Antibiotik untuk kucing dan anjing

Kenapa tidak boleh memberi obat sembarangan pada hewan peliharaan?

Kenapa tidak boleh memberi obat sembarangan pada hewan peliharaan?

 

Memiliki hewan peliharaan merupakan salah satu tanggung jawab tambahan untuk kita pemiliknya. Bahkan faktanya memiliki hewan peliharaan memberikan beban tambahan secara financial untuk kita.

“Namun, harga tersebut bagi beberapa orang tidak ada artinya karena dengan memiliki hewan peliharaan, kita bisa mendapatkan stress relieve, hiburan serta teman hidup”

Kenapa tidak boleh memberi obat sembarangan pada hewan peliharaan?
Kenapa tidak boleh memberi obat sembarangan pada hewan peliharaan? (Credit foto pada gambar)

Budget untuk kesehatan pun ternyata tidak murah untuk hewan peliharaan kita, budget konsultasi dokter hewan, vaksin, pemeriksaan rutin, treatment penyakit, rawat inap, obat, dan lain sebagainya.

Ternyata memiliki hewan peliharaan itu mahal ya? Tapi, kalau sakit kan perlu dibawa ke dokter hewan. Atau cukup tanya kiri kanan berdasarkan pengalaman, memberikan obat yang biasa kita konsumsi dan hasilnya sembuh? Beruntung jika sembuh, jika malah jadi tersesat dan tambah parah?

Gejala klinis suatu penyakit memang semuanya sama awalnya,ketika ada infeksi tentu akan muncul kondisi demam yang diakibatkan respon tubuh untuk menghalau agen penyakit. Tapi apakah semua hewan aman diberikan obat penurun panas, apakah bisa tanpa pemeriksaan diberikan antibiotic? Ternyata tidak semua hewan bisa diberikan obat begitu saja tanpa diperiksa.

Lalu bagaimana dengan konsultasi online? Apakah juga bisa menjadi alternatif untuk mendapatkan harga “murah”?

 

Konsultasi sebenarnya sah saja, namun tentu dokter memiliki kebijakan untuk menanggapi kasus per kasus. Meresepkan obat yang memang perlu pemeriksaan seksama tentu tidak akan sembarangan diberikan oleh dokter hewan.

Konsultasi Dokter Hewan Gratis
Konsultasi Dokter Hewan Gratis

Mengapa? Hal ini karena ada beberapa obat yang tidak bisa diberikan tanpa resep dokter, artinya obat tersebut restricted. Jika diberikan sembarangan akan memperparah kondisi dan memberikan hasil yang tidak baik. Tapi, sayangnya banyak pemilik yang masih mengesampingkan keselamatan hewannya dengan berbekal pengalaman. Akhirnya bukannya sembuh malah jadi lebih parah L

Berikut adalah obat yang tidak boleh diberikan sembarangan :

#1 Obat anti radang dan penurun panas untuk kucing dan anjing

Pemilik biasanya mengeluhkan hewannya lemah, tidak aktif, nafsu makan mneurun. Kadang juga ada yang mengatakan kucing atau anjingnya panas (demam) padahal belum diperiksa menggunakan thermometer. Demam biasanya memang lazim terjadi pada hewan peliharaan termasuk anjing kucing sebagai gejala dari infeksi. Obat yang dapat menurunkan panas termasuk pada obat anti radang maupun obat antinyeri (analgesic-antipiretik). Umumnya obat penurun panas yang banyak dipasaran yaitu paracetamol, aspirin. Namun ternyata pada anjing dan kucing memberikan obat anti radang dan penurun panas ini memiliki bahaya.

  1. Dosis nya jika tidak tepat dapat menyebabkan keracunan karena sangat tipis jarak antara dosis aman dan dosis berbahayanya. Oleh karenanya, pemberian obat ini tidak boleh sembarangan dan harus berdasarkan resep dokter hewan.
  2. Paracetamol sangat berbahaya untuk kucing. Kucing secara genetic tidak memiliki enzim yang dapat mengubah kandungan paracetamol menjadi kandungan yang lebih sederhana. Hal ini menyebabkan paracetamol akan terus mengalir dalam darah dan bersifat racun. Kematian akibat keracunan paracetamol ini disebabkan oleh kekurangan oksigen akibat kerusakan darah merah.
  3. Obat anti radang seperti aspirin, ibuprofen, dexamethasone dan lainnya sangat berbahaya untuk anjing maupun kucing. Biasanya obat antiradang ini diberikan untuk melakukan terapi pada anjing, namun harus dengan resep dokter hewan. Pemberian tanpa resep dokter hewan dan secara sembrono dapat menyebabkan kerusakan organ. Bahkan ada kasus anjing setelah konsumsi antiradang ibuprofen mengalami muntah darah akibat keracunan.
Keracunan Paracetamol Pada Kucing
Keracunan Paracetamol Pada Kucing

Contoh kasus keracunan paracetamol: Sumber gambar fanspage Praktek Hewan Kecil drh Yulia Erika

#2 Antibiotik untuk kucing dan anjing

Antibiotik merupakan obat yang bertujuan untuk menghentikan perkembangan bakteri maupun membunuh bakteri penyebab penyakit. Artinya, pemberian antibiotic ini tidak akan ampuh untuk menangani penyakit akibat virus maupun cacing. Antibiotic banyak golongannya, namun yang umum digunakan yaitu amoksilin karena spectrum (daya kerja) nya yang luas. Tak jarang pemberian antibiotic ini salah kaprah dan asal diberikan. Antibiotic untuk hewan peliharaan perlu disesuaikan dengan penyebabnya, berat badan, usia, dan riwayat penyakitnya. Alasan mengapa antibiotic tidak boleh diberikan sembarangan :

a. Antibiotic dapat menyebabkan resistensi mikroba

Resistensi mikroba maksudnya adalah mikroba atau bakteri kebal terhadap antibiotic, sehingga ketika diberikan antibiotic tidak akan memiliki daya kerja yang maksimal bahkan tidak mempan dengan antibiotic. Penyebabnya adalah pemberian antibiotic berlebihan, tidak tuntas menggunakan antibiotic (tidak menghabiskan antibiotic) sesuai resep dokter.

b. Antibiotic dapat mematikan bakteri baik pada usus

Penggunaan antibiotic bisa mematikan bakteri baik pada usus, hal ini akan menyebabkan ketidakseimbangan bakteri pada usus. Gejala yang terlihat biasanya adanya diare karena kondisi usus yang kurang baik.

c. Antibiotic menimbulkan berkembangnya jamur secara berlebih

Pemberian antibiotic terus menerus akan menyebabkan matinya bakteri dan akan menimbulkan masalah baru yaitu tumbuhnya jamur. Jamur yang mendominasi tubuh akan menimbulkan masalah baru bagi kondisi kesehatan.

d. Antibiotik dapat berbahaya bagi induk hamil maupun menyusui

Induk hamil maupun menyusui tidak boleh sembarangan meminum antibiotik. Beberapa antibiotic ada yang berbahaya bagi kehamilan sehingga perlu diperhatikan kandungannya. Tentunya antibiotic akan mengalir pada darah dan terdapat pada air susu sehingga perlu berhati-hati dalam pemberiannya.

e. Antibiotik dapat bersisa pada daging, susu, dan telur

Hewan produksi seperti sapi, kambing, domba, babi, ayam, setelah mengonsumsi antibiotic tidak boleh langsung dimakan hasil produksinya. Hal ini dikarenakan terdapat waktu henti obat (withdrawal time) pada tubuh, sehingga pada masa ini antibiotic masih dimetabolisme di tubuh. Jika kita mengonsumsi pangan yang mengandung antibiotic tentu akan berbahaya bagi tubuh.

Antibiotik untuk kucing dan anjing
Antibiotik untuk kucing dan anjing

#3 Ivermectine untuk tungau kucing dan anjing

Ivermectine sangat dikenal sebagai antiektoparasit yang baik, terutama dalam mengobati kasus infeksi tungau termasuk scabies. Namun, secara genetic terdapat hewan yang tidak bisa memetabolisme jenis obat ini. Efek sampingnya menyebabkan kejang dan keracunan. Anjing ras collie (righ collie, border collie), Shetland sheepdog (Sheltie), anjing ras collie campiran merupakan jenis anjing yang secara genetic tidak bisa memetabolisme ivermectine. Pemberian natiektoparasit lain seperti milbemycine, selamectine cukup aman untuk anjing jenis ini.

 

#4 Obat cacing (anthelmintic) untuk kucing dan anjing

Pemeberian obat anti cacing (anthelmintik) perlu berhati-hati terutama untuk anjing dan kucing bunting. Albendazole, fenbendazol, dapat menyebabkan kerusakan dan kecacatan pada janin. Sehingga penggunaannya perlu diperhatikan.

Pemeriksaan secara seksama sangat penting dilakukan untuk hewan yang sakit agar tidak mengalami kesalahan dalam pengobatan. Jika hewan tidak kunjung sembuh setelah diobati bukan berarti obat tidak bekerja dengan baik, namun kemungkinan ada faktor lain seperti kondisi tubuh yang kurang baik, atau adanya resistensi terhadap obat tersebut. Oleh karenanya, perlu pengobatan perlu disertai diet atau pakan yang baik sesuai dengan anjuran dokter. Pengobatan pada hewan peliharaan memang dibutuhkan kesabaran untuk mencapai kesembuhan.

Contoh Obat Cacing untuk Kucing
Contoh Obat Cacing untuk Kucing

 

Semoga bisa menjawab pertanyaan pet lovers semua ya tentang boleh tidaknya memberikan obat pada anjing dan kucing 🙂

*P.S Jika merasa artikel ini bermanfaat, mohon di share di Facebook ya supaya lebih banyak orang yang bisa baca 🙂

Regards
drh Puspasari Respatiningtyas

Ketahui 8 gejala distemper pada kucing ini sebelum terlambat!

Ketahui 8 gejala distemper pada kucing ini sebelum terlambat!

Distemper pada kucing atau dikenal juga dengan feline panleukopenia, feline parvovirus, feline infectious enteritis termasuk penyakit yang berbahaya dan berujung fatal pada kucing. Gejala klinis distemper pada kucing yang mirip seperti penyakit pada umumnya terkadang dianggap biasa saja, sampai akhirnya virus sudah menginfeksi usus amat parah.

Berikut 8 gejala distemper pada kucing ini sebelum terlambat!

1# Posisi kucing khas terduduk dagu dan dada menempel pada lantai (hunched up position)

Kondisi ini khas pada kucing yang terkena distemper karena adanya rasa sakit pada bagian sekitar perut. Posisi ini menyebabkan kucing tidak ingin bergerak dan cenderung melindungi bagian perutnya.

2# Demam tinggi pada kucing

Panas tubuhnya bisa mencapai suhu lebih dari 39.5oC atau melebihi suhu normalnya. Demam tinggi diakibatkan respon tubuh membentuk pertahanan melawan virus.

3# Kucing tidak nafsu makan selama lebih dari 2 hari

Rasa sakit di perut dan tubuhnya membuat kucing merasakan nafsu makan yang menurun. Kucing akan menolak diberikan makanan yang biasa dia gemari. Kucing bisa bertahan tidak makan selama maksimal 3 hari, setelah itu dia akan mengalami hepatic lipidosis atau kerusakan hati yang selnya tergantikan oleh lemak.

4# Kucing senang menyendiri dan bersembunyi

Kucing yang sakit memang lebih senang menyendiri dan menghilang selama beberapa hari. Mencari tempat persembunyian yang nyaman agar tidak terganggu oleh kucing lain karena rasa sakit yang dideritanya.

Ketahui 8 gejala distemper kada kucing ini sebelum terlambat!
Ketahui 8 gejala distemper kada kucing ini sebelum terlambat!

5# Kucing muntah terus menerus

Gangguan pada saluran pencernaan menyebabkan juga gangguan pada daerah hati, kantung empedu, dan lambung. Hal ini menyebabkan mual yang dirasakan oleh kucing. Asam lambung pun naik akibat infeksi dan tidak ada makanan yang masuk. Muntah yang dihasilkan biasanya berupa cairan berwarna kuning.

Baca juga : 10 Fakta Toksoplasma yang mungkin belum Anda ketahui

6# Kucing mengalami mencret

Virus akan menginfeksi daerah usus yang menyebabkan kerusakan sel usus. Kerusakan ini menyebabkan penyerapan air yang tidak sempurna sehingga banyak air yang keluar melalui diare. Pada kondisi usus yang rusak pun mengalami penyerapan nutrisi yang tidak sempurna, selain itu sel yang rusak hingga pembuluh darah menyebabkan diare yang dihasilkan menjadi diare berdarah.

7# Kucing mengalami dehidrasi

Dehidrasi merupakan akibat lanjutan dari muntah dan diare yang berkepanjangan. Cairan banyak yang hilang melalui muntah dan diare. Tanda lainnya yang berhubungan dengan dehidrasi yaitu mata yang lebih cekung, kulit yang tidak elastic lagi.

8# Terdapat gejala syaraf pada kitten atau anak kucing

Anak kucing yang tertular dari induk akan mengalami kelainan pada syarafnya. Biasanya anak kucing akan berjalan sempoyongan dan tidak seimbang. Kucing yang mengalami infeksi biasanya tidak bertahan lama karena kondisi keseimbangan dan koordinasi yang kurang baik.

Jika kucing mengalami gejala seperti yang telah disebutkan maka perlu segera diperiksakan ke dokter hewan. Resiko tinggi terutama pada kucing yang belum pernah divaksinasi, kucing tua, kucing hamil, anak kucing yatim piatu (tanpa induk), serta kucing liar.

*P.S Jika merasa mendapat manfaat dari tulisan ini, jangan lupa di share di Facebook dan sosial media lain ya. Supaya makin banyak yang tau 🙂

Regards
drh Puspasari Respatiningtyas

 

Gejala distemper pada kucing dan cara mengobatinya

Gejala distemper pada kucing dan cara mengobatinya



Gejala distemper pada kucing dan cara mengobatinya

Penyakit pada kucing bisa disebabkan oleh berbagai hal salah satunya adalah virus. Penyakit yang disebabkan oleh virus ini biasanya berakibat fatal karena sifat virus yang berdiam diri di dalam sel. Salah satu penyakit virus yang ditakuti oleh cat lovers yaitu Distemper atau dikenal juga dengan Feline Panleukopenia.

Berikut ini beberapa hal penting serta gejala distemper pada kucing dan cara mengobatinya

#1 Banyak istilah mengenai distemper kucing

Distemper kucing banyak memiliki nama lain diantaranya Feline Panleukopenia karena gejala klinisnya berhubungan dengan penurunan leukosit (sel darah putih), Feline infectious enteritis karena gejala klinis nya pada saluran pencernaan terutama usus. Feline parvovirus karena penyebab distemper kucing ini adalah virus Parvo.

Jangan lupa cek artikel ini juga ya -> Ketahui 8 gejala distemper pada kucing ini sebelum terlambat!

# 2 Kematian sering menjadi akhir distemper kucing

Terkadang kejadian virus ini terjadi pada kucing tanpa ada gejala yang nampak, namun tiba-tiba menyebabkan kematian mendadak pada kucing. Kematian mendadak biasanya terjadi pada kucing yang dipelihara di luar rumah karena sering nya kontak dengan lingkungan dan tidak dilakukannya vaksinasi.

Gejala distemper pada kucing dan cara mengobatinya
Gejala distemper pada kucing dan cara mengobatinya

#3 Muntah dan diare gejala klinis distemper kucing

Feline parvovirus atau virus parvo sangat senang mendiami saluran pencernaan terutama usus. Virus ini akan masuk ke bagian dalam usus dan merusak selnya. Hal ini menyebabkan usus menjadi luka dan rusak sehingga feses atau poop menjadi cair (diare/mencret) dan tak jarang memperlihatkan adanya darah. Selain diare, muntah juga gejala klinis yang khas dari distemper kucing ini. Muntah dan diare menyebabkan dehidrasi sehingga kucing cenderung lemas, demam, tidak nafsu makan serta hanya ingin menyendiri.

# 4 Bayi Kucing (kitten) bisa terserang dari induk

Kitten akan terkena infeksi parvo virus langsung dari induk yang tidak pernah vaksinasi. Biasanya bayi akan mengalami kelainan syaraf sehingga sering terlihat kejang dan berjalan sempoyongan. Pada hal ini kemungkinannya kitten mengalami hambatan pertumbuhan bahkan kematian.

#5 Penularan distemper dari lingkungan

  • Lingkungan yang banyak terdapat kucing tanpa pemilik (feral cats/street cats/kucing liar) biasanya memiliki kemungkinan menularkan virus ini.
  • Kucing indoor pun dapat terserang melalui kontaminasi di penitipan hewan
  • Penularan utama melalui kontaminasi yang berasal dari feses kucing penderita

#6 Pengobatan distemper kucing

  • Jika mendapati kucing tidak nafsu makan, berdiam diri, kemudian terdapat gejala muntah dan diare secara terus menerus ada baiknya segera di bawa ke dokter hewan.
  • Pengobatan untuk kasus ini dapat menggunakan interferon jika kasus nya tidak terlalu parah.
  • Terapi infuse adalah penanganan yang utama untuk kasus ini, untuk memperbaiki kondisi tubuhnya dari dehidrasi.
  • Pakan yang diberikan pakan basah dan biasanya diberikan dengan disuapi menggunakan spoit. Pakan yang digunakan bisa pakan khusus untuk kucing dengan gangguan pencernaan.

#7 Vaksinasi adalah pencegahan terbaik

Vaksinasi kucing mulai usia 8 minggu dapat menurunkan resiko terkena penyakit ini. Vaksinasi akan di ulang 4 minggu setelah vaksinasi pertama. Vaksin distemper kucing bersamaan dengan vaksin lainnya yaitu vaksin calicivirus, rhinotracheitisvirus.

# 8 Saat hujan dan cuaca tidak mendukung penting untuk menjaga daya tahan tubuh kucing

Saat musim hujan membuat kucing menjadi stress sehingga daya tahan tubuh menurun. Hal ini menyebabkan kucing mudah terserang penyakit sehingga perlu asupan nutrisi yang baik, menjaga kesehatan serta memberikan suplemen untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

Penyakit distemper memang sangat fatal dan penularannya sangat tinggi, namun dapat dicegah dengan melakukan vaksinasi pada usia dini. Kucing dewasa yang belum divaksinasi sebaiknya segera melakukan vaksinasi agar mencegah terserang penyakit distemper. Menjaga kebersihan kandang dan lingkungan pun termasuk cara yang baik untuk pencegahan penyakit ini.

*P.S Jika ada yang ingin ditanyakan/didiskusikan jangan sungkan bertanya melalui komentar di bawah ini ya.
Jangan lupa juga share artikel ini agar informasinya bisa bermanfaat bagi orang lain.

Regards
drh Puspasari Respatiningtyas

Tulis Pertanyaan Dokter Hewan

9 Cara Mengobati Penyakit Kulit Pada Anjing atau Kucing

9 Cara Mengobati Penyakit Kulit Pada Anjing atau Kucing



9 Cara Mengobati Penyakit Kulit Pada Anjing atau Kucing.

Penyakit kulit pada anjing dan kucing membutuhkan treatment atau pengobatan dalam waktu yang cukup lama.

Pengobatan yang cukup lama dikarenakan penyakit kulit yang biasanya diperiksakan ke dokter telah menjangkiti dalam waktu yang lama. Selain itu, walaupun kulit mudah regenerasi, namun kulit memiliki lapisan yang tebal serta memiliki sedikit pembuluh darah sehingga pengobatan harus dua arah yaitu secara topical maupun secara keseluruhan.

Berikut 9 Cara Mengobati Penyakit Kulit Pada Anjing atau Kucing

1. Penggunaan obat topical

Penggunaan obat topical atau secara lokal biasanya diaplikasikan dengan cara di oleskan langsung pada kulit anjing atau kucing, atau menggunakan shampoo.

Obat yang dioleskan langsung biasanya berbentuk salep, gel, maupun lotion. Pengobatan topical atau lokal ini bertujuan untuk memperbaiki kulit serta mengurangi bau kulit akibat penyakit.

2. Antibakteri

Antibakteri digunakan pada penyakit kulit anjing atau kucing yang disebabkan oleh bakteri biasanya kasus pyoderma.

Penggunaan antibakteri atau antibiotic pada kasus pyoderma ini menggunakan antibiotic minum. Waktu pengobatan selama 4-8 minggu tergantung keparahan kasusnya.

9 Cara Mengobati Penyakit Kulit Pada Anjing atau Kucing.
9 Cara Mengobati Penyakit Kulit Pada Anjing atau Kucing.

3. Antifungal

Antifungal merupakan pengobatan yang diberikan ketika kulit anjing atau kucing terkena jamur. Ringworm merupakan salah satu yang diakibatkan oleh jamur.

Penggunaan obat antijamur dengan diminumkan dilakukan selama 2-4 minggu. Selain obat yang diminumkan, biasanya pun terdapat obat oles yang mengandung bahan antijamur seperti ketoconazole.

4. Antiparasitic

Ektoparasit penyebab penyakit kulit anjing atau kucing biasanya tungau, caplak, dan pinjal. Scabies dan demodecosis merupakan kasus penyakit kulit anjing atau kucing yang termasuk lama dalam pengobatannya.

Penggunaan obat antiparasit ivermectine dengan diminumkan atau disuntikkan ampuh untuk menanggulangi kondisi penyakit.

Selain itu pengobatan secara lokal dengan menggunakan bahan yang mengandung selamectine, milbemycine yang diaplikasikan dengan spot-on atau tetes tengkuk pun dapat menghilangkan caplak, pinjal, bahkan cacing.

5. Antihistamine

Histamine merupakan senyawa kimia dalam tubuh yang akan merespon alergi. Gatal, merah, serta meradang merupakan salah satu ciri alergi.

Untuk mengurangi kadra histamine perlu diberikan antihistamin. CTM (Chlorpheniramine maleat) merupakan antihistamin yang umum digunakan pada anjing maupun kucing.

6. Asam lemak

Asam lemak merupakan komponen penting bagi kulit untuk selalu menjaga keseimbangan kondisi kulit, melembabkan kulit anjing atau kucing sehingga terhindar dari kondisi kulit kering. Asam lemak ini pun sangat baik untuk memperbaiki kondisi rambut dan kulit yang rusak.

Asam lemak linoleat (omega 6) dan linolenat(omega 3) tidak dapat dibuat oleh tubuh, sehingga perlu di dapatkan dari luar (suplemen). Sumber asam lemak yang baik yaitu minyak kelapa, minyak ikan, minyak zaitun, minyak bunga matahari (sunflower oil).

7. Glucocorticoid

Senyawa ini sangat baik sebagai antiinflamasi serta memiliki efek terhadap imunitas atau daya tahan tubuh.

Obat yang dapat digunakan seperti dexamethasone, prednisone, dan prednisolone. Penggunaan glucocorticoid ini perlu berhati-hati karena penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan penurunan sistem imun pada anjing ataupun kucing Anda.

8. Immunomodulator

Daya tahan tubuh yang baik sangat dibutuhkan untuk memperbaiki kondisi kulit anjing atau kucing.

Oleh karena itu, pemberian obat yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh sangat baik diberikan.

Obat ini pun dapat digunakan pada penyakit kulit yang diakibatkan oleh reaksi akibat imunitas.

Pemberian obat yang dapat meningkatkan imunitas diharapkan dapat mneurukan tingkat stress sehingga sel-sel pertahanan dapat berfungsi dengan baik. Echinachea merupakan herbal yang dipercaya dapat meningkatkan imunitas, merk dagangnya salah satunya adalah Imboost.

9. Shampoo

Shampoo jenisnya terdapat shampoo pembersih, shampoo antiparasit, shampoo pengobatan (medicaten shampoo).

  • Shampoo pembersih digunakan untuk membersihkan kotoran yang menempel , shampoo ini umum digunakan saat grooming.
  • Antiparasit, biasanya mengandung senyawa anti pinjal sehingga dapat mengurangi infestasi pinjal pada kulit dan rambut
  • Medicated shampoo atau shampoo pengobatan, mengandung antimikroba dan antiseborrhoic (peradangan kulit). Chlorhexidine dan benzyoil peroxide berperan sebagai antimikroba, sedangkan asam salisilat dan sulfur berperan sebagai antiseborrhoic. Penggunaannya dengan mendiamkan selama 10 menit sebelum dibilas, agar zat aktif meresap ke dalam kulit. Selama masa pengobatan perlu sering dilakukan mandi dengan shampoo ini seminggu 2 kali.

Pengobatan penyakit kulit anjing atau kucing memang membutuhkan waktu yang lama serta perlu tuntas. Jika pengobatan tidak tuntas, maka akan menimbulkan permasalahan baru yaitu adanya resistensi antibiotic atau pun keparahan penyakit.

*P.S Jika ada yang ingin ditanyakan/didiskusikan jangan sungkan bertanya melalui komentar di bawah ini ya.
Jangan lupa juga share artikel ini agar informasinya bisa bermanfaat bagi orang lain.

Drh Puspasari Respatiningtyas.
https://tanyadokterhewan.com

 

Tulis Pertanyaan Dokter Hewan

Cara Mengobati Ear Mite atau Tungau Telinga pada Kucing

Cara Mengobati Ear Mite atau Tungau Telinga pada Kucing

Ear mite atau Tungau telinga atau banyak juga petowner yang menyebutnya kutu telinga merupakan parasit yang sering dijumpai pada anjing maupun kucing. Spesies yang menginfeksi telinga yaitua Otodectes cynotis, sangat senang tinggal pada permukaan telinga, menggigiti telinga dan menyebabkan peradangan pada telinga.

Cara Mengobati Ear Mite atau Tungau Telinga pada Kucing
Cara Mengobati Ear Mite atau Tungau Telinga pada Kucing

Berikut ciri-ciri jika anjing atau kucing terkena earmite

  • Telinga sangat kotor
  • Telinga berbau
  • Kucing atau anjing menggaruk telinga berlebihan hingga terluka

Jika Anda mendapati kucing atau anjing anda mengalami hal tersebut perlu diperiksakan ke dokter hewan. Dokter akan memeriksa kotoran telinga menggunakan mikroskop. Otodectes cynotis atau ear mite pun melakukan perkembang biakan di dalam telinga, sehingga saat memeriksa kotoran telinga tak jarang didapati telur dari ear mite.

Ear mite melakukan siklus hidup selama 3 sampai 4 minggu dan telur akan menetas setiap 3 sampai 5 hari. Pencegahan yang dapat Anda lakukan yaitu dengan membersihkan telinga kucing setiap 3 atau 4 hari sekali. Pembersihan dapat menggunakan minyak zaitun (olive oil), selain menyebabkan kematian tungau karena sesak nafas akibat minyak zaitun. Minyak zaitun pun sangat baik untuk mengurangi peradangan akibat infeksi tungau telinga.

Jika anjing atau kucing Anda positif terkena ear mite sesuai pemeriksaan dokter maka Anda perlu memberikan pengobatan topical atau dengan tetes telinga.

Langkah yang perlu dilakukan saat mengobati anjing dan kucing yang terkena tungau telinga :

  • Bersihkan kotoran telinga menggunakan kapas atau cotton bud secara hati-hati jangan sampai menimbulkan luka. Tidak perlu khawatir tertusuk karena bentuk telinga anjing dan kucing yang menyerupai huruf L. membersihkan telinga setiap 2 atau 3 hari sekali.
  • Membersihkan telinga dengan menggunakan astringent atau cairan pembersih telinga. Fungsinya untuk menghilangkan debri atau sisa kotoran pada telinga. Zat yang digunakan yaitu mengandung asam salisilat dan ethyl alcohol, isopropyl alcohol yang tentunya aman untuk anjing maupun kucing dan tidak menimbulkan iritasi. Merk yang biasa beredar di pasaran yaitu Epi-Otic. Cairan ini pun berfungsi untuk mengurangi kelembaban pada telinga.
  • Teteskan obat yang mengandung antibiotik. Biasanya tidak hanya terdapat tungau telinga, namun peradangan disertai dengan infeksi bakteri dan jamur. Oleh karena itu dokter meresepkan obat tetes yang mengandung antibiotik, antiparasit. Merk yang biasa ada dipasaran yaitu otolin, vetotic, dexoryl.
  • Meneteskan obat antiparasit pada tengkuk (spot on) yang mengandung antiparasit seperti selamctine dengan merk dagang revolution,. Dapat mengurangi adanya parasit termasuk tungau telinga.

Menjaga kebersihan telinga anjing dan kucing merupakan hal yang penting untuk mencegah terjadinya infeksi tungau telinga. Keep your pet healthy, healthy pet healthy life.

*P.S Jika ada yang ingin ditanyakan/didiskusikan jangan sungkan bertanya melalui komentar di bawah ini ya.
Jangan lupa juga share artikel ini agar informasinya bisa bermanfaat bagi orang lain.

Regards
drh Puspasari Respatiningtyas