Jawaban Lengkap Kapan Anjing dan Kucing Siap Kawin

Jawaban Lengkap Kapan Anjing dan Kucing Siap Kawin

Jawaban Lengkap Kapan Anjing dan Kucing Siap Kawin

Anjing dan kucing yang tidak di steril atau kebiri memiliki siklus reproduksi yang tetap setelah memasuki masa pubertas usia sekitar 6 bulan rata-rata untuk kucing dan 8 bulan rata-rata untuk anjing.

Usia pertama birahi ini bervariasi setiap individunya, bisa lebih cepat maupun lebih lambat. Selama hidupnya walaupun usia tua anjing maupun kucing (diatas 7 tahun) bisa mengalami birahi, tidak seperti manusia yang bisa mengalami menopouse. Namun memang kondisi kesuburannya tidak sama dengan saat usia muda.

Bagaimana mengetahui kucing dan anjing yang birahi ?

Birahi pada anjing dan kucing dipengaruhi oleh keberadaan hormon estrogen pada betina, hormon tetsosteron pada jantan. Birahi pertama pada anjing dan kucing bisa terjadi pada usia 6 bulan.

Kucing dan anjing jantan yang telah mengalami birahi biasanya akan terlihat dari perilaku nya yaitu :

#a. Mulai agresif

Kucing dan Anjing Anda akan terlihat sangat gresif di rumah.

#b. Selalu ingin keluar rumah (roaming) pada musim kawin

hal ini dikarenakan pada musim kawin, anjing maupun kucing betina akan mengeluarkan feromon yang bisa dicium oleh jantan. Rangsangan ini akan menyebabkan libido meningkat dan anjing, kucing ingin kawin.

#c. Melakukan spraying (khusus nya kucing jantan )

spraying biasanya dilakukan untuk menandai wilayah kekuasaan kucing jantan, kondisi ini dipengaruhi oleh hormon testosteron yang mempengaruhi perilaku dominasi pada jantan.

#d. Melakukan humping (perilaku menaiki benda, maupun tangan pemiliknya )

humping merupakan posisi kawin pada anjing maupun kucing, terkadang anjing dan kucing melakukan humping pada benda yang tidak seharusnya. Seperti boneka, guling, tangan pemiliknya, maupun benda lainnya.

#e. Pertumbuhan tubuh secara fisik pun terlihat berbeda pada anjing maupun kucing jantan yang telah birahi

Biasanya rahang pada kucing jantan akan terlihat lebih lebar, besar, dibandingkan dengan kucing betina. Tentu perlu dibandingkan dengan ras yang sama ya, bukan ras yang berbeda.

Betina memiliki perilaku birahi cenderung menarik perhatian lawan jenisnya, seperti :

  1. berguling-guling
  2. mengeluarkan suara (vokalisasi) biasanya pada kucing,
  3. ingin keluar rumah untuk melakukan kawin
  4. saat dipegang bagian panggul akan menunjukkan postur siap dikawini jantan
  5. pada anjing betina akan terlihat vulva yang membengkak, keluar bercak darah, serta menerima jantan dengan baik

Pada kondisi birahi, tak jarang kucing dan anjing betina maupun jantan mengalami penurunan nafsu makan. Hal ini dikarenakan anjing dan kucing memfokuskan energi nya kepada keinginan kawin. Biasa nya makan menjadi hal nomor 2, oleh karena itu penting pada masa birahi memperhatikan asupan gizi dan makanan nya.

Bagaimana cara mengawinkan anjing maupun kucing ?

Selain mengawinkan sendiri, saat ini sudah banyak terdapat jasa pemacakan untuk anjing maupun kucing. Jasa pemacakan ini dilakukan untuk pemilik anjing dan kucing yang menginginkan betina maupun jantan nya kawin tanpa harus memiliki sepasang anjing maupun kucing.

Kelebihan adanya jasa pacak ini yaitu:

  1. tidak perlu memelihara satu pasang anjing maupun kucing, karena biaya perawatan dan kesehatannya pun akan lebih besar
  2. bisa memilih pejantan maupun betina dengan kualitas yang baik, silsilah yang jelas

kekurangan jasa pacak yaitu:

  1. perlu adaptasi antara kucing maupun anjing yang lama dengan pasangan baru nya
  2. rentan menyebabkan stress pada anjing maupun kucing, terutama jika karakternya tidak “Welcome” dengan anjing maupun kucing lainnya
  3. tidak semua anjing maupun kucing yang dipacak bisa cocok, terkadang kucing dan anjing memiliki preferensi tersendiri. Oleh karena nya penting untuk menyediakan pasangan lainnya.
  4. Perlu kejelasan status kesehatannya seperti kesehatan kulit (adanya parasit (kutu, pinjal, tungau), status vaksinasi, dan penting untuk memastikan anjing dan kucing dalam keadaan sehat.

Jasa pacak ini memiliki biaya yang bervariasi, tergantung dari penyedia jasa. Agar jasa yang sudah kita keluarkan bisa maksimal, maka penting untuk memastikan kucing dalam keadaan birahi, usianya tepat tidak terlalu dini.

Kapan seharusnya mengawinkan anjing maupun kucing ?

Walaupun anjing dan kucing bisa mengalami birahi mulai usia 6 bulan, namun penting untuk menunda kebuntingan sampai usianya diatas 12 bulan. Anjing biasanya mengalami pubertas lebih lama, tergantung ras nya.

Kenapa demikian ?

Usia dibawah 12 bulan atau 1 tahun merupakan usia yang penting untuk perkembangan anjing dan kucing, perkembangan secara fisik maupun secara hormonal masih belum matang saat usia ini. Bisa jadi sudah mengalami dewasa kelamin, tapi secara fisik belum mengalami kesiapan.

Sama seperti manusia kan, usia SMP sekitar 12 tahun sudah mengalami pubertas, mengalami menstruasi, tapi secara fisik belum siap kan? Perlu menunggu usia 20 tahun untuk siap secara fisik.

Lalu resiko apa saja yang terjadi saat kucing dan anjing tidak sengaja kawin pada usia muda?

Kondisi ini akan memberikan dampak yang kurang baik bagi induk maupun anaknya, seperti

#A. Keguguran

kondisi ini mungkin terjadi karena asupan makanan ke janin tidak maksimal dakibatkan induk yang masih membutuhkan banyak nutrisi untuk perkembangan tubuhnya. Selain itu, pada usia dibawah 1 tahun, kucing maupun anjing sedang aktif sekali beraktifitas, sehingga beban berat karena kondisi bunting bisa menyebabkan stress dan cedera pada induk. Kondisi stress bisa menyebabkan keguguran.

#B. Kematian saat lahir (still birth)

kasus ini bisa terjadi kalau puppies maupun kitten sudah lewat masa waktu dilahirkan, biasanya diakibatkan kesiapan induk yang kurang. Kemungkinan lainnya adalah jalan keluar lahirnya terlalu kecil sehingga puppies dan kitten tertinggal di rahim sementara ketuban sudah pecah sehingga kitten keracunan maupun sesak nafas.

#C. Sense of motherhood yang kurang pada induk

Secara naluri alami, induk yang sudah melahirkan akan memiliki perasaan merawat dan menjaga anaknya. Namun, tidak menutup kemungkinan juga ketika induk terlalu muda, induk anjing dan kucing masih belum mengerti bahwa dia memiliki kewajiban menyusui dan merawat anaknya.

Selain usia, apalagi yang perlu diperhatikan saat ingin mengawinkan anjing dan kucing ?

Pastikan betina benar-benar birahi, bisa diketahui dari ciri-ciri ini :

1. berguling-guling

2. mengeluarkan suara (vokalisasi) biasanya pada kucing,

3. ingin keluar rumah untuk melakukan kawin

4. saat dipegang bagian panggul akan menunjukkan postur siap dikawini jantan

5. pada anjing betina akan terlihat vulva yang membengkak, keluar bercak darah, serta menerima jantan dengan baik

6. lebih sering kencing pada betina

 

Pada anjing betina, penting untuk mengetahui siklus reproduksi yang tepat untuk meningkatkan keberhasilan proses perkawinan pada anjing.

Anjing betina memiliki 4 tahapan estrus pada satu siklusnya :

siklus ini biasanya berlangsung 2-3 minggu, akan berulang kembali setiap 6 bulan, untuk beberapa ras biasanya anjing kecil bisa mengalami 3 kali siklus dalam 1 tahun.

  1. proestrus merupakan kondisi awal dari siklus, biasanya gejala birahi sudah mulai jelas terlihat ( owner biasanya mengatakan “anjing saya birahi” pada fase ini), jantan mulai tertarik dengan betina, tapi betina belum menerima jantan. Mungkin ada bengkak di vulva, lendir mulai banyak keluar dari vulva disertai darah, kadang ada yang mengistilahkan “mens” (padahal mekanisme nya berbeda dengan mens pada manusia). Kondisi ini terjadi selama 9 hari, bisa juga lebih 3-17 hari.
  2. Estrus : Sangat tepat mengawinkan anjing pada fase ini. pada fase ini sel telur mulai ovulasi, sudah jelas terlihat adanya gejala birahi yang kuat, biasanya sudah mulai menerima jantan, vulva sudah tidak terlalu bengkak, banyak lendir dari vulva tapi darah sudah mulai berkurang. Pada kondisi ini tepat untuk dilakukan perkawinan terutama ketika melihat darah sudah mulai sedikit dan lendir mulai bening. Fase ini terjadi selama 9 hari, tapi bisa juga lebih dengan range 3-18 hari. Pada fase ini bisa dlakukan perkawinan berkali-kali, bahkan sangat memungkinkan juga bagi betina untuk kawin dengan jantan yang berbeda pada satu siklus. Jika selama fase ini jantan yang mengawini nya lebih dari satu, sangat mungkin puppies yang dilahirkan akan berbeda-beda tidak dari satu jantan. Kondisi ini disebut superfekunditas, dan wajar terjadi pada anjing maupun kucing.
  3. diestrus : fase ini merupakan fase anjing betina tidak melakukan perkawinan kembali, gejala birahi sudah hilang. Tubuh mulai mempersiapkan kebuntingan yang mungkin terjadi pada betina. Kondisi ini berlangsung selama 60 hari. Jika anjing bunting pada fase ini maka akan terlihat adanya ciri-ciri kebuntingan. Tapi jika tidak, maka siklus akan berlangsung kembali setelah fase anestrus (fase selanjutnya).
  4. anestrus : anestrus artinya fase tidak estrus (tidak birahi). fase ini pada anjing betina yang hamil terjadi setelah melahirkan hingga mengalami masa laktasi. Siklus ini terjadi selama 4 bulan saat anak anjing masih menyusui. Pada anjing yang tidak hamil, tidak akan terjadi birahi lagi setelah 5 bulan pasca birahi. Baru akan terjadi birahi setelah siklus nya selesai.

Pada anjing akan lebih baik dilakukan perkawinan saat telah mengalami siklus loop ke 2, sekitar usia 12 bulan atau 14 bulan jika memang siklus loop pertama terjadi pada usia 6 atau 8 bulan.

Proses Anjing Kawin - Tanyadokterhewan.com
Proses Anjing Kawin – Tanyadokterhewan.com

Kita coba lakukan simulasi ya :

misalnya anjing memperlihatkan gejala birahi (vulva bengkak, ada lendir bercampur darah) pada tanggal 20 april 2017 (disini owner sudah bisa mulai menandai dengan menuliskan di kalender “mens”) lalu diamati 3-9 hari dari mens.

Saat lendir sudah mulai berwarna pink, darah sudah berkurang, vulva tidak terlalu bengkak, coba di dekatkan dengan jantan menerima dan kawin.

Misalnya terjadi pada tanggal 29 april 2017 maka owner menandai lagi di kalender nya misalnya “kawin”. Kawin bisa berlangsung selama 7 hari, setiap terjadi perkawinan perlu dicatat.

Lalu dilihat kembali 30 hari pasca kawin yaitu 29 mei 2017 kemungkinan adanya kebuntingan, bisa juga mulai melakukan pemeriksaan ke dokter.

Karena biasanya cukup sulit melihat cirinya secara fisik, biasanya mulai terlihat minggu ke 6 atau sekitar 45 hari pasca kawin, perut mulai membesar, puting mulai berubah bentuknya, nafsu makan bertambah, beberapa ada juga yang mengalami morning sickness (mual, muntah) pada awal kebuntingan .

Kebuntingan akan berlangsung rata-rata 63 hari, tidak lebih dari 72 hari. Berarti kemungkinan kelahirannya akan terjadi pada 29 juni 2017 – 5 juli 2017.

Pada fase-fase ini penting untuk melakukan pemeriksaan rutin ke dokter hewan. Terutama mengetahui kondisi induk, posisi janin.

Birahi akan terjadi kembali sekitar 1 bulan setelah proses menyapih atau saat anak usia 4 bulan.

 

Pada kucing, siklusnya tidak jauh berbeda dengan siklus pada anjing. Namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada kucing :

Proses kawinnya berbeda dengan anjing.

anjing melakukan proses kawin dengan mengubah posisi menjadi saling membelakangi.

Ini sangat wajar dan alami dilakukan karena secara anatomi, penis anjing memiliki bulbus glandis, atau bagian yang menonjol pada penisnya yang akan membesar ketika ereksi. Sehingga saat kawin bisa mengunci betina.

Penis kucing yang berduri - tanyadokterhewan.com (Sumber LIttle 2012)

Penis kucing yang berduri – tanyadokterhewan.com (Sumber LIttle 2012)

Sementara kucing, memiliki penis yang berduri, yang berfungsi untuk merangsang ovulasi atau keluarnya sel telur. Jadi wajar ketika setelah kawin kucing betina akan marah, kesakitan, dan berguling-guling.

 

#b). Kucing tidak mengeluarkan lendir bercampur darah, serta vulvanya tidak terlihat jelas bengkak seperti anjing.

Posisi tubuh kucing saat estrus - tanyadokterhewan.com (Sumber Eldrege 2008)

Posisi tubuh kucing saat estrus – tanyadokterhewan.com (Sumber Eldrege 2008)

Gejala birahi yang jelas yaitu mengeong (vokalisasi), jika dipegang panggulnya akan mengangkat sebagai tanda posisi siap kawin, serta akan senang berguling-guling manja.

 

#c). Owner bisa melakukan penandaan di kalender saat melihat kucing kawin.

Jika bunting maka setelah 45 hari pasca kawin akan terlihat tanda-tanda bunting. Jika tidak, birahi kembali akan terjadi lagi 45 hari setelah kawin.

 

Kucing maupun anjing juga sangat mungkin mengalami ketdaksuburan (infertilitas) sehingga penting untuk melakukan konsultasi dengan dokter hewan.

 

*P.S Jika ada yang ingin ditanyakan/didiskusikan jangan sungkan bertanya melalui komentar di bawah ini ya.
Jangan lupa juga share artikel ini agar informasinya bisa bermanfaat bagi orang lain.

Drh Puspasari Respatiningtyas.
https://tanyadokterhewan.com

 

Referensi :

England GCW.. Physiology and endocrinology of the female. di dalam : BSAVA Manual of canine and feline  reproduction and neonatalogy 2nd edition.

LIttle S.2012. the cat clinical medicine and management. Elsevier : Missouri

Eldrege DM.2008.Cat owner’s home veterinary handbook 3rd edition. Wiley : new jersey

 

Bolehkah Suntik Jamur untuk Kucing dan Anjing, ini bahayanya!

Bolehkah Suntik Jamur untuk Kucing dan Anjing, ini bahayanya!

Bolehkah Suntik Jamur untuk Kucing dan Anjing, ini bahayanya!

Tidak jarang pemilik hewan peliharaan yang curhat mengenai penyakit anjing kucing, terutama penyakit kulit, biasanya mengeluhkan sudah dilakukan beberapa kali treatment tapi tidak juga kunjung membaik kondisinya.

Setelah didiskusikan kembali, pet owner juga menjabarkan beberapa treatment yang telah dilakukan salah satunya adalah suntik jamur.

Berikut beberapa komentar mengenai cara menghilankan jamur yang masuk ke website tanyadokterhewan.com

Pertanyaan di Instagram @tanyadokterhewan tentang suntik jamur pada kucing
Pertanyaan di Instagram @tanyadokterhewan tentang suntik jamur pada kucing

 

Pertanyaan di Instagram @tanyadokterhewan tentang suntik jamur pada kucing dan anjing
Pertanyaan di Instagram @tanyadokterhewan tentang suntik jamur pada kucing dan anjing

Apakah ada treatment suntik jamur untuk anjing maupun kucing?

Saya mencoba melakukan observasi sendiri melalui google, facebook, instagram, maka didapatkan hasil seperti ini :

Pertanyaan tentang suntik jamur di forum pecinta kucing jakarta
Pertanyaan tentang suntik jamur di forum pecinta kucing jakarta

Cukup familiar ya ternyata istilah suntik jamur ini dikalangan pet owner.

Namun setelah diteliti lagi ternyata ada obat yang fungsinya BUKAN untuk suntik jamur tapi di istilahkan sebagai suntik jamur. Seperti ini :

 

Contoh obat Doramectin yang dijual di Instagram
Contoh obat Doramectin yang dijual di Instagram
Contoh Obat Wormectin yang berisi kandungan ivermectin yang dijual di ecomerce
Contoh Obat Wormectin yang berisi kandungan ivermectin yang dijual di ecomerce

 

Kenyataannya, doramectin, wormectin/ivomec (yang mengandung ivermectin) BUKAN sebagai antijamur namun sebagai antiparasit. Nah loh!

Jadi, tidak mengherankan juga ya kalau sudah diobati kok tidak kunjung sembuh.

Doramectin dan ivermectin merupakan salah satu obat yang berfungsi sebagai antiparasit untuk ektoparasit (parasit luar) maupun endoparasit (parasit dalam tubuh).

Ektoparasit yang secara umum bisa ditanggulangi oleh ivermectin diantaranya scabies, demodex.

Endoparasit biasanya umum diaplikasikan di ruminansia maupun kuda untuk mengobati infeksi cacing, pada anjing bisa untuk mencegah cacing jantung (heartworm).

Obat ini memiliki fungsi membasmi parasit dengan mempengaruhi sistem syaraf dan otot nya, sehingga menyebabkan parasit mati karena sistem tubuhnya terganggu.

Ivermectin menjadi obat yang perlu diperhatikan dalam pemberiannya, karena dosis yang digunakan sangat kecil sesuai dengan kebutuhan nya serta berat badan tubuh kucing maupun anjing.

Penggunaan berlebihan, tidak sesuai dosis, dan usia akan menyebabkan kondisi keracunan pada anjing maupun kucing.

Ada juga beberapa obat lain yang penggunaannya bersama dengan ivermectin bisa memberikan interaksi obat yang antagonis, yang menyebabkan peningkatan resiko neurotoxicity (keracunan sistem syaraf).

Tentu permasalahan mengenai obat, interaksi obat, dosis obat dan lainnya dokter hewan yang lebih paham karena diajarkan secara khusus saat proses pendidikan.

Selain itu, pemberian ivermectin pada anjing yang sensitive terhadap obat ini bisa memberikan efek yang signifkan terhadap sstem syaraf anjing tersebut.

Hal ini dikarenakan ivermectin dalam proses distribusi obat di dalam tubuh melalui pembuluh darah, salah satu nya masuk juga ke daerah selaput otak.

Pada beberapa anjing yang mengalami mutasi genetik, terdapat ras yang memiliki kelainan pada blood brain barrier (sawar darah otak), sehingga memudahkan obat masuk ke daerah otak yang menyebabkan kelainan pada sistem syaraf bahkan kematian.

Kondisi yang paling mengkhawatirkan adalah pada saat ini belum ada antidota atau antiracun yang spesifik untuk ivermectin.

Sehingga yang bisa dilakukan saat keracunan adalah meminimalisir kondisi nya agar tidak terlalu menyakitkan untuk anjing maupun kucing.

Apa yang terjadi kalau melakukan suntik asal ivermectin ?

Overdosis sangat mungkin sekali terjadi, gejala yang muncul merupakan gejala umum keracunan seperti :
1. muntah
2. kejang
3. mata tidak merespon
4. lemas
5. mengerang kesakitan
6. tidak nafsu makan
7. dehidrasi

Ivermectin dapat diberikan secara oral (melalui mulut) maupun suntikan.

Jika keracunan terjadi setelah diberikan melalui oral bisa kita mengurangi penyerapan obat di dalam tubuh dengan memberikan karbon aktif (norit), harapannya racun bisa terikat di karbon aktif.

Tapi tetap perlu penanganan dokter hewan, karena perlu diberikan juga terapi cairan jika dibutuhkan untuk menetralisir racun tersebut.

Namun , jika pemberiannya secara suntik, penyerapannya akan lebih cepat, biasanya gejala kejang akan lebih cepat terlihat, perlu segera diperiksakan ke dokter hewan untuk mengurangi kondisi kejangnya.

Anjing apa saja yang sensitif dengan ivermectin ?

Ivermectin untuk beberapa jenis anjing ini tidak boleh sama sekali diberikan, dikarenakan terdapat mutasi gen yang menyebabkan fungsi blood brain barrier (sawar darah otak) tidak berfungsi dengan baik.

Paling banyak kemungkinan mengalami mutasi ini yaitu anjing ras collie. Beberapa anjing lain bisa diberikan dibawah pengawasan dokter hewan.

Usia anjing yang terlalu muda pun tidak bisa diberikan ivermectin karena blood brain barrier (sawar darah otak) yang belum sempurna.
Jenis anjing yang tidak bisa diberikan ivermectin yaitu :

Jenis anjing yang tidak bisa diberikan ivermectin: Sumber : Kayle
Beberapa jenis anjing yang tidak bisa diberikan ivermectin: Sumber : Kayle

Lalu, untuk penanganan yang tepat untuk infeksi akibat jamur pada kucing dan anjing  apa ya ?

#1. Pemeriksaan secara menyeluruh

Pemeriksaan dilakukan oleh dokter hewan secara menyeluruh pada anjing dan kucing, dilakukan juga teknik diagnosa yang sesuai untuk kondisi kulitnya.

Hal ini dilakukan untuk menegakkan diagnosa yang tepat, karena biasanya kondisi penyakit kulit memilki gejala klinis yang sama tapi penyebabnya berbeda. Kalau sudah dipastikan penyakt jamur, maka perlu diberikan treatment yang tepat.

Baca juga : penyakit kulit pada anjing kucing

#2. Pemberian obat anti jamur

Obat anti jamur bisa dberikan secara topikal berupa pemberian salep yang mengandung senyawa antijamur.

Pemberian obat secara oral (minum) juga bisa diberikan untuk infeksi ini.

Selain itu, terapi mandi juga bisa diaplikasikan jika kondisi infeksi sudah cukup parah.

Bukan suntik jamur ya.

#3. Peningkatan daya tahan tubuh anjing dan kucing

Infeksi jamur tak jarang merupakan infeksi yang berulang terjadi. Hal ini dikarenakan jamur akan sangat mudah berkembang saat kondisi tubuh menurun terutama saat kondisi kulit lembab akibat pengaruh lingkungan.

Bisa juga terjadi karena terlalu lama melakukan pengobatan dengan antibiotik, menyebabkan juga jamur bisa berkembang.

Jadi, kita perlu juga memberikan suplemen yang juga bermanfaat untuk kesehatan kulit seperti minyak ikan, atau suplemen mineral, vitamin lainnya yang khusus untuk kucing dan anjing.

Probiotik seperti yoghurt, probiotik serbuk (lacto b, lactercon, bisa juga klik disini ya ), kefir bisa juga meningkatkan sistem imun karena bisa memperbaiki keseimbangan flora atau bakteri di usus.

Usus terdapat kelenjar pertahanan (payer patches) yang sangat bermanfaat bagi daya tahan tubuh dan menghalau bakteri penyebab penyakit di usus. Jadi kesehatan usus dan saluran pencernaan juga penting untuk kesehatan tubuh secara menyeluruh termasuk kulit.

Mencampurkan buah dan sayuran ke makanan anjing juga bagus untuk meningkatkan daya tahan tubuh nya. Seperti yang kita ketahui, buah dan sayur mengandung vitamin dan mineral yang penting untuk tubuh anjing.

Baca juga : buah yang aman untuk anjing

#4. Menggunakan VCO (virgin coconut oil)

VCO atau minyak kelapa merupakan salah satu sumber asam lemak yang baik dan bermanfaat untuk kulit. Bisa membantu menjaga kelembaban kulit, biasanya kalau terinfeksi jamur, kulit anjing dan kucing jadi kering.

VCO dioleskan ke kulit yang kering akan membantu kulit jadi lebih lembab, rambut jadi cepat tumbuh karena kulit menjadi lebih sehat.

VCO yang pure, bisa juga dikonsumsi, jadi aman kalau terjilat.

 

Infeksi jamur dermatofita (ringworm) bisa menular loh !

Infeksi jamur pada anjing dan kucing bisa menular ke manusia, terutama jamur dermatofita yang menyebabkan ringworm. Sehingga, penting sekali untuk memberikan treatment yang tepat untuk kucing dan anjing.

Gejala klinis yang muncul pada manusia yaitu gatal dan ada luka melingkar pada bagian kulit serta kulit berkerak.

Jika pemilik tertular infeksi jamur sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter.

Contoh Ringworm Pada Manusia
Contoh Ringworm Pada Manusia

Perlu diperhatikan, jika ingin memberikan obat untuk anjing dan kucing kita.

Walaupun dijual secara bebas, penggunaannya terlihat mudah, sebaiknya tetap konsultasikan dengan dokter hewan.

Jika memang tidak ada akses dokter hewan karena keterbatasan daerah yang memang belum semua dijangkau oleh dokter hewan, akan lebih baik menggunakan bahan yang alami dan aman seperti vco.

 

*P.S Jika ada yang ingin ditanyakan/didiskusikan jangan sungkan bertanya melalui komentar di bawah ini ya.
Jangan lupa juga share artikel ini agar informasinya bisa bermanfaat bagi orang lain.

Drh Puspasari Respatiningtyas.
https://tanyadokterhewan.com
Referensi :

Mealey K. 2016. [ask the experts] mdr1 gene mutations & drug therapy (pdf file). clinciansbrief.com

Odunayo A, Kerl ME.2012. Ivermectine toxicosis in dog (pdf file). cliniciansbrief.com
Plumb DC.2008. Plumb veterinary drug handbook 6th edition. Blackwell publishing : Iowa

Steenbergen VM. 2005. Proper use of ivermectin in cats (pdf file). Toxicology brief
Sykes JE, Papich MG.2014. Antifungal drugs . Di dalam : Canine and feline infectious disease. Elsevier: missouri

 

Penjelasan Lengkap Manfaat Sterilisasi Pada Kucing dan Anjing

Penjelasan Lengkap Manfaat Sterilisasi Pada Kucing dan Anjing

Sterilisasi merupakan istilah yang digunakan untuk menunjukkan usaha menghilangkan kemampuan berkembang biak pada hewan maupun manusia dengan menghambat fungsi reproduksinya. Tindakan ini masih menimbulkan pro kontra karena banyak yang beranggapan “kasihan” pada anjing dan kucing jika dilakukan tindakan ini.

Apa yang dilakukan pada anjing dan kucing yang di steril?

Sterilisasi pada anjing dan kucing bertujuan untuk meniadakan fungsi reproduksi pada anjing dan kucing dengan menghilangkan alat reproduksinya.

Pada anjing dan kucing jantan dilakukan kastrasi atau kebiri dengan mengambil bagian testis (biji/buah zakar) pada anjing dan kucing.

Anjing dan kucing betina dilakukan OH/ovariohysterektomi dengan mengambil ovarium (indung telur) dan uterus (rahimnya) nya.

Anjing dan kucing yang di steril perlu memenuhi beberapa persyaratan yaitu :

  1. sehat
  2. tidak dalam kondisi hamil pada betina
  3. tidak sedang dalam kondisi birahi pada betina
  4. usia minimal 6 bulan,
  5. berat badan cukup, biasanya sudah mencapai berat badan 2 kg
  6. Jika betina setelah melahirkan, baiknya di steril saat anakan berusia 1.5 atau 2 bulan atau sudah lepas sapih.
  7. teraba testis nya dengan jelas, normalnya usia 6 bulan sudah jelas terlihat testisnya. Namun ada beberapa kasus yang testisnya tidak turun atau hanya turun satu saja (cryptorchid)

Siapa yang bisa melakukan sterilisasi?

Sterilisasi merupakan prosedur bedah yang hanya bisa dilakukan oleh DOKTER HEWAN Proses pembedahan dilakukan secara steril, menggunakan anestetik (obat bius) yang aman dan sesuai dosisnya.

Pembedahan yang tidak dilakukan oleh dokter hewan akan meningkatkan resiko infeksi pasca operasi.

Pernah dengar kastrasi dengan mengikat karet di bagian testisnya? Tindakan ini sangat tidak bertanggung jawab dan membuat sakit anjing maupun kucing, bahkan bisa menyebabkan infeksi.

Apa manfaat sterilisasi?

Tujuan utama sterilisasi adalah mengurangi populasi kucing dan anjing liar maupun terbuang di jalanan, biasanya dilakukan oleh owner yang tidak bertanggung jawab dengan membuang anak anjing dan anak kucing yang tidak diinginkan.

Perlu diketahui, setelah usia 6 bulan anjing dan kucing sudah bisa mengalami birahi sehingga ketika bertemu dengan lawan jenisnya dan melakukan kawin dan pembuahan, sangat mungkin sekali terjadi kehamilan. Satu kali kebuntingan pada kucing dan anjing lamanya 63-72 hari atau sekitar 2.5 bulan, dan melahirkan 2-5 anak anjing dan kucing, bahkan ada yang bisa melahirkan 8 anak.

Mulai kita lakukan perhitungan ya :

1 induk kucing melahirkan 4 ekor anak

dari 4 anak

Dalam 1 tahun bisa terjadi 3 kali kehamilan, bayangkan dari 1 induk yang memiliki 4 ekor anak maka dalam 1 tahun bisa melahirkan 12 ekor anak. Anak nya akan birahi mulai 6-12 bulan , jika masing-masing anak memiliki 4 ekor anak lagi maka 18X4 ekor = 72 ekor , ini asumsi kalau hanya 1 ekor kucing , sementara di dunia ini populasi kucing sudah cukup banyak. Bisa terbayangkan kan berapa banyak anak kucing yang dibuang dan terlantar?

Populasi kucing yang semakin banyak akan membuat kontak kucing dengan manusia bahkan konflik akan sering terjadi. Terutama masih banyak nya orang yang menganggap kucing sebagai penyebab “kemandulan pada wanita”. Sehingga tak jarang beberapa orang pun mengusir kucing agar tidak masuk ke dalam rumah nya. Cara mengusir nya pun dengan cara yang kasar dan membuat kucing kesakitan.

Baca juga : fakta tentang toksoplasmosis

Selain dari segi sosial, memelihara banyak kucing pun membutuhkan dana yang tidak sedikit. Dana kesehatan, pakan, perlengkapan nya juga membutuhkan dana yang cukup besar setiap harinya.

Jadi, dari segi ekonomi pun bisa memberikan dampak yang signifikan.

Sterilisasi juga memberikan beberapa manfaat untuk kesehatan anjing dan kucing.

  1. Membuat jantan tidak pergi berkeliaran saat ada betina birahimulai usia birahi, jantan mulai tertarik dan penciumannya sangat sensitif dengan kucing betina yang mengalami birahi. Biasanya akan senang roaming (berkeliaran keluar rumah). Kondisi ini bisa membahayakan kucing karena bisa meningkatkan resiko kecelakaan diluar rumah, maupun kontak dengan kucing lain yang sakit.
  2. Jantan tidak spraying spraying atau menyemprot urine pada permukaan vertikal (kursi, meja, sofa, tembok dll) terjadi pada jantan saat sudah birahi untuk menandai daerah sebagai tanda dominasi. Tentu ini membuat tidak nyaman karena bau nya yang cukup menyengat.
  3. Mengurangi jantan yang terluka akibat berkelahi Tak jarang sesama jantan bisa berkelahi karena ingin kawin dengan betina yang sama. Perkelahian bisa juga menyebabkan trauma fisik seperti luka gigitan.
  4. Mengurangi resiko radang rahim bernanah (pyometra) pada betina betina yang tidak di steril cenderung mengalami radang rahim bernanah (pyometra). Penyebabnya adalah adanya infeksi bakteri, maupun ketidakseimbangan hormon yang menyebabkan peningkatan aliran darah ke uterus dan juga bisa meningkatkan perkembangan bakteri pada rahim. Lama kelamaan akan terjadi infeksi, kejadian ini tidak berlangsung secara cepat namun terjadi dalam waktu yang lama (kronis).
  5. Mengurangi resiko kematian pada induk saat melahirkan kucing dan anjing, tidak mengenal menopouse seperti manusia dan bangsa kera lainnya (gorila, simpanse, orang utan). sehingga selama masih ada sel telur masih bisa birahi dan memiliki anak. Usia tua, membuat anjing dan kucing betina mengalami perubahan organ menjadi lebih lelah, juga meningkatkan resiko kematian akibat sesak nafas dan pendarahan, serta kehabisan energi.
  1. mengurangi resiko tumor dan kanker kelenjar mammae pada betina sistem hormonal reproduksi pada tubuh anjing dan kucing betina akan terus bersiklus selama masih ada organ reproduksi nya. Hal ini juga mempengaruhi kondisi kelenjar susu (kelenjar mamae) lama kelamaan, terus menerus melakukan perkawinan, lalu terkadang tidak teratur. Menyebabkan hormonal jadi tidak seimbang, kondisi ini bisa mengakibatkan juga perubahan pada kelenjar mamae. Menjadi bengkak dan juga bisa cenderung mengalami tumor bahkan kanker.
  2. Mengurangi resiko kematian puppies dan kitten saat lahir meningkatnya usia kebuntingan menyebabkan tubuh induk sudah tidak fit seperti saat muda. Semakin tua usia bisa menyebabkan peningkatan resiko kematian induk dan anak. Kitten maupun puppies tidak bisa mendapatkan nutrisi yang sempurna dari induk yang sudah tua karena perubahan tubuh induk. Selain itu, saat induk kesulitan untuk mengejan ada kemungkinan anak tidak bisa keluar tepat waktu dan kehabisan nafas akhirnya mengalami kematian.

Saya tidak mau anjing dan kucing saya di sterilisasi, apakah tidak apa-apa?

Kalau memang tidak berencana dilakukan sterilisasi pada anjing maupun kucing, ada baiknya tetap dikawinkan. Jika tidak dikawinkan akan menyebabkan stress pada anjing maupun kucing.

Pada jantan bahkan akan terus menerus melakukan spraying saat “musim kawin” karena pada masa ini kucing betina mengeluarkan feromon yang menyebabkan jantan “terpanggil”.

Kucing maupun anjing betina yang dibiarkan virgin atau perawan namun tidak disterilisasi akan meningkatkan resiko terjadinya radang rahim (metritis) bahkan hingga bernanah (pyometra) dan kanker kelenjar susu.

Kenapa bisa seperti ini?

Anjing dan kucing betina yang tidak disterilisasi akan menjalankan siklus reproduksinya seperti biasa. Siklus reproduksi lazimnya akan berawal dari masa birahi, lalu kawin, dan persiapan kehamilan, kembali tidak birahi.

Proses persiapan kehamilan atau kebuntingan ini menyebabkan organ betina yaitu uterus atau rahim menjadi menebal, banyak pembuluh darah yang aktif, dan mengeluarkan cairan yang khusus untuk melindungi kebuntingan. Selain itu, saat birahi cervix atau leher rahim akan terbuka agar sperma bisa masuk.

Jika terjadi perkawinan dan berhasil,maka embrio atau bakal janin siap berkembang di rahim. Sementara jika tidak, maka rahim fungsi nya akan kembali ke semula. Nah, jika siklus ini terjadi terus menerus tanpa ada pembuahan, maka otot rahim akan terus menerus menebal, pembuluh darah sangat aktif, leher rahim terbuka.

Pada kondisi ini, sangat memungkinkan untuk bakteri normal yang ada di vagina masuk ke rahim dan berkembang, mengeluarkan toksin dan lama-lama akan menyebabkan sel darah putih dan sel pertahanan lainnya juga yang menginfiltrasi (masuk) ke uterus.

Sehingga akan terjadi peradangan disertai nanah. Kondisi ini tentu akan sangat berbahaya dan bisa berakibat fatal bagi anjing dan kucing.

Apakah boleh menggunakan obat KB, saya kasian kalau harus di sterilisasi?

Obat KB sangat lazim diberikan pada manusia untuk mengontrol kesuburannya sehingga akan mencegah kehamilan. Bisa diberikan berupa pil maupun suntikan, kandungannya adalah hormon estrogen dan progestin.

Strerilisasi pada kucing menggunakan KB membuat payudara kucing bengkak
Strerilisasi pada kucing menggunakan KB membuat payudara kucing bengkak

Karena ingin tidak hamil juga anjing dan kucing nya jadi, ada pemilik hewan yang ingin juga kb anjing dan kucing nya.

Paling menyedihkan kalau dengan bangga bilang “selama ini aku kasih pil KB gak apa-apa ah kucing ku, sehat-sehat aja” . Padahal tindakan ini sudah sangat tidak disarankan, termasuk malpraktek karena bisa menimbulkan kerugian di kemudian hari untuk anjing dan kucing betina nya.

Memasukkan hormon terus menerus kedalam tubuh menyebabkan perubahan juga pada organ reproduksi nya, lama kelamaan akan menimbulkan masalah yang sama yaitu munculnya pyometra atau radang rahim bernanah pada anjing dan kucing.

Mungkin saat ini memang belum terasa, terasanya murah, mudah, tidak ada masalah. Namun, ketika sudah terjadi infeksi, maka akan ada perasaan menyesal karena biaya operasi yang tinggi, belum lagi resiko kematian yang juga tinggi akibat ada infeksi ini.

Bagaimana pandangan islam terhadap sterilisasi?

Lalu, bagaimana pandangan agama terutama islam mengenai sterilisasi ini.

Kalau saya pribadi memiliki anggapan boleh dilakukan sterilisasi karena saya sebagai manusia tidak mampu untuk bertanggung jawab merawat anak dan cucu dari kucing yang saya pelihara.

Tak terbayangkan berapa jumlahnya jika saya biarkan akan terus menerus melahirkan.

Induknya kan kita pelihara, tentu kita harus bertanggung jawab dong dengan anak dan cucu nya.

Karena mereka tidak bisa mencari makan sendiri.

Kalo gitu dikasihkan orang saja lah, gampang!

Ini bisa dilakukan dengan syarat orang yang dihibahkan akan bertanggungjawab.

Namun kenyataannya, tidak semua orang memiliki status ekonomi yang sama, juga lingkungan yang mendukung untuk memelihara kucing.

Bahkan ada yang tidak suka dengan kucing, tidak bertanggungjawab.

Akan lebih buruk kalau kita membuang anak kucing hidup-hidup karena kita akan membuatnya tersiksa dan lama-lama mati.

Beberapa pendapat ini harusnya bisa menjadi pertimbangan ya :

  1. Walaupun di Indonesia belum ada fatwa dari majelis ulama Indonesia, kita bisa juga melihat dari negara tetangga terdekat kita seperti Singapura yang telah mengeluarkan fatwa boleh untuk sterilisasi kucing.Berikut rujukannya ya : ADMINISTRATION OF MUSLIM LAW ACT (CHAPTER3, SECTION 32)

FATWA ISSUED BY

FATWA (LEGAL) COMMITTEE , ISLAMIC RELIGIOUS COUNCIL OF SINGAPORE

 

TheFatwa Committee has discussed the issue of neutering cats and concluded on 22ndJune 1994 the following fatwa.

 

FATWA

BACKGROUND

 

1 There are plans to ensure that cats in Singapore are properly neutered. This is to ensure that the number of homeless and abandoned cats is controlled. (mengontrol kucing terlantar)

2 The party involved in this effort has clarified that neutering will not cause any pain or harm to the animal. There will not be any side effects on cats which have been neutered. Subsequently they haves ought the Fatwa Committee’s view on this and whether it is contradictory to any Islamic teachings. (tidak akan menyebabkan kondisi sakit dan menyakitkan pada kucing, tidak ada efek samping setelah sterilisasi)

 

FATWA

 

3 Fundamentally, all Islamic legal schools of thought (mazhab) allow the neutering of animals albeit they differ on the kinds of animals which are permitted for it to be performed on. The Hanafi mazhab is of the view that it is permissible to neuter animals on the basisof necessity and need1. However, the other school of thoughts (mazhab) allows only the neutering of animals which are allowed for Muslims to consume.

(Mazhab hanafi : memperbolehkan sterilisasi hewan kalau dibutuhkan), mazhab lainnya hanya hewan yang untuk konsumsi)

 

4 After considering the evidences and basis of the different schools of thought and the medical advice of Society of Prevention of Cruelty Against Animal’s (SPCA) veterinarian, the Fatwa Committee opines that the neutering of cats on the basis of necessity is permissible. (Setelah mempertimbangkan, maka sterilisasi kucing berdasarkan kebutuhannya boleh ). This is in line with the following Islamic legal maxim of: ?(sesuai dengan pernyataan berikut ) :

Recognising the lighter of two harms.” (tidak merugikan kedua belah pihak)

 

1 Wahbah Zuhaili, Fiqh Perundangan Islam. Dewan Bahasa dan Pustak,Kuala Lumpur, 1sted. 1995. Vol. 3. pg.640.

2 Al-Suyuti, Jalaluddin Abd Rahman. Al-Asybah wa Al-Nazhair. Muassasah al-Kutb al-Thaqafiyyah. Cairo, Egypt. 1st ed. 1994. Pg.119.

Sumber Rujukan ( klik disini ya) 

 

2. Pernyataan lainnya yang bisa dipertimbangkan :

In Malaysia, Department of Islamic Advancement of Malaysia or Jabatan Kemaguan Islam Malaysia (JAKIM) also issued the “fatwa” since 2002 that “all pets like cats and dogs are allowed to be neutered or spayed in order to maintain the health and welfare of both the animals and the community” . download disini ya KLiISC_76-1.pdf (481 downloads) ). Di Malaysia, Departemen Keagamaan nya juga mengeluarkan fatwa bahwa anjing dan kucing boleh dilakukan sterilisasi untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan hewan dan masyarakat.

Lalu, berapa biaya sterilisasi anjing dan kucing ?

Biaya biasanya diperngaruhi oleh berat badan anjing (anjing ras besar akan lebih mahal dari ras kecil) karena dari persiapan dan obatnya pun lebih banyak, jenis hewan biasanya kucing jantan akan lebih murah biaya nya dari kucing betina. Karena mempertimbangkan teknik operasi dan perlengkapan yang dibutuhkan. Kisaran biaya sterilisasi dari 500.000 – 2.000.000 per ekornya.

Jika ingin biaya yang lebih terjangkau bisa turut serta dalam program steril bersubsidi ataupun bakti sosial steril yang biasanya dilaksanakan oleh beberapa klinik bekerjasama dengan forum komunitas pecinta anjing dan kucing.

Semuanya tentu kembali kepada pilihan pet owner , semua untuk kebaikan bersama, kepentingan kesehatan dan kesejahteraan manusia dan hewan. Yang terpenting tidak melakukan tindakan membuang ataupun menelantarkan anak anjing dan kucing.

Terimakasih untuk semua pihak dan individu yang berkontribusi untuk menyelamatkan banyak hewan liar ya baik anjing, kucing, dan hewan lainnya. 🙂

*P.S Jika ada yang ingin ditanyakan/didiskusikan jangan sungkan bertanya melalui komentar di bawah ini ya.
Jangan lupa juga share artikel ini agar informasinya bisa bermanfaat bagi orang lain.

Drh Puspasari Respatiningtyas.
https://tanyadokterhewan.com

Referensi :

Mohd Omar, Raheema. 2016. ANIMAL CARE: AN ISLAMIC PERSPECTIVE WITH PARTICULAR REFERENCE TO UNWANTED PETS – STRAY DOGS AND CAT. International Journal of Business, Economics and Law 9:5 .

Ciri Anjing Rabies dan Bahayanya Bagi Manusia

Ciri Anjing Rabies dan Bahayanya Bagi Manusia

Ciri Anjing Rabies dan Bahayanya Bagi Manusia
Ciri Anjing Rabies dan Bahayanya Bagi Manusia

 

 

Sumber berita lengkap :

Sudiman Garingging Positif Kena Rabies Stadium Akhir! Melolong dan Mengamuk Terpaksa Diisolasi

Tak Tertolong, Pasien Rabies Itu Meninggal! Selamat Jalan Sudiaman Garingging…

 

Nyata terjadi, merupakan fakta yang mengerikan dan sangat tidak menyenangkan.

Dilansir dari metrosiantar.com , pekan lalu, tepatnya 17 Maret 2017 terdapat laporan kasus rabies yang cukup mengkhawatirkan. Pasalnya, gejala yang diperlihatkan sudah menunjukkan adanya kesakitan yang teramat disertai adanya gangguan sistem syaraf (takut dengan air, cahaya, dan sering mengamuk).

Memang Indonesia belum berhasil melaksanakan program bebas rabies, tapi masih dalam proses dengan terus menggalakkan program vaksinasi rabies kepada hewan penular rabies oleh dinas peternakan dan kesehatan hewan daerah yang masih terdapat kasus rabies.

Apa sebenarnya rabies ?

Rabies atau sering kita kenal dengan penyakit Anjing Gila, merupakan zoonosis (penyakit yang bisa menular dari hewan ke manusia) disebabkan oleh virus Lyssa. Virus ini termasuk virus golongan Rhabdoviridae yang tinggal di dalam sel dan membentuk badan inklusi (negri bodies). keberadaan negri bodies ini sangat khas pada rabies dan bisa ditemukan dibagian otak kecil bagian hippocampus.

Bagaimana gejala hewan yang terkena rabies?

Virus ini senang sekali mendiami kelenjar ludah, sistem syaraf, dan otak. Sehingga gejala yang muncul biasanya :

  • salivasi atau liur berlebih,
  •  agresif
  • kejang-kejang,
  • tidak fokus,
  • tidak memiliki koordinasi yang baik,
  • apatis pada lingkungan sekitarnya
  • tidak nafsu makan
  • takut dengan air
  • takut dengan cahaya
Ciri Anjing Rabies dan Bahayanya Bagi Manusia
Ciri Anjing Rabies dan Bahayanya Bagi Manusia

Bagaimana Rabies bisa menular ?

Penularan rabies secara umum oleh gigitan hewan terinfeksi rabies ke hewan lain dan manusia. Hewan yang menularkan rabies yaitu Anjing, Kucing, Kera, Musang, Racoon. Melalui gigitan akan menyebabkan virus masuk ke sistem syaraf akhirnya menyebar ke seluruh sistem syaraf dan otak.

Setelah menggigit, hewan yang terinfeksi rabies akan menularkan virus melalui ludah Dan masuk ke tubuh melalui luka. Virus akan dengan mudah masuk melalui luka, pembuluh darah, lalu menyasar bagian sistem syaraf. Terus menjalar ke sistem syaraf hingga ke otak (sistem syaraf pusat). Selanjutnya anjing ataupun hewan yang terinfeksi rabies akan mengalami kematian setelah 7-14 hari .  Setelah mati, Anjing Dan hewan penular rabies lainnya akan dilakukan pemeriksaan di bagian otak nya. Kalau positif rabies akan terlihat adanya badan inklusi di otak.

Selama masa observasi terhadap Anjing Dan hewan penular rabies yang menggigit. Perlu dilakukan penanganan terhadap orang yang terkena gigitan. Saat pertama Kali digigit langsung basuh luka dengan sabun di air yang mengalir selama 10-15 menit  lalu diberikan antiseptik (detol, betadine). Kemudian segera dibawa ke puskesmas, Rumah sakit, maupun Klinik untuk diberikan vaksin anti rabies maupun serum anti rabies. Umumnya vaksin anti rabies yang diberikan pada korban gigitan.

Biasanya vaksin akan diulang saat hari ke 7 , dan hari ke 21 atau 28.

Vaksin anti rabies penting untuk manusia setelah tergigit, untuk mengurangi keparahan gejala yang muncul dan membentuk pertahanan terhadap virus.

Perkembangan penyakit rabies sangat tergantung dengan jenis luka, posisi gigitan nya. Jika gigitan menyebabkan luka dan pendarahan hebat serta dekat dengan kepala misalnya bahu, punggung, kemungkinan bisa mengalami progress yang lebih cepat dan parah.

Gejala yang muncul pada manusia sama seperti gejala yang muncul pada hewan :

  • demam
  • nyeri bagian kepala
  • menggigil
  • kejang
  • mulut berbusa
  • haus tapi tidak bisa minum karena tenggorokan sakit, tidak bisa menelan akibat syaraf
  • takut dengan cahaya, karena mata lebih sensitif terhadap cahaya
  • agresif, mengamuk, bahkan bisa melakukan tindakan yang sangat membahayakan diri sendiri (diakibatkan oleh rasa sakit yang teramat sangat dan sistem syaraf yang tidak terkendali)

 

Siapa yang bisa terkena infeksi rabies?

Semua orang tanpa terkecuali bisa terkena infeksi rabies, terutama yang belum melakukan vaksinasi rabies.

Umumnya kasus gigitan banyak terjadi di anak-anak, karena anak anak sulit melawan saat digigit, memiliki rasa ingin tahu yang tinggi sehingga ketika kontak dengan anjing dan hewan penular rabies lainnya kemungkinan tergigit sangat sering.

Profesi yang berhubungan dengan hewan seperti Dokter hewan, paramedis, peneliti, dan profesi lain yangs sering kontak dengan hewan bisa memiliki resiko tinggi terhadap infeksi rabies .

Bagaimana Pencegahan rabies ?

Rabies sangat mudah dicegah dengan melakukan vaksinasi pada hewan penular rabies (anjing, kucing, musang, racoon, kera). Vaksinasi bisa dimulai usia 12 minggu saat hewan sehat dan diulang lagi setiap tahunnya. Pemeriksaan titer rabies juga perlu dilakukan untuk melihat tingkat proteksi terhadap virus rabies. Pemeriksaan titer rabies pun wajib dilakukan kalau ingin membawa anjing dan kucing ke luar negeri terutama daerah yang bebas rabies.

baca juga : traveling ke luar negeri bersama anjing dan kucing

Tindakan Pencegahan Terhadap Rabies

  • Hindari melakukan tindakan provokasi yang bisa menyebabkan anjing maupun hewan penular rabies lain menggigit.
  • Hindarkan anak kecil melakukan tindakan yang beresiko untuk digigit, selalu awasi anak kecil saat bermain dengan hewan.
  • Jika mengajak berjalan-jalan hewan perlu menggunakan leash atau tali tuntun agar mudah dikendalikan. ‘
  • Jangan melepas liarkan hewan peliharaan dan tidak memberikan identitas seperti kalung. Usahakan tetap didalam lingkungan rumah
  • Selalu menjaga kesehatan hewan peliharaan dengan rajin melakukan check up setiap 6 bulan sekali.

Referensi : Pedoman Pelaksanaan Program Penanggulangan Rabies di Indonesia 2011. Departemen Kesehatan Republik Indonesia

 

*P.S Jika ada yang ingin ditanyakan/didiskusikan jangan sungkan bertanya melalui komentar di bawah ini ya.
Jangan lupa juga share artikel ini agar informasinya bisa bermanfaat bagi orang lain.

Drh Puspasari Respatiningtyas.
https://tanyadokterhewan.com

6 Cara Mengobati Luka Pada Kucing dan Anjing

6 Cara Mengobati Luka Pada Kucing dan Anjing



6 Cara Mengobati Luka Pada Kucing dan Anjing

Luka pada kucing dan anjing tidak bisa kita rencanakan, namun bisa terjadi kapan dan dimana saja.

Seperti kita, luka pada anjing dan kucing penyebabnya bisa beragam seperti kecelakaan, tergores, gatal dan menggaruk berlebihan sehingga menyebabkan luka dan lain sebagainya. Reaksi terhadap kondisi luka tentu sakit, namun derajat sakitnya beragam.

Baca juga : tanda kucing dan anjing sakit

Bentuk luka pun beragam yaitu :

  1. Luka tertutup: luka ini tidak terlihat secara langsung namun bisa menyebabkan kesakitan saat disentuh. Luka ini bisa terjadi pada organ dalam atau memar otot saja. Biasanya akan terlihat kebiruan, terkadang bengkak akibat ada bekuan darah.
  2. Luka terbuka: luka ini jelas terlihat. Jenis luka terbuka pun beragam yaitu :
    – luka tergores, atau luka lecet hanya berupa goresan biasanya terdapat pendarahan kecil. Bisa juga disebabkan oleh kucing yg senang menjilati kulit yang gatal sehingga menyebabkan luka lecet akibat lidah kucing yang tajam dan berduri. Luka lecet ini pun disebabkan oleh anjing yang menjilati kulit berlebihan akibat gatal karena gigitan serangga salah satunya kasus acral lick dermatitis.
    – luka tertusuk, luka ini biasanya kecil terlihatnya namun dalam. Bisa terjadi pada anjing yang tertusuk besi, kayu. Ataupun pada kucing yang digigit kucing lainnya karena gigitan kucing akan dalam namun bagian luar akan terlihat luka kecil. Biasanya akan menyebabkan abses atau radang berisi nanah akibat luka ini.
  3. Luka terkoyak: biasanya sangat jelas terlihat dengan bentuk yang tidak beraturan. Bisa disebabkan oleh gigitan hewan lain, akibat pertengkaran dengan hewan lain, bisa juga karena kecelakaan yang menyebabkan luka terkoyak.
  4. Luka irisan: bentuknya seperti bagian yang terpotong, bisa disebabkan oleh benda tajam.

 

Luka pada anjing dan kucing bisa menyebabkan komplikasi yang dibiarkan bisa berujung pada kondisi fatal.

Berikut 4 komplikasi yang mungkin terjadi saat luka pada kucing dan anjing Anda :

  1. Radang, Radang memiliki 5 gejala umum (panca-radang) yaitu, merah (rubor) karena aliran darah saat radang akan lebih banyak dan terkonsentrasi di daerah yang luka. Panas (kalor) karena saat aliran darah banyak ke daerah luka akan membuat kondisi daerah sangat aktif. Sakit (dolor), saat luka dan menyebabkan radang akan menimbulkan rasa sakit.  Tidak bisa bergerak atau berfungsi (fungsiolesa) karena adanya rasa sakit. Bengkak (tumor) kondisi normal saat radang karena banyaknya darah dan sel pertahanan lain yang migrasi ke luka sehingga menyebabkan jaringan yang bengkak.
  2. Radang disertai nanah (abses) :  Luka juga menyebabkan bakteri dan sel pertahanan (makrofag, sel darah putih) bisa migrasi ke dalam luka dan akan menyebabkan timbulnya nanah. Biasanya abses ini akan pecah disebabkan oleh elastisitas otot yang berkurang akibat adanya tekanan. Abses yang pecah akan lebih baik dibandingkan dengan abses yang belum pecah karena lama kelamaan abses yang tidak pecah akan menyebabkan jaringan menjadi mengeras dan mengganggu dalam aktifitas anjing dan kucing. Abses bisa ditangani dengan menggunakan penusukan (punctio/puncture) oleh dokter hewan. Alat yang digunakan harus steril.
  3. Luka membusuk (gangrene) : saat luka terutama luka terbuka sangat memungkinkan masuknya bakteri. Darah, cairan, kondisi lembab merupakan faktor yang baik dalam perkembangan bakteri, sehingga bakteri bisa menyebabkan luka menjadi infeksi karena hasil metabolisme bakteri seperti timbulnya gas. Bahkan jika luka dibiarkan pun bisa menyebabkan bakteri pembusuk pun akan kontaminasi luka. Tidak menutup kemungkinan luka menjadi gangrene (terlihat hitam dan nekrosa (jaringan mati) sehingga perlu diamputasi.
  4. Luka berbelatung (miasis) : miasis atau infestasi larva lalat (belatung/maggots) pada jaringan. Luka terbuka mengandung darah dan otot yang terbuka sangat disukai oleh lalat. Lalat bisa bertelur di luka dan akan berkembang menjadi belatung (larva lalat). Tidak semua lalat bisa menyebabkan miasis, lalat hijau (chrysomya bezziana) merupakan lalat yang bisa menyebabkan miasis, lalat rumah (musca domestica) tidak bisa menyebabkan miasis. Kondisi miasis pada anjing dan kucing perlu segera diberi penanganan oleh dokter hewan. Dokter akan membersihkan luka dan memberikan larvacida sehingga larva lalat bisa mati.

Lalu, bagaimana kalau anjing dan kucing mengalami luka?

Sebagai pet owner ada baiknya kita memiliki perlengkapan P3K untuk anjing dan kucing.
Terutama perlengkapan standar seperti antiseptik maupun obat luka.  Saat kondisi luka kita perlu melakukan berbagai hal yang penting. Berikut 7 Hal yang penting dilakukan untuk mengobati kucing dan anjing Anda saat luka

PENTING !! P3K UNTUK ANJING DAN KUCING

  1. Memperhatikan bentuk luka
  2. Perlu diperhatikan bentuk luka pada anjing dan kucing, karena akan menentukan perawatan dan tindakan selanjutnya. Misalnya luka terkoyak dan pendarahan tentu pendarahan perlu dihentikan dengan menekan disertai dengan tidak banyak pergerakan agar luka terkoyak tidak semakin lebar.
  3. Perlu membawa ke dokter hewan : kondisi ini penting jika luka disertai pendarahan yang cukup banyak, luka terbuka lebar yang butuh tindakan penjahitan, serta luka lainnya.
  4. Perawatan luka dengan menggunakan antiseptik
    – Antiseptik banyak ditemukan di pasaran seperti povidon iodine (betadine), rivanol. Tidak disarankan membersihkan luka dengan alkohol karena bisa merusak jaringan. Perawatan luka ini juga diawali dengan menggunakan air hangat untuk melunakkan jaringan dan mengurangi kontaminasi bakteri. Air hangat juga membantu untuk melebarkan pembuluh darah sehingga aliran darah ke luka semakin meningkat akan menyebabkan mempercepat persembuhan luka.
  5. Pemberian obat luka
    – Obat luka yang digunakan untuk anjing dan kucing dipastikan aman dan tidak menyebabkan iritasi. Saya pribadi lebih cenderung menggunakan obat luka yang alami seperti minyak zaitun (olive oil) yang pure untuk kucing saat luka. Efeknya terhadap luka pun baik, luka menjadi lebih kering dan mudah menutup. Madu juga bisa menjadi alternatif untuk pengobatan luka, madu mengandung senyawa antibakteri alami sehingga bisa mempercepat persembuhan luka. Selain itu, madu merangsang sel pertahanan untuk meningkatkan pertumbuhan jaringan, menekan peradangan, dan mempercepat proses penghancuran (autolisis) dari sel mati (Rhodes dan Molan 2015).
  6. Penggunaan E-Collar (Elizabeth collar) atau corong pada anjing dan kucing
    – E collar merupakan salah satu alat yang bisa digunakan pada anjing kucing, berbentuk corong yang bisa membuat anjing maupun kucing tidak bisa menjilati luka.
    – E collar sangat penting untuk membantu mempercepat persembuhan luka. Saat persembuhan luka secara natural anjing maupun kucing akan menjilat luka dan menggaruknya karena sakit, gatal, dan tidak nyaman. Namun ini bisa membuat luka menjadi lebih parah. Terutama pada kucing dengan lidah yang berduri, akan membuat luka menjadi tergores dan berdarah. Penggunaan e collar ini sangat d penting berdasarkan saran dan pengawasan dari dokter hewan.Awalnya memang tidak membuat nyaman anjing dan kucing karena tidak terbiasa, bahkan merasa terancam karena pandangannya yang terganggu. Oleh karena itu perlu disesuaikan panjang corong, jenis bahan, agar tidak mengganggu saat makan maupun aktifitas lainnya. Elizabeth collar ada yang berbahan kaku, berbahan kain, ada yang inflatable (atau bisa dikembang kempiskan seperti balon)
    Kasus luka memang tidak bisa disepelekan, karena berbagai bentuk luka membutuhkan perawatan dan penanganan yang berbeda. Manajemen luka pun sangat berpengaruh dengan proses persembuhan luka. Sebaiknya tetap konsultasikan dengan dokter hewan kondisi kesehatan anjing dan kucing terutama pada kondisi darurat.*P.S Jika ada yang ingin ditanyakan/didiskusikan jangan sungkan bertanya melalui komentar di bawah ini ya.
    Jangan lupa juga share artikel ini agar informasinya bisa bermanfaat bagi orang lain.

    Drh Puspasari Respatiningtyas.
    https://tanyadokterhewan.com

    Referensi :

    Molan, Rhodes.2015. Honey: A Biologic Wound Dressing . Wounds 2015;27(6):141-151