TANYA DOKTER HEWAN

Ciri Anjing Rabies dan Bahayanya Bagi Manusia

Ciri Anjing Rabies dan Bahayanya Bagi Manusia

Ciri Anjing Rabies dan Bahayanya Bagi Manusia

 

 

Sumber berita lengkap :

Sudiman Garingging Positif Kena Rabies Stadium Akhir! Melolong dan Mengamuk Terpaksa Diisolasi

Tak Tertolong, Pasien Rabies Itu Meninggal! Selamat Jalan Sudiaman Garingging…

 

Nyata terjadi, merupakan fakta yang mengerikan dan sangat tidak menyenangkan.

Dilansir dari metrosiantar.com , pekan lalu, tepatnya 17 Maret 2017 terdapat laporan kasus rabies yang cukup mengkhawatirkan. Pasalnya, gejala yang diperlihatkan sudah menunjukkan adanya kesakitan yang teramat disertai adanya gangguan sistem syaraf (takut dengan air, cahaya, dan sering mengamuk).

Memang Indonesia belum berhasil melaksanakan program bebas rabies, tapi masih dalam proses dengan terus menggalakkan program vaksinasi rabies kepada hewan penular rabies oleh dinas peternakan dan kesehatan hewan daerah yang masih terdapat kasus rabies.

Apa sebenarnya rabies ?

Rabies atau sering kita kenal dengan penyakit Anjing Gila, merupakan zoonosis (penyakit yang bisa menular dari hewan ke manusia) disebabkan oleh virus Lyssa. Virus ini termasuk virus golongan Rhabdoviridae yang tinggal di dalam sel dan membentuk badan inklusi (negri bodies). keberadaan negri bodies ini sangat khas pada rabies dan bisa ditemukan dibagian otak kecil bagian hippocampus.

Bagaimana gejala hewan yang terkena rabies?

Virus ini senang sekali mendiami kelenjar ludah, sistem syaraf, dan otak. Sehingga gejala yang muncul biasanya :

  • salivasi atau liur berlebih,
  •  agresif
  • kejang-kejang,
  • tidak fokus,
  • tidak memiliki koordinasi yang baik,
  • apatis pada lingkungan sekitarnya
  • tidak nafsu makan
  • takut dengan air
  • takut dengan cahaya
Ciri Anjing Rabies dan Bahayanya Bagi Manusia

Bagaimana Rabies bisa menular ?

Penularan rabies secara umum oleh gigitan hewan terinfeksi rabies ke hewan lain dan manusia. Hewan yang menularkan rabies yaitu Anjing, Kucing, Kera, Musang, Racoon. Melalui gigitan akan menyebabkan virus masuk ke sistem syaraf akhirnya menyebar ke seluruh sistem syaraf dan otak.

Setelah menggigit, hewan yang terinfeksi rabies akan menularkan virus melalui ludah Dan masuk ke tubuh melalui luka. Virus akan dengan mudah masuk melalui luka, pembuluh darah, lalu menyasar bagian sistem syaraf. Terus menjalar ke sistem syaraf hingga ke otak (sistem syaraf pusat). Selanjutnya anjing ataupun hewan yang terinfeksi rabies akan mengalami kematian setelah 7-14 hari .  Setelah mati, Anjing Dan hewan penular rabies lainnya akan dilakukan pemeriksaan di bagian otak nya. Kalau positif rabies akan terlihat adanya badan inklusi di otak.

Selama masa observasi terhadap Anjing Dan hewan penular rabies yang menggigit. Perlu dilakukan penanganan terhadap orang yang terkena gigitan. Saat pertama Kali digigit langsung basuh luka dengan sabun di air yang mengalir selama 10-15 menit  lalu diberikan antiseptik (detol, betadine). Kemudian segera dibawa ke puskesmas, Rumah sakit, maupun Klinik untuk diberikan vaksin anti rabies maupun serum anti rabies. Umumnya vaksin anti rabies yang diberikan pada korban gigitan.

Biasanya vaksin akan diulang saat hari ke 7 , dan hari ke 21 atau 28.

Vaksin anti rabies penting untuk manusia setelah tergigit, untuk mengurangi keparahan gejala yang muncul dan membentuk pertahanan terhadap virus.

Perkembangan penyakit rabies sangat tergantung dengan jenis luka, posisi gigitan nya. Jika gigitan menyebabkan luka dan pendarahan hebat serta dekat dengan kepala misalnya bahu, punggung, kemungkinan bisa mengalami progress yang lebih cepat dan parah.

Gejala yang muncul pada manusia sama seperti gejala yang muncul pada hewan :

 

Siapa yang bisa terkena infeksi rabies?

Semua orang tanpa terkecuali bisa terkena infeksi rabies, terutama yang belum melakukan vaksinasi rabies.

Umumnya kasus gigitan banyak terjadi di anak-anak, karena anak anak sulit melawan saat digigit, memiliki rasa ingin tahu yang tinggi sehingga ketika kontak dengan anjing dan hewan penular rabies lainnya kemungkinan tergigit sangat sering.

Profesi yang berhubungan dengan hewan seperti Dokter hewan, paramedis, peneliti, dan profesi lain yangs sering kontak dengan hewan bisa memiliki resiko tinggi terhadap infeksi rabies .

Bagaimana Pencegahan rabies ?

Rabies sangat mudah dicegah dengan melakukan vaksinasi pada hewan penular rabies (anjing, kucing, musang, racoon, kera). Vaksinasi bisa dimulai usia 12 minggu saat hewan sehat dan diulang lagi setiap tahunnya. Pemeriksaan titer rabies juga perlu dilakukan untuk melihat tingkat proteksi terhadap virus rabies. Pemeriksaan titer rabies pun wajib dilakukan kalau ingin membawa anjing dan kucing ke luar negeri terutama daerah yang bebas rabies.

baca juga : traveling ke luar negeri bersama anjing dan kucing

Tindakan Pencegahan Terhadap Rabies

Referensi : Pedoman Pelaksanaan Program Penanggulangan Rabies di Indonesia 2011. Departemen Kesehatan Republik Indonesia

 

*P.S Jika ada yang ingin ditanyakan/didiskusikan jangan sungkan bertanya melalui komentar di bawah ini ya.
Jangan lupa juga share artikel ini agar informasinya bisa bermanfaat bagi orang lain.

Drh Puspasari Respatiningtyas.
https://tanyadokterhewan.com