Apakah Kucing Perlu Mandi ?

Apakah Kucing Perlu Mandi ?

Apakah Kucing Perlu Mandi ?

Kucing takut dengan air? Tidak asing lagi memang kita mendengar bahkan mungkin mengalami kondisi kucing takut dengan air. Lalu, kenapa kucing harus takut dengan air? Apakah kucing sebenarnya tidak butuh mandi? Padahal kucing merupakan salah satu hewan peliharaan yang sangat dekat dengan kita.

Mandi atau grooming pada kucing sebenarnya tidak perlu terlalu sering dilakukan. Hal ini dikarenakan kucing memiliki kebiasaan self grooming (membersihkan dirinya sendiri). Kucing sangat menikmati proses self grooming, karena pada dasarnya dia sangat suka menjaga kebersihan dirinya. Self grooming pada kucing didukung oleh anatomi dari lidahnya yang berduri. Bentuk lidah seperti ini membuat rambut rontok maupun kotoran dapat terangkat.

Apakah Kucing Perlu Mandi ?
Apakah Kucing Perlu Mandi ?

 

Mandi pun sebenarnya untuk sebagian kucing merupakan hal yang membuat stress, kucing merasa terkekang, tidak bebas. Tak jarang saat kucing ingin dimandikan kucing menjadi agresif dan sangat ketakutan.

Namun, ada 4 alasan penting yang membuat kucing harus dimandikan :

#1. Kucing rambut panjang

Kucing dengan rambut panjang seperti Persia perlu dimandikan secara berkala. Biasanya memang kucing Persia menjadi kucing indoor sehngga tidak terlalu kotor. Namun terkadang rambutnya yang panjang membuat rambut menjadi gimbal. Pada kondisi ini tentu kucing perlu dimandikan. Mandi secara berkala setiap 1 bulan sekali atau 1 bulan 2 kali disertai dengan menyisir rambut setiap hari dapat mengurangi gimbal pada rambut kucing.

#2. Kucing outdoor

Kucing dengan gaya hidup outdoor tentunya berinteraksi dengan lingkungan lebih sering dibandingakan kucing dengan gaya hidup indoor. Kucing outdoor akan pulang ke rumah dengan kondisi yang sangat tidak disangka. Mungkin menjadi sangat kotor terkena lumpur, rambut kotor karena bermain didaerah berdebu dan lain sebagainya. Pada kucing ini tentu perlu dilakukan kegiatan mandi yang lebih sering, sehingga kucing akan merasa nyaman dan selalu bersih. Kucing bersih, kita pun merasa senang dan nyaman.

Kucing outdoor
Kucing outdoor

#3. Kucing usia tua

Kucing usia tua biasanya tidak bisa melakukan self grooming dengan maksimal. Kondisi sendi yang kurang baik menyebabkan rasa nyeri saat melakukan self grooming. Pada kondisi ini tentu kita perlu membantu membersihkan dirinya. Walaupun tidak terlalu sering karena kondisinya yang mungkin kurang baik, tapi jika dirasa perlu mandi, maka sebaiknya dimandikan.

#4. Penyakit kulit

Penyakit kulit yang menyeluruh misalnya infeksi jamur (ringworm) diseluruh tubuh. membuat kuicng perlu dilakukan treatment mandi dengan shampoo khusus untuk mendukung persembuhan.

 

Kucing termasuk hewan yang sensitif dan mudah stress sehingga perlu perlakuan khusus ketika ingin memandikannya. 

5 Hal yang perlu diperhatikan saat memandikan kucing yaitu :

#1. Usia

Umur kucing yang baik untuk memulai mandi yaitu pada usia 2 bulan atau setelah disapih dari induknya. Pada kondisi ini kucing sudah senang bermain dan siap untuk belajar berbagai hal. Usia sebelum 2 bulan atau 8 minggu sebaiknya dimandikan kering saja menggunakan lap maupun tisu basah.

#2. Suhu air

Kucing sebagai makhluk hidup dengan sistem indera yang lengkap tentunya dapat membedakan dingin dan panas. Oleh karenanya perlu diperhatikan suhu air yang digunakan untuk memandikan yaitu suhu yang hangat (suam kuku).

#3. Kondisi kesehatan

Tentunya hanya memandikan kucing yang sehat saja, tidak dalam kondisi demam, tidak dalam kondisi hamil dan menyusui.

#4. Cara memandikan

Kucing memang tidak terlalu suka dengan air, sehingga tidak perlu terlalu sering dimandikan. Walaupun harus mandi maka menggunakan cara yang less traumatic. Menggunakan pendekatan dengan mencipratkan air terlebih dahulu, jika kucing tidak menyukainya maka jangan dipaksa.

#5. Perhatikan karakter kucing

Kucing yang suka dengan air seperti maine coon, Turkish van, Turkish angora, tidak akan sulit jika akan dimandikan. Namun, kucing lain memiliki karakteristik yang berbeda, ada yang memang sangat senang dengan air walau kebanyakan sangat tidak suka dengan air. Kucing dengan karakter menyukai air tentu akan sangat mudah untuk berinteraksi dengan air.

Karakter Kucing
Karakter Kucing

Jika kucing tidak mandi dengan air, apakah kucing akan bersih ?

Pada dasarnya kucing menyukai kebersihan ditandai dengan kebiasaannya melakukan self grooming. Grooming kering bisa tetap kita lakukan untuk menjaga kebersihan kucing selain kegiatan self grooming yang biasa kucing lakukan.

Berikut 6  tips menjaga kebersihan kucing :

  1. Melakukan pemotongan kuku dengan nail clipper.
  2. Membersihkan area mata jika terdapat kotoran, terutama pada kucing dengan rahang yang pendek seperti Persian peke-faced (peaknose), kucing eksotik short hair. Pada kucing dengan rahang pendek ini, saluran air mata nya kecil sehingga banyak air mata yang keluar menyebabkan stain (warna sekitar mata). Kondisi basah pada daerah sekitar mata perlu dibersihkan setiap hari dengan menggunakan lap lembut yang dibasahi air hangat. Jika dibiarkan maka akan timbul jamur, maupun adanya infestasi bakteri pada daerah yang basah. Selain itu juga kurang indah dipandang mata J .
  3. Membersihkan telinga dengan menggunakan lap maupun cotton bud dibasahi dengan minyak zaitun atau baby oil.
  4. Melakukan daily brush (menyisir rambut setiap hari) terutama untuk kucing rambut panjang (long hair). Jika tidak dilakukan maka akan menyebabkan rambut menjadi gimbal dan sulit dibersihkan. Melakukan daily brush ini akan mengurangi kondisi hair ball pada kucing. Lidah kucing yang memiliki duri akan membuat rambut yang rontok ikut masuk ke saluran pencernaan dan menyebabkan hairball.
  5. Memberikan obat antiektoparasit pun dapat menjaga kucing tetap bersih dari kutu, pinjal, maupun tungau.
  6. Kitten biasanya masih sering melakukan aktifitas tinggi dan bereksperimen. Tak jarang saat makan di tempat makan maupun menyusui, bagian dagu dan mulut kotor dan basah. Kondisi ini jika dibiarkan akan menyebabkan bau dan jamur. Membersihkan menggunakan lap lembut dan dibasahi air hangat dapat membantu membersihkan kotoran pada kitten.

 

Semoga bisa menjawab pertanyaan pet lovers semua ya tentang Apakah Kucing Perlu Mandi? 🙂

*P.S Jika merasa artikel ini bermanfaat, mohon di share di Facebook ya supaya lebih banyak orang yang bisa baca 🙂

Regards
drh Puspasari Respatiningtyas

 

 

 

 

7 Penyebab kucing tidak nafsu makan dan cara mengatasinya

7 Penyebab kucing tidak nafsu makan dan cara mengatasinya



7 Penyebab kucing tidak nafsu makan dan cara mengatasinya

Kurang nafsu makan pada kucing atau anorexia pada anjing dan kucing sering dikeluhkan oleh owner kepada dokter hewan. Kondisi ini bukan merupakan suatu penyakit, namun menjadi efek dari adanya penyakit atau perubahan pola makan. Kurang nafsu makan  pada kucing ini pun akan disertai gejala klinis lainnya seperti demam, lesu, dehidrasi, muntah, dan gejala lain yang terlihat.

Berikut 7 Penyebab kucing tidak nafsu makan dan cara mengatasinya

#1 Sakit akibat infeksi

Infeksi pada anjing dan kucing bisa bervariasi diakibatkan oleh virus maupun bakteri. Salah satu tanda adanya infeksi adalah demam, kondisi tubuh yang lemah, gangguan pencernaan (muntah, diare), dan umumnya disertai dengan penurunan nafsu makan pada kucing.

Infeksi yang diakibatkan virus biasanya akan memperlihatkan penurunan nafsu makan pada kucing yang cepat karena infeksi nya yang cukup berat. Penurunan nafsu makan kucing pada kondisi infeksi bisa terjadi dua atau 3 hari, reaksi kucing atau anjing biasanya makan hanya sedikit atau tidak makan sama sekali.

#2 Gangguan daerah mulut dan gigi

Kucing dan anjing pun bisa mengalami sariawan, kondisi ini menyebabkan sakit saat akan mengambil makan sehingga menolak untuk makan atau makan hanya sedikit saja.

Infeksi atau radang pada daerah gusi dan gigi (periodontitis) menyebabkan juga kesakitan pada daerah gusi sehingga makan lebih sedikit. Infeksi gusi dan gigi ini ditandai dengan bau mulut dan air liur yang lebih banyak.

Terdapat makanan atau tulang yang terselip pada gigi. Ketika memberikan tulang atau ikan pada anjing dan kucing tak jarang mereka pun tersedak, dan mungkin juga melukai bagian gusi dan gigi. Hal ini dapat menyebabkan sakit pada gusi sehingga nafsu makan kucing menurun.

#3 Bosan dengan makanan

Hal ini sangat mungkin terjadi pada anjing dan kucing loh pet lovers! Bayangkan saja memakan makanan yang sama selama bertahun-tahun dan tanpa variasi. Tentu saja ada rasa jenuh pada anjing dan kucing kita. Biasanya rasa jenuh akan terlihat ketika dia mencium makanan dan akhirnya makanan dibiarkan begitu saja. Walaupun kucing tidak bisa merasakan rasa manis seperti anjing, tapi lidah nya pun sensitive terhadap rasa lainnya terutama makanan yang baunya kurang menyengat.

#4 Mengalami perpindahan

Perpindahan ataupun menitipkan anjing maupun kucing bisa menjadi salah satu penyebab kucing tidak nafsu makan. Kondisi ini biasanya menyebabkan anjing dan kucing stress dan perlu beradaptasi. Anjing dan kucing pun sangat sensitive terhadap perubahan, mereka memiliki feeling dan mood sama seperti kita.

7 Penyebab kucing tidak nafsu makan dan cara mengatasinya
7 Penyebab kucing tidak nafsu makan dan cara mengatasinya

#5 Usia tua

Pada usia tua atau senior tak jarang kucing menjadi kurang nafsu makan. Bisa disebabkan oleh gigi yang sudah mulai ompong, sakit saat berjalan, sakit saat menunduk mengambil makan, atau mungkin tidak selera makan. Hal ini disebabkan penciuman saat sudah tua tidak setajam usia muda, sehingga nafsu makan tidak terangsang oleh bau maknaan yang biasa saja.

#6 Gangguan pada saluran cerna

Gangguan pada saluran pencernaan seperti infeksi pada usus, lambung, serta hati dapat menyebabkan anjing atau kucing enggan menyentuh makanan. Kondisi ini karena adanya rasa sakit pada bagian perut. Biasanya disertai dengan muntah dan diare.

#7 Stress

Penyebabnya beragam bisa karena kondisi terlalu ramai, ada hewan baru dirumah, ada anjing atau kucing yang mengganggu, serta bisa juga stress karena ditinggalkan oleh pemiliknya. Anjing dan kucing memiliki perasaan yang sensitive, namun biasanya kucing lebih pandai menyembunyikannya. Stress yang berkepanjangan disertai dengan penurunan nafsu makan tentunya akan berbahaya bagi anjing dan kucing.

#8 Awal kehamilan dan akan melahirkan

Kehamilan bagi anjing dan kucing pun merupakan salah satu hal pemicu stress, tak jarang anjing dan kucing mengalami penurunan nafsu makan karena hormone yang berubah. Biasanya juga anjing dan kucing bisa mengalami muntah pada awal kehamilan karena hormone progesterone yang meningkat menyebabkan kondisi lambung lebih asam. Hal ini juga memicu penurunan nafsu makan pada anjing dan kucing. Akan melahirkan biasanya anjing dan kucing sudah gelisah dan tidak mau makan. Makanan yang dimakan pun biasanya akan dimuntahkan karena dorongan saat kontraksi.

Penyebab tidak mau makan atau penurunan nafsu makan pada kucing dan anjing ini memang beragam. Pengobatan dan penangannya tentunya berdasarkan pada penyebabnya. Dokter akan menanyakan pertanyaan seputar apa yang dimakan sebelumnya, bagaimana vaksinasi dan obat cacingnya, lalu pertanyaan lainnya yang mnejurus kepada diagnose dokter. Sebaiknya Anda memperhatikan betul pola makan anjing dan kucing Anda sehingga bisa mengetahui jika terdapat perubahan pada pola makannya.

 

Cara Mengatasi Kucing Tidak Mau Makan

Repot juga ya kalau anjing atau kucing tidak mau makan. Kadang sudah diberikan makanan yang biasa dia makan pun tidak dimakan. Penyebab tidak nafsu makan ini memang beragam, sehingga perlu diketahui penyebabnya lalu diberikan penangannya. Jika kondisi ini dibiarkan terus menerus tentunya akan berbahaya bagi kucing maupun anjing. Biasanya ada muntah warna kuning yang menandakan perut kosong sehingga asam lambung meningkat, ataupun bau mulut seperti bau aseton (pembersih cat kuku) sama seperti bau mulut kita yang sedang puasa karena adanya keton atau asam lemak akibat pembentukan energy cadangan.

Beberapa tips yang dapat dilakukan untuk mengatasi kucing yang tidak mau makan :

#1 Jangan pernah merubah tempat makan, posisi tempat makan, waktu makan

Anjing dan kucing biasanya sangat terbiasa dengan pola yang berulang. Perubahan sedikit saja dapat menyebabkan kucing kehilangan nafsu makannya, sehingga sebaiknya jika akan melakukan perubahan tidak drastic namun perlahan-lahan. Waktu makan yang regular atau tetap pun sebenarnya memudahkan pengaturan diet untuk anjing maupun kucing.

#2 Hangat kan makanan

Anjing dan kucing sangat sensitive dengan indra penciumannya sehingga akan lebih tertarik pada makanan dengan bau yang menyengat dan menggugah selera. Memberikan ayam atau ikan rebus ditambah dengan kaldu ayam yang telah dihangatkan bisa menggugah selera makannya. Namun, pastika saat akan disajikan suhu makanan sudah dingin. Teknik menhangatkan makanan ini pun baik untuk meningkatkan nafsu makan pada kucing anjing yang sudah tua.

#3 Buat variasi makanan

Memakan makanan yang sama setiap harinya tentu membuat bosan. Anda bisa menambahkan ikan rebus, daging cincang, sardine, jeroan ayam, jeroan sapi, apapun yang dapat dicampurkan dengan makanan yang biasa dia makan. Biasanya variasi makanan ini akan menambah nafsu makannya. Untuk anjing, menambahkan minyak zaitun ataupun sayuran bisa menjadi pilihan yang menyehatkan. Selain itu, memberikan snack dengan buah pun dapat meningkatkan nafsu makannya.

#4 Tambah protein maupun lemak

Cara ini sangat baik digunakan pada kucing, menambahkan makanan kucing dengan makanan lain yang tinggi protein seperti ikan rebus, makanan kitten, serta ikan kalengan dapat membuat nafsu makan kucing meningkat.

7 Penyebab kucing tidak nafsu makan dan cara mengatasinya
7 Penyebab kucing tidak nafsu makan dan cara mengatasinya

#5 Memberikan suplemen meningkatkan nafsu makan kucing

Sebenarnya suplemen untuk meningkatkan nafsu makan pada kucing ini bisa diberikan kapan saja, tidak hanya saat mengalami kondisi tidak nafsu makan. Biasanya suplemen mengandung banyak vitamin dan mineral yang sangat baik untuk menjaga kesehatan. Secara alami, dapat menggunakan temulawak atau kunyit, tidak hanya bisa meningkatkan nafsu makan pada manusia, namun bisa juga digunakan untuk meningkatkan nafsu makan pada anjing dan kucing.

Penurunan nafsu makan pada anjing dan kucing ini akan mempengaruhi pada kesehatannya di kemudian hari. Waktu yang berkepanjangan dapat menyebabkan penuruna berat badan, dehidrasi, bahkan kondisi kurus yang sulit untuk diperbaiki. Beberapa cara diatas dapat dilakukan untuk meningkatkan nafsu makan pada kucing, namun jika tidak mengalami perubahan segera bawa ke dokter hewan untuk menghindari kondisi yang lebih parah.

*P.S Jika merasa artikel ini bermanfaat, mohon di share di Facebook ya supaya lebih banyak orang yang bisa baca 🙂

Regards
drh Puspasari Respatiningtyas

 



Tulis Pertanyaan Dokter Hewan

Anjing rakus saat makan? ini bahayanya!

Anjing rakus saat makan? ini bahayanya!

Anjing memiliki sifat yang terkadang rakus terutama jika ada anjing lain di dekatnya, terkadang makanan yang diberikan langsung dihabiskan dalam satu kali waktu tanpa jeda. Kondisi ini tak jarang membuat anjing mengalami kembung bahkan bisa berujung pada kondisi gangguan pencernaan yang fatal.

Alasan anjing makan terlalu cepat atau rakus :

# Ada anjing lain

Anjing yang dipelihara bersama dengan anjing lainnya dan diberikan tempat makan yang berdekatan terkadang mengalami ketakutan makanannya akan direbut. Anjing yang memiliki sifat dominasi yang besar terkadang bersifat agresif dan terlihat lebih rakus karena takut makanannya akan direbut.

# Trauma masa lampau

Anjing memiliki memori dan perasaan yang menyebabkannya dapat merasakan rasa trauma. Anjing liar yang sering dipukuli, tinggal dijalanan, serta mengalami kelaparan terkadang memakan makanannya lebih cepat karena takut akan kejadian yang sama berulang.

# Karakteristik anjing ras besar

Anjing ras besar seperti great dane, saint bernard dan jenis anjing besar lainnya biasanya memiliki karakteristik yang sangat aktif dan sulit diatur. Hal ini menyebabkan saat makan dia ingin segera menyelesaikannya dan melakukan aktifitas lainnya sehingga makan sangat terburu-buru.

Anjing rakus saat makan? ini bahayanya!
Anjing rakus saat makan? ini bahayanya!

Bahaya bagi Anjing yang makan terlalu cepat :

# Tersedak

Makan terlalu cepat akan membuat anjing tersedak karena dia tidak sempat mengunyah makanannya tapi langsung ditelan begitu saja. biasanya tersedak ini akan berakibat muntah setelah makan.

# Kembung

makan yang terlalu cepat dan tanpa jeda menyebabkan banyaknya udara yang ikut masuk ke saluran cerna. udara yang terperangkap pada saluran pencernaan akan menyebabkan kembung pada anjing

# GDV (gastric dilatation volvulus)

Kondisi GDV lazim terjadi pada anjing ras besar yang senang makan terburu-buru. GDV merupakan kelanjutan dari kembung, kondisi perut kembung akan memudahkan terputarnya atau terpelintirnya lambung. Oleh karena itu, sebaiknya setelah makan perlu istirahat selama 15 menit tanpa melakukan aktivitas apapun. GDV ini berakibat fatal karena menyebabkan kesakitan luar biasa pada perut anjing.

Pencegahan makan terlalu cepat.

# Mangkuk makan diberi batu besar

Tujuannya adalah membuat mangkuk makan terlihat lebih penuh dan membuat anjing akan makan lebih perlahan karena makanan terhalang oleh batu. selain batu, bisa juga diberikan penghalang lain seperti mangkuk kecil.

# Membagi porsi makan lebih kecil, memperbanyak waktu makan

Porsi dan waktu makan dibagi ke porsi yang lebih kecil agar makanan yang dimakan walau sekaligus habis tidak akan memperberat kerja lambung dan usus. waktu makan pun ditambah menjadi lebih sering untuk menghindari rasa lapar berlebih.

# tempatkan makanan ditempat yang tenang

rumah dengan lebih dari satu anjing, tempatkan makanan di tempat yang tenang dan berjauhan. hal ini dilakukan agar anjing tidak merasa terburu-buru untuk makan dan khawatir makanan akan direbut.

Perilaku anjing memang bermacam-macam, ada yang menyenangkan dan terkadang membuat kewalahan. oleh karena itu, kita perlu pandai melakukan modifikasi dan mengobservasi perilaku dan karakter masing-masing anjing.

*P.S Jika ada yang ingin ditanyakan/didiskusikan jangan sungkan bertanya melalui komentar di bawah ini ya.
Jangan lupa juga share artikel ini agar informasinya bisa bermanfaat bagi orang lain.

Regards
drh Puspasari Respatiningtyas

5 alasan mengapa kucing sering pipis sembarangan

5 alasan mengapa kucing sering pipis sembarangan

Kucing termasuk hewan kesayangan atau pet yang banyak dipelihara dan digemari. Kucing menjadi sahabat dan keluarga bagi manusia sejak masa lampau. Tingkah laku kucing yang menggemaskan dan wajahnya yang “innocent” terkadang menimbulkan gelak tawa bagi pemiliknya. Namun, tak jarang pemilik yang mengeluhkan kucingnya melakukan perilaku yang kurang disenangi. Pipis atau kencing sembarangan sering menjadi keluhan pemilik kucing terutama pada kucing jantan. Bau urine kucing yang khas terkadang menimbulkan rasa tidak nyaman bagi pemilik.

Berikut 5 alasan mengapa kucing sering pipis sembarangan :

1# Kucing menandai wilayahnya

Terkadang kucing menyemprotkan urine yang disebarkan untuk menandai wilayahnya. Kucing jantan dewasa sering melakukannya untuk menunjukkan dominasi terhadap wilayah tertentu

2# Rumah dengan banyak kucing

Rumah yang memilki banyak kucing akan menyebabkan salah satu kucing merasa tersaingi akhirnya dia ingin mendominasi rumah. Salah satu yang dilakukan adalah melakukan spraying atau menyebarkan urine atau air kencing disekitar rumah.

5 alasan mengapa kucing sering pipis sembarangan
5 alasan mengapa kucing sering pipis sembarangan

3# Kucing stress

Kucing yang stress biasanya melakukan banyak hal yang diluar kendali termasuk menyemprotkan urine. Stress yang timbul pada kucing bisa diakibatkan oleh kondisi rumah yang terlalu ramai, ada hewan lain, ada orang asing, atau perpindahan benda yang membuat rumah menjadi asing.

4# Kucing mengalami diabetes

Kucing yang kencing sembarangan bisa saja mengalami gejala diabetes. diabetes terjadi pada kucing gemuk dan kucing tua. Namun, ada perbedaan kucing yang menandai wilayahnya dengan kucing yang mengalami diabetes. Kucing yang menandai wilayahnya hanya menyemprotkan urine di bagian benda yang vertikal seperti tembok, furniture. Sedangkan, kucing yang mengalami diabetes bisa kencing dilantai dan bisa dilakukan oleh kucing betina.

#5 Kucing jantan yang belum dikastrasi

Kucing jantan yang belum dikastrasi memiliki perilaku menyemprotkan urine atau kencing lebih sering karena pengaruh hormonal. Kucing tua atau senior bisa saja melakukan perilaku kencing sembarangan terutama jika mengalami diabetes atau nyeri sendi sehingga untuk mencapai kotak pasir mengalami kesulitan.

*P.S Jika ada yang ingin ditanyakan/didiskusikan jangan sungkan bertanya melalui komentar di bawah ini ya.
Jangan lupa juga share artikel ini agar informasinya bisa bermanfaat bagi orang lain.

Regards
drh Puspasari Respatiningtyas

Cara mencegah dan mengobati penyakit kulit scabies pada Kucing dan Anjing

Cara mencegah dan mengobati penyakit kulit scabies pada Kucing dan Anjing

Scabies merupakan penyakit yang sering di dengar dan ditakuti oleh petlovers. Terkadang walau penyebabnya bukan tungau penyebab scabies, banyak yang mengeneralisasikan penyakit kulit dengan nama scabies. Scabies merupakan penyakit kulit akibat infeksi tungau Sarcoptes scabiei, scabies pun dikenal dengan penyakit Sarcoptic mange.

1# Penyakit kulit Scabies pada Kucing dan Anjing

Scabies pada anjing disebabkan oleh tungau Sarcoptes scabiei, pada kucing disebabkan oleh tungau Notoedres cati. Keduanya memiliki bentuk yang hampir serupa, dan hanya dapat bisa dibedakan bentuknya melalui mikroskop.

Cara mencegah dan mengobati penyakit kulit scabies pada Kucing dan Anjing
Cara mencegah dan mengobati penyakit kulit scabies pada Kucing dan Anjing

2# Gejala klinis scabies pada Kucing dan Anjing

Scabies memiliki gejala klinis yang khas dengan menimbulkan kerak pada kulit yang terinfeksi. Biasanya kerak akan terlihat pada wajah dan telinga. Kegatalan yang terjadi pada kulut tak jarang menyebabkan kebotakan, kemerahan, dan pendarahan pada kulit.

3# Scabies adalah penyakit menular

Penyakit kulit ini sangat menular pada anjing maupun kucing. Sehingga sangat penting untuk melakukan isolasi pada anjing atau kucing yang mengalami scabies. Selain itu, scabies bersifat zoonosis atau dapat menular ke manusia. Setelah menangani hewan yang terkena scabies perlu melakukan cuci tangan dengan sabun antiseptic.

4# Pengobatan scabies pada Kucing dan Anjing

Scabies pada anjing dan kucing diobati dengan memberikan antiprasit yang mengandung ivermectine, selamectine, dan amitraz. Amitraz diaplikasikan dengan cara dimandikan secara teratur sesuai dengan keparahannya. Selamectine biasanya digunakan pada kucing dan diaplikasikan secara spot on (tetes tengkuk) dengan merk revolution. Ivermectine lazimnya diberikan pada anjing bisa digunakan dengan diminumkan atau disuntikkan. Pengobatan dapat berlangsung selama 2-4 minggu. Secara alami dapat menggunakan minyak kelapa, minyak zaitun, maupun minyak ikan untuk melunakkan kulit yang mengalami kerak pada kasus scabies.

Cara mencegah dan mengobati penyakit kulit scabies pada Kucing dan Anjing
Cara mencegah dan mengobati penyakit kulit scabies pada Kucing dan Anjing

5# Pencegahan scabies pada Kucing dan Anjing

Scabies dapat dicegah dengan melakukan pemberian obat antiparasit. Melakukan grooming teratur dan selalu menjaga kebersihan. Menjaga kesehatan dengan meningkatkan daya tahan tubuh dan pemberian pakan yang baik.

 

*P.S Jika ada yang ingin ditanyakan/didiskusikan jangan sungkan bertanya melalui komentar di bawah ini ya.
Jangan lupa juga share artikel ini agar informasinya bisa bermanfaat bagi orang lain.

Regards
drh Puspasari Respatiningtyas