TANYA DOKTER HEWAN

6 Penyebab sembelit pada anjing dan kucing

6 Penyebab sembelit pada anjing dan kucing

Pernah mengalami konstipasi atau sembelit? kalau kita tentu pernah mengalami nya dan bisa secara langsung mengeluhkan kondisinya dengan orang lain maupun dokter, ya?

Lalu, bagaimana dengan anjing dan kucing? Apakah anjing dan kucing bisa juga sembelit (konstipasi)?

Ternyata permasalahan  dan gangguan yang terjadi pada anjing dan kucing pun tidak jauh berbeda dengan manusia. Kalau manusia bisa sembelit, anjing dan kucing juga bisa loh!.

Sembelit atau konstipasi pada anjing dan kucing dapat pemilik lihat dari perubahan perilaku saat defekasi (pup). Normalnya, sama seperti manusia melakukan buang hajat setiap hari. Namun, jika mengalami konstipasi tidak akan terlihat adanya pup (kotoran) pada litterbox (kotak pasir) . Sehingga sangat penting sekali untuk pemilik melihat dan membersihkan litterbox (kotak pasir) kucing setiap hari.  Anjing yang rajin di ajak berjalan setiap pagi untuk pup, jika biasanya saat berjalan pup (mengeluarkan kotoran), tapi saat ini diajak jalan jadi malas dan kesakitan saat membuang kotoran (mengejan berlebihan) kemungkinan salah satu ciri mengalam konstipasi.

Mengapa bisa terjadi sembelit (konstipasi) ?

Sembelit bukan merupakan penyakit, tapi gejala dari beberapa penyakit yang mempengaruhi saluran cerna.  

Berikut 6 Penyebab sembelit pada anjing dan kucing

1.Nutrisi

Anjing dan kucing perlu juga diperhatikan nutrisinya, sama seperti manusia. Ketidakseimbangan nutrisi, bisa juga menyebabkan gangguan di saluran cerna salah satunya sembelit.  

Kurang konsumsi serat, bisa menjadi salah satu penyebab sembelit. Serat tidak hanya berasal dari sayuran dan buah, tetapi juga ada di tulang , jeroan, daging, sumber karbohidrat (dengan jenis dan jumlah tertentu)  yang biasa ada dikandungan makanan kemasan hewan kesayangan.

Selain menghasilkan energi, serat juga bisa membantu meningkatkan kesehatan saluran cerna.

Serat kebanyakan akan keluar bersama feses (kotoran) karena tidak seluruhnya tercerna, namun fungsi serat  sangat penting untuk meningkatkan fungsi saluran cerna, sehingga usus bisa melakukan gerakan-gerakan mencerna, merangsang kerja bakteri baik, sehingga nutrisi bisa terserap dengan baik.

Tapi, perlu diperhatikan juga pemberian serat ini tidak boleh berlebihan, perlu diimbangi dengan konsumsi air dan nutrisi lainnya. 

Konsumsi rumput untuk kucing maupun anjing juga bisa menambah asupan serat.

Takut repot ketika membiarkan kucing makan rumput di luar? Kita bisa menanam rumput sendiri bisa cek disini ya : Rumput untuk anjing dan kucing

Konsumsi cairan yang kurang juga bisa menyebabkan sembelit

Cairan yang dikonsumsi anjing maupun kucing bisa berasal dari air, makanan (terutama makanan basah (wetfood). Konsumsi makanan kering tapi tidak diimbangi dengan pemberian minum yang cukup bisa menyebabkan feses (pup) jadi keras, sehingga sulit dikeluarkan dan menyebabkan sembelit.

Lalu berapa minum yang dibutuhkan anjing dan kucing perhari?

Jawabannya bisa cek disini ya : Minum untuk anjing dan kucing 

2. Stres dan gangguan psikis

Kucing dan anjing bisa juga mengalami stress, biasanya menyebabkan aktifitasnya berubah dan terganggu. Beberapa penyebabnya yaitu :

> Perubahan lingkungan 

Saat pemilik pindah rumah dan hewan peliharaan berada berada pada lingkungan baru, biasanya mereka akan memulai proses penyesuaian dulu. Saat proses penyesuaian berlangsung, biasanya metabolisme tubuh akan  berpengaruh. Bentuk dari pengaruh tersebut bermacam-macam seperti diare atau konstipasi.

> Perubahan kebiasaan

Misalnya letak kotak pasir yang dipindahkan oleh pemilik atau lokasi tempat hewan biasa pup, dirubah. Hewan akan kebingungan mencari lokasi pup dan pada akhirnya akan ditahan. Saat kotoran ditahan dan menumpuk, lama kelamaan akan mengeras dan terjadi konstipasi

3. Infeksi dan kelainan tubuh bagian belakang 

Infeksi atau peradangan di saluran pencernaan karena agen penyakit bisa juga menyebabkan gangguan di saluran cerna karena untuk mengejan sakit. Misalnya infeksi di saluran kencing, infeksi pada rahim, abses pada anal gland. 

Jika hewan mengalami sakit pada bagian belakang , misalnya tertabrak atau cedera yang menyebabkan tulang panggul patah, gangguan otot dan syaraf yang menyebabkan inervasi syaraf ke otot spyncter rektum terganggu jadi tidak bisa defekasi (pup).  

4. Sumbatan di usus

Usus bisa mengalami sumbatan akhirnya feses tidak bisa dikeluarkan, dikarenakan kelainan anatomi sejak lahir, atau  atau bisa juga sumbatan di usus karena adanya tumor.

5. Rambut menyumbat saluran cerna

Anjing dan kucing rambut panjang akan menjilati rambutnya yang rontok dan tertelan (hairball). Terkadang hariball tidak dimuntahkan dan keluar bersamaan dengan kotoran. Jika jumlah rambut terlalu banyak, maka akan menyebabkan sembelit.

6.  Memakan benda asing

Anjing atau kucing yang senang bermain diluar atau yang bertipe outdoor, terkadang penasaran dengan benda yang dilihatnya dan mencoba memakannya. Jika benda tersebut terlalu besar maka akan menghambat saluran cerna dan menjadi sembelit. 

Dokter akan memberikan penanganan segera ketika mengetahui kucing maupun anjing mengalami konstipasi. Selain membuat anjing dan kucing tidak nyaman, sembelit atau konstipasi pada anjing dan kucing bisa menyebabkan masalah yang serius dikemudian hari jika tidak segera diatasi.

 

 

Referensi:

Case P, Linda et al. Canine and Feline Nutrition third editon. 2011. Missouri: Mosby Elsevier.

Eldregde, D. Cat Owner’s Home Veterinary Edition. 2008. Wiley Publishing.