lanjut.

Jika tidak segera ditangani bisa menyebabkan infeksi yang lebih parah bahkan menyebabkan kematian karena kekurangan darah.

Pendarahan bisa disebabkan karena ada ruptur uterus (rahim yang robek) dan perlukaan pada vagina, umum terjadi jika ukuran anak cukup besar.

4. Agalactia  (Tidak keluar air susu  induk) 

Kondisi ini bisa terjadi pada induk yang mengalami proses kelahiran bedah sesar (caesarian section). Proses kelahiran secara sesar mengakibatkan hilangnya mekanisme perangsangan keluarnya air susu pada induk akibat melahirkan pervaginal. Hormon yang berperan dalam keluarnya air susu adalah hormon prolactin. Jika hormon ini jumlahnya kurang atau tidak memadai bisa mengakibatkan air susu tidak keluar.

Penyebab lainnya yaitu kurang nya cairan dan nutrsi selama masa mengandung yang menyebabkan tidak adanya produksi susu. Gangguan di dalam rahim, dan ada infeksi seperti mastitis juga menyebabkan produksi air susu tidak ada. Selain itu, gangguan dari lingkungan yang membuat tidak nyaman bisa menyebabkan air susu produksinya menurun drastis.

Agalactia bisa terjadi sementara, isapan anak bisa merangsang keluarnya air susu sehingga induk bisa mengeluarkan susu dengan baik. Namun, jika terjadi karena hal lainnya seperti gangguan hormonal dan organ, tentu perlu diperiksakan ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

 

Induk anjing dan kucing yang sedang menyusui perlu mendapatkan perhatian dan perawatan ekstra dari pemilik. Jika pemilik mendapati kondisi yang menyimpang pada masa menyusui, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter hewan terdekat. Penanganan yang lebih cepat diharapkan akan memberikan kondisi yang lebih baik.

 

Referensi :

England G, von Heimendahl A.2010 .BSAVA manual of canine and feline reproduction and neonatalogy.

Leopate C. 2012. management of pregnant and neonata; dogs, cats, and exotic pets. Wiley.

 

 

Leave a Reply

*