TANYA DOKTER HEWAN

10 Pertanyaan Seputar Kuliah di Fakultas Kedokteran Hewan

10 pertanyaan seputar kuliah di fakultas kedokteran hewan

10 Pertanyaan Seputar Kuliah di Fakultas Kedokteran Hewan

Pertanyaan yang masuk ke channel tanyadokterhewan di instagram ataupun di web tanyadokterhewan.com tidak hanya seputar kesehatan hewan loh.

Banyak juga yang bertanya mengenai gambaran kuliah di fakultas kedokteran hewan, ingin tau apa saja yang dipelajari di kedokteran hewan, dan paling penting biasanya kalo sudah lulus bisa kerja dimana saja?
Soalnya harapan orang tua ya kalau sudah ngeluarin banyak effort termasuk uang untuk menyekolahkan anak inginnya kerja biar anak bisa mandiri dan bisa sukses dengan pilihannya. Salah satunya dengan kerja ya. Bener gak?

Nah, berikut saya rangkum 10 pertanyaan seputar kuliah di fakultas kedokteran hewan :

1.Dimana saja unversitas yang memiliki program sarjana kedokteran hewan ?

Menjadi dokter hewan, tidak bisa langsung lulus dan bergelar dokter hewan (drh). Sebelumnya perlu melalui tahapan sarjana terlebih dahulu dan akan mendapatkan gelar Sarjana Kedokteran Hewan (S.KH). Masa sarjana normalnya dilalui selama 4 tahun, dilanjutkan dengan program pendidikan dokter hewan (PPDH/koas/koasistensi) selama 1.5 tahun kurang lebih.

Kuliah dokter hewan itu bisa dijalani di universitas yang memiliki fakultas kedokteran hewan. Di Indonesia ada 11 universitas yang memiliki fakultas kedokteran hewan yaitu :

Mulai banyak memang dan persebarannya mulai merata di seluruh Indonesia. Tujuannya tentu untuk menghasilkan para dokter hewan berkualitas di seluru Indonesia. Kompetensi nya juga sama loh, karena setelah lulus sarjana kita perlu mengikuti koas atau program pendidikan dokter hewan sekitar 1.5 tahun lalu akan diambil sumpah dokter hewan, setelah itu melakukan ujian kompetensi dokter hewan yang diakui secara nasional. Kalau sudah jadi dokter hewan ada lembaga yang melindungi profesi ini yaitu PDHI (PERHIMPUNAN DOKTER HEWAN INDONESIA) yang memiliki berbagai cabang di seluruh Indonesia.

2. Bagaimana masuk ke Program Sarjana Kedokteran Hewan?

Cara masuk ke FKH sama saja dengan masuk ke fakultas lain. Kalau dulu saya masih mengalami namanya USMI kalau di ipb artinya undangan seleksi masuk ipb , jadi tanpa tes berdasarkan nilai rapot selama SMA dan UN. Alhamdulillah jadi lebih tenang karena masuk lewat jalur ini. Kalau tidak salah sekarang juga ada namanya SNMPTN. Kalau dulu SNMPTN itu kalau tidak salah test,  kalau sekarang namanya SBMPTN. Ya apapun namanya intinya masuk ke universitas menggunakan test bersama gitu. Nah ini saingannya super banyak, jadi harus bener-bener berjuang. Selanjutnya kalau di ipb bisa juga masuk lewat jalur UTM ujian talenta mandiri.

Untuk info jalur masuk ke universitas bisa mencari info di universitas yang akan dituju. (Tinggal cari saja di google).

3. Apa biaya kuliah di fakultas kedokteran hewan mahal?

Sepertinya kalau mahal saya rasa tidak juga, sama seperti biaya kuliah di fakultas lain juga kok biayanya. Memang sekarang kuliah membutuhkan biaya yang tidak sedikit, jadi perlu ekstra persiapan dari orang tua dan kita sebagai mahasiswa juga perlu rajin cari beasiswa.
Tapi memang di fakultas kedokteran hewan perlu ada biaya tambahan kadang tidak terduga ketika membutuhkan dana untuk praktek, membeli alat praktek, membeli hewan untuk praktek (misalnya kuda untuk praktikum bedah, tentu patungan satu kelas). Perlu juga persiapan dana untuk beli buku praktikum. Kadang biaya biaya itu sudah termasuk di biaya bulanan kalau saya, jadi tidak meminta orang tua lagi. Jadi harus pandai bagi-bagi uang sesuai kebutuhannya.
Kalau dulu saat   saya kuliah tahun 2009  biaya masuk saya 12.500.000 sudah dengan biaya asrama, lalu biaya persemester saya 3.000.000. Tapi sekarang biayanya persemster sekitar 9.000.000an tergantung juga pendapatan orang tua masing-masing. Kebijakan kampus juga berbeda-beda. Jadi bisa ditanyakan saja langsung ya.
Untuk biaya koas atau pendidikan profesi dokter hewan kalau di ipb waktu tahun 2014 sekitar 9.5 juta, tapi sekarang kabarnya mencapai 20 juta rupiah. Beda universitas beda juga biaya nya. Jadi jangan lupa tanyakan kembali.

Program beasiswa saat kuliah juga banyak sekali, penting bagi mahasiswa untuk mengambil dan mencoba setiap kesempatan beasiswa yang ada. Menurut saya beasiswa sangat membantu sekali menyelesaikan studi, saya juga termasuk awardee beasiswa yang alhamdulillah sangat terbantu dengan adanya beasiswa.

4. Apa saja yang dipelajari di Fakultas Kedokteran Hewan?

Saya membagikan pengalaman saya selama kuliah di FKH IPB ya, soalnya saya alumni ipb.
Kalau menurut saya tahun pertama di ipb belum begitu berat karena kami mengalami masa TPB (TINGKAT PERSIAPAN BERSAMA) kalau sekarang PPKU namanya. Mata kuliahnya sama seperti masa masa SMA kalau dulu, kalau sekarang ada beberapa mata kuliah dari fakultas juga seperti anatomi.
Semester 3 (tingkat 2)  mulai masuk fakultas, mulai banyak hal baru, dosen baru, mata kuliah baru yang memang khusus dipelajari di fakultas seperti anatomi, embriologi, histologi, fisiologi. Awalnya senang dan excited sekali karena memang menarik, tapi saya akui masa transisi ini super sulit. Nilai banyak yang jeblok di semester ini, jam istirahat berkurang, bahkan ujian setiap sabtu. Mulai deh stress, jadi banyak makan. Hehe.
Masuk tingkat 3 mulai terbiasa, tapi ternyata makin susah mata kuliahnya. Mulai masuk materi materi klinik yang membuat otak harus berpikir secara logika seperti dokter ditambah hapalan yang lumayan banyak. MasyaAllah luar biasa tekanannya. Libur makin jarang, makin tidak bisa pulang kerumah. Kalau mau, pada tingkat ini bisa juga liburannya diisi dengan magang di berbagai peternakan atau klinik.
Tingkat 4 alias semester 7 dan 8 kalau fakultas kami masih ada kuliah, sedangkan fakultas lain hanya beberapa mata kuliah plus sudah seminar dan sidang. Sementara kalau kami masih berkutat dengan kuliah dan ujian. Disini waktu harus benar-benar dibagi dengan baik untuk kuliah, ujian ,penelitian, menyusun skripsi. Luar biasa.

Jadi tidak perlu heran kalau masa studinya sedikit molor, tapi masih masa toleransi kok. Tidak lewat dari 4 tahun insyaAllah. Tidak perlu baper juga teman teman sudah lulus, kita belum. Kan kita masih berproses, asal dinikmati saja prosesnya.

5. Apakah setelah jadi sarjana bisa langsung praktek jadi dokter hewan?

Setelah menyusun skripsi, seminar, sidang jadi SKH (sarjana kedokteran hewan). Untuk teman-teman yang mau sampai sarjana saja juga bisa, tapi kalau mau jadi dokter hewan harus ikut lagi program profesi dokter hewan (PPDH/KOAS) selama 1.5 tahun.
Lumayan panjang kan, perjalanan menjadi dokter hewan.

Setelah melalui 1.5 tahun masa profesi dokter hewan, akan dilakukan ujian komprehensif seperti sidang semasa sarjana, lalu kalau sudah lulus bisa daftar untuk wisuda dan upacara pengambilan sumpah.

Setelah itu, bisa mengambil ujian kompetensi dokter hewan indonesia, ini yang membuat dokter hewan dari mana pun setara dan sama jadi tidak ada perbedaan kompetensi.

6. Apakah paramedis (D3 kesehatan hewan) bisa melanjutkan studi menjadi dokter hewan?

Kalau yang saya ketahui, tetap prosesnya perlu mengambil program sarjana kembali serta melalui 4 tahun sarjana, 1.5 tahun koas dokter hewan. Tapi untuk lebih jelasnya bisa ditanyakan kembali ke universitas yang dituju.

7. Apa saja yang dibutuhkan selama kuliah di Fakultas Kedokteran Hewan?

Selain biaya, perlu juga dibutuhkan rasa sabar dan mental yang luar biasa (menurut saya). Kuliah di fakultas kedokteran hewan penuh dengan hapalan yang banyak sekali jadi perlu pandai merangkai kata agar hapalan bisa mudah kita serap dan diaplikasikan. Saat ujian penting sekali untuk belajar jauh-jauh hari karena ujian yang dilakukan banyak mata kuliah kadang cukup membuat otak panas.

Perlengkapan standar untuk pemeriksaan hewan seperti stetoskop, pen light, termometer, alat operasi minor juga perlu disiapkan. Sepatu boot, wear pack, baju lapang jangan lupa juga dipersiapkan biasanya digunakan saat praktikum diagnostik klinik, reproduksi, dan kegiatan lapang lain. Pensil warna juga perlu loh untuk menggambar pada kegiatan praktikum anatomi, histologi, embiologi, patologi, endoparasit, dan lainnya.

8. Kalau takut dengan hewan apakah tetap bisa masuk ke fakultas kedokteran hewan?

Tidak masalah jika takut dengan hewan tertentu, karena memang pada dasarnya kita perlu waspada dengan hewan terutama hewan liar. Tapi sebisa mungkin tidak perlu ditunjukkan rasa takut yang berlebihan, biasanya karena sudah terbiasa dan tuntutan praktikum jadi rasa takut itu hilang seketika. Sebelumnya saya juga tidak begitu familiar dengan kucing, takut bahkan, karena dirumah saya memelihara anjing jadi saya lebih familiar dengan anjing. Tapi lama-lama terbiasa juga kok, malah sekarang merawat kucing juga di rumah.

Tapi ingat, jangan merasa berani, tetap harus waspada dan kenali dulu hewan sebelum didekati dan berinteraksi. Tak jarang tangan atau wajah bisa jadi sasaran cakaran, gigitan, bahkan tendangan (sapi, kuda).

9. Saya muslim, bagaimana dengan memegang anjing, apa wajib?

Wajib bagi mahasiswa yang menempuh studi di fakultas kedokteran hewan untuk kontak dengan anjing kalau diperlukan. Biasanya praktek tidak bisa memilih hewan, hewan anjing, kucing, apapun harus dihadapi. Bedah juga bisa berhadapan dengan anjing dan babi. Tapi karena muslim tentu kita mengenal najis, jadi perlu diperhatikan cara membersihkannya, usahakan sediakan tanah yang bersih untuk bersuci.  Memegang anjing tidak disarankan menggunakan sarung tangan, kecuali memang ada infeksi pada kulit atau kondisi tertentu yang mengharuskannya.  Tapi selama kegiatan praktikum di kampus sama sekali tidak menggunakan sarung tangan (kecuali anatomi/ kalau tidak pakai sarung tangan nanti bisa keriput tangan terkena formalin,  patologi melakukan nekropsi (bedah bangkai)/ perlu pakai sarung tangan karena kondisi hewan mati yang banyak mengandung bakteri pembusuk)).

10. Dimana dokter hewan bisa bekerja setelah menyelesaikan studinya?

Mempelajari berbagai mata kuliah di fakultas kedokteran hewan membuat kita menjadi fleksibel bisa menggeluti berbagai bidang. Selain mempelajari seputar hewan, kita juga belajar mengenai keamanan pangan terutama bahan pangan asal hewan (telur, susu, daging) dan produk olahannya, mempelajari juga penyakit-penyakit yang bisa menjangkiti manusia yang ditularkan melalui hewan (zoonosis), belajar juga memotong hewan ternak yang benar dan sesuai syariat islam, karena ternyata pemotongan hewan yang baik mempengaruhi kondisi dan kualitas daging. Kebersihan pangan, higiene, sanitasi juga dipelajari semua. Selain itu, kita juga belajar mengenai parasit (ektoparasit, endoparasit) karena banyak penyakit yang ada di manusia dan hewan yang ditularkan melalui perantara parasit (kutu, caplak, pinjal, nyamuk, lalat dan lain sebagainya).

Menurut OIE  (organisasi kesehatan hewan dunia), terdapat 33 bidang yang bisa dokter hewan geluti yaitu :

Cek juga disini ya : Veterinarian Competencies 

Jadi, setelah lulus dokter hewan bisa bergerak pada berbagai bidang, tidak melulu kontak langsung dengan hewan, diantaranya :

  1. Quality assurance pada perusahaan pangan yang berbahan dasar produk asal hewan. Produk apapun yang berbahan pangan asal hewan seperti susu uht, snack, wafer, bakso, sosis itu juga perlu ada dokter hewan.
  2. Pegawai Negeri Sipil (PNS) di bidang karantina, kementerian, kesehatan masyarakat veteriner, pembibitan, reproduksi, kesehatan hewan.
  3. Perusahaan pakan hewan
  4. Perusahaan obat hewan
  5. Perusahaan Vaksin
  6. Laboratorium hewan coba
  7. Konsultan
  8. organisasi internasional
  9. kebun binatang
  10. praktisi hewan kecil
  11. praktisi hewan besar
  12. praktisi satwa liar
  13. Bekerja di rumah
  14. pengusaha
  15. peternak
  16. jurnalis
  17. penulis
  18. polisi
  19. Tentara, dan lainnya.

Serta banyak profesi lain yang bisa digeluti sesuai dengan keinginan dan kesempatan.

Kalau saya pribadi memilih bekerja dirumah dengan berprofesi sebagai ibu rumah tangga, sembari berjualan online kadang-kadang, membuka petshop serta praktek mandiri di rumah.

Oh iya, untuk masalah gaji juga biasanya ditanyakan. Tentu ini sangat bergantung dengan bidang pekerjaan yang teman-teman akan jalani.

Penting diketahui, dokter hewan itu tujuannya untuk mensejahterakan manusia melalui kesehatan hewan. Nah kalau hewan sehat selaras dengan manusia, tentu nyaman kan? Aman kan?
Jadi,  berminat untuk jadi dokter hewan? Persiapkan dirimu dari sekarang ya, jangan lupa cari informasi sebanyak banyak nya seputar universitas dan fakultas yang akan kamu tuju. Semangat !!!

Hidup itu merupakan pilihan, paling penting adalah ikhlas, tetap berdoa, berjuang, dan berusaha sesuai pilihan masing-masing.