Tips jalan-jalan dengan hewan peliharaan tanya dokter hewan

Cara Mudah Jalan-Jalan dengan Hewan Peliharaan

 

jalan-jalan dengan hewan peliharaan Tanya Dokter hewan

Mungkin Anda tidak akan pernah menyangka masa depan Anda. Kesempatan emas tiba-tiba datang kepada Anda, Anda harus berpindah domisili ke luar negeri.Namun Anda memiliki keluarga yang tidak bisa berpisah dengan anda yaitu Anjing atau kucing Anda. Dilemma melanda perlu ditinggal, direlakan untuk di adopsi orang lain, atau Anda bawa serta kesayangan Anda.

Tentu jika anda akan meninggalkan hewan kesayangan Andadengan keluarga lain atau diadopsi orang lain maka Anda harus memastikan kasih sayang yang diberikan harus cukup dan orang tersebut harus kompeten dan sangat menyenangi hewan peliharaan sehingga hewan Anda akan tetap merasa bahagia.

Namun jika Anda berkeputusan untuk membawa serta anjing atau kucing Anda maka banyak hal yang perlu dipersiapkan. Saat ini banyak expat yang tinggal di Indonesia dan ketika masa kerja mereka berakhir mereka akan membawa hewan kesayangan mereka. Bahkan saya pernah menemui expat yang berkeliling dunia membawa hewan peliharaan mereka loh!

Yuk kita check apa saja persyaratannya :

  1. Anda harus meluangkan waktu 4 bulan sebelum kepergian Anda untuk mengurus berbagai hal.
  2. Bagi Anjing atau kucing yang belum dipasangi microchip perlu dilakukan untuk memudahkan identifikasi, berbagai negara pun mensyaratkannya. Beberapa klinik hewan di Indonesia telah melakukan pelayanan pemasangan microchip ini.
  3. Anda harus melakukan check kesehatan hewan anda dan vaksinasi rutin terutama vaksinasi rabies. Pengecekan laboratorium untuk mengecek kadar antibody (titer antibody) terhadap rabies. Hampir seluruh negara mensyaratkan Anjing harus bebas rabies.
  4. Anda harus memiliki surat keterangan kesehatan hewan yang dikeluarkan oleh dokter hewan berwenang.
  5. Anda dapat menggunakan jasa pet transport yang terpercaya untuk melakukan perpindahan hewan kesayangan.
  6. Anda perlu aktif mengunjungi situs resmi departemen pertanian negara tujuan anda . berikut saya berikan tautan dari berbagai negara terkait perpindahan hewan Anda
    1. Eropa : http://ec.europa.eu/food/animal/liveanimals/pets/nocomm_third_en.htm
    2. Australia : http://www.agriculture.gov.au/cats-dogs ; http://www.agriculture.gov.au/cats-dogs/step-by-step-guides
    3. Amerika : http://www.cdc.gov/animalimportation/BringingAnimalToUs.html ; http://www.iata.org/whatwedo/cargo/live-animals/pets/Pages/index.aspx
    4. Jepang : http://www.maff.go.jp/aqs/english/animal/dog/export.html
    5. United Kingdom : https://www.gov.uk/take-pet-abroad

Ingat hewan kesayangan Anda adalah keluarga Anda ! . Treat them  well 🙂

Vaksinasi penting Anjing dan Kucing

Vaksinasi Anjing dan Kucing

Vaksinasi Anjing dan Kucing

Memiliki hewan kesayangan merupakan salah satu tanggung jawab yang cukup besar dalam hidup Anda. Anjing dan kucing merupakan hewan yang telah didomestikasi pada waktu yang lama. Interaksi lingkungan dan hewan kesayangan pun memberikan banyak dampak salah satunya adalah timbul berbagai  penyakit . Kita  harus selalu menjamin kesehatannya demi kenyamanan kita bersama. Tindakan pencegahan terhadap penyakit merupakan hal terbaik yang dapat kita lakukan untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.

Vaksinasi Anjing dan Kucing
Vaksinasi Anjing dan Kucing

 

Berikut penjelasan vaksinasi anjing dan kucing:

  • Vaksinasi Anjing

    Vaksinasi anjing yang wajib dilakukan yaitu vaksin terhadap distemper, hepatitis, parvovirus, parainfluenza, leptospirosis. Waktu yang tepat dilakukan vaksinasi adalah saat hewan anda sehat usia 2 bulan (8 minggu).  Vaksin akan diulangi pada usia 12 minggu atau 4 minggu setelah vaksinasi pertama, kemudian vaksinasi perlu diulangi setiap 1 tahun. Vaksin yang sangat penting dan dilakukan pada usia 12 minggu adalah vaksin rabies yang waib diulang setiap tahunnya. Hal ini dilakukan karena rabies termasuk penyakit zoonosis (menular drai hewan ke manusia)  serta guna mendukung Indonesia bebas rabies tahun 2020.

    Baca juga : 5 Manfaat penting kastrasi pada anjing dan kucing jantan

  • Vaksinasi Kucing

    Vaksinasi kucing yang wajib dilakukan yaitu vaksin terhadap virus Feline Calicivirus, Feline Panleukopenia, Feline Rhinotracheitis. Waktu yang tepat dilakukan vaksinasi yaitu saat hewan anda sehat usia 2 bulan (8 minggu).   Vaksinasi diulang 3 sampai 4 minggu kemudian dan diulangi kembali setiap 1 tahun.

 

Kenapa harus sehat? Perlu kita ketahui bahwa vaksinasi merupakan tindakan memasukkan agen penyakit yang telah dilemahkan kedalam tubuh sehingga akan menggertak reaksi antara penyakit dan menimbulkan respon kekebalan (antibody). Vaksinasi pada hewan yang sakit tidak akan efektif karena hewan tidak akan merespon dengan baik akan adanya vaksin. Respon vaksinasi bervariasi namun karena terdapat reaksi antara penyakit dan hewan maka beberapa hari setelah vaksinasi kemungkinan akan menimbulkan demam.

Baca juga : 5 Hal Penting yang Harus dilakukan Saat Memelihara Kucing dan Anjing

Usia antara 6-8 minggu dikatakan tepat dikarenakan pada usia tersebut kekebalan bawaan yang anak anjing bawa dari induk (maternal antibody) sudah mulai menurun sehingga kita perlu memberikan tambahan kekebalan terhadap penyakit. Pengulangan vaksinasi perlu dilakukan untuk meningkatkan kekebalan terhadap penyakit pada anjing dan kucing.

Vaksinasi yang benar hanya dilakukan oleh dokter hewan serta anda akan mendapatkan buku vaksinasi untuk anjing dan kucing anda. Buku vaksinasi ini penting loh! Jika anda bergerak dibidang breeder anjing dan kucing maka sebaga trusted breeder Anda akan dimintai keterangan kesehatan hewan anda. Begitu pun jika anda ingin berpindah ke luar negeri membawa hewan kesayangan anda maka sangat penting memiliki keterangan vaksinasi ini.

Daerah tropis di Indonesia dan musim yang  tidak menentu membuat anda dan hewan anda pun sering terpapar agen  penyakit. Oleh karena itu jagalah hewan kesayangan anda dari berbagai penyakit. Hewan anda keluarga anda 🙂

*P.S Jika ada yang ingin ditanyakan/didiskusikan jangan sungkan bertanya melalui komentar di bawah ini ya.
Jangan lupa juga share artikel ini agar informasinya bisa bermanfaat bagi orang lain.

Regards
drh Puspasari Respatiningtyas

Kesejahteraan hewan 5 poin penting Tanya Dokter hewan

5 Poin Kesejahteraan Hewan yang Wajib Anda Ketahui

Animal welfare atau dalam bahasa Indonesia kesejahteraan hewan. Kenapa penting ya?

Pernah dengar istilah kesejahteraan hewan sebelumnya? Mungkin banyak orang termasuk anda yang masih asing dengan istilah kesejahteraan hewan.

Pada Manusia, kita tentunya sudah familiar dengan istilah Hak Asasi bagi Manusia. Hak untuk berpendapat, Hak untuk berkumpul, Hak untuk mendapatkan pendidikan, dll. Hak berarti sesuatu tersebut harus bisa kita jangkau, sehingga sederhananya jika kita tidak bisa mendapatkan hak apa yang saja yang seharusnya bisa kita terima maka harus ada yang bertanggung jawab agar kita mendapatkannya. Sebagai contoh  munculah program wajib belajar 9 tahun sebagai realisasi Hak mendapatkan pendidikan bagi warga Negara.

Nah bagaimana dengan Hak untuk mencapai kesejahteraan pada hewan?
Kesejahteraan pada hewan yang dimaksud adalah  hewan yang dipelihara secara langung oleh manusia, bukan hewan liar atau buas yang ada di hutan misalnya. Karena ketika kita memutuskan untuk memelihara hewan, maka kita secara langsung bertanggun jawab terhadap kesejahteraan hewan yang kita pelihara tersebut.

 

smile

Berikut 5 hak hewan yang harus anda ketahui,

Free from hunger and thirst  : bebas dari rasa lapar dan haus
Sebagai pemilik he wan, hal utama yang perlu di perhatikan adalah memberikan hewan peliharaan kita makan dan minum. Mungkin anda pernah dengar beberapa kisah agama yang menceritakan perbuatan dosa akibat tidak memberikan makan hewan peliharaanya hingga mati. Ya, Bahkan dalam sisi agama memberikan pakan bagi hewan peliharaan cukup penting sebagai tanggung jawab pemilik hewan terhadap hewan yang dipeliharanya. Jadi jika anda memutuskan untuk memelihara hewan, pastikan anda memberikan makan dan minum yang cukup bagi hewan peliharaan anda.

Free from  discomfort  : Bebas dari rasa tidak nyaman
Bukan hanya manusia yang memiliki Hak untuk bebas dari rasa tidak nyaman, hewan pun punya hak yang sama untuk bebas dari rasa tidak nyaman. Sebagai pemilik hewan,  memberikan rasa nyaman pada hewan peliharaan dapat dilakukan contohnya dengan memberikan tempat yang layak dan sesuai bagi hewan dan juga tidak memberikan asesoris hewan yang berlebihan.

Free to express natural behavior  : Bebas untuk mengekspresikan kebiasaan nya .
Bebas mengekspresikan kebiasaan hewan berarti tidak mengganggu/mengcontohnya realnya adalah untuk berkembang biak, bermain, berinteraksi dengan lingkungan dan hewan sekitarnya. Jika kita memiliki anjing hendaknya memiliki waktu mengajak berjalan, berlari, bermain tangkap bola dan lainnya. Jika kita memiliki sugar glider misalnya sediakan tempat seperti kantung dan ranting-ranting sehingga dia dapat bermain dengan bebas.

Free from pain, injury, and disease : Bebas dari rasa sakit dan kesakitan.
 memelihara hewan dengan baik jangan membiarkan hewan menjadi sakit, tidak menyiksa hewan peliharaan, tidak melakukan kegiatan mengadu hewan, jika hewan sakit maka perlu diberikan pengobatan ke dokter hewan

Free from fear and distress : Bebas dari rasa takut dan stress .

Hewan yang berkelompok hendaknya dipelihara berkelompok tidak sendirian, hewan tidak ditakut takuti, hewan tidak diancam. Hewan akan merasa terancam ketika kita melakukan tindakan provokatif seperti mengagetkan serta memukul hewan.
Memberikan perilaku yang baik terhadap hewan peliharaan anda akan memberikan timbal balik positif pada anda. Hewan peliharaan anda akan setia dengan anda, akan memberikan pelayanan terbaik untuk anda. Memberikan nutrisi serta menjaga kesehatan nya pun akan berdampak lingkungan yang sehat untuk rumah anda. Treat the well , your pet your family .

Siapkan 3 Hal ini Jika Anda Memiliki Hewan Peliharaan di Rumah

Memiliki hewan peliharaan seperti anjing dan kucing tentu perlu memperhatikan kesehatan dan kenyamanannya dengan seksama. Kucing ataupun anjing yang sehat akan sangat aktif dalam bergerak. Terkadang mereka tidak menyadari akan bahaya yang mungkin terjadi disekitarnya karena asik bermain. Oleh karena itu sebagai pemilik hewan yang bertanggung jawab kita perlu mempersiapkan bernagai hal untuk mengantisipasinya. Kecelakaan yang mungkin terjadi pada hewan kesayangan anda seperti luka tertusuk, tergores, terkuak, bahkan patah tulang.

Berikut hal yang perlu anda persiapkan di rumah untuk menangani kondisi darurat

  1. Memiliki kontak dokter hewan praktik yang mudah dijangkau

Kontak dokter hewan praktik sangat penting dimiliki terutama untuk kondisi darurat yang membutuhkan penanganan segera terhadap hewan peliharaan Anda. Tidak jarang pula terdapat praktik dokter hewan yang menyediakan layanan House call sehingga Anda hanya menghubungi dokter hewan tersebut.

  1. Memiliki peralatan P3K

Memiliki peralatan P3K yang penting Anda miliki yaitu antiseptik (rivanol, alcohol 70%, Povidone Iodine),  cairan saline (NaCL fisiologis 0.9%),  Kasa steril, kapas, Plester pembalut luka, Pinset tidak bergerigi (Pinset anatomis), Gunting tumpul tajam bengkok, sarung tangan latex non steril (gloves),  serta thermometer.

Kecelakaan pada Anjing Tanya Dokter Hewan
Sumber :poolhouse.s3.amazonaws.com
  1. Memiliki pet carrier serta alat pengendali (restrain)

Pet carrier perlu Anda miliki sesuai dengan ukuran tubuh hewan kesayangan Anda karena akan memudahkan Anda dalam membawa hewan Anda ke dokter hewan. Alat pengendali (restrain) pun penting Anda miliki terutama pada kondisi kesakitan makan hewan Anda akan sulit untuk dikendalikan. Alat restrain Anjing yang terpenting adalah muzzle atau berongsong untuk melindungi Anda dari gigitan yang spontan karena kesakitan. Alat restrain untuk kucing seperti sarung tangan kulit yang tebal ataupun handuk untuk meindungi pula anda dari gigitan serta cakaran kucing.

Kunci utama dari penanganan kecelakaan pada hewan kesayangan Anda adalah Jangan Panik !

Kucing Pedigree dan Non Pedigree Tanya Dokter Hewan

5 Hal Penting tentang Kucing Pedigree dan Non Pedigree

Kucing Pedigree dan Non pedigree, sebenarnya istilah ini memang tidak asing bagi para pecinta kucing. Berbagai kontes kucing pun sering menggolongkan kategori kelas untuk kontes pada dua kelas ini. Hal ini dilakukan karena sistem penilaian untuk kategori kucing pedigree dan non pedigree sangat lah berbeda. Berikut merupakan hal penting yang perlu Anda ketahui mengenai Kucing pedigree dan non pedigree :

#1 Pedigree merupakan bahasa asing dari silsilah

Pedigree artinya adalah silsilah atau latar belakang dari kucing tersebut. Silsilah keluarga kucing ini terutama dimiliki oleh kucing ras murni (purebred). Kucing yang di klaim sebagai purebred harus memiliki sertifikat pedigree yang jelas. Serifikat atau identitas kucing ini dikeluarkan oleh organisasi yang telah diakui. Di Indonesia organisasi terbeut yaitu ICA (Indonesia Cat Association), CFI (Cat Fancy Indonesia), dan CFSI (Cat Fanciers Society Indonesia-CFA Club). Cattery atau pembiak yang telah teregistrasi pada asosiasi tersebut yang akan memiliki sertifikat untuk kucing ras yang nantinya akan Anda adopsi. Silsilah keluarga kucing ini penting untuk melestarikan suatu ras serta menghindarkan adanya inbreeding (kawin silang antar keturunan) yang dapat menyebabkan kecacatan.

5 Hal Penting tentang Kucing Pedigree dan Non Pedigree
5 Hal Penting tentang Kucing Pedigree dan Non Pedigree

#2 Non Pedigree merupakan kucing campuran

Non pedigree merupakan kucing campuran atau mix breed. Pencampuran atau perkawinan ini dilakukan sehingga dapat menimbulkan kucing dengan ciri-ciri yang tidak sesuai standar ras, namun kualitasnya masih baik. Kucing campuran ini mungkin saja memiliki warna yang serupa dengan kucing purebred. Pencampuran ini dilakukan sesuai dengan keinginan pemilik untuk menonjolkan suatu sifat tertentu. Tentunya kucing non pedigree ini memiliki keberagaman sifat dibandingkan kucing pedigree.

Kucing Ras Pedigree Non pedigree tanya Dokter Hewan
Sumber : catanddogalbum.blogspot.com

#3 Kucing Pedigree memiliki nilai lebih tinggi

Memiliki kucing pedigree perlu dengan usaha lebih karena kucing ini memiliki silsilah yang jelas sehingga tidak diragukan lagi kualitasnya. Terutama jika Anda mengadopsi kucing dengan keturunan champion pasti nilai untuk kucing pun akan lebih tinggi. Kontes kucing memiliki pengaruh yang besar pula pada nilai Kucing Anda.

Kucing Pedigree Non Pedigree Sphynx Tanya Dokter Hewan
Sumber : animaltheory.blogspot.com

#4 Perkawinan antar kucing pedigree menimbulkan ras baru

Kucing pedigree satu dan lainnya sangat memungkinkan dilakukan perkawinan. Pencampuran ini akan menghasilkan ras yang baru, yang akan menjadi kucing pedigree dengan syarat hasil perkawinan generasi setelahnya akan menghasilkan genetik yang sama dengan induknya. Ras baru ini memiliki sifat dan karakteristik yang khusus dibandung kucing lainnya, biasanya membutuhkan beberapa. Pencampuran antara kucing pedigree misalnya Persia, dengan pedigree lain yaitu Burmese, dan Birman menghasilkan kucing ras Ragdoll yang memiliki sifat dan karateristik yang berbeda.  Contoh lainnya adalah exotic shorthair yang merupakan pencampuran  antara American shorthair dengan Persia exotic.

Kucing Pedigree Non Pedigree ragdoll tanya dokter hewan
Sumber : hqwallbase.com

#5 Kucing Non Pedigree memiliki ketahanan terhadap penyakit lebih baik

Kucing non pedigree termasuk kucing domestic atau kucing rumah yang berada disekitar kita memiliki ketahanan terhadap penyakit lebih baik dibandingkan dengan kucing purebred (pedigree) yang biasanya memiliki penyakit yang sesuai dengan breed (breed predisposition disease). Hal ini disebabkan kucing non pedigree merupakan pencampuran dari banyak kucing dengan sifat genetis yang berbeda, sehingga tidak ada sifat penyakit spesifik yang diturunkan dari induknya. Namun perlu diperhatikan juga kesehatannya seperti kelengkapan vaksinasi, antiektoparasit,  serta pemberian diet yang sesuai, tidak melampaui batas.

 

*P.S Jika ada yang ingin ditanyakan/didiskusikan jangan sungkan bertanya melalui komentar di bawah ini ya.
Jangan lupa juga share artikel ini agar informasinya bisa bermanfaat bagi orang lain.

Regards
drh Puspasari Respatiningtyas