TANYA DOKTER HEWAN

5 Hal yang Perlu Diperhatikan Jika Membeli Pakan Repack Untuk Anjing dan Kucing 

5 Hal yang Perlu Diperhatikan Jika Membeli Pakan Repack Untuk Anjing dan Kucing 

Makanan untuk anjing dan kucing banyak sekali merk nya terdiri dari berbagai jenis. Pakan dijual dalam berbagai berat dan bentuk, ada yang dijual sachet atau pouch dan tin atau kaleng untuk wetfood. Ada juga dalam bentuk packaging berbagai berat mulai dari 250 gram hingga 20 kg untuk dry food. Tak jarang untuk memudahkan pembeli mendapatkan pakan dengan harga terjangkau, penjual juga melakukan repack alias bungkus ulang menjadi bungkusan lebih kecil. Pakan repack asalnya dari pakan dryfood dalam jumlah yang lebih besar. 

Keuntungan memberi pakan repack : 
1. Harga lebih murah karena kuantitas lebih kecil

2. Bisa beli dengan jumlah kecil, jadi bisa menyesuaikan kebutuhan 2 mingguan atau bulanan 

3. Bisa melihat reaksi makanan pada kucing dan anjing, kalau tidak cocok bisa mengganti ke merk lain tanpa pemilik perlu beli dalam jumlah besar lagi. (Setiap pergantian pakan perlu pelan2 dan bertahap mencampur pakan lama dan baru). 
Kekurangan : 

1. Tidak diketahui lama nya pakan sudah dikemas dan dipajang. 

2. Jumlah pakan atau feeding guidelines biasanya tdk di sertakan, jadi pemberian pakan jumlahnya bs saja tdk sesuai. 

3. Mudah terkontaminasi 

Kontaminasi pada pakan bisa berasal dari kontaminan fisik (debu, serpihan kaca, plastik, rambut dll). Kontaminan lain seperti bakteri, jamur, semut, serangga lain. 

Apa yang bisa terjadi kalau pakan untuk anjing dan kucing terkontaminasi? 

Kontaminasi pada pakan selain cukup berbahaya kalau ada kontaminan fisik, kontaminan lainnya bisa saja menyebabkan gangguan pencernaan pada kucing dan anjing, akibatnya bs juga anjing kucing mengalami diare, muntah. 

Untuk menghindari kontaminasi maupun hal yang tidak diinginkan akibat konsumsi pakan repack, sebaiknya perhatikan 5 hal ini ya : 

1. Perhatikan bungkus nya, biasanya kalau pakan repack yang cukup lama akan terlihat adanya kumpulan garam dan minyak di dalam bungkusan. Bungkusan terlihat lebih kusam.  Baiknya pilih bungkusan dengan menggunakan seal (penutup) yang baik. 

Perhatikan juga kondisi pembungkus, jangan sampai ada lubang, semut, lalat, bekas gigitan tikus. Bungkus yang terbuka, dan kondisi lain karena akan mempengaruhi kualitas pakan. Biasanya pakan jadi berbau tengik dan bisa juga jadi lembek (melempem). 

2. Setiap setelah membeli, sebaiknya pindahkan langsung ke tempat lain seperti toples, jar, container dll. Ini untuk menghindari kontaminasi dan pakan lebih terjaga, dibandingkan dengan menggunakan plastik saja. 

3. Jika memungkinan minta fresh pack. Kalau saya lebih senang membeli pakan repack dengan sistem fresh pack. Jadi saya tau bahwa pakan baru di packing. Meminimalisir kontaminasi dan kontak pakan dengan udara. 

4. Tanyakan juga expire date, sehingga diketahui pakan masih layak konsumsi atau tidak. Tanyakan juga aturan pemberian pakan atau feeding guidelines. Sehingga diketahui takaran pemberian pakan setiap hari sesuai berat badannya. Pada dasarnya dengan mengetahui feeding guidelines ini akan mudah memperhitungkan kebutuhan mingguan dan bulanan kucing dan anjing. Jadi lebih hemat. 

5. Tetap perhatikan reaksi setelah diberikan pakan. Perhatikan bentuk feses (kotorannya) jadi lembek atau tidak ada perubahan, perhatikan ada muntah atau tidak, dan kemungkinan gangguan pencernaan. Normalnya tidak akan ada perubahan perilaku maupun bentuk kotoran setelah diberikan pakan. 

Baca juga : panduan memberi makan pada anjing dan kucing 

Asupan cairan harian untuk anjing dan kucing 

Pada dasarnya, pembelian pakan dalam bentuk repack boleh saja. Namun pemilik juga perlu teliti sebelum membeli, tetap perhatikan reaksi setelah pemberian pakan. Yang terpenting lagi,  asupan cairan harian untuk kucing mencukupi. Terutama kalau menggunakan pakan kering. Tidak ada salahnya juga memberikan pakan basah maupun ikan dan ayam rebus sebagai variasi pakan selain menggunakan dry food atau pakan kering. Selain menjaga agar kucing dan anjing tidak bosan terhadap pakan, juga bisa mendapatkan protein hewani yang langsung dari bahan alam tentunya akan lebih baik. 

Jangan lupa tetap konsultasikan kondisi hewan ke dokter hewan jika terlihat adanya perubahan perilaku maupun aktifitas.