Anjing rakus saat makan? ini bahayanya!

Anjing rakus saat makan? ini bahayanya!

Anjing memiliki sifat yang terkadang rakus terutama jika ada anjing lain di dekatnya, terkadang makanan yang diberikan langsung dihabiskan dalam satu kali waktu tanpa jeda. Kondisi ini tak jarang membuat anjing mengalami kembung bahkan bisa berujung pada kondisi gangguan pencernaan yang fatal.

Alasan anjing makan terlalu cepat atau rakus :

# Ada anjing lain

Anjing yang dipelihara bersama dengan anjing lainnya dan diberikan tempat makan yang berdekatan terkadang mengalami ketakutan makanannya akan direbut. Anjing yang memiliki sifat dominasi yang besar terkadang bersifat agresif dan terlihat lebih rakus karena takut makanannya akan direbut.

# Trauma masa lampau

Anjing memiliki memori dan perasaan yang menyebabkannya dapat merasakan rasa trauma. Anjing liar yang sering dipukuli, tinggal dijalanan, serta mengalami kelaparan terkadang memakan makanannya lebih cepat karena takut akan kejadian yang sama berulang.

# Karakteristik anjing ras besar

Anjing ras besar seperti great dane, saint bernard dan jenis anjing besar lainnya biasanya memiliki karakteristik yang sangat aktif dan sulit diatur. Hal ini menyebabkan saat makan dia ingin segera menyelesaikannya dan melakukan aktifitas lainnya sehingga makan sangat terburu-buru.

Anjing rakus saat makan? ini bahayanya!
Anjing rakus saat makan? ini bahayanya!

Bahaya bagi Anjing yang makan terlalu cepat :

# Tersedak

Makan terlalu cepat akan membuat anjing tersedak karena dia tidak sempat mengunyah makanannya tapi langsung ditelan begitu saja. biasanya tersedak ini akan berakibat muntah setelah makan.

# Kembung

makan yang terlalu cepat dan tanpa jeda menyebabkan banyaknya udara yang ikut masuk ke saluran cerna. udara yang terperangkap pada saluran pencernaan akan menyebabkan kembung pada anjing

# GDV (gastric dilatation volvulus)

Kondisi GDV lazim terjadi pada anjing ras besar yang senang makan terburu-buru. GDV merupakan kelanjutan dari kembung, kondisi perut kembung akan memudahkan terputarnya atau terpelintirnya lambung. Oleh karena itu, sebaiknya setelah makan perlu istirahat selama 15 menit tanpa melakukan aktivitas apapun. GDV ini berakibat fatal karena menyebabkan kesakitan luar biasa pada perut anjing.

Pencegahan makan terlalu cepat.

# Mangkuk makan diberi batu besar

Tujuannya adalah membuat mangkuk makan terlihat lebih penuh dan membuat anjing akan makan lebih perlahan karena makanan terhalang oleh batu. selain batu, bisa juga diberikan penghalang lain seperti mangkuk kecil.

# Membagi porsi makan lebih kecil, memperbanyak waktu makan

Porsi dan waktu makan dibagi ke porsi yang lebih kecil agar makanan yang dimakan walau sekaligus habis tidak akan memperberat kerja lambung dan usus. waktu makan pun ditambah menjadi lebih sering untuk menghindari rasa lapar berlebih.

# tempatkan makanan ditempat yang tenang

rumah dengan lebih dari satu anjing, tempatkan makanan di tempat yang tenang dan berjauhan. hal ini dilakukan agar anjing tidak merasa terburu-buru untuk makan dan khawatir makanan akan direbut.

Perilaku anjing memang bermacam-macam, ada yang menyenangkan dan terkadang membuat kewalahan. oleh karena itu, kita perlu pandai melakukan modifikasi dan mengobservasi perilaku dan karakter masing-masing anjing.

*P.S Jika ada yang ingin ditanyakan/didiskusikan jangan sungkan bertanya melalui komentar di bawah ini ya.
Jangan lupa juga share artikel ini agar informasinya bisa bermanfaat bagi orang lain.

Regards
drh Puspasari Respatiningtyas

5 alasan mengapa kucing sering pipis sembarangan

5 alasan mengapa kucing sering pipis sembarangan

Kucing termasuk hewan kesayangan atau pet yang banyak dipelihara dan digemari. Kucing menjadi sahabat dan keluarga bagi manusia sejak masa lampau. Tingkah laku kucing yang menggemaskan dan wajahnya yang “innocent” terkadang menimbulkan gelak tawa bagi pemiliknya. Namun, tak jarang pemilik yang mengeluhkan kucingnya melakukan perilaku yang kurang disenangi. Pipis atau kencing sembarangan sering menjadi keluhan pemilik kucing terutama pada kucing jantan. Bau urine kucing yang khas terkadang menimbulkan rasa tidak nyaman bagi pemilik.

Berikut 5 alasan mengapa kucing sering pipis sembarangan :

1# Kucing menandai wilayahnya

Terkadang kucing menyemprotkan urine yang disebarkan untuk menandai wilayahnya. Kucing jantan dewasa sering melakukannya untuk menunjukkan dominasi terhadap wilayah tertentu

2# Rumah dengan banyak kucing

Rumah yang memilki banyak kucing akan menyebabkan salah satu kucing merasa tersaingi akhirnya dia ingin mendominasi rumah. Salah satu yang dilakukan adalah melakukan spraying atau menyebarkan urine atau air kencing disekitar rumah.

5 alasan mengapa kucing sering pipis sembarangan
5 alasan mengapa kucing sering pipis sembarangan

3# Kucing stress

Kucing yang stress biasanya melakukan banyak hal yang diluar kendali termasuk menyemprotkan urine. Stress yang timbul pada kucing bisa diakibatkan oleh kondisi rumah yang terlalu ramai, ada hewan lain, ada orang asing, atau perpindahan benda yang membuat rumah menjadi asing.

4# Kucing mengalami diabetes

Kucing yang kencing sembarangan bisa saja mengalami gejala diabetes. diabetes terjadi pada kucing gemuk dan kucing tua. Namun, ada perbedaan kucing yang menandai wilayahnya dengan kucing yang mengalami diabetes. Kucing yang menandai wilayahnya hanya menyemprotkan urine di bagian benda yang vertikal seperti tembok, furniture. Sedangkan, kucing yang mengalami diabetes bisa kencing dilantai dan bisa dilakukan oleh kucing betina.

#5 Kucing jantan yang belum dikastrasi

Kucing jantan yang belum dikastrasi memiliki perilaku menyemprotkan urine atau kencing lebih sering karena pengaruh hormonal. Kucing tua atau senior bisa saja melakukan perilaku kencing sembarangan terutama jika mengalami diabetes atau nyeri sendi sehingga untuk mencapai kotak pasir mengalami kesulitan.

*P.S Jika ada yang ingin ditanyakan/didiskusikan jangan sungkan bertanya melalui komentar di bawah ini ya.
Jangan lupa juga share artikel ini agar informasinya bisa bermanfaat bagi orang lain.

Regards
drh Puspasari Respatiningtyas

Gejala distemper pada kucing dan cara mengobatinya

Gejala distemper pada kucing dan cara mengobatinya



Gejala distemper pada kucing dan cara mengobatinya

Penyakit pada kucing bisa disebabkan oleh berbagai hal salah satunya adalah virus. Penyakit yang disebabkan oleh virus ini biasanya berakibat fatal karena sifat virus yang berdiam diri di dalam sel. Salah satu penyakit virus yang ditakuti oleh cat lovers yaitu Distemper atau dikenal juga dengan Feline Panleukopenia.

Berikut ini beberapa hal penting serta gejala distemper pada kucing dan cara mengobatinya

#1 Banyak istilah mengenai distemper kucing

Distemper kucing banyak memiliki nama lain diantaranya Feline Panleukopenia karena gejala klinisnya berhubungan dengan penurunan leukosit (sel darah putih), Feline infectious enteritis karena gejala klinis nya pada saluran pencernaan terutama usus. Feline parvovirus karena penyebab distemper kucing ini adalah virus Parvo.

Jangan lupa cek artikel ini juga ya -> Ketahui 8 gejala distemper pada kucing ini sebelum terlambat!

# 2 Kematian sering menjadi akhir distemper kucing

Terkadang kejadian virus ini terjadi pada kucing tanpa ada gejala yang nampak, namun tiba-tiba menyebabkan kematian mendadak pada kucing. Kematian mendadak biasanya terjadi pada kucing yang dipelihara di luar rumah karena sering nya kontak dengan lingkungan dan tidak dilakukannya vaksinasi.

Gejala distemper pada kucing dan cara mengobatinya
Gejala distemper pada kucing dan cara mengobatinya

#3 Muntah dan diare gejala klinis distemper kucing

Feline parvovirus atau virus parvo sangat senang mendiami saluran pencernaan terutama usus. Virus ini akan masuk ke bagian dalam usus dan merusak selnya. Hal ini menyebabkan usus menjadi luka dan rusak sehingga feses atau poop menjadi cair (diare/mencret) dan tak jarang memperlihatkan adanya darah. Selain diare, muntah juga gejala klinis yang khas dari distemper kucing ini. Muntah dan diare menyebabkan dehidrasi sehingga kucing cenderung lemas, demam, tidak nafsu makan serta hanya ingin menyendiri.

# 4 Bayi Kucing (kitten) bisa terserang dari induk

Kitten akan terkena infeksi parvo virus langsung dari induk yang tidak pernah vaksinasi. Biasanya bayi akan mengalami kelainan syaraf sehingga sering terlihat kejang dan berjalan sempoyongan. Pada hal ini kemungkinannya kitten mengalami hambatan pertumbuhan bahkan kematian.

#5 Penularan distemper dari lingkungan

  • Lingkungan yang banyak terdapat kucing tanpa pemilik (feral cats/street cats/kucing liar) biasanya memiliki kemungkinan menularkan virus ini.
  • Kucing indoor pun dapat terserang melalui kontaminasi di penitipan hewan
  • Penularan utama melalui kontaminasi yang berasal dari feses kucing penderita

#6 Pengobatan distemper kucing

  • Jika mendapati kucing tidak nafsu makan, berdiam diri, kemudian terdapat gejala muntah dan diare secara terus menerus ada baiknya segera di bawa ke dokter hewan.
  • Pengobatan untuk kasus ini dapat menggunakan interferon jika kasus nya tidak terlalu parah.
  • Terapi infuse adalah penanganan yang utama untuk kasus ini, untuk memperbaiki kondisi tubuhnya dari dehidrasi.
  • Pakan yang diberikan pakan basah dan biasanya diberikan dengan disuapi menggunakan spoit. Pakan yang digunakan bisa pakan khusus untuk kucing dengan gangguan pencernaan.

#7 Vaksinasi adalah pencegahan terbaik

Vaksinasi kucing mulai usia 8 minggu dapat menurunkan resiko terkena penyakit ini. Vaksinasi akan di ulang 4 minggu setelah vaksinasi pertama. Vaksin distemper kucing bersamaan dengan vaksin lainnya yaitu vaksin calicivirus, rhinotracheitisvirus.

# 8 Saat hujan dan cuaca tidak mendukung penting untuk menjaga daya tahan tubuh kucing

Saat musim hujan membuat kucing menjadi stress sehingga daya tahan tubuh menurun. Hal ini menyebabkan kucing mudah terserang penyakit sehingga perlu asupan nutrisi yang baik, menjaga kesehatan serta memberikan suplemen untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

Penyakit distemper memang sangat fatal dan penularannya sangat tinggi, namun dapat dicegah dengan melakukan vaksinasi pada usia dini. Kucing dewasa yang belum divaksinasi sebaiknya segera melakukan vaksinasi agar mencegah terserang penyakit distemper. Menjaga kebersihan kandang dan lingkungan pun termasuk cara yang baik untuk pencegahan penyakit ini.

*P.S Jika ada yang ingin ditanyakan/didiskusikan jangan sungkan bertanya melalui komentar di bawah ini ya.
Jangan lupa juga share artikel ini agar informasinya bisa bermanfaat bagi orang lain.

Regards
drh Puspasari Respatiningtyas

Tulis Pertanyaan Dokter Hewan

Cara mencegah dan mengobati penyakit kulit scabies pada Kucing dan Anjing

Cara mencegah dan mengobati penyakit kulit scabies pada Kucing dan Anjing

Scabies merupakan penyakit yang sering di dengar dan ditakuti oleh petlovers. Terkadang walau penyebabnya bukan tungau penyebab scabies, banyak yang mengeneralisasikan penyakit kulit dengan nama scabies. Scabies merupakan penyakit kulit akibat infeksi tungau Sarcoptes scabiei, scabies pun dikenal dengan penyakit Sarcoptic mange.

1# Penyakit kulit Scabies pada Kucing dan Anjing

Scabies pada anjing disebabkan oleh tungau Sarcoptes scabiei, pada kucing disebabkan oleh tungau Notoedres cati. Keduanya memiliki bentuk yang hampir serupa, dan hanya dapat bisa dibedakan bentuknya melalui mikroskop.

Cara mencegah dan mengobati penyakit kulit scabies pada Kucing dan Anjing
Cara mencegah dan mengobati penyakit kulit scabies pada Kucing dan Anjing

2# Gejala klinis scabies pada Kucing dan Anjing

Scabies memiliki gejala klinis yang khas dengan menimbulkan kerak pada kulit yang terinfeksi. Biasanya kerak akan terlihat pada wajah dan telinga. Kegatalan yang terjadi pada kulut tak jarang menyebabkan kebotakan, kemerahan, dan pendarahan pada kulit.

3# Scabies adalah penyakit menular

Penyakit kulit ini sangat menular pada anjing maupun kucing. Sehingga sangat penting untuk melakukan isolasi pada anjing atau kucing yang mengalami scabies. Selain itu, scabies bersifat zoonosis atau dapat menular ke manusia. Setelah menangani hewan yang terkena scabies perlu melakukan cuci tangan dengan sabun antiseptic.

4# Pengobatan scabies pada Kucing dan Anjing

Scabies pada anjing dan kucing diobati dengan memberikan antiprasit yang mengandung ivermectine, selamectine, dan amitraz. Amitraz diaplikasikan dengan cara dimandikan secara teratur sesuai dengan keparahannya. Selamectine biasanya digunakan pada kucing dan diaplikasikan secara spot on (tetes tengkuk) dengan merk revolution. Ivermectine lazimnya diberikan pada anjing bisa digunakan dengan diminumkan atau disuntikkan. Pengobatan dapat berlangsung selama 2-4 minggu. Secara alami dapat menggunakan minyak kelapa, minyak zaitun, maupun minyak ikan untuk melunakkan kulit yang mengalami kerak pada kasus scabies.

Cara mencegah dan mengobati penyakit kulit scabies pada Kucing dan Anjing
Cara mencegah dan mengobati penyakit kulit scabies pada Kucing dan Anjing

5# Pencegahan scabies pada Kucing dan Anjing

Scabies dapat dicegah dengan melakukan pemberian obat antiparasit. Melakukan grooming teratur dan selalu menjaga kebersihan. Menjaga kesehatan dengan meningkatkan daya tahan tubuh dan pemberian pakan yang baik.

 

*P.S Jika ada yang ingin ditanyakan/didiskusikan jangan sungkan bertanya melalui komentar di bawah ini ya.
Jangan lupa juga share artikel ini agar informasinya bisa bermanfaat bagi orang lain.

Regards
drh Puspasari Respatiningtyas

7 hal penyebab dan cara mengobati penyakit kulit demodex pada Anjing

7 hal penyebab dan cara mengobati penyakit kulit demodex pada Anjing.

7 hal penyebab dan cara mengobati penyakit kulit demodex pada Anjing.

Infeksi parasit yang menyebabkan penyakit kulit yang parah salah satu nya disebabkan oleh tungau demodex. Demodex menyebabkan infeksi yang dikenal demodecosis, bentuk tungau ini sangat khas jika dilihat di bawah mikroskop. Berikut 7 hal penyebab dan cara mengobati penyakit kulit demodex pada Anjing.

1# Demodex pada dasarnya lazim terdapat pada anjing maupun kucing

Tungau ini secara alami ada di kulit, namun pada kondisi tubuh yang baik tidak akan menyebabkan outbreak demodex yang akan mneimbulkan permasalahan pada kulit. Demodex bisa menginfeksi anjing ataupun kucing, namun demodex yang infeksinya massive jarang terjadi pada kucing, Pada kucing, infeksi demodex tidak berbahaya dan dapat sembuh dengan sendirinya.

2# Infeksi parah terjadi pada Anjing dengan daya tahan tubuh menurun

Daya tahan tubuh yang mengalami penurunan, dapat disebabkan oleh stress dan kondisi lingkungan yang tidak baik dapat menyebabkan perkembangan demodex yang drastis. Demodex yang berkembang secara berlebihan akan menyerang folikel rambut dan kelenjar minyak. Demodex membentuk terowongan pada kulit sehingga terlihat kulit berlubang dan berdarah. Demodex akan menyebabkan kebotakan akibat peradangan yang menyebabkan kondisi gatal.

3# Pemeriksaan demodex menggunakan mikroskop

Dokter hewan yang mencurigai adanya infeksi demodex pada anjing, akan melakukan pengerokan kulit (skin scraping) hingga kulit berdarah. Hal ini dikarenakan demodex senang tinggal di folikel rambut yang terletak didalam kulit. Setelah itu kulit akan diamati dibawah mikroskop. Hasil positif menunjukkan adanya parasit demodex pada sediaan dengan bentuk khas seperti wortel.

4# Demodex ditularkan induk ke anaknya

Pada usia 72 jam setelah lahir, induk akan menularkan demodex ke anaknya melalui kontak langsung antara anak dan induk saat menyusui. Demodex yang menginfeksi anak akan terus berkembang pada anak hingga anak menjadi dewasa dan dapat mneginfeksi hewan lainnya.

 

7 hal penyebab dan cara mengobati penyakit kulit demodex pada Anjing
7 hal penyebab dan cara mengobati penyakit kulit demodex pada Anjing

5# Gejala klinis

Infeksi demodex akan menimbulkan gejala gatal, kebotakan, lepuh pada kulit, timbul nanah (pyoderma) akibat infeksi bakteri. Infeksi bakteri yang terjadi pada demodecosis akibat gatal yang amat sangat menyebabkan peradangan, pendarahan, dan akhirnya bakteri menginfeksi. Selain itu, hewan dengan demodex akan terlihat lesu, lemah, kadang aggressive karena perih dan sakit pada kulit, serta mengalami kekurusan.

6# Pengobatan

Pengobatan yang dapat dilakukan yaitu menggunakan amitraz, ivermectine, milbemycine.Amitraz termasuk sediaan berupa antiradang, aplikasinya dengan dimandikan. Terapi dilakukan selama 8 minggu, tergantung keparahannya. Mandi dengan amitraz ini dapat dilakukan setiap 2 minggu atau setiap minggu. Penggunaan amitraz tidak disarankan untuk anjing Chihuahua dan yang sensitive dengan senyawa ini, serta anak anjing dan anjing hamil dan menyusui.

7 hal penyebab dan cara mengobati penyakit kulit demodex pada Anjing
7 hal penyebab dan cara mengobati penyakit kulit demodex pada Anjing

7# Pemotongan rambut total

Biasanya anjing yang mengalami infeksi demodex akan dipotong rambutnya sehingga memaksimalkan dalam pengobatan serta membantu penyerapan obat yang sempurna .

Demodex merupakan parasit yang menginfeksi hanya pada kondisi dengan imunitas atau daya tahan tubuh menurun. Oleh karena itu, tetap jaga kesehatan anjing dan kucing kita. JIka anjing dan kucing mengalami demodecosis segera diberi penanganan, dan tetap sabar untuk pengobatannya.

*P.S Jika ada yang ingin ditanyakan/didiskusikan jangan sungkan bertanya melalui komentar di bawah ini ya.
Jangan lupa juga share artikel ini agar informasinya bisa bermanfaat bagi orang lain.

Regards
drh Puspasari Respatiningtyas