Cara mencegah dan mengobati penyakit kulit scabies pada Kucing dan Anjing

Cara mencegah dan mengobati penyakit kulit scabies pada Kucing dan Anjing

Scabies merupakan penyakit yang sering di dengar dan ditakuti oleh petlovers. Terkadang walau penyebabnya bukan tungau penyebab scabies, banyak yang mengeneralisasikan penyakit kulit dengan nama scabies. Scabies merupakan penyakit kulit akibat infeksi tungau Sarcoptes scabiei, scabies pun dikenal dengan penyakit Sarcoptic mange.

1# Penyakit kulit Scabies pada Kucing dan Anjing

Scabies pada anjing disebabkan oleh tungau Sarcoptes scabiei, pada kucing disebabkan oleh tungau Notoedres cati. Keduanya memiliki bentuk yang hampir serupa, dan hanya dapat bisa dibedakan bentuknya melalui mikroskop.

Cara mencegah dan mengobati penyakit kulit scabies pada Kucing dan Anjing
Cara mencegah dan mengobati penyakit kulit scabies pada Kucing dan Anjing

2# Gejala klinis scabies pada Kucing dan Anjing

Scabies memiliki gejala klinis yang khas dengan menimbulkan kerak pada kulit yang terinfeksi. Biasanya kerak akan terlihat pada wajah dan telinga. Kegatalan yang terjadi pada kulut tak jarang menyebabkan kebotakan, kemerahan, dan pendarahan pada kulit.

3# Scabies adalah penyakit menular

Penyakit kulit ini sangat menular pada anjing maupun kucing. Sehingga sangat penting untuk melakukan isolasi pada anjing atau kucing yang mengalami scabies. Selain itu, scabies bersifat zoonosis atau dapat menular ke manusia. Setelah menangani hewan yang terkena scabies perlu melakukan cuci tangan dengan sabun antiseptic.

4# Pengobatan scabies pada Kucing dan Anjing

Scabies pada anjing dan kucing diobati dengan memberikan antiprasit yang mengandung ivermectine, selamectine, dan amitraz. Amitraz diaplikasikan dengan cara dimandikan secara teratur sesuai dengan keparahannya. Selamectine biasanya digunakan pada kucing dan diaplikasikan secara spot on (tetes tengkuk) dengan merk revolution. Ivermectine lazimnya diberikan pada anjing bisa digunakan dengan diminumkan atau disuntikkan. Pengobatan dapat berlangsung selama 2-4 minggu. Secara alami dapat menggunakan minyak kelapa, minyak zaitun, maupun minyak ikan untuk melunakkan kulit yang mengalami kerak pada kasus scabies.

Cara mencegah dan mengobati penyakit kulit scabies pada Kucing dan Anjing
Cara mencegah dan mengobati penyakit kulit scabies pada Kucing dan Anjing

5# Pencegahan scabies pada Kucing dan Anjing

Scabies dapat dicegah dengan melakukan pemberian obat antiparasit. Melakukan grooming teratur dan selalu menjaga kebersihan. Menjaga kesehatan dengan meningkatkan daya tahan tubuh dan pemberian pakan yang baik.

 

*P.S Jika ada yang ingin ditanyakan/didiskusikan jangan sungkan bertanya melalui komentar di bawah ini ya.
Jangan lupa juga share artikel ini agar informasinya bisa bermanfaat bagi orang lain.

Regards
drh Puspasari Respatiningtyas

7 hal penyebab dan cara mengobati penyakit kulit demodex pada Anjing

7 hal penyebab dan cara mengobati penyakit kulit demodex pada Anjing.

7 hal penyebab dan cara mengobati penyakit kulit demodex pada Anjing.

Infeksi parasit yang menyebabkan penyakit kulit yang parah salah satu nya disebabkan oleh tungau demodex. Demodex menyebabkan infeksi yang dikenal demodecosis, bentuk tungau ini sangat khas jika dilihat di bawah mikroskop. Berikut 7 hal penyebab dan cara mengobati penyakit kulit demodex pada Anjing.

1# Demodex pada dasarnya lazim terdapat pada anjing maupun kucing

Tungau ini secara alami ada di kulit, namun pada kondisi tubuh yang baik tidak akan menyebabkan outbreak demodex yang akan mneimbulkan permasalahan pada kulit. Demodex bisa menginfeksi anjing ataupun kucing, namun demodex yang infeksinya massive jarang terjadi pada kucing, Pada kucing, infeksi demodex tidak berbahaya dan dapat sembuh dengan sendirinya.

2# Infeksi parah terjadi pada Anjing dengan daya tahan tubuh menurun

Daya tahan tubuh yang mengalami penurunan, dapat disebabkan oleh stress dan kondisi lingkungan yang tidak baik dapat menyebabkan perkembangan demodex yang drastis. Demodex yang berkembang secara berlebihan akan menyerang folikel rambut dan kelenjar minyak. Demodex membentuk terowongan pada kulit sehingga terlihat kulit berlubang dan berdarah. Demodex akan menyebabkan kebotakan akibat peradangan yang menyebabkan kondisi gatal.

3# Pemeriksaan demodex menggunakan mikroskop

Dokter hewan yang mencurigai adanya infeksi demodex pada anjing, akan melakukan pengerokan kulit (skin scraping) hingga kulit berdarah. Hal ini dikarenakan demodex senang tinggal di folikel rambut yang terletak didalam kulit. Setelah itu kulit akan diamati dibawah mikroskop. Hasil positif menunjukkan adanya parasit demodex pada sediaan dengan bentuk khas seperti wortel.

4# Demodex ditularkan induk ke anaknya

Pada usia 72 jam setelah lahir, induk akan menularkan demodex ke anaknya melalui kontak langsung antara anak dan induk saat menyusui. Demodex yang menginfeksi anak akan terus berkembang pada anak hingga anak menjadi dewasa dan dapat mneginfeksi hewan lainnya.

 

7 hal penyebab dan cara mengobati penyakit kulit demodex pada Anjing
7 hal penyebab dan cara mengobati penyakit kulit demodex pada Anjing

5# Gejala klinis

Infeksi demodex akan menimbulkan gejala gatal, kebotakan, lepuh pada kulit, timbul nanah (pyoderma) akibat infeksi bakteri. Infeksi bakteri yang terjadi pada demodecosis akibat gatal yang amat sangat menyebabkan peradangan, pendarahan, dan akhirnya bakteri menginfeksi. Selain itu, hewan dengan demodex akan terlihat lesu, lemah, kadang aggressive karena perih dan sakit pada kulit, serta mengalami kekurusan.

6# Pengobatan

Pengobatan yang dapat dilakukan yaitu menggunakan amitraz, ivermectine, milbemycine.Amitraz termasuk sediaan berupa antiradang, aplikasinya dengan dimandikan. Terapi dilakukan selama 8 minggu, tergantung keparahannya. Mandi dengan amitraz ini dapat dilakukan setiap 2 minggu atau setiap minggu. Penggunaan amitraz tidak disarankan untuk anjing Chihuahua dan yang sensitive dengan senyawa ini, serta anak anjing dan anjing hamil dan menyusui.

7 hal penyebab dan cara mengobati penyakit kulit demodex pada Anjing
7 hal penyebab dan cara mengobati penyakit kulit demodex pada Anjing

7# Pemotongan rambut total

Biasanya anjing yang mengalami infeksi demodex akan dipotong rambutnya sehingga memaksimalkan dalam pengobatan serta membantu penyerapan obat yang sempurna .

Demodex merupakan parasit yang menginfeksi hanya pada kondisi dengan imunitas atau daya tahan tubuh menurun. Oleh karena itu, tetap jaga kesehatan anjing dan kucing kita. JIka anjing dan kucing mengalami demodecosis segera diberi penanganan, dan tetap sabar untuk pengobatannya.

*P.S Jika ada yang ingin ditanyakan/didiskusikan jangan sungkan bertanya melalui komentar di bawah ini ya.
Jangan lupa juga share artikel ini agar informasinya bisa bermanfaat bagi orang lain.

Regards
drh Puspasari Respatiningtyas

 

5 Gejala penyakit kulit pada kucing atau Anjing yang wajib Anda ketahui

5 Gejala penyakit kulit pada kucing atau Anjing yang wajib Anda ketahui

Penyakit kulit merupakan salah satu masalah yang umum dikeluhkan oleh owner karena biasanya terlihat mengganggu bagi hewan peliharaannya. Kucing, anjing, marmot, kelinci dan hewan peliharaan lainnya pun mudah terjangkit penyakit kulit dengan berbagai penyebabnya. Biasanya pemicu terjadinya penyakit kulit ini adalah kurangnya kebersihan, kelembaban tinggi, serta jenis kulit dan rambut yang cenderung mengalami penyakit kulit. Selain itu, penyakit kulit bersifat multifaktor atau penyebabnya lebih dari satu hal. Pengobatannya pun cukup lama dan perlu kesabaran. Pada hal ini terkadang terdapat owner yang tidak sabar sehingga menyebabkan pengobatan yang tidak tuntas dan keparahan pada kulit.

Berikut 5 Gejala penyakit kulit pada kucing atau Anjing yang wajib Anda ketahui :

1# Gatal

Penyakit kulit pada hewan peliharaan memang memiliki ciri khas adanya kegatalan. Hal ini diakibatkan reaksi tubuh yang mendeteksi adanya allergen (pemicu alergi) sehingga memperlihatkan reaksi gatal. Reaksi gatal pada penyakit kulit tentu bervariasi, namun biasanya gatal yang ditimbulkan menandakan adanya respon tubuh yang baik. Tapi, akibat gatal yang berkepanjangan akan menyebabkan hewan stress sehingga nafsu makan menurun serta menyebabkan malnutrisi.

2# Radang

Radang terjadi pada kondisi penyakit kulit dengan ciri merah, bengkak (terkadang), panas (karena peningkatan vaskularisasi pembuluh darah), sakit. Kemerahan ini biasanya bervariasi tergantung tingkat keparahan, ada yang terlihat merah berbintik, ada kemerahan hingga menyebabkan lecet, ataupun kemerahan yang disertai lepuh. Radang ini pun bisa terjadi akibat hewan menggaruk dengan sangat dan eksesif yang menyebabkan perlukaan dan akhirnya radang. Tak jarang pula peradangan disertai adanya nanah akibat peran dari bakteri.

3# Kebotakan (alopecia)

Penyakit kulit tak jarang menyebabkan kebotakan atau alopecia pada hewan peliharaan. Hal ini diakibatkan gatal yang berlebihan, menyebabkan peradangan, dan akhirnya menyebabkan kebotakan. Pada fase ini kadang pemilik baru membawa hewannya ke dokter hewan, sehingga treatment yang diberikan akan cukup lama. Kebotakan rambut ini terlihat pada daerah yang mudah dijangkau untuk digaruk yaitu daerah kaki, muka, telinga, paha bagian dalam, perut, bahkan ekor.

5 Gejala penyakit kulit pada kucing atau Anjing yang wajib Anda ketahui
5 Gejala penyakit kulit pada kucing atau Anjing yang wajib Anda ketahui

4# kulit berkerak

Kondisi kulit berkerak, kering, dan keras merupakan kondisi khas pada infeksi akibat tungau terutama scabies. Kulit yang berkerak ini merupakan kulit yang mati, jika dilakukan pengerokan kulit dan diamati di bawah mikroskop maka tungau akan terlihat jelas.

5# lesi atau gejala yang khas berbentuk cincin

Gejala yang khas berbentuk cincin ini ditemui pada penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur (dermatofitosis). Akan terlihat ruam berbentuk melingkar seperti cincin dan tentunya sangat gatal. Saat dilakukan skin tape dan dilihat di mikroskop akan terlihat adanya hifa dari jamur yang menginfeksi.

 

Gejala yang timbul dapat berada disatu sisi tubuh atau pun secara simetris. Biasanya penyakit kulit yang diakibatkan oleh alergi makanan dan ketidakseimbangan hormone akan bersifat simetris kiri dan kanan. Gejala yang timbul tentunya tergantung pada agen yang menginfeksi kulit. Gejala yang timbul ini pun akan mempengaruhi proses pemeriksaan dan pengobatan yang akan diberikan. Namun, pada dasarnya untuk penyakit kulit memang membutuhkan kesabaran dan telaten untuk memberikan obat. Contohnya adalah infeksi jamur yang cukup parah akan membutuhkan pencukuran rambut untuk mengefektifkan peresapan obat pada kulit, proses mandi obat yang rutin, dan proses pertumbuhan rambut.

Penyakit kulit pada hewan peliharaan dapat menular pula ke manusia. Jadi, selalu mencuci tangan setelah berinteraksi dengan hewan peliharaan terutama jika sedang mengalami penyakit kulit. Jaga kesehatan, karena imunitas (daya tahan tubuh) yang baik akan menurunkan resiko penyakit kulit.

*P.S Jika ada yang ingin ditanyakan/didiskusikan jangan sungkan bertanya melalui komentar di bawah ini ya.
Jangan lupa juga share artikel ini agar informasinya bisa bermanfaat bagi orang lain.

Regards
drh Puspasari Respatiningtyas

7 Faktor Penyebab Penyakit kulit pada Kucing dan Anjing

7 Faktor Penyebab Penyakit kulit pada Kucing dan Anjing

Kondisi iklim tropis pun pada dasarnya menguntungkan karena matahari bersinar terus sepanjang tahun sehingga berjemur merupakan hal menyenangkan yang dapat dilakukan. Namun, saat musim hujan tak jarang menyebabkan hewan stress sehingga imunitas dan daya tahan tubuh menurun. Hal ini menimbulkan permasalahan salah satunya adalah penyakit kulit. Penyakit kulit ini sering terjadi di Indonesia karena kelembaban dan curah hujan yang tinggi, tidak hanya pada manusia, namun hewan peliharaan pun mengalaminya. Penyebab penyakit kulit beragam mulai dari factor eksternal maupun factor internal. Kunci dari berkembangnya penyakit kulit pada anjing, kucing, dan hewan peliharaan lainnya adalah imunitas (daya tahan tubuh) yang kurang baik.

Berikut 7 Faktor Penyebab Penyakit kulit pada Kucing dan Anjing :

1# Infeksi ektoparasit

Ektoparasit yang menginfeksi kulit merupakan parasit yang memakan darah dengan menggigit, menusuk, maupun membuat rongga pada kulit. Kondisi ini akan menyebabkan kegatalan pada tubuh dan menimbulkan peradangan. Pada anjing dikenal dengan istilah pyoderma, hotspot yang merupakan akibat dari kegatalan berkepanjangan akibat infeksi dari tungau demodex yang disertai dengan infeksi bakteri. Terdapat pula istilah akibat infeksi caplak yaitu acral lick dermatitis. Ektoparasit yang menginfeksi anjing maupun kucing yaitu tungau (mite), pinjal (flea), caplak (tick), dan kutu (lice).

7 Faktor Penyebab Penyakit kulit pada Kucing dan Anjing
7 Faktor Penyebab Penyakit kulit pada Kucing dan Anjing

2# Alergi makanan

Gatal merupakan salah satu respon tubuh terhadap alergi karena adanya histamine yang dikeluarkan saat masuknya allergen (penyebab alergi). Food allergy atau alergi makanan memperlihatkan kegatalan pada kulit yang cukup parah. biasanya gatal akibat alergi makanan akan terlihat simetris pada bagian tubuh kiri dan kanan. Selain itu, disertai dengan gejala diare dan adanya otitis eksterna (radang telinga luar). Penyebab alergi makanan umumnya adalah makanan yang mengandung karbohidrat seperti nasi, gandum, atau tidak cocok terhadap makanan komersial, susu pun pada anjing maupun kucing dapat menyebabkan alergi.

3# infeksi jamur

Infeksi jamur pada kulit anjing dan kucing biasanya diakibatkan oleh kapang dermatofita sehingga diistilahkan dengan dermatofitosis. Gejala klinis untuk infeksi ini sangat khas yaitu bentuknya membundar seperti cincin, pada manusia biasa kita temui pada panu dan kurap. Dermatofitosis (ringworm) dapat menular dari hewan ke manusia. Infeksi jamur ini pun dapat diperparah dengan adanya infeksi bakteri karena gatal yang parah dan menimbulkan luka. Infeksi jamur ini diakibatkan oleh kulit yang lembab.

4# gangguan hormonal

Ketidakseimbangan hormon pada tubuh dapat menyebabkan gangguan pada kulit. Biasanya anjing yang mengalami ketidak seimbangan hormon akan memperlihatkan gejala rontok rambut hingga botak, dan gatal. Kebotakan ini disertai dengan warna hitam pada kulit (hiperpigmentasi). Hormone yang berperan pada gangguan kulit ini yaitu hormone estrogen, testosterone, kortisol. Hypoadrenocorticism, hyperadrenocorticism atau bisa juga akibat pemberian obat yang mengandung kortikosteroid berlebihan, hiperestrogen, hipoandrogen merupakan ketidakseimbangan hormone yang menyebabkan gangguan kulit.

5# kulit berlipat

Anjing dengan kulit yang berlipat seperti Bulldog, Chinese sharpei, pug, bloodhound. Pada bagian kulit yang berlipat akan cenderung lebih lembab, dan basah. Kondisi ini sangat baik untuk perkembangan jamur dan bakteri. Sehingga jika tidak dibersihkan dan dikeringkan dengan benar akan menyebabkan gatal dan penyakit kulit yang parah.

 

6# Kecenderungan ras

Terdapat beberapa rasa tau breed yang memiliki kecenderungan kulit yang kebih sensitive dibandingkan ras lainnya. Kucing Himalayan diketahui memiliki kondisi kulit yang lebih sensitive dari kucing lainnya sehingga memiliki masalah kulit yang lebih banyak. Anjing dengan kulit yang sensitive yaitu Chinese sharpei, Labrador retriever ,shih tzu, golden retriever, wirehaired fox terrier, Dalmatian, dan Boxer. Sebagai pemilik, kita perlu perhatian khusus kepada kesehatan kulit pada anjing atau kucing yang sensitive.

7 Faktor Penyebab Penyakit kulit pada Kucing dan Anjing
7 Faktor Penyebab Penyakit kulit pada Kucing dan Anjing

7# Stress

Kondisi stress tak jarang menyebabkan anjing atau kucing melakukan tindakan yang berlebihan seperti menjilat berlebihan, menggigiti kulit sehingga menyebabkan luka. Stress bisa diakibatkan oleh kecemasan berlebihan akibat dipisahkan atau merasa sendirian (separation anxiety), tinggal ditempat baru, kondisi cuaca yang buruk, saat ingin kawin, saat akan melahirkan, saat hamil. Separation anxiety dapat menyebabkan anjing menjilati kulit berlebihan yang menyebabkan acral lick dermatitis. Kondisi stress pun dapat mengakibatkan penurunan imunitas tubuh sehingga menyebabkan mudahnya infeksi dari agen penyakit seperti jamur maupun bakteri.

 

Kulit merupakan perlindungan tubuh yang paling pertama. Kondisi kulit yang buruk dapat menyebabkan penurunan kondisi tubuh anjing, kucing, dan hewan peliharaan lainnya. Penurunan kondisi tubuh ini tak jarang menyebabkan kondisi yang fatal akibat asupan nutrisi yang kurang. Treatment yang dilakukan terhadap penyakit kulit tentunya didasarkan pada penyebab penyakitnya, disertai pula dengan terapi pendukung menggunakan minyak ikan (sangat baik untuk kesehatan kulit dan rambut), suplemen yang meningkatkan imunitas tubuh. Harapannya dengan peningkatan daya tahan tubuh maka persembuhan akan lebih cepat.

 

*P.S Jika ada yang ingin ditanyakan/didiskusikan jangan sungkan bertanya melalui komentar di bawah ini ya.
Jangan lupa juga share artikel ini agar informasinya bisa bermanfaat bagi orang lain.

Regards
drh Puspasari Respatiningtyas

9 Cara Mengobati Penyakit Kulit Pada Anjing atau Kucing

9 Cara Mengobati Penyakit Kulit Pada Anjing atau Kucing



9 Cara Mengobati Penyakit Kulit Pada Anjing atau Kucing.

Penyakit kulit pada anjing dan kucing membutuhkan treatment atau pengobatan dalam waktu yang cukup lama.

Pengobatan yang cukup lama dikarenakan penyakit kulit yang biasanya diperiksakan ke dokter telah menjangkiti dalam waktu yang lama. Selain itu, walaupun kulit mudah regenerasi, namun kulit memiliki lapisan yang tebal serta memiliki sedikit pembuluh darah sehingga pengobatan harus dua arah yaitu secara topical maupun secara keseluruhan.

Berikut 9 Cara Mengobati Penyakit Kulit Pada Anjing atau Kucing

1. Penggunaan obat topical

Penggunaan obat topical atau secara lokal biasanya diaplikasikan dengan cara di oleskan langsung pada kulit anjing atau kucing, atau menggunakan shampoo.

Obat yang dioleskan langsung biasanya berbentuk salep, gel, maupun lotion. Pengobatan topical atau lokal ini bertujuan untuk memperbaiki kulit serta mengurangi bau kulit akibat penyakit.

2. Antibakteri

Antibakteri digunakan pada penyakit kulit anjing atau kucing yang disebabkan oleh bakteri biasanya kasus pyoderma.

Penggunaan antibakteri atau antibiotic pada kasus pyoderma ini menggunakan antibiotic minum. Waktu pengobatan selama 4-8 minggu tergantung keparahan kasusnya.

9 Cara Mengobati Penyakit Kulit Pada Anjing atau Kucing.
9 Cara Mengobati Penyakit Kulit Pada Anjing atau Kucing.

3. Antifungal

Antifungal merupakan pengobatan yang diberikan ketika kulit anjing atau kucing terkena jamur. Ringworm merupakan salah satu yang diakibatkan oleh jamur.

Penggunaan obat antijamur dengan diminumkan dilakukan selama 2-4 minggu. Selain obat yang diminumkan, biasanya pun terdapat obat oles yang mengandung bahan antijamur seperti ketoconazole.

4. Antiparasitic

Ektoparasit penyebab penyakit kulit anjing atau kucing biasanya tungau, caplak, dan pinjal. Scabies dan demodecosis merupakan kasus penyakit kulit anjing atau kucing yang termasuk lama dalam pengobatannya.

Penggunaan obat antiparasit ivermectine dengan diminumkan atau disuntikkan ampuh untuk menanggulangi kondisi penyakit.

Selain itu pengobatan secara lokal dengan menggunakan bahan yang mengandung selamectine, milbemycine yang diaplikasikan dengan spot-on atau tetes tengkuk pun dapat menghilangkan caplak, pinjal, bahkan cacing.

5. Antihistamine

Histamine merupakan senyawa kimia dalam tubuh yang akan merespon alergi. Gatal, merah, serta meradang merupakan salah satu ciri alergi.

Untuk mengurangi kadra histamine perlu diberikan antihistamin. CTM (Chlorpheniramine maleat) merupakan antihistamin yang umum digunakan pada anjing maupun kucing.

6. Asam lemak

Asam lemak merupakan komponen penting bagi kulit untuk selalu menjaga keseimbangan kondisi kulit, melembabkan kulit anjing atau kucing sehingga terhindar dari kondisi kulit kering. Asam lemak ini pun sangat baik untuk memperbaiki kondisi rambut dan kulit yang rusak.

Asam lemak linoleat (omega 6) dan linolenat(omega 3) tidak dapat dibuat oleh tubuh, sehingga perlu di dapatkan dari luar (suplemen). Sumber asam lemak yang baik yaitu minyak kelapa, minyak ikan, minyak zaitun, minyak bunga matahari (sunflower oil).

7. Glucocorticoid

Senyawa ini sangat baik sebagai antiinflamasi serta memiliki efek terhadap imunitas atau daya tahan tubuh.

Obat yang dapat digunakan seperti dexamethasone, prednisone, dan prednisolone. Penggunaan glucocorticoid ini perlu berhati-hati karena penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan penurunan sistem imun pada anjing ataupun kucing Anda.

8. Immunomodulator

Daya tahan tubuh yang baik sangat dibutuhkan untuk memperbaiki kondisi kulit anjing atau kucing.

Oleh karena itu, pemberian obat yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh sangat baik diberikan.

Obat ini pun dapat digunakan pada penyakit kulit yang diakibatkan oleh reaksi akibat imunitas.

Pemberian obat yang dapat meningkatkan imunitas diharapkan dapat mneurukan tingkat stress sehingga sel-sel pertahanan dapat berfungsi dengan baik. Echinachea merupakan herbal yang dipercaya dapat meningkatkan imunitas, merk dagangnya salah satunya adalah Imboost.

9. Shampoo

Shampoo jenisnya terdapat shampoo pembersih, shampoo antiparasit, shampoo pengobatan (medicaten shampoo).

  • Shampoo pembersih digunakan untuk membersihkan kotoran yang menempel , shampoo ini umum digunakan saat grooming.
  • Antiparasit, biasanya mengandung senyawa anti pinjal sehingga dapat mengurangi infestasi pinjal pada kulit dan rambut
  • Medicated shampoo atau shampoo pengobatan, mengandung antimikroba dan antiseborrhoic (peradangan kulit). Chlorhexidine dan benzyoil peroxide berperan sebagai antimikroba, sedangkan asam salisilat dan sulfur berperan sebagai antiseborrhoic. Penggunaannya dengan mendiamkan selama 10 menit sebelum dibilas, agar zat aktif meresap ke dalam kulit. Selama masa pengobatan perlu sering dilakukan mandi dengan shampoo ini seminggu 2 kali.

Pengobatan penyakit kulit anjing atau kucing memang membutuhkan waktu yang lama serta perlu tuntas. Jika pengobatan tidak tuntas, maka akan menimbulkan permasalahan baru yaitu adanya resistensi antibiotic atau pun keparahan penyakit.

*P.S Jika ada yang ingin ditanyakan/didiskusikan jangan sungkan bertanya melalui komentar di bawah ini ya.
Jangan lupa juga share artikel ini agar informasinya bisa bermanfaat bagi orang lain.

Drh Puspasari Respatiningtyas.
https://tanyadokterhewan.com

 

Tulis Pertanyaan Dokter Hewan