5 Gejala penyakit kulit pada kucing atau Anjing yang wajib Anda ketahui
Penyakit kulit merupakan salah satu masalah yang umum dikeluhkan oleh owner karena biasanya terlihat mengganggu bagi hewan peliharaannya. Kucing, anjing, marmot, kelinci dan hewan peliharaan lainnya pun mudah terjangkit penyakit kulit dengan berbagai penyebabnya. Biasanya pemicu terjadinya penyakit kulit ini adalah kurangnya kebersihan, kelembaban tinggi, serta jenis kulit dan rambut yang cenderung mengalami penyakit kulit. Selain itu, penyakit kulit bersifat multifaktor atau penyebabnya lebih dari satu hal. Pengobatannya pun cukup lama dan perlu kesabaran. Pada hal ini terkadang terdapat owner yang tidak sabar sehingga menyebabkan pengobatan yang tidak tuntas dan keparahan pada kulit.
Berikut 5 Gejala penyakit kulit pada kucing atau Anjing yang wajib Anda ketahui :
1# Gatal
Penyakit kulit pada hewan peliharaan memang memiliki ciri khas adanya kegatalan. Hal ini diakibatkan reaksi tubuh yang mendeteksi adanya allergen (pemicu alergi) sehingga memperlihatkan reaksi gatal. Reaksi gatal pada penyakit kulit tentu bervariasi, namun biasanya gatal yang ditimbulkan menandakan adanya respon tubuh yang baik. Tapi, akibat gatal yang berkepanjangan akan menyebabkan hewan stress sehingga nafsu makan menurun serta menyebabkan malnutrisi.
2# Radang
Radang terjadi pada kondisi penyakit kulit dengan ciri merah, bengkak (terkadang), panas (karena peningkatan vaskularisasi pembuluh darah), sakit. Kemerahan ini biasanya bervariasi tergantung tingkat keparahan, ada yang terlihat merah berbintik, ada kemerahan hingga menyebabkan lecet, ataupun kemerahan yang disertai lepuh. Radang ini pun bisa terjadi akibat hewan menggaruk dengan sangat dan eksesif yang menyebabkan perlukaan dan akhirnya radang. Tak jarang pula peradangan disertai adanya nanah akibat peran dari bakteri.
3# Kebotakan (alopecia)
Penyakit kulit tak jarang menyebabkan kebotakan atau alopecia pada hewan peliharaan. Hal ini diakibatkan gatal yang berlebihan, menyebabkan peradangan, dan akhirnya menyebabkan kebotakan. Pada fase ini kadang pemilik baru membawa hewannya ke dokter hewan, sehingga treatment yang diberikan akan cukup lama. Kebotakan rambut ini terlihat pada daerah yang mudah dijangkau untuk digaruk yaitu daerah kaki, muka, telinga, paha bagian dalam, perut, bahkan ekor.
4# kulit berkerak
Kondisi kulit berkerak, kering, dan keras merupakan kondisi khas pada infeksi akibat tungau terutama scabies. Kulit yang berkerak ini merupakan kulit yang mati, jika dilakukan pengerokan kulit dan diamati di bawah mikroskop maka tungau akan terlihat jelas.
5# lesi atau gejala yang khas berbentuk cincin
Gejala yang khas berbentuk cincin ini ditemui pada penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur (dermatofitosis). Akan terlihat ruam berbentuk melingkar seperti cincin dan tentunya sangat gatal. Saat dilakukan skin tape dan dilihat di mikroskop akan terlihat adanya hifa dari jamur yang menginfeksi.
Gejala yang timbul dapat berada disatu sisi tubuh atau pun secara simetris. Biasanya penyakit kulit yang diakibatkan oleh alergi makanan dan ketidakseimbangan hormone akan bersifat simetris kiri dan kanan. Gejala yang timbul tentunya tergantung pada agen yang menginfeksi kulit. Gejala yang timbul ini pun akan mempengaruhi proses pemeriksaan dan pengobatan yang akan diberikan. Namun, pada dasarnya untuk penyakit kulit memang membutuhkan kesabaran dan telaten untuk memberikan obat. Contohnya adalah infeksi jamur yang cukup parah akan membutuhkan pencukuran rambut untuk mengefektifkan peresapan obat pada kulit, proses mandi obat yang rutin, dan proses pertumbuhan rambut.
Penyakit kulit pada hewan peliharaan dapat menular pula ke manusia. Jadi, selalu mencuci tangan setelah berinteraksi dengan hewan peliharaan terutama jika sedang mengalami penyakit kulit. Jaga kesehatan, karena imunitas (daya tahan tubuh) yang baik akan menurunkan resiko penyakit kulit.
*P.S Jika ada yang ingin ditanyakan/didiskusikan jangan sungkan bertanya melalui komentar di bawah ini ya.
Jangan lupa juga share artikel ini agar informasinya bisa bermanfaat bagi orang lain.
Regards
drh Puspasari Respatiningtyas