Hotspot pada anjing dan kucing – TANYA DOKTER HEWAN

Hotspot pada anjing dan kucing

Hotspot pada anjing dan kucing

Hotspot, istilah ini sepertinya memang tidak asing ya, namun biasanya merujuk pada tempat atau wilayah yang memiliki jaringan internet nirkabel yang baik. Nah, pada kali ini yang dibahas adalah seputar hotspot pada anjing dan kucing yang merupakan istilah untuk peradangan pada kulit (penyakit kulit pada anjing dan kucing).

Hotspot atau acute moist dermatitis, atau pyotraumatic dermatitis. Dari nama lainnya bisa diartikan peradangan kulit yang basah dan sifatnya akut (baru terjadi), atau bisa juga diartikan dengan peradangan disertai luka (akibat gigitan atau jilatan) bernanah pada kulit.

Mengapa anjing dan kucing bisa terkena hotspot?

Anjing dan kucing yang mengalami hotspot awalnya merasakan gatal pada kulit, penyebabnya tentu beragam bisa karena parasit, infeksi jamur, alergi maupun penyebab lainnya.

Info lengkapnya bisa cek disini : Penyebab penyakit kulit pada anjing dan kucing 

Gatal pada kulit menyebabkan anjing dan kucing menggesek maupun menjilati, menggigit, maupun menggaruk bagian yang gatal, lama kelamaan akan melebar dan menyebabkan iritasi pada kulit.

Kulit yang mengalami peradangan akan sakit ketika disentuh, biasanya anjing dan kucing yang terkena hotspot akan cenderung marah saat dipegang bagian tersebut.

Hotspot pada anjing akibat gigitan pinjal (sumber : Noli 2014)

Bagian kulit mana yang bisa mengalami hotspot?

Biasanya anjing dan kucing yang mengalami hotspot akan memperlihatkan luka atau radang daerah tertentu atau lokal. Bagian kulit uang umumnya bisa terkena hotspot yaitu bagian dada, punggung, selangkangan (groin). Pada bagian-bagian tersebut akan mudah dijilat maupun digigit jika anjing dan kucing merasa gatal.

Anjing lebih sering mengalami kondisi ini dibandingkan kucing. Anjing dengan rambut yang tebal, panjang, dan kurang dijaga kebersihannya akan cenderung mengalami kondisi gangguan kulit, salah satunya hotspot.

Bagaimana kulit anjing dan kucing yang mengalami hotspot?

anjing dan kucing yang mengalami hotspot akan memperlihatkan beberapa gejala diantaranya :

  1. kulit merah
  2. terlihat menebal (bengkak)
  3. basah
  4. saat dipegang akan kesakitan
  5. jika sudah ada infeksi bakteri lanjutan akan bernanah.
Hotspot pada bagian leher anjing (Sumber : Schaer dan Gaschen 2016)

Apa yang perlu dilakukan kalau anjing dan kucing terkena hotspot?

Melakukan pengobatan dan perawatan penyakit kulit memang bisa saja dilakukan dirumah. Tapi akan lebih baik jika diperiksakan ke dokter, supaya mendapatkan penanganan yang tepat sesuai kondisinya.

1.Jangan biarkan anjing menggaruk luka

Penting sekali bagi pemilik untuk menghindarkan anjing maupun kucing untuk menggaruk ataupun menjilati bagian yang luka, karena akan memperparah kondisinya. Anjing maupun kucing jika perlu bisa menggunakan elizabeth collar atau corong untuk anjing.

Info lengkap penggunaan elizabeth collar bisa cek disini : 6 Tips mengobati luka pada anjing dan kucing 

2. Berikan obat sesuai petunjuk dokter

Dokter akan memberikan pengobatan sesuai dengan kondisi dan penyebabnya. Antihistamin, antibiotik, maupun anti radang berupa salep atau obat minum bisa juga diberikan dokter jika ada indikasi alergi ataupun infeksi bakteri.

Obat perlu diberikan sesuai arahan dokter.

3. Mencukur rambut bisa membantu persembuhan luka

Penanganan luka juga perlu diperhatikan misalnya melakukan pencukuran rambut sekitar luka untuk menjaga luka agar tidak terkontaminasi serta memudahkan memberi obat sehingga mempercepat persembuhan.

4. Membersihkan kulit yang luka dengan antiseptik

Membersihkan luka juga cukup sulit, biasanya anjing dan kucing akan tidak suka lalu marah bahkan menggigit karena sakit. sehingga perlu bantuan orang lain jika memanh dibutuhkan.

Membersihkan luka setiap hari sesuai saran dokter sebelum diberikan obat luar atau salep. antiseptik bisa digunakan untuk membersihkan luka, dipasaran banyak merk nya bisa rivanol, betadine (iodine), baiknya dicampur dengan air hangat. setelah sedikit mengering, lalu dioleskan obat dari dokter.

Pastikan saat membersihkan tangan kita bersih, sehingga mengurangi kontaminasi.

5. Menggunakan Minyak kelapa maupun minyak zaitun untuk mempercepat persembuhan luka

Bahan alami yang mudah ditemukan dan aman untuk anjing maupun kucing diantaranya minyak kelapa (VCO) dan minyak zaitun (Olive oil). Namun penggunaannya tetap perlu diawasi oleh dokter.

Apa yang harus dilakukan untuk menghindari anjing dan kucing terkena hotspot?

1.Menjaga kebersihan. Kebersihan lingkungan dan kandang, kebersihan anjingnya sendiri. Jika semuanya bersih, resiko adanya kutu atau caplak juga rendah. 

2.Pemilik rajin melakukan perawatan rambut dan kulit anjing. Rajin menyisir rambut, memandikan dengan rutin setidaknya sebulan sekali atau dua kali bagi anjing dengan rambut panjang. Rambut dan kulit yang bersih membuat kondisi selalu sehat.

Pastikan setelah mandi, kulit dikeringkan sempurna untuk menghindari infeksi akibat jamur.

3. Memberikan nutrisi dan makanan yang seimbang.

Memberikan makanan yang sesuai dengan usia dan kebutuhan anjing maupun kucing. Perhatikan juga reaksi ketika dilakukan pergantian pakan, jika ada bahan yang memicu alergi sebaiknya dihentikan pemberiannya.

Cek disini : Alergi pada anjing dan kucing 

4. Melakukan check up rutin ke dokter hewan.

Pemeriksaan ke dokter hewan bisa dilakukan 6 bulan sekali.

Anjing maupun kucing yang terkena hotspot bisa ditanggulangi dengan memberikan pengobatan dan perawatan sesuai dengan saran dokter hewan disertai dengan daya tahan tubuh anjing dan kucing yang baik. Peran pemilik juga sangat penting untuk selalu sabar dan telaten dalam mengobati anjing maupun kucingnya untuk mempercepat proses persembuhan.

Referensi :

Scharer M, Gaschen F.2016. Clinical medicine of the dog and cat 3rd edition. CRC Press.

Noli C, Foster K, Rosenkrantz W.2014. Veterinary Allergy. Wiley

Nuttal T, Harvey RG, McKeever PJ. 2009. A colour Handbook of skin disease of the dog and cat. Manson publishing

 

4 comments

Dok, sepertinya kucing Saya ketulangan. Sudah hampir 2 hari tidak mau makan. Saya Harus bagaimana dan jika operasi biayanya berapa? Mohon bantuan dan informasinya. Terima kasih sebelumnya.

untuk biaya pemeriksaan di dokter cukup bervariasi, tergantung kebijakan management klinik maupun dokter sendiri. Namun, jika ingin biaya yang lebih terjangkau, bisa juga mendatangi puskeswan di dinas peternakan setempat.

Leave a Reply to drh. Puspasari Respatiningtyas Cancel reply

*