5 Pertanyaan Terpopuler Tentang Virus Parvo pada anjing – TANYA DOKTER HEWAN

5 Pertanyaan Terpopuler Tentang Virus Parvo pada anjing

5 Pertanyaan Terpopuler Tentang Virus Parvo pada anjing

Anjing dan kucing sama juga seperti manusia bisa terkena infeksi bakteri, parasit, maupun virus. Salah satu virus yang dikhawatirkan oleh pemilik anjing karena penularan yang cepat dan tingkat kematiannya yang tinggi yaitu virus parvo. Penyakit viral ini sebenarnya bisa dikurangi resikonya dengan melakukan beberapa tindakan pencegahan.

Info lebih lengkap bisa cek disini ya : 6 Tips mencegah infeksi virus parvo pada anjing

Banyak juga beberapa pemilik anjing yang menanyakan seputar virus parvo di web tanyadokterhewan.com maupun instagram @tanyadokterhewan. Berikut saya rangkum 5 pertanyaan terpopuler tentang virus parvo pada anjing :

1.Apakah saya (pemilik anjing) perlu khawatir terhadap anjing yang belum divaksin?

Pemilik anjing yang memiliki anjing sebelumnya dan hendak mengadopsi kembali anjing lainnya tentu perlu mempertimbangkan efek kesehatan anjing pendatang baru dan penghuni sebelumnya. Sebaiknya kedua anjing dilakukan vaksinasi terlebih dahulu untuk mengurangi resiko infeksi satu sama lainnya.

Anjing yang belum divaksin bisa membawa penyakit walau belum menunjukkan gejala klinis, sehingga bisa menularkan kepada anjing lainnya.

Jadi, pemilik anjing memang perlu waspada dan khawatir jika anjing belum divaksin.

2. Anjing saya sudah vaksin parvo, apakah masih bisa terinfeksi?

Ya, tentu anjing masih bisa terinfeksi walaupun sudah dilakukan vaksinasi terhadap virus parvo. Namun, ketika anjing sudah di vaksin akan menimbulkan gejala yang lebih ringan dibandingkan dengan anjing yang belum pernah melakukan vaksinasi.

Namun beberapa hal perlu diperhatikan untuk meningkatkan keberhasilan vaksinasi yaitu :

Pastikan vaksin dilakukan oleh dokter hewan, vaksin saat hewan sehat, vaksin perlu diulang untuk memaksimalkan kerja vaksin. 

Informasi tentang vaksin bisa cek disini ya : Mengapa wajib vaksinasi anjing dan kucing

3. Bagaimana virus parvo menginfeksi anjing?

Virus parvo bisa menular melalui kontak langsung antara anjing yang terinfeksi dengan anjing lainnya. Selain itu, virus parvo juga bisa menginfeksi jika anjing kontak dengan lendir, kotoran (pup) dari anjing yang terinfeksi.

Penularan melalui peralatan dari anjing yang terinfeksi pun bisa menularkan ke anjing lainnya terutama jika daya tahan tubuhnya kurang baik.

Manusia juga bisa menjadi sumber penularan jika tidak mencuci tangan setelah memegang peralatan dan anjing yang sakit. Lendir atau cairan tubuh yang mengandung virus sangat mungkin menempel pada tangan kita, lalu kita menyentuh anjing lain tanpa mencuci tangan, sehingga bisa meningkatkan resiko penularan.

Virus parvo yang menginfeksi, masuk melalui mulut ataupun hidung (bisa karena mencium anus atau kotoran anjing lain yang terinfeksi, lalu tidak sengaja kotoran menempel lalu terjilat dan masuk melalui mulut), kemungkinan penularan lainnya menggunakan kandang atau peralatan yang terkontaminasi anjing terinfeksi yang tidak dibersihkan dengan benar.

Virus yang masuk melalui mulut akan berkembang di organ pertahanan (jaringan limfe) sehingga menimbulkan penurunan daya tahan tubuh. Virus akan berkembang dan menyebar ke organ lainnya terutama usus dan merusak bagian vili usus. Hal ini menyebabkan adanya perlukaan di usus yang dicirikan dengan diare berdarah disertai muntah.

Kondisi daya tahan tubuh yang buruk akibat infeksi virus in juga menyebabkan adanya infeksi dari bakteri yang memperparah infeksi dan kondisi tubuh semakin menurun.

Tak jarang menyebabkan kematian karena terjadi pada waktu yang singkat dengan infeksi yang hebat.

Organ yang menjadi target infeksi virus parvo (ditandai merah) (otot jantung, saluran cerna)
(sumber : vet.cornell.edu)

4. Bagaimana gejala anjing yang terinfeksi virus parvo?

Anjing yang terinfeksi virus parvo akan memperlihatkan gejala setelah 5-7 hari pasca infeksi, tapi bisa juga lebih lama atau lebih cepat muncul sekitar 2-14 hari setelah infeksi. Sifat virus yang seperti ini menyebabkan anjing yang belum menimbulkan gejala juga masih mungkin menginfeksi anjing lainnya. Jadi memang perlu perhatian dan kewaspadaan dari pemilik.

Gejala anjing yang terinfeksi parvo yaitu :

a. Lemas

b. Tidak nafsu makan

c. Pada anak anjing akan terlihat murung, tidak mau bermain

d. Terlihat sakit perut (menahan perut agar tidak terlalu banyak pergerakan)

e. Muntah

f. Diare, pada kondisi yang parah menyebabkan diare berdarah

g. Dehidrasi (kekurangan cairan)

h. Pucat

i. Demam

j. Nafas cepat, detak jantung cepat

Infeksi virus parvo bisa terjadi secara akut (sangat cepat) jadi perlu penanganan segera.

Diare berdarah pada anjing terinfeksi virus parvo
(Didalam buku : Clinical medicine of the dog and cat)

5. Kalau anjing sudah memperlihatkan gejala parvo, apa yang perlu dilakukan?

Jika sudah muncul gejala yang merujuk pada  infeksi virus parvo terutama disertai tidak nafsu makan lebih dari 2 hari. maka sangat tepat bila langsung membawanya ke dokter hewan.

Menunda membawa ke dokter hewan dan mencoba mengobatinya sendiri dapat beresiko fatal.

Penyakit parvo berkembang sangat cepat sehingga jika dibiarkan beresiko kematian pada anjing terinfeksi.

Dokter akan memeriksa secara keseluruhan, biasanya anjing yang terinfeksi akan demam (diatas 40°C), jika sudah dehidrasi parah dokter akan melakukan tindakan infus atau terapi cairan.

Pada beberapa klinik sudah ada test cepat untuk mendeteksi virus ini, sehingga bisa terlihat anjing terinfeksi parvo atau tidak.

Pengobatan bisa dilakukan dengan melihat gejala klinisnya, dokter mungkin akan memebrikan obat-obatan untuk mengurangi muntah, diare, dan antibiotik (karena kemungkinan ada infeksi bakteri). Obat ini perlu diberikan berdasarkan resep dokter, tidak boleh sembarangan.

Jika anjing kondisinya sudah bisa dibawa pulang dan dirawat di rumah. Maka penting juga bagi pemilik untuk memperhatikan kondisinya seperti :

  1. Bersihkan kandangnya. Kandang atau tempat tidurnya sangat mudah kotor dan berbau amis bekas darah. Bersihkan setiap anjing muntah atau pup agar terasa nyaman dan meringankan sakit yang dirasakannya.
  2. Berikan juga alas untuk memberikan kenyamanan
  3. Berikan makanan sesuai saran dokter, biasanya karena mual perlu diberikan makanan sedkit tapi sering dengan tekstur yang lembut. Anjing kemungkinan cukup sulit makan sendiri, jadi perlu disuapi. Menyuapi anjing penting karena nutrisi tetap perlu didapatkan agar mempercepat persembuhan. Cairan infus saja tidak bisa membantu jika tidak disertai dengan makanan. Dokter mungkin akan menyarankan makanan khusus, namun bisa juga kita membuat makanan sendiri dengan daging, ayam, dan bahan lainnya berdasarkan saran dokter. 
  4. Tambahkan protein seperti kaldu ayam atau air madu dan sari kurma untuk mempercepat persembuhan. Meskipun nafsu makan tidak ada atau muntah terus menerus, tetap suapi anjing agar tidak semakin dehidrasi.
  5. Minum obat sesuai dengan resep dokter. 

 

Infeksi virus pada anjing memang tidak bisa dihindari, namun penting juga bagi pemilik untuk mengenal lebih lanjut tentang infeksi virus parvo pada anjing agar bisa segera melakukan tindakan. Penanganan yang terlambat bisa menyebabkan kondisi yang parah dan fatal.

 

2 comments

Dok saya mau bertanya,kucing betina saya kan sedang birahi dan sudah kawin kemarin (hari minggu) nah saya sudah daftar sterilisasi kucing bersubsidi,dan sudah kebagian jadwal steril minggu besok. Apakah bisa kucing yg sudah kawin 1 minggu di steril? Tolong jawab yaa dokk… Karena saya sangat butuh sekali jawaban dr dokter

sebaiknya dipastikan hamil atau tidak, jika 1 mnggu setelah kawin memang belum terlalu terlihat. namun kemungkinan masih masa birahi, cukup beresiko juga melakuakn steril saat kondisi birahi. sebaiknya konsultasikan lagi ke dokter yang akan melakukan steril ya

Untuk selanjutnya, tanya jawab bisa dilakukan disini :
Tanya jawab dokter hewan

Leave a Reply

*