5 Tips mengatasi keracunan pada anjing dan kucing

5 Tips mengatasi keracunan pada anjing dan kucing

Keracunan pada anjing dan kucing salah satu kondisi yang tidak bisa diduga, bisa terjadi kapan saja. Namun, mengetahui berbagai benda yang berpotensi racun dan berusaha menjauhkan benda tersebut dari anjing dan kucing merupakan salah satu cara yang bisa dilakukan oleh kita sebagai pemilik.

Pada artikel sebelumnya, kami sudah membahas 8 penyebab keracunan pada anjing dan kucing.

Kalau sudah tau beberapa benda yang berpotensi racun, penting juga untuk mengetahui tindakan yang perlu dilakukan ketika anjing dan kucing keracunan.

Berikut 5 tips mengatasi keracunan pada anjing dan kucing.

1. Tidak panik dan observasi kemungkinan penyebab keracunan

Pemilik anjing dan kucing yang mendapati anjing maupun kucing nya memperlihatkan gejala keracunan, perlu tenang dan tidak panik.

Panik akan membuat pemilik menjadi kebingungan dan sulit untuk melakukan penanganan.

Pemilik perlu melakukan observasi lebih lanjut , benda atau senyawa yang kemungkinan berpotensi menyebabkan keracunan pada anjing dan kucing.

2. Pastikan anjing dan kucing aman

Jika terlihat kondisi kejang, pastikan anjing dan kucing aman, tidak ada bagian yang bisa melukai nya.

3. Segera bawa ke dokter hewan

Anjing dan kucing yang memeperlihatkan gejala keracunan yang parah seperti kebiruan, kejang, lemas, segera periksakan ke dokter hewan. Jika dibiarkan terlalu lama akan menyebabkan kondisi yang fatal.

4. Bawa sampel muntah dan diare ke dokter

Muntah penting sekali terjadi pada kondisi keracunan,  muntah akan membuat benda yang menyebabkan racun keluar dari tubuh.

Jika keracunan disertai muntah dan diare, sebaiknya bawa juga saat diperiksakan ke dokter. Sampel muntah dan diare akan mempermudah dokter melakukan identifikasi racun.

5. Berikan Karbon aktif untuk membantu mengurangi gejala keracunan

Karbon aktif merupakan penyerap yang bisa digunakan untuk menyerap racun. Namun perlu diperhatikan penggunaannya.

Karbon aktif diberikan sesaat setelah pemilik melihat anjing dan kucing mengonsumsi benda yang berpotensi racun. Semakin cepat karbon aktif diberikan, semakin baik.

Karbon aktif tidak diberikan pada anjing dan kucing yang kejang, sesak nafas, muntah tidak berhenti.

Karbon aktif bisa diberikan jika anjing dan kucing mengalami muntah namun tidak terus menerus.

Karbon aktif akan mengikat zat racun sehingga menrurangi keberadaan racun di tubuh, karbon aktif bisa diberikan bersama makanan maupun diberikan dengan dcampurkan air langsung disuapkan ke dalam mulut. Pencampurannya yaitu sebanyak 1 gram karbon aktif dalam 5 ml air bersih, usahakan matang.

Karbon aktif bisa digunakan kalau keracunan diakibatkan oleh konsumsi obat-obatan (belum menyebabkan kejang), makanan yang beracun, tanaman beracun.

Selain karbon aktif, pemberian susu juga bisa mengurangi keracunan karena susu bisa mengikat senyawa lainnya. namun perlu diperhatikan juga reaksi yang muncul bisa muntah maupun mencret.

Air kelapa juga bisa dilakukan untuk rehidrasi dan menetralisir racun dalam tubuh anjing dan kucing.

 

Selain mengetahui penyebab keracunan, langkah lain yang bisa dilakukan untuk mencegah keracunan pada anjing dan kucing yaitu :

1.Awasi hewan saat main

Anjing dan kucing adalah hewan yang memiliki keingintahuan tinggi. Saat bermain, tak jarang mereka menjilat dan memakan benda asing seperti tanah atau rumput atau benda kecil lainnya. Perhatikan selalu hewan saat main agar tidak sembarang menjilat dan memakan barang.

 

2. hindarkan benda-benda yang dapat menimbulkan keracunan

Jauhkan benda, makanan, dan minuman yang dapat menyebabkan keracunan. Simpan di tempat yang rapat dan tidak terjangkau hewan. Biarkan lantai benar-benar kering saat selesai dibersihkan dengan cairan pembersih atau desinfektan.

 

3.Edukasi diri sendiri dan orang lain

Berikan pengetahuan tentang penyebab keracunan pada teman-teman sekitar yang akrab dengan hewan peliharaan agar dapat mencegahnya bersama-sama.

 

Keracunan pada anjing dan kucing perlu segera mendapatkan penanganan dokter. Semakin cepat diberikan penanganan akan menurunkan resiko keracunan yang lebih parah.

 

Referensi :

Peterson, talcot . 2012.Small animal toxicplogy 3rd Edition. Elsevier

 

8 Penyebab keracunan pada anjing dan kucing

8 Penyebab keracunan pada anjing dan kucing

Seperti manusia, anjing, kucing dan hewan lainnya pun bisa mengalami keracunan. Namun, keracunan pada anjing dan kucing biasanya diketahui pemilik setelah kondisinya cukup parah dan mengkhawatirkan. Hal ini disebabkan anjing dan kucing bisa makan apa saja yang menyerupai makanan tanpa disadari ternyata benda tersebut menyebabkan keracunan.

Lalu, apa saja yang bisa menyebabkan keracunan pada anjing dan kucing ? 

 

Penyebab keracunan pada anjing dan kucing (Kredit : Petinsurance.com)

Keracunan pada anjing dan kucing bisa disebabkan oleh berbagai benda disekitar kita seperi obat-obatan manusia, tanaman rumah, racun tikus, coklat, perlengkapan pembersih rumah, serta benda lainnnya disekitar kita. Memang kita sebagai pemilik perlu waspada dan berusaha membuat rumah aman agar tidak terjadi keracunan pada anjing dan kucing.

Berikut adalah 8 Penyebab keracunan pada anjing dan kucing :

1 Obat-obatan

Beberapa obat untuk manusia memang bisa dikonsumsi oleh hewan jika diberikan dengan dosis yang tepat. Namun, perlu diperhatikan tidak semua obat manusia bisa dikonsumsi oleh anjing dan kucing.

Misalnya saat kucing terlihat sakit, pemilik sembarangan memberikan obat yang mudah ditemukan di warung. Padahal obatnya terkandung ‘Paracetamol’ yang beracun dan membahayakan nyawa  kucing.

Efeknya akan langsung membuat kucing sesak nafas, kejang, bahkan bisa mengekibatkan kematian.

Paracetamol merk dagangnya bisa panadol, oskadon, sanmol, tempra, dan merk lainnya, pada kucing sangat berbahaya karena kucing tidak memiliki enzim yang bisa mengurai paracetamol di hati menjadi bentuk yang lebih sederhana. Sehingga zat aktif akan berada di hati dalam jumlah yang banyak dan menyebabkan keracunan.

Sebaiknya, pemberian obat-obatan untuk anjing dan kucing perlu dikonsultasikan dulu ke dokter hewan dan diberikan berdasarkan pengawasan dokter hewan untuk menghindari kondisi keracunan. 

Baca juga : Mengapa tidak boleh memberi obat sembarangan untuk anjing dan kucing 

  2. Makanan dan minuman 

Anjing dan kucing tak jarang penasaran terhadap berbagai hal termasuk makanan yang kita konsumsi. Sebagai pemilik kadang kita juga “gatal” ingin memberikan makanan yang kita makan untuk anjing dan kucing kita. Namun, ternyata tidak semua makanan aman untuk anjing dan kucing. Ada beberapa makanan yang bisa memberikan efek langsung setelah diberikan, atau bisa juga yang memperlihatkan efek lanjutan jika diberikan secara terus menerus dalam waktu yang lama.

Beberapa makanan yang perlu diperhatikan oleh pemilik anjing dan kucing selengkapnya bisa baca disini : Makanan yang tidak boleh dikonsumsi oleh anjing dan kucing.

Gejala keracunan  sebagai reaksi setelah makan makanan yang bisa berpotensi racun yaitu diare dan muntah.

Sehingga, sebaiknya pemilik lebih berhati-hati dan lebih memperhatikan perilaku anjing dan kucingnya.

3. Tanaman sekitar rumah

Selain makanan dan obat, ternyata tanaman sekitar rumah juga bisa mengakibatkan keracunan pada anjing dan kucing. Reaksinya bisa terlihat langsung terutama jika konsumsi dalam jumlah yang besar.

Walaupun pada dasarnya anjing dan kucing adalah karnivora atau pemakan daging, namun beberapa waktu juga penting untuk konsumsi hijauan. Tak jarang karena kondisi saluran cerna yang sedang tidak enak, bisa menyebabkan anjing dan kucing makan hijauan dalam jumlah yang banyak. Namun, jika tidak berhati-hati bisa saja konsumsi tanaman yang berbahaya bagi anjing dan kucing.

Beberapa contoh tanaman yang berbahaya diantaranya lidah buaya (terutama lendirnya jika terjilat), bunga lily, beberapa tanaman pakis dan paku, tanaman kuping gajah, tanaman poinsettia (kastuba) dan lain sebagainya. Info lebih lengkap bisa cek disini ya : Tanaman beracun untuk anjing dan kucing 

Untuk memastikan rumput yang aman bagi kucing dan anjing, bisa juga menanam rumput sendiri. Bisa cek disini info lengkap mengenai rumput untuk anjing dan kucing 

4. Pemanis buatan

Pemanis buatan seperti xylitol atau aspartam  akan menaikan hormon insulin didalam tubuh sehingga kadar gula akan turus secara drastis. Saat mengkonsumsi anjing dan kucing akan muntah-muntah dan kejang, setelah beberapa hari akan terjadi kegagalan hati.

5. Pestisida/insektisida

Bahan-bahan pembasmi serangga seperti kapur anti semut-kecoak dan lotion nyamuk diletakkan pada sembarang tempat bisa saja terjilat oleh anjing dan kucing yang sedang main.

Jika sudah terjilat, efeknya membuat kegagalan pada banyak organ. Anjing dan kucing akan muntah, kesulitan bernafas, kejang, hipersalivasi (keluar liur berlebih) , sempoyongan, dan koma.

6. Zat kimia cairan pembersih

Sesaat setelah mengepel lantai, tunggulah beberapa saat hingga benar-benar kering sebelum didatangi anjing dan kucing. Cairan pembersih mengandung desinfektan, zat kimia pembersih kuman (super pel, karbol, wipol, pemutih pakaian (bayclin), detergent), dan sebagainya yang semuanya bukan untuk dikonsumsi.

Jika terjilat, akan bersifat korosif (merusak jaringan seperti terbakar) dan sangat beracun.

Kulit anjing atau kucing akan tampak memerah, hipersalivasi, mata berair, gelisah karena kesakitan, dan semakin lemah. Anjing dan kucing bisa merasakan panas di organ-organ dalamnya seperti merasa terbakar.

7. Racun tikus

Racun tikus banyak macamnya dan dijual bebas di pasar, penggunaan utamanya tentu untuk membasmi tikus yang ada dilingkungan. Tikus dalam jumlah yang banyak bisa merugikan petani maupun meresahkan warga kalau masuk ke dalam rumah.

Kandungan dari racun tikus yaitu broudifacoum (brodifakum), warfarin, difethialon. Ketiga zat aktif ini menyebabkan kematian tikus dengan mempengaruhi darah tikus agar tidak membeku karena mengandung antikoagulan, sehingga menyebabkan darah tikus tidak membeku, lebih cair, sehingga menyebabkan pendarahan pada berbagai organ, lama kelamaan tikus akan mati.

Kebanyakan dari kita menggunakan racun untuk tikus dicampurkan dengan makanan yang juga disukai anjing dan kucing misalnya bakso, sosis ataupun ditebar begitu saja. Sementara bentuknya sangat menggiurkan dengan warna yang mencolok yaitu hijau ataupun merah, jadi selain tikus, sangat mungkin juga anjing dan kucing mengalami keracunan racun ini.

Jika tidak ditangani, keracunan racun tikus akan berakibat fatal pada anjing dan kucing.

8. Obat antiparasit (anti kutu) 

Obat antikutu khusus untuk anjing dan kucing memang banyak dijual dan dipasarkan di klinik, tempat praktek dokter hewan maupun di petshop dan pet supply store. Namun, penting sekali untuk memperhatikan dosis dan penggunaannya. Terkadang untuk menghemat, banyak juga pemilik yang menggunakan obat anti parasit untuk anjing digunakan pada kucing tanpa tau bahan aktifnya. Padahal ada beberapa zat aktif yang cukup berbahaya untuk kucing misalnya piretrin, permetrin, dengan dosis tertentu aman untuk anjing, namun untuk kucing akibatnya bisa fatal.

Oleh karena itu, pemilik harus lebih jeli membaca label, lebih waspada dan lebih bijak dalam penggunaannya. Akan sangat lebih baik jika dikonsultasikan terlebih dahulu ke dokter hewan sebelum pemberiannya.

Bagaimana tanda-tanda keracunan pada anjing dan kucing ? 

Tanda keracunan biasanya muncul sesaat setelah mengonsumsi zat yang berpotensi racun. Gejala akan tergantung dari jenis racun dan jumlah yang dikonsumsi. Gejala yang parah akan terlihat jika dikonsumsi dalam jumlah berlebih.

Tanda keracunan pada anjing dan kucing diantaranya:

  1. Lemas
  2. Muntah
  3. diare
  4. kejang
  5. muntah darah
  6. pendarahan
  7. banyak keluar lendir dari mulut (hipersalivasi)
  8. panting (nafas sambil menjulurkan lidah, terengah engah)
  9. sesak nafas
  10. selaput lendir pucat, bahkan bisa kebiruan, jika terkena organ hati akan terlihat kekuningan.

Cek juga : 5 Tips mengatasi keracunan pada anjing dan kucing 

Kondisi keracunan merupakan kondisi darurat (emergency) yang membutuhkan segera penanganan dokter. Jika tanda-tanda tersebut terlihat, sebaiknya segera periksakan ke dokter. Dokter akan melakukan penanganan segera, sesuai dengan gejala yang terlihat. Jika muntah dan diare, sebaiknya dibawa dan diperlihatkan ke dokter untuk mempermudah dokter melakukan identifikasi.

 

referensi :

Peterson, talcot . 2012.Small animal toxicplogy 3rd Edition. Elsevier

 

7 Tips untuk membuat kucing lama dan kucing baru berdamai

7 Tips untuk membuat kucing lama dan kucing baru berdamai

Istilah “one is never enough” ternyata berlaku juga saat merawat atau mengadopsi anjing dan kucing. Terkadang memiliki satu pet tidak cukup, karena kita ingin membagi perasaan kasih sayang dan cinta kepada hewan lainnya.

 Kalau bisa malah sebanyak mungkin adopsi atau rescue kucing jalanan untuk menambah jumlah kucing. Namun, penting untuk diingat kalau jumlahnya bertambah, berarti tanggung jawabnya bertambah, budget nya bertambah, biasanya makin susah dan tidak tenang hati meninggalkan rumah. Walaupun ada jasa titip maupun bisa hire orang untuk menjaga tapi rasanya terus-terusan was was.

Nah, selain masalah budget dan perasaan was-was yang bertambah. Memiliki anjing atau kucing yang baru pun bisa jadi masalah baru, biasanya penghuni lama akan cemburu.

Tidak mengherankan juga penghuni lama jadi lebih agresif, manja, cari perhatian dan perilaku lain yang bisa membuat kita  memperhatikannya lagi.

Tak jarang juga penghuni lama dan baru berkelahi, kalau kucing biasanya akan hissing (menggeram), bahkan ada yang malah ketakutan.

Perlu kesabaran dan proses yang tidak sebentar untuk membuat kucing lama dan baru bisa saling berdamai.

Jika digabungkan langsung bisa juga membahayakan keduanya.

 

Biasanya ekspresi  kucing lama dengan pendatang baru yang terlihat yaitu :

1.Saling mencium bagian belakang dan bersentuhan hidung

2. Kucing akan hissing (saling menggeram)

3. Kucing biasanya akan lebih agresif, kalau anjing memilih untuk menghindar terlebih dahulu, jika ada perlawanan bisa menyerang.

4. Kucing akan menampilkan ekspresi ketakutan dan tidak nyaman

Berbagai bahasa tubuh kucing (tenang hingga ketakutan)
Berbagai ekspresi wajah kucing normal hingga sedang mendesis ketakutan

Lalu, apa yang perlu dilakukan untuk mendamaikan kucing penghuni lama dengan yang baru?

Berkiut 7 Tips untuk membuat kucing lama dan kucing baru berdamai :

1. Perlu perlahan dikenalkan satu sama lainnya

Proses pengenalan antara pet yang baru dan lama bervariasi waktunya. Bisa menghabiskan waktu sebentar bahkan bisa berbulan-bulan. Kondisi ini tergantung dengan karakter masing-masing individu, jenis kelamin juga terkadang berpengaruh.

Kucing maupun anjing memiliki karakter personal yang berbeda, ada yang senang bersosialisasi, ada yang cenderung malas, ada juga yang tempramen, agresif, mudah panik, mudah kaget, dan lain sebagainya. Biasanya kondisi ini akan terlihat saat berpapasan atau bertemu dengan kucing atau anjing lainnya, bahkan jika bertemu dengan orang asing.

Jenis kelamin mungkin juga berpengaruh, biasanya jenis kelamin yang sama terutama jantan akan agresif kepada jantan lainnya. Hal ini sangat wajar terjadi, betina dengan betina lainnya juga mungkin terjadi.

Betina dan jantan mungkin terjadi ketidak cocokan beberapa saat saja, itu pun kalau karakter nya sama-sama cocok dan menerima.

Perlu perlahan dalam mengenalkannya, biasanya tidak bisa langsung berdamai.

Pasti ada masa-masa tidak suka dan berkelahi.

Momen yang bisa dimanfaatkan untuk mendamaikan kedua belah pihak yaitu saat waktu makan, biasanya karena saling membutuhkan makanan jadi mereka akan cuek saja dengan kondisi sekitar kecuali makanan.

2.Perlu kesabaran

Selain perlu perlahan dan membutuhkan waktu yang tidak singkat, diperlukan juga kesabaran kita sebagai pemilik.

Tidak mudah menyerah menghadapi kondisi ini, kalau ada salah satu pihak yang ingin selalu berkelahi, pemilik bisa memisahkan dengan menyemprotkan air diantara mereka.

Tak jarang juga pemilik yang tidak sabar akhirnya menyerah dan melepas adopsi kembali anjing maupun kucingnya.

3. Tidak membedakan antara penghuni lama dan baru

Ini juga penting dilakukan, secara naluri kalau kita bertemu sesuatu yang baru maka kita akan sangat antusias, ingin mengeksplor, mengobservasi lebih detail lagi.

Tapi ternyata kondisi ini bisa membuat anjing maupun kucing kita terdahulu cemburu, merasa diacuhkan. Sehingga penting untuk memberikan waktu yang sama, misalnya saat bermain tetap memberikan porsi yang sama, juga saat memberi makan. Lakukan hal yang biasa dilakukan dan tidak berlebihan.

4. Berikan tempat khusus untuk kucing maupun anjing baru

Kebanyakan anjing dan kucing yang baru akan mengalami stress, tidak nyaman, merasa terancam karena tempatnya asing dan bukan wilayah asalnya.

Ini juga menimbulkan perubahan perilaku pada anjing maupun kucing, biasanya lebih senang ditempat yang tertutup, dan tenang.

Kalau memungkinkan, bisa meletakkan kucing maupun anjing yang baru diadopsi di ruangan khusus. Kalau tidak memungkinkan bisa juga satu atau dua hari kandang anjing dan kucing ditutupi kain. Bisa juga menggunakan cara lain yaitu letakan kucing baru di kotak yang dilubangi.

Atau jika kucingnya kecil, dekati kucing lama sambil menggendong si kucing baru. Bisa juga menggunakan keranjang Rio atau keranjang travel lain.

5. Tidak melakukan pemaksaan

Mengenalkan kucing lama dengan kucing baru perlu sabar, tidak boleh melakukan pemaksaan. Teknik yang bisa digunakan agar tidak memaksa kucing untuk saling bertemu yaitu dengan membiarkan mereka saling cium dan saling intip.

Kucing-kucing lama merasakan adanya bau asing yang datang ke keluarga mereka.

Biarkan mereka menciumi kotak berisi kucing baru atau mendekati tangan kita yang mennggendong si kucing baru. Setelah beberapa lama, pindahkan kotak kucing baru ke tempat lain yang aman dari kucing lama.

6.Pengulangan penting untuk dilakukan

Sebagai pemilik penting mengulangi proses perkenalan beberapa kali untuk membiasakan kucing lama dengan pendatang baru.  Tujuannya membuat kucing-kucing lama penasaran dengan teman barunya dan membuat mereka familiar dengan baunya.

7. Waktu makan, salah satu waktu yang direkomendasikan untuk melakukan perkenalan

Jangan tebar makanan dilantai, malah menimbulkan persaingan antar kucing. Berikan jumlah makanan yang sama di tempat makan berbeda. Berikan jarang agak jauh tapi waktu yang sama. Seiring berjalannya waktu, secara perlahan, dekatkan tempat makannya.

Kucing yang sedang makan biasanya secara tidak sadar mendekati kucing lain dan ingin mengganggu kucing yang sedang makan juga.  Secara tidak langsung mereka akan melakukan kontak, lama kelamaan akan terbiasa dan akhirnya berteman.

 

Menyatukan kucing lama dan pendatang baru memang susah-susah gampang, perlu kesabaran dalam prosesnya. Penting juga untuk diperhharkan, kucing sangat sensitif dengan bau. Fokus pengenalan adalah pengenalan bau yang baru kepada kucing lama. Setelah baunya familiar, kucing akan mudah mengenali kucing baru dan mengurangi tingkat agresifnya. Sangat baik jika pemilik membiasakan kucing bermain dengan kucing lain dari kecil. Sehingga saat dewasa, mudah akrab dengan kucing bahkan binatang lain.

6 Hal penting tentang gangguan saluran kencing pada kucing (FLUTD)

6 Hal penting tentang gangguan saluran kencing pada kucing (FLUTD)

Bagi pemilik kucing, membersihkan litter box (kotak pasir) harian sangat penting untuk melihat kondisi kesehatan kucing dari bentuk feses (pup/kotoran) ataupun bau urin (kencing), warna dan banyaknya urin yang dikeluarkan.

Jika rajin membersihkan setiap hari, maka akan mudah terlihat adanya perubahan bentuk feses maupun urinnya.

Continue reading

4 Gangguan yang terjadi pada anjing dan kucing masa menyusui

4 Gangguan yang terjadi pada anjing dan kucing masa menyusu

 

Anjing dan kucing betina pasca melahirkan perlu melewati masa menyusui yang tidak mudah, terutama jika induk memiliki anak dalam jumlah yang banyak. Perhatian penuh untuk induk dan perawatan maksimal pun perlu diberikan untuk menjaga kesehatan serta memberi kenyamanan pada induk dan anak.

Pada masa menyusui ini, sangat rentan juga induk mengalami gangguan metabolisme maupun penurunan daya tahan tubuh. Saat daya tahan tubuh menurun maka sangat rentan induk terkena penyakit, tentu jika induk mengalami penyakit anak bisa tertular dan bisa juga mengakibatkan kondisi yang fatal bagi anak karena tidak disusui dengan penuh oleh induk.

Lalu, apa saja penyakit dan gangguan yang terjadi pada induk menyusui?

Berikut adalah 4 gangguan yang terjadi pada anjing dan kucing masa menyusui :

1.Hipokalsemia

Hipokalsemia atau eclampsia atau Milk Fever adalah kondisi dimana hewan kekurangan kadar kalsium didalam darah.

Kondisi ini seringkali ada pada hewan yang mengandung dan menyusui karena kebutuhan kalsium pada mas aitu tinggi.

Gejalanya terlihat saat mengandung atau 1-3 minggu setelah melahirkan.

Apa yang menyebabkan Hipokalsemia ? 

Penyebab terjadinya hipokalsemia adalah asupan kalsium kurang atau berlebih. Kondisi ini lebih sering terjadi pada anjing dibandingkan kucing.

Pemilik yang memberikan suplemen kalsium berlebih membuat kalsium dalam darah tinggi dan mengakibatkan kerja kelenjar parathyroid berlebihan.

Kelenjar parathyroid menghasilkan hormon yang menyeimbangkan kalsium.

Kalsium berlebih akan disimpan ditulang.

Jadi karena kalsium berlebih, hormon akan bekerja mengatur agar kalsum darah tetap seimbang dengan menyimpan di tulang. Hal ini menyebabkan kalsium yang beredar di darah berkurang.

Bagaimana gejala anjing yang mengalami hipokalsemia? 

  1. Sempoyongan saat berjalan
  2. Kejang hingga keluar air liur berlebih (sama seperti keracunan)
  3. Gelisah
  4. Diare
  5. Demam.

Bagaimana penanganan anjing yang mengalami hipokalsemia? 

1.Jika anjing dan kucing kejang hingga mengeluarkan liur, segera periksakan ke dokter hewan. Sebaiknya tidak ditunda karena akan memperburuk kondisi.

2. Jika sudah positif berdasarkan pemeriksaan dokter, maka sebaiknya induk tidak lagi menyusui anak sementara waktu. Anak bisa disusui dengan menggunakan susu formula/

3. Pastikan anjing nyaman selama perawatan, berikan makanan sesuai dengan saran dokter.

2. Mastitis 

Mastitis adalah peradangan kelenjar susu pada anjing atau kucing yang disebabkan oleh bakteri.

Bakteri penyebabnya baisanya yang ada disekitar kita seperti E.coli atau Staphylococcus.

Masuk nya bakteri ke dalam kelenjar susu bisa disebabkan oleh beberapa hal yaitu :

1.Kelenjar susu bengkak karena tidak disusui oleh anak

Bisa terjadi karena anak mati, atau anak sengaja dipisahkan dari induknya, sementara induk laktasi masih memproduksi susu walau anak tidak ada. Produksi susu berlebih tanpa ada yang memerah dan menghisap akan menyebabkan kelenjar susu bengkak. Pada kondisi ini daya tahan tubuh induk turun, kelenjar susu mengeras dan bengkak, puting susu terbuka. Jadi, bakteri bisa mudah masuk ke kelenjar susu dan menyebabkan peradangan.

2. Kebersihan puting kurang terjaga

Puting induk anjing dan kucing sebaiknya dibersihkan sebelum disusukan ke anak. Hal ini dilakukan untuk menghindari kontaminasi bakteri dari luar. Kebersihan kandang juga perlu dijaga, jika alas kandang kotor dan basah sebaiknya diganti agar tetap bersih.

3. Puting luka

Puting luka pada induk biasanya terjadi karena anak sudah tumbuh gigi sekitar usia 3-4 minggu (kucing), anjing 4-6 minggu lalu menggigiti puting induk karena gatal. Tak jarang puting induk menjadi luka dan menyebabkan masuknya bakteri ke kelenjar susu.

Mastitis pada anjing (sumber : www.dogscatspets.org)

Bagaimana gejala anjing dan kucing yang mengalami mastitis? 

  1. Kelenjar susu yang kemerahan dan bengkak
  2. Puting akan nyeri dan tersumbat, jadi bayi-bayi akan rewel karena tidak dapat susu
  3. Induk tidak mau menyusui karena puting sakit
  4. Demam
  5. Lama kelamaan hewan akan lemas dan tidak mau makan

Bagaimana menangani induk anjing dan kucing yang mastitis? 

  1. Pisahkan induk dan anak sementara, karena induk akan kesakitan saat menyusui. Berikan susu pengganti untuk bayi.
  2. Berikan perawatan dan nutrisi yang memadai untuk induk menyusui. Jika hewan tidak mau makan, suapi dengan spoit. Berikan madu untuk tambahan energi.
  3. Bersihkan rambut sekitar dan kelenjar susu dengan air hangat. Kompres sebentar dan keringkan
  4. Bawa ke dokter hewan agar mendapatkan pemeriksaan lanjutan dan antibiotik yang tepat.

3. Pendarahan dari vulva selama masa menyusui 

Keluarnya darah pasca melahirkan pada anjing dan kucing merupakan hal yang normal jika hanya sedikit (menetes), tidak menyebabkan demam, tidak menyebabkan hilangnya nafsu makan pada anjing dan kucing.

Namun perlu diperhatikan jika darah keluar terus menerus dari vulva disertai bau yang sangat amis, biasanya bisa juga disertai dengan masih mengejan atau bahkan keluarnya organ reproduksi (vagina atau uterus). Perlu segera diperiksakan ke dokter untuk diperiksakan lebih lanjut.

Jika tidak segera ditangani bisa menyebabkan infeksi yang lebih parah bahkan menyebabkan kematian karena kekurangan darah.

Pendarahan bisa disebabkan karena ada ruptur uterus (rahim yang robek) dan perlukaan pada vagina, umum terjadi jika ukuran anak cukup besar.

4. Agalactia  (Tidak keluar air susu  induk) 

Kondisi ini bisa terjadi pada induk yang mengalami proses kelahiran bedah sesar (caesarian section). Proses kelahiran secara sesar mengakibatkan hilangnya mekanisme perangsangan keluarnya air susu pada induk akibat melahirkan pervaginal. Hormon yang berperan dalam keluarnya air susu adalah hormon prolactin. Jika hormon ini jumlahnya kurang atau tidak memadai bisa mengakibatkan air susu tidak keluar.

Penyebab lainnya yaitu kurang nya cairan dan nutrsi selama masa mengandung yang menyebabkan tidak adanya produksi susu. Gangguan di dalam rahim, dan ada infeksi seperti mastitis juga menyebabkan produksi air susu tidak ada. Selain itu, gangguan dari lingkungan yang membuat tidak nyaman bisa menyebabkan air susu produksinya menurun drastis.

Agalactia bisa terjadi sementara, isapan anak bisa merangsang keluarnya air susu sehingga induk bisa mengeluarkan susu dengan baik. Namun, jika terjadi karena hal lainnya seperti gangguan hormonal dan organ, tentu perlu diperiksakan ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

 

Induk anjing dan kucing yang sedang menyusui perlu mendapatkan perhatian dan perawatan ekstra dari pemilik. Jika pemilik mendapati kondisi yang menyimpang pada masa menyusui, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter hewan terdekat. Penanganan yang lebih cepat diharapkan akan memberikan kondisi yang lebih baik.

 

Referensi :

England G, von Heimendahl A.2010 .BSAVA manual of canine and feline reproduction and neonatalogy.

Leopate C. 2012. management of pregnant and neonata; dogs, cats, and exotic pets. Wiley.