TANYA DOKTER HEWAN

Kenapa hewan qurban yang sakit tidak boleh dipotong? 

Melaksanakan qurban saat hari raya idul adha merupakan momen spesial bagi muslim di seluruh dunia. Tentu hari spesial ini perlu diisi dengan sesuatu yang baik dan memberikan yang terbaik. Termasuk niat untuk berqurban dan memilih hewan qurban, harus baik dan mantap supaya qurban berkah dan bermanfaat bagi yang berqurban maupun penerima qurban.

Tips untuk memilih hewan qurban bisa cek disini ya : 5 tips memilih hewan qurban 

Nah, salah satu syaratnya adalah hewan qurban harus sehat. Status sehat ini penting sekali untuk hewan qurban karena nanti nya daging yang akan dibagikan dikonsumsi oleh orang banyak. Sehingga daging harus sesuai dengan prinsip ASUH yaitu aman, sehat, utuh dan halal.

Aman, Daging hewan qurban yang aman maksudnya terhindar dari cemaran kimia, fisik, maupun biologis. Misalnya daging terbebas dari zat kimia berbahaya, obat-obatan, ada benda berbahaya (pecahan kaca, batu), cemaran biologis seperti bakteri penyebab keracunan.

Sehat, daging berasal dari hewan yang sehat tidak membahayakan dan menyebabkan kerugian secara ekonomi maupun kesehatan bagi  penerima hewan qurban.

Utuh pada daging maksudnya tidak ditambahkan atau dicampur apapun pada daging.

Halal, proses penyembelihan sesuai dengan syariat islam sehingga daging bisa dikonsumsi dgn baik.

Untuk mencapai aspek daging yang ASUH perlu dipastikan hewan qurban yang disembelih sehat, tidak dalam keadaan sakit.

Kenapa?

Hewan yang memperlihatkan gejala sakit perlu diwaspadai, dikhawatirkan agen penyebab penyakitnya bisa menular ke manusia (zoonosis). Sehingga individu yang mengonsumsi daging tersebut akan terinfeksi, lingkungan akan tercemar. Beberapa penyakit pun berakibat fatal jika dikonsumsi oleh manusia.

Berikut adalah beberapa penyakit yang bisa berasal dari hewan qurban yang sakit :

1. Anthrax

Anthrax merupakan penyakit zoonotik bakterial (menular ke manusia dan diakibatkan oleh bakteri). Bakteri yang menyebabkan penyakit ini yaitu Bacillus anthracis. Anthrax terjadi secara cepat (akut) pada hewan ruminansia (sapi, kambing, domba, kerbau), hewan yang terinfeksi bakteri ini akan memperlihatkan kondisi lemah, demam, tidak nafsu makan, adanya darah yang keluar dari lubang hidung, telinga, dan kemaluan.  Lama kelamaan hewan akan lemas dan akhirnya mati.

Biasanya karena takut rugi dan tidak sabar menunggu, hewan langsung dipotong padahal kondisinya sakit dan terinfeksi. Bahayanya jika hewan disembelih yaitu terjadi kontaminasi bakteri di lingkungan yang bisa menulari manusia dan hewan lainnya.

Penularan terjadi jika manusia terutama individu yang memiliki luka terbuka terkena darah maupun cairan dari hewan terinfeksi, akhirnya bakteri masuk ke dalam tubuh.  Bisa juga menular jika konsumsi daging terinfeksi dan masuk nya bakteri melalui hidung (secara inhalasi). Pada manusia gejala klinisnya demam tinggi, pegal, tidak nafsu makan, terdapat bisul hitam (cenang hideung), kondisi yang parah bisa juga menyebabkan kematian.

2. ORF (lepuh di kulit sekitar mulut)

Penyakit orf merupakan salah satu penyakit yang juga sifatnya menular ke manusia, penyebabnya dikarenakan infeksi virus. Penyakit orf bisa dilihat dari kulit yang mengalami lepuh disekitar mulut.

Penyakit orf bisa menular antara kambing maupun domba. Penyakit ini pada kambing dan domba bisa terjadi karena daya tahan tubuh menurun akibat transportasi jadi rentan terpapar penyakit, maupun memang sebelumnya sudah terinfeksi sebelum dilakukan pengiriman.

Orf pada kambing dan domba ternyata bisa menular ke manusia, pada individu dengan daya tahan tubuh yang kurang baik bisa tertular virus ini. Infeksi pada manusia akan terlihat adanya luka, lepuh di kulit yang kontak dengan kambing atau domba yang terinfeksi.  Sehingga, proses pemotongan hewan maupun daging perlu berhati-hati dan sebaiknya hanya dilakukan pada hewan yang sehat saja.

Saat ini, dinas peternakan bekerja sama dengan Fakultas kedokteran hewan pada beberapa daerah di Indonesia sudah melakukan pemeriksaan hewan qurban sebelum dan saat Hari Raya Idul Adha untuk memastikan kondisi hewan qurban yang dipotong sehat dan sesuai sehingga daging yang dibagikan aman untuk masyarakat.