7 Faktor Penyebab Penyakit kulit pada Kucing dan Anjing

7 Faktor Penyebab Penyakit kulit pada Kucing dan Anjing

Kondisi iklim tropis pun pada dasarnya menguntungkan karena matahari bersinar terus sepanjang tahun sehingga berjemur merupakan hal menyenangkan yang dapat dilakukan. Namun, saat musim hujan tak jarang menyebabkan hewan stress sehingga imunitas dan daya tahan tubuh menurun. Hal ini menimbulkan permasalahan salah satunya adalah penyakit kulit. Penyakit kulit ini sering terjadi di Indonesia karena kelembaban dan curah hujan yang tinggi, tidak hanya pada manusia, namun hewan peliharaan pun mengalaminya. Penyebab penyakit kulit beragam mulai dari factor eksternal maupun factor internal. Kunci dari berkembangnya penyakit kulit pada anjing, kucing, dan hewan peliharaan lainnya adalah imunitas (daya tahan tubuh) yang kurang baik.

Berikut 7 Faktor Penyebab Penyakit kulit pada Kucing dan Anjing :

1# Infeksi ektoparasit

Ektoparasit yang menginfeksi kulit merupakan parasit yang memakan darah dengan menggigit, menusuk, maupun membuat rongga pada kulit. Kondisi ini akan menyebabkan kegatalan pada tubuh dan menimbulkan peradangan. Pada anjing dikenal dengan istilah pyoderma, hotspot yang merupakan akibat dari kegatalan berkepanjangan akibat infeksi dari tungau demodex yang disertai dengan infeksi bakteri. Terdapat pula istilah akibat infeksi caplak yaitu acral lick dermatitis. Ektoparasit yang menginfeksi anjing maupun kucing yaitu tungau (mite), pinjal (flea), caplak (tick), dan kutu (lice).

7 Faktor Penyebab Penyakit kulit pada Kucing dan Anjing
7 Faktor Penyebab Penyakit kulit pada Kucing dan Anjing

2# Alergi makanan

Gatal merupakan salah satu respon tubuh terhadap alergi karena adanya histamine yang dikeluarkan saat masuknya allergen (penyebab alergi). Food allergy atau alergi makanan memperlihatkan kegatalan pada kulit yang cukup parah. biasanya gatal akibat alergi makanan akan terlihat simetris pada bagian tubuh kiri dan kanan. Selain itu, disertai dengan gejala diare dan adanya otitis eksterna (radang telinga luar). Penyebab alergi makanan umumnya adalah makanan yang mengandung karbohidrat seperti nasi, gandum, atau tidak cocok terhadap makanan komersial, susu pun pada anjing maupun kucing dapat menyebabkan alergi.

3# infeksi jamur

Infeksi jamur pada kulit anjing dan kucing biasanya diakibatkan oleh kapang dermatofita sehingga diistilahkan dengan dermatofitosis. Gejala klinis untuk infeksi ini sangat khas yaitu bentuknya membundar seperti cincin, pada manusia biasa kita temui pada panu dan kurap. Dermatofitosis (ringworm) dapat menular dari hewan ke manusia. Infeksi jamur ini pun dapat diperparah dengan adanya infeksi bakteri karena gatal yang parah dan menimbulkan luka. Infeksi jamur ini diakibatkan oleh kulit yang lembab.

4# gangguan hormonal

Ketidakseimbangan hormon pada tubuh dapat menyebabkan gangguan pada kulit. Biasanya anjing yang mengalami ketidak seimbangan hormon akan memperlihatkan gejala rontok rambut hingga botak, dan gatal. Kebotakan ini disertai dengan warna hitam pada kulit (hiperpigmentasi). Hormone yang berperan pada gangguan kulit ini yaitu hormone estrogen, testosterone, kortisol. Hypoadrenocorticism, hyperadrenocorticism atau bisa juga akibat pemberian obat yang mengandung kortikosteroid berlebihan, hiperestrogen, hipoandrogen merupakan ketidakseimbangan hormone yang menyebabkan gangguan kulit.

5# kulit berlipat

Anjing dengan kulit yang berlipat seperti Bulldog, Chinese sharpei, pug, bloodhound. Pada bagian kulit yang berlipat akan cenderung lebih lembab, dan basah. Kondisi ini sangat baik untuk perkembangan jamur dan bakteri. Sehingga jika tidak dibersihkan dan dikeringkan dengan benar akan menyebabkan gatal dan penyakit kulit yang parah.

 

6# Kecenderungan ras

Terdapat beberapa rasa tau breed yang memiliki kecenderungan kulit yang kebih sensitive dibandingkan ras lainnya. Kucing Himalayan diketahui memiliki kondisi kulit yang lebih sensitive dari kucing lainnya sehingga memiliki masalah kulit yang lebih banyak. Anjing dengan kulit yang sensitive yaitu Chinese sharpei, Labrador retriever ,shih tzu, golden retriever, wirehaired fox terrier, Dalmatian, dan Boxer. Sebagai pemilik, kita perlu perhatian khusus kepada kesehatan kulit pada anjing atau kucing yang sensitive.

7 Faktor Penyebab Penyakit kulit pada Kucing dan Anjing
7 Faktor Penyebab Penyakit kulit pada Kucing dan Anjing

7# Stress

Kondisi stress tak jarang menyebabkan anjing atau kucing melakukan tindakan yang berlebihan seperti menjilat berlebihan, menggigiti kulit sehingga menyebabkan luka. Stress bisa diakibatkan oleh kecemasan berlebihan akibat dipisahkan atau merasa sendirian (separation anxiety), tinggal ditempat baru, kondisi cuaca yang buruk, saat ingin kawin, saat akan melahirkan, saat hamil. Separation anxiety dapat menyebabkan anjing menjilati kulit berlebihan yang menyebabkan acral lick dermatitis. Kondisi stress pun dapat mengakibatkan penurunan imunitas tubuh sehingga menyebabkan mudahnya infeksi dari agen penyakit seperti jamur maupun bakteri.

 

Kulit merupakan perlindungan tubuh yang paling pertama. Kondisi kulit yang buruk dapat menyebabkan penurunan kondisi tubuh anjing, kucing, dan hewan peliharaan lainnya. Penurunan kondisi tubuh ini tak jarang menyebabkan kondisi yang fatal akibat asupan nutrisi yang kurang. Treatment yang dilakukan terhadap penyakit kulit tentunya didasarkan pada penyebab penyakitnya, disertai pula dengan terapi pendukung menggunakan minyak ikan (sangat baik untuk kesehatan kulit dan rambut), suplemen yang meningkatkan imunitas tubuh. Harapannya dengan peningkatan daya tahan tubuh maka persembuhan akan lebih cepat.

 

*P.S Jika ada yang ingin ditanyakan/didiskusikan jangan sungkan bertanya melalui komentar di bawah ini ya.
Jangan lupa juga share artikel ini agar informasinya bisa bermanfaat bagi orang lain.

Regards
drh Puspasari Respatiningtyas

5 Perintah Dasar cara Melatih Anjing

5 Perintah Dasar cara Melatih Anjing

Anjing jenis Australian Shepherd ini sangat senang mendengarkan lagi Let it Go. Anjing ini menggonggong dan terbangun saat mendengarkan lagu kesukaannya. Gonggongannya terdengar seperti bernyanyi mengikuti lagu Let it G

Video ini menunjukkan bahwa anjing dapat berekspresi, memiliki emosi, dan memiliki kesukaan terhadap sesuatu sama seperti manusia. Hal ini pun menandakan anjing memiliki tingkat kecerdasan sehingga bisa dilatih, diberikan perintah dan akan menurut.

Jika Anda ingin melatih Anjing Anda agar bisa menggonggong seperti ini, pastikan Anjing Anda sudah mampu menerima perintah dasar dari Anda. Nah berikut 5 perintah dasar cara melatih anjing yang perlu diketahui dan dilatih sejak dini bagi Anjing Anda :

# Come

Instruksi untuk membuat Anjing menghampiri kita.

sumber :www.dogtraininghall.com
Sumber :www.dogtraininghall.com

#Heel

Instruksi agar Anjing berjalan disebelah kita dan sejajar dengan kita.

Sumber : www.pets4homes.co.uk
Sumber : www.pets4homes.co.uk

# Stay

Instruksi agar Anjing bisa diam dan  menunggu perintah selanjutnya.

Sumber : dogs.lovetoknow.com
Sumber : dogs.lovetoknow.com

 

# Down

Instruksi untuk membuat anjing dengan posisi merangkak dan diam di tanah.

Dog-Lie-Down-1
Sumber : www.bestwayguides.com

#Sit

Instruksi agar Anjing dapat duduk, sangat penting digunakan saat bermain bersama.

Sumber : www.dogs-are-family.com
Sumber : www.dogs-are-family.com
Saat musim hujan, ini 4 penyakit yang mengintai Kucing dan Anjing Anda

[Update] Saat musim hujan, ini 4 penyakit yang mengintai Kucing dan Anjing Anda

Saat musim hujan, ini 4 penyakit yang mengintai Kucing dan Anjing Anda

Musim penghujan memiliki karakteristik curah hujan yang cukup tinggi terutama di Negara tropis seperti Indonesia. Musim penghujan pun memiliki kelembaban (relative humidity) yang cukup tinggi sehingga memberikan masalah terhadap kondisi tubuh terutama kulit. Musim penghujan di Indonesia terjadi pada bulan-bulan tertentu, perubahan dari musim ekmarau panjang menuju musim hujan memang memberikan masalah tersendiri. Musim peralihan, musim pancaroba memang dapat membuat manusia maupun hewan peliharaan mengalami penurunan daya tahan tubuh dan menyebabkan kondisi sakit. Berikut penyakit yang umum terjadi pada musim penghujan

#1 Penyakit kulit

Kulit merupakan pelindung tubuh yang memiliki sifat cukup sensitive terhadap perubahan iklim, dapat cepat kering bahkan menjadi lembab. Anjing dan kucing tidak memiliki kelenjar keringat pada seluruh tubuhnya namun hanya terdapat pada footpad atau bantalan kaki saja. Selain itu, kelenjar minyak pada anjing dan kucing pun mengahsilkan aroma khas dari anjing dan kucing serta sedikit menyebabkan rambut dan kulit menjadi lembab. Musim penghujan ini memiliki kelembaban yang tinggi sehingga mikroflora normal yang ada di kulit termasuk jamur mengalami perkembangbiakan yang berlebihan sehingga menimbulkan infeksi jamur, yaitu kapang (dermatofitosis/ringworm), serta khamir (yeast) yang menyebabkan infeksi pada kulit. Infeksi jamur ini menyebabkan kegatalan pada kulit disertai kondisi lembab pada kulit dan lipatan kulit yang dapat menyebabkan berkembangnya pula bakteri sehingga menyebabkan penyakit kulit lainnya yaitu pyoderma/ hot spot (dermatitis bernanah serta selalu basah).

Saat musim hujan, ini 4 penyakit yang mengintai Kucing dan Anjing Anda
Saat musim hujan, ini 4 penyakit yang mengintai Kucing dan Anjing Anda

Baca juga : Penyakit kulit pada anjing kucing 

#2 Penyakit saluran pernapasan

Penyakit saluran pernapasan yang terjadi pada kucing saat musim penghujan dikarenakan imunitas atau daya tahan tubuh yang menurun. Penyakit saluran pernapasan ini dapat diakibatkan oleh virus maupun bakteri. Kucing maupun anjing yang tidak divaksinasi akan lebih rentan mengalami infeksi saluran pernapasan oleh virus.

Gejala Klinis

##Gejala klinis infeksi saluran pernapasan semua serupa yaitu flu, batuk, bersin, sesak nafas. Demam merupakan hal yang terjadi karena adanya respon tubuh melakukan perlawanan terhadap penyakit, membentuk antibodi. Nafsu makan menurun, lemah, merupakan efek yang umum terjadi karena adanya tidak nyaman dan rasa sakit. Eksudat atau ingus hijau biasanya akan terlihat jika disertai infeksi bakteri

Contoh penyakit saluran pernapasan

##Feline calicivirus dan feline rhinotracheitis merupakan penyakit saluran pernapasan yang umum terjadi pada kucing. Feline calicivirus akan memperlihatkan gejala yang lebih khas yaitu adanya luka pada lidah (sariawan). Pada Anjing kemungkinannya adalah terjadi infeksi parainfluenza virus disertai infeksi bakteri Bordetella bronchoseptica atau yang sangat lazim dikenal dengan kennel cough.

#3 Penyakit saluran pencernaan

Daya tahan tubuh yang menurun saat musim penghujan dapat mengganggu saluran pencernaan. Infeksi saluran pencernaan dapat diakibatkan oleh bakteri maupun virus.

Gejala Klinis

## Gejala klinis untuk infeksi saluran pencernaan dapat berupa muntah, diare, tidak nafsu makan, lemah, lesu, dehidrasi, demam.

Contoh penyakit saluran pencernaan pada Anjing dan Kucing

## Anjing dapat mengalami hepatitis akut yang diakibatkan infeksi dari virus, karena tidak melakukan vaksinasi terhadap virus Hepatitis. Hepatitis memiliki gejala umum infeksi saluran pencernaan disertai dengan kondisi khas yaitu perubahan warna kuning pada kulit, gusi, mata. Penyakit distemper pun dapat terjadi pada anjing dengan gejala muntah yang sangat parah hingga dehidrasi, terdapat kondisi khas yaitu footpad atau bantalan kaki menjadi mengeras (hyperkeratosis). Infeksi Parvovirus pun memberikan gejala infeksi saluran pencernaan, bahkan amat parah karena mengalami muntah dan diare hingga diare berdarah (melena). Infeksi bakteri biasanya mengiringi infeksi virus karena imunitas atau daya tahan tubuh yang menurun.

Baca juga : Panleukopenia (distemper) pada kucing 

##Diare pada anjing dan kucing di musim penghujan pun dapat dipicu oleh stress karena perubahan iklim yang ekstrim. Kondisi stress dapat memicu perubahan keseimbangan mikroflora (bakteri baik) dalam saluran pencernaan terutama usus, sehingga bakteri pathogen (penyebab penyakit) akan berkembang lebih banyak. Ketidakseimbangan bakteri dalam usus akan memperlihatkan kondisi diare.

Saat musim hujan, ini 4 penyakit yang mengintai Kucing dan Anjing Anda
Saat musim hujan, ini 4 penyakit yang mengintai Kucing dan Anjing Anda

#4 Leptospirosis

Leptospirosis tidak hanya menjadi kasus penyakit untuk manusia. Namun, anjing pun dapat tertular leptospirosis yang akan menyebabkan kerusakan pada ginjal. Leptospirosis ini bersifat zoonosis sehingga manusia dapat tertular. Leptospirosis disebabkan oleh bakteri Leptospira sp. Bakteri ini sangat senang berenang di genangan air terutama saat hujan. Bakteri ini berkembang di saluran kemih tikus dan anjing, dan akan dikeluarkan melalui urin. Anjing dan manusia dapat terinfeksi leptospira karena kontak dengan urin tikus atau anjing yang mungkin berada di genangan air. Gejala klinis leptospirosis pada anjing yaitu demam, kencing darah, sulit kencing, kuning pada kulit, gusi, diare, muntah, bahkan dapat berakibat kematian.

Kondisi tubuh yang baik saat musim penghujan maupun musim peralihan antara penghujan dan kemarau dapat meminimalisir terjadinya penyakit pada anjing dan kucing Anda.

*P.S Jika ada yang ingin ditanyakan/didiskusikan jangan sungkan bertanya melalui komentar di bawah ini ya.
Jangan lupa juga share artikel ini agar informasinya bisa bermanfaat bagi orang lain.

Regards
drh Puspasari Respatiningtyas

Ini alasan ilmiah mengapa kucing belang tiga tidak pernah berusia lama.



Ini alasan ilmiah mengapa kucing belang tiga tidak pernah berusia lama.

Kucing tiga warna (tricolor cat/calico) merupakan kucing yang memiliki warna rambut (coat) perpaduan antara oranye, hitam, dan putih. Kucing tiga warna ini terkadang sering dihubungkan dengan mitos dan hal supranatural lainnya, namun ternyata terdapat fakta menarik dibalik tiga warna tersebut .

Berikut ini alasan ilmiah mengapa kucing belang tiga tidak pernah berusia lama.

# Kucing tiga warna yang lahir dari kucing berwarna hitam dan berwarna oranye akan berjenis kelamin betina

Warna rambut kucing merupakan sifat kucing yang terlihat yang dibawa oleh kromosom X. Kromosom X ini terdapat pada kromosom sex kucing betina (XX) dan kucing jantan (XY). Kucing betina berwarna hitam (XbXb) kawin dengan kucing jantan berwarna oranye (XBY) akan menghasilkan kombinasi salah satunya adalah XBXb yang akan memperlihatkan warna kucing tiga warna (oranye, hitam, dan putih) dan berjenis kelamin betina.

Ini alasan ilmiah mengapa kucing belang tiga tidak pernah berusia lama.
Ini alasan ilmiah mengapa kucing belang tiga tidak pernah berusia lama.

#Kucing tiga warna berjenis kelamin jantan tidak bertahan hidup lama

Kondisi ini disebabkan oleh kombinasi kromosom yang mengalami perubahan sehingga menimbulkan perubahan ekspresi gen. Kucing jantan yang seharusnya memiliki kromosom sex XY akan memiliki kromosom XXY jika memiliki warna rambut tiga warna. Kromosom XXY merupakan kelainan yang disebut Klinefelter Syndrome. Kelainan ini akan menyebabkan berbagai masalah seperti pertumbuhan yang tidak sempurna dan lambat, memiliki kematangan organ yang tidak sempurna, serta kemandulan (infertilitas) pada jantan. Oleh karena itu kucing dengan kelainan ini usia nya tidak akan berlangsung lama.

Baca juga : 6 Kondisi Darurat pada Anjing dan Kucing serta Cara Menanganinya

#Induk kucing akan memakan kucing tiga warna berjenis kelamin jantan

Kucing sebagai makhluk hidup memiliki insting (naluri) yang terasah dan secara alamiah didapat. Induk kucing yang mengetahui anaknya berjenis kelamin jantan dan tiga warna akan cenderung mengasingkan anaknya serta memakan anaknya. Hal ini dikarenakan insting ibu kucing yang telah mengetahui bahwa anaknya tidak akan hidup lama serta akan memiliki kecacatan atau kelainan. Insting ini merupakan hal yang wajar untuk mengeliminasi individu yang memiliki kelainan. Ini pun menjadi alasan jarangnya kucing tiga warna jantan yang bertahan hidup.

Baca juga : 6 Tips Merawat Kucing Usia Tua

Kucing tiga warna merupakan keunikan tersendiri dan menyimpan misteri yang terungkap secara genetika dan ilmiah.

Dengarkan juga soundcloud jawaban pertanyaan : Mengapa ya dok kucing yang punya belang tiga selalu mati atau tidak berusia lama?

Sumber :

*P.S Jika ada yang ingin ditanyakan/didiskusikan jangan sungkan bertanya melalui komentar di bawah ini ya.
Jangan lupa juga share artikel ini agar informasinya bisa bermanfaat bagi orang lain.

Regards
drh Puspasari Respatiningtyas

Cara yang benar untuk membersihkan kotak pasir kucing

Cara yang benar untuk membersihkan kotak pasir kucing

Cara yang benar untuk membersihkan kotak pasir kucing

Kotak pasir yang bersih akan membuat nyaman kucing Anda dan membuat sehat rumah Anda. Namun banyak pula pemilik kucing yang enggan membersihkan kotak pasir karena kekhawatiran dengan adanya toksoplasma di feses kucing. Padahal jika tidak dibersihkan justru bisa berbahaya bagi kita. Cara membersihkan kotak pasir yang tepat dan menjaga kebersihan diri akan menghindarkan Anda dari ketakutan Anda.

Berikut cara yang benar untuk membersihkan kotak pasir kucing:

#1 Gunakan masker dan sarung tangan

Masker penting Anda gunakan saat menangani pasir di kotak pasir karena kemungkinan partikel pasir dapat masuk ke saluran pernafasan. Masker sangat penting terutama jika Anda menggunakan pasir dengan bahan silica karena seringnya terpapar silica dapat menyebabkan silikosis. Sarung tangan perlu Anda gunakan saat menangani feses agar tidak kontak langsung antara feses dan tangan anda.

Pasir Jenis SIlika
Pasir Jenis SIlika

 

Berikut cara yang benar untuk membersihkan kotak pasir kucing
Berikut cara yang benar untuk membersihkan kotak pasir kucing

#2 Ambil kotoran kucing dengan sekop

Feses/poop/kotoran kucing yang terletak di kotak pasir dapat Anda sekop dengan menggunakan sekop khusus ataupun sekop ukuran kecil. Pasir yang basah pun dapat Anda sekop menggunakan sekop ini.

Simpan sekop di tempat yang tidak mudah terjangkau anak-anak.

Sekop Pasir Kucing
Sekop Pasir Kucing

Baca juga : Pentingnya Mengenali Feses Anjing dan Kucing Anda

#3 Cuci pasir dan kotak pasir

Pasir zeolit dapat dicuci kembali dan dikeringkan. Jadwal mencuci pasir dan kotak pasir dapat dilakukan 1 atau 2 minggu sekali. Mencuci pasir dilakukan dengan memasukkan pasir kedalam air hangat kemudian dimasukkan sedikit sabun lalu direndam selama 30 menit. Disinfektan seperti karbol pun dapat digunakan untuk membersihkan pasir ini. Kemudian dibilas dengan bersih lalu dikeringkan dengan sinar matahari dan diangin-anginkan. Kotak pasir dapat dicuci dengan menggunakan air hangat lalu diberi sabun cuci, cuci hingga bersih kemudian dapat diberikan disinfektan seperti karbol atau klorin. Biarkan selama kurang lebih 30 menit lalu dibilas dengan bersih. Kotak pasir dijemur hingga benar-benar kering.

Silahkan dibaca ulang bagian ini ya, penting untuk diketahui 🙂

#4 Selalu cuci tangan

Cuci tangan dengan sabun merupakan kebiasaan baik yang penting. Setelah menangani feses dan kotak pasir Anda dapat mencuci tangan dengan sabun hingga bersih. Tidak ada salahnya pula menggunakan sabun yang mengandung antiseptic seperti “Dettol”, “sabun antiseptic betadine”, sabun “JF sulfur”.

Ingat, jangan sepelekan mencuci tangan setelah membersihkan kotak pasir Anda demi kesehatan.

Langkah mengisi kotak pasir

Kotak pasir yang telah dicuci dapat diisi kembali dengan pasir dan dapat digunakan dengan nyaman oleh kucing Anda. Berikut langkah mudah mengisi kotak pasir

  1. Pastikan kotak pasir dan pasir benar-benar kering
  2. Lapisan pertama mengunakan koran atau kertas sebagai penyerap agar pasir tetap kering
  3. Lapisan kedua menggunakan pasir (jenis pasir yang Anda pilih) kurang lebih ¼ kotak
  4. Lapisan ketiga (opsional) menggunakan karbon aktif atau baking soda sebagai penyerap bau
  5. Lapisan keempat menggunakan pasir sesuai yang Anda pilih isi sekitar ¾ kotak

Kotak pasir yang bersih dan tak berbau ini siap digunakan untuk kucing Anda. Kebersihan kotak pasir dan pasir perlu diperhatikan dengan baik agar kucing Anda merasa nyaman.

Kalau masih bingung, silahkan baca ulang ya. Kalau sudah baca lebih dari 3 kali dan masih bingung, silahkan tanyakan di kolom komentar 🙂

*P.S Jika ada yang ingin ditanyakan/didiskusikan jangan sungkan bertanya melalui komentar di bawah ini ya.
Jangan lupa juga share artikel ini agar informasinya bisa bermanfaat bagi orang lain.

Regards
drh Puspasari Respatiningtyas

Tulis Pertanyaan Dokter Hewan