TANYA DOKTER HEWAN

3 Tips dan Cara Membantu Anjing dan Kucing Melahirkan

3 Tips dan Cara Membantu Anjing dan Kucing Melahirkan

3 Tips dan Cara Membantu Anjing dan Kucing Melahirkan

Sebagai pemilik hewan peliharaan, memiliki anjing dan kucing betina yang bunting dan akan melahirkan mungkin bisa membuat bingung karena tidak memiliki pengalaman ssebelumnya. Tentunya selain bingung juga membuat perasaan deg degan 

Pada dasarnya mendampingi anjing dan kucing yang akan melahirkan diperlukan juga persiapan secara mental maupun perlengkapan. Tak jarang pemilik hewan peliharaan yang baru memiliki induk yang bunting pun mengalami kepanikan.

3 Tips dan Cara Membantu Anjing dan Kucing Melahirkan

Kondisi yang panik membuat tidak mengetahui langkah yang akan dilakukan selanjutnya. Namun, jika memiliki persiapan yang cukup dan memadai tentu akan mudah mendampingi proses kelahiran anjing maupun kucing.

1. Persiapkan kandang yang nyaman dan sesuai

Setelah usia 8 minggu kebuntingan,  kucing maupun anjing akan mengalami proses kelahiran.

Pada hari-hari akhir kebuntingan (hari ke 60), perubahan perilaku dan suhu tubuh turun adalah tolak ukur waktu terjadinya kelahiran.

Pada masa ini pula kucing maupun anjing mulai mencari tempat yang nyaman untuk melakukan proses kelahiran (nesting behavior).  Kucing maupun anjing biasanya ingin mencari tempat yang hangat, sepi.

Saat mendekati tahapan akhir kebuntingan, persiapkan kandang yang nyaman dan sesuai.

Pastikan kandang aman untuk kitten maupun puppy nya, jangan sampai menyebabkan luka maupun cedera pada anak kucing maupun anak anjing, pastikan tempat nya cukup luas untuk induk beristirahat.

Contoh nesting box untuk kucing
( credit : www.hdw-inc.com)

2. Persiapkan perlengkapan untuk mendampingi proses kelahiran

Sebelum proses kelahiran dimulai, sebaiknya pemilik menyiapkan beberapa hal ini :

  1. handuk yang cukup dan bersih
  2. Sarung tangan (latex)  yang bersih, atau pastikan tangan bersih
  3.  cotton bud dan tisu untuk membersihkan bayi jika induk tidak mau menjilatinya.
  4. Jangan lupa sediakan gunting bersih dan antiseptik (iodine atau betadin)  untuk memotong ari-ari bayi jika induk tidak mau menggigitnya.

Memotong ari-ari pada kitten maupun puppy, tidak boleh terlalu dekat jaraknya dengan umblicus (pusar) karena dikhawatirkan akan melukai pusar. Gunakan gunting bersih, bagian tali pusat diikat dengan benang dengan jarak 1-2 cm dari pusar, lalu digunting 0.5 cm dibawah benang , lalu berikan antiseptik (betadin).

Normalnya sisa ari-ari yang menempel pada pusar akan puput (lepas dengan sendirinya) 3-4 hari pasca kelahiran.

Jika pusar membengkak, berair, bernanah kemungkinan ada infeksi. Sebaiknya segera periksakan ke dokter karena infeksi bisa beraikbat fatal pada kitten maupun puppy.

3. Ketahui tahapan kelahiran

Tahapan kelahiran yang penting diketahui oleh pemilik:

> 12 jam-beberapa jam menuju kelahiran: induk akan terlihat takut, gelisah, panik, mengeong atau menyalak terdengar lebih sendu dari biasanya.

Ekspresi wajah terlihat bingung dan kesakitan terkadang disertai oleh muntah (karena isi perut keluar saat kontraksi dan mengejan) .

Belai dan ajak induk bicara agar tenang sehingga rasa sakitnya teralihkan. Induk akan sering menjilati perut dan area genitalnya.

> Saat kelahiran: pastikan induk telah berada kandang telah nyaman dengan berlapis kain dan koran.  

Proses kelahiran bayi adalah sekitar 30 menit – 2 jam. Jangan pergi dari sisi induk untuk mencegah induk panik dan mempersulit proses kelahiran. Tapi ada juga beberapa induk yang tidak ingin ditemani saat proses melahirkannya, lebih senang sendiri. 

Pada saat kelahiran, usahakan tidak terlalu banyak menyentuh dan mengintervensi jika tidak diperlukan. Kondisi ini bisa mengganggu proses kelahiran serta membuat induk tidak nyaman.

> Setelah kelahiran: saat plasenta sudah keluar, induk akan memakan plasentanya. Plasenta mengandung protein dan lemak yang baik untuk energi induk.

Kucing maupun anjing yang baru lahir bisa juga masih berada di dalam plasenta yang belum pecah, sehingga kita sebagai pemilik harus memecahkan plasenta tersebut.

Hal ini bisa dilakukan dengan merobek menggunakan tangan, karena cukup mudah.

Anak anjing masih terselimuti plasenta
(credit : www.shilhayorks.net)

Pastikan juga anak anjing dan kucing bernafas, ciri nya adalah dengan keluarnya suara tangisan yang kencang pada anjing maupun kucing. Tangisan yang kencang menandakan paru-paru berfungsi sempurna.

Cara untuk membuat anjing dan kucing bernafas yaitu dengan menggosok punggung dan perut anak anjing dan kucing dengan cukup kencang menggunakan handuk hingga menangis.

Bisa juga kitten dan puppy yang belum menangis di goyang-goyang dan ditepuk-tepuk lembut seperti membangunkan orang yang tidur.

Cara ini digunakan mirip seperti induk yang menjilati anaknya sesaat setelah melahirkan dan memastikan anaknya bernafas dan hidup.

Induk biasanya akan membiarkan bahkan tak jarang memakan (terutama kucing) anaknya sendiri jika terlihat anaknya mengalami gangguan, prematur, dan tidak akan bertahan lama.

Terkadang, kitten dan puppy tidak bisa bernafas juga diakibatkan oleh banyaknya cairan di saluran nafasnya. Pada kondisi ini, kita bisa mencoba membuka jalan nafas dengan membersihkan hidung dan mulut. Akan lebih baik jika kita bisa menggunakan bulb atau nasal aspirator yang biasa digunakan untuk menghisap cairan pada bayi manusia.

 

Nasal aspirator, untuk menghisap lendir

Pastikan bayi telah keluar dan bernapas semua.

Jika induk tidak mau menjilati bayi, keringkan dengan handuk dan tempelkan di puting susu induk agar menyusu. Asi pertama bagi puppy maupun kitten yaitu colostrum  (kolostrum) sangat penting karena mengandung zat pertahanan yang sangat dibutuhkan kitten maupun puppy.

 Tetap perhatikan kondisi induk dan bayi. Pastikan induk selalu cukup asupan nutrisi sehingga bayi tumbuh dengan sehat.

Kadang karena produksi asi berlebih, kelenjar susu induk menjadi bengkak dan memerah, kompres dengan air hangat, tetapi jika tidak hilang bengkaknya lebih dari 2 hari, segera periksa ke dokter hewan untuk dicek lebih lanjut.

Masa kritis induk dan bayi akan berakhir ketika bayi mencapai umur 3 bulan dan selesai menyusui.

Pastikan kitten maupun puppy dalam kondisi hangat, aman, tidak menempatkan di tempat yang tinggi, cukup gunakan box ataupun kandang yang dialasi.

Info lebih lengkap perawatan anak kucing bisa di download disini : E book perawatan anak kucing

Induk kucing dan anjing bisa mengalami kesulitan saat melahirkan,

Distokia, merupakan istilah untuk yang digunakan saat induk mengalami kesulitan melahirkan. Proses kelahiran dinyatakan distokia saat terjadi lebih dari 24 jam. Pembedahan sesar (C-section) merupakan cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi kasus ini, agar induk dan bayi terselamatkan.

Beberapa hal bisa mempengaruhi kondisi ini :

Faktor psikologis dari si induk yaitu perasaan tidak nyaman saat di tengah proses kelahiran merasakan adanya gangguan dari binatang lain, terlalu banyak manusia, cuaca yang buruk, dan lainnya.

Faktor fisik dari induk dan bayi, seperti bayi yang terlalu besar dan posisi yang tidak benar (sungsang, keluar bagian ekor terlebih dahulu, atau keluar setengah bagian badan sednagkan kepala menyangkut di panggul), induk yang kurang nutrisi dan cairan (sehingga kekurangan energi, lemas, tidak kuat untuk mengejan)

Pada anjing yang rahang pendek (brachycephalic/hidung pesek) dan  kucing persia atau kucing yang memiliki hidung pesek memiliki resiko mengalami distokia  lebih tinggi karena kepala anak besar, namun panggul induk ukurannya kecil.

Ciri induk anjing dan kucing yang mengalami kesulitan melahirkan

    • Kebuntingan lebih dari 72 hari, tidak terlihat adanya reaksi ingin melahirkan 
    • Mengejan lebih dari setengah jam dan belum terlihat tanda bayi akan keluar 
    • Jarak antar kelahiran bayi lebih dari 2 jam
    • Induk terlihat capek dan depresi
    • Keluar leleran darah atau nanah dari vagina 

Pada kelahiran perdana induk anjing dan kucing terutama jika usia kawinnya kurang dari 1 (satu) tahun, bisa mengalami proses kelahiran yang lebih lama. Kondisi distokia merupakan salah satu kondisi darurat, jika tidak mendapatkan penanganan segera bisa menyebabkan kematian bayi maupun induknya.  Sehingga perlu benar-benar diperhatikan dan diawasi, jika perlu bantuan dokter sebaiknya segera menghubungi dokter hewan terdekat.

*P.S Jika ada yang ingin ditanyakan/didiskusikan jangan sungkan bertanya melalui komentar di bawah ini ya.
Jangan lupa juga share artikel ini agar informasinya bisa bermanfaat bagi orang lain.

Drh Puspasari Respatiningtyas.
https://tanyadokterhewan.com