5 Hal Penting Distemper pada Anjing – TANYA DOKTER HEWAN

5 Hal Penting Distemper pada Anjing

5 Hal penting distemper pada anjing

Bagi pemilik anjing tentu tidak asing dengan istilah distemper ya?

Distemper merupakan penyakit viral (disebabkan oleh virus) pada anjing, yang bisa menyebabkan kondisi yang fatal jika tidak segera ditangani. Distemper bisa dikurangi kejadian penyakit dan tingkat kematiannya dengan melakukan vaksin pada anjing.

Bagi pemilik anjing, penting juga untuk mengetahui 5 Hal penting distemper pada anjing :

 

Bagian tubuh yang terinfeksi distemper pada anjing (sumber : sykes 2014)

1.Tidak hanya gejala nafas, distemper juga mempengaruhi sistem syaraf dan kulit.

Distemper memiliki gejala gangguan saluran nafas seperti adanya lendir (ingus) jika terdapat ingus hijau berarti infeksi disertai juga dengan infeksi bakteri , batuk, disertai demam. Selain itu, gejala distemper yang khas adalah pengerasan pada telapak kaki (foot pad) dan hidung menjadi kaku dan menebal. Pada beberapa kasus, distemper juga menyebabkan kejang serta lepuh-lepuh pada bagian kulit.

Gejala lain dari infeksi distemper yaitu :

  1. Lemas
  2. tidak nafsu makan
  3. mata keluar kotoran, bengkak
  4. pada induk hamil bisa menyebabkan keguguran
  5. diare
  6. muntah
  7. demam (3-6 hari) setelah infeksi

 

Gejala distemper anjing (credit : Tariq A 2013) : Keterangan gambar a. mata berair, b . mata radang, kelopak mata bengkak, c. lendir dari hidung, d. Penebalan pada telapak kaki

2. Distemper sangat cepat menular

Virus distemper anjing adalah tipe virus yang menular lewat udara.

Bila ada anjing di sekitar lingkungan yang sakit distemper, besar kemungkinan anjing lain yang berada di lingkungan sama akan tertular.

Selain lewat udara, seperti virus lainnya, virus ini juga dapat menular lewat kontak dengan cairan tubuh seperti air liur, urin, darah, atau feses.

Anjing yang terinfeksi, baru menimbulkan gejala demam 3-6 hari setelah infeksi.  Namun, keparahan hingga menyebabkan gejala syaraf bisa terjadi setelah infeksi lebih dari 6 minggu. Anjing yang belum memperlihatkan gejala sangat mungkin bisa menularkan ke anjing lainnya.

Pemilik anjing maupun orang yang kontak dengan anjing terinfeksi secara langsung bisa menularkan ke anjing lainnya. Oleh karena itu, penting untuk mencuci tangan dengan sabun setelah kontak dengan anjing yang sakit.

3. Anjing usia kurang dari 1 tahun sangat rentan tertular

Anjing saat lahir mendapatkan antibodi dari induk nya selama kurang lebih 2 minggu awal kehidupan, setelah itu antibodi terhadap berbagai penyakit akan menurun. Sehingga perlu dilakukan vaksinasi untuk booster (meningkatkan kembali) jumlah antibodi dalam tubuh.

Anak anjing usia dibawah 1 tahun pun masih dalam perkembangan, perubahan sedikit dalam pemeliharaan atau mengalami perpindahan bisa menyebabkan anjing tidak nyaman. Akhirnya daya tahan tubuh menurun dan mudah terpapar agen penyakit.

Anjing dengan daya tahan tubuh yang kurang baik atau mengalami kondisi imunosupresi. Bisa terjadi secara genetik atau mengalami kelainan pada organ-organ pertahanannya.

 

4. Anjing distemper bisa mengalami dehidrasi (kekurangan cairan)

Biasanya pemilik baru “ngeh” anjingnya sakit ketika sudah beberapa hari tidak mau makan bahkan kondisinya sangat lemas. Lama kelamaan anjing bisa kekurangan cairan (dehidrasi). Kondsi dehidrasi terutama pada anak anjing (puppy) akan sangat berbahaya dan berujung kematian.

Sehingga, penting bagi pemilik untuk selalu memperhatikan perilaku dan aktiftas makan dari anjingnya. Jika mulai ada perubahan perilaku sebaiknya segera periksakan ke dokter.

Jika terindikasi dehidrasi, dokter akan memberikan infus (terapi cairan) untuk memperbaiki kondisinya.

Sebagai pemilik, jika anjing sudah menimbulkan gejala sakit sebaiknya memang segera diperiksakan ke dokter. Dokter mungkin akan menyarankan rawat inap, namun jika kondisinya memungkinkan bisa dilakukan rawat jalan.

Perawatan anjing yang sakit perlu dilakukan dengan sabar dan telaten agar membuat anjing nyaman dan mempercepat persembuhan, yang perlu dilakukan pemilik diantaranya:

  • Berikan makanan pemulihan yang mengandung nutrisi seimbang. Mungkin anjing tidak mau makan, tetapi pemilik harus memaksa makanan masuk agar dehidrasi dan radang lambung tidak mempeparah kondisi anjing. Bujuk atau paksa dengan suapi anjing sedikit demi sedikit. Tambahkan kaldu, madu, atau sari kurma pada makanan untuk menambah energi yang mempercepat persembuhan.
  • Tempat tidur hangat dan nyaman. Beri lampu atau kompresan hangat. Setelah alas kain, alasi dengan koran karena kemungkinan anjing pup tapi lemas untuk mengangkat tubuh. Bersihkan tempat tidur sehingga kebersihan tetap terjaga.
  • Berikan obat-obatan anjuran dokter hewan sesuai resep yang diberikan.
  • Pastikan anjing dalam kondisi aman dan nyaman, distemper yang menjalar dan menginfeksi otak dan sistem syaraf pusat bisa menyebabkan kejang dan gerakan tidak terkontrol sehingga perlu dipastikan tempat yang cukup luas, tidak ada benda yang membahayakan anjing.
  • Jika memiliki anjing lain, isolasi anjing penderita distemper karena mudah terjadi penularan.

5. Selain vaksinasi, menjaga kebersihan kandang juga penting dilakukan untuk mencegah infeksi 

Infeksi distemper bisa dikurangi kejadian penyakit dan tingkat kematiannya dengan vaksinasi. Anjing yang telah divaksinasi memilki antibodi terhadap virus ini sehingga bisa melawan virus distemper yang menginfeksi selanjutnya.

Jadi, anjing yang divaksin tidak bebas dari infeksi ya, masih tetap bisa terinfeksi namun gejala yang ditimbulkan tidak parah seperti anjing yang belum divaksin.

Selain vaksinasi, penting juga bagi pemilik untuk menjaga daya tahan tubuh anjing agar tidak mudah drop dengan memberikan suplemen, makanan yang seimbang, pada anjing bisa diberikan buah maupun sayuran, selain sumber protein dari daging maupun ayam.

Menjaga kebersihan kandang agar tidak lembab, ventilasi dan sirkulasi udara yang memadai. Rutin mengajak jalan dan bermain anjing agar tetap bugar.

Bersihkan kandang secara rutin, semprot dengan disinfektan terutama kandang bekas anjing sakit.

Jika lingkungan beresiko atau pernah terjadi kasus infeksi distemper, sebaiknya perlu berhati-hati mengadopsi anjing baru yang belum pernah vaksin karena sangat mungkin anjing yang baru diadopsi terinfeksi virus ini, terlebih jika usianya kurang dari 3 bulan.

Distemper pada anjing bisa ditangani dan sembuh tergantung kondisi nya saat dibawa ke dokter. Semakin cepat akan semakin baik, anjing yang selamat dari distemper kemungkinan masih menyisakan gejala pada syarafnya. Konsultasi rutin penting juga dilakukan ke dokter hewan, dokter mungkin akan menyarankan fisioterapi maupun terapi lain seperti akupuntur untuk mengurangi gejala syarafnya.

 

Referensi :

Sykes JE. 2014. Canine and feline infectious disease. Elsevier

Tariq A. 2013. Clinical Aspects of Canine Distemper in 1.5 Year Old Labrador retriever. Res. j. vet. pract. 1 (2): 20 – 22

2 comments

Kucing saya dulu saya kasih pakan donat setelah itu saya ganti dengan maxi. Saya kl ganti saya campur dulu . Besuk nya kok maaf mencret sehari 3x itu ap efek dari mengganti pakan nya ya dok ? Mksh

Leave a Reply to drh. Puspasari Respatiningtyas Cancel reply

*