TANYA DOKTER HEWAN

Penjelasan Lengkap Manfaat Sterilisasi Pada Kucing dan Anjing

Penjelasan Lengkap Manfaat Sterilisasi Pada Kucing dan Anjing

Sterilisasi merupakan istilah yang digunakan untuk menunjukkan usaha menghilangkan kemampuan berkembang biak pada hewan maupun manusia dengan menghambat fungsi reproduksinya. Tindakan ini masih menimbulkan pro kontra karena banyak yang beranggapan “kasihan” pada anjing dan kucing jika dilakukan tindakan ini.

Apa yang dilakukan pada anjing dan kucing yang di steril?

Sterilisasi pada anjing dan kucing bertujuan untuk meniadakan fungsi reproduksi pada anjing dan kucing dengan menghilangkan alat reproduksinya.

Pada anjing dan kucing jantan dilakukan kastrasi atau kebiri dengan mengambil bagian testis (biji/buah zakar) pada anjing dan kucing.

Anjing dan kucing betina dilakukan OH/ovariohysterektomi dengan mengambil ovarium (indung telur) dan uterus (rahimnya) nya.

Anjing dan kucing yang di steril perlu memenuhi beberapa persyaratan yaitu :

  1. sehat
  2. tidak dalam kondisi hamil pada betina
  3. tidak sedang dalam kondisi birahi pada betina
  4. usia minimal 6 bulan,
  5. berat badan cukup, biasanya sudah mencapai berat badan 2 kg
  6. Jika betina setelah melahirkan, baiknya di steril saat anakan berusia 1.5 atau 2 bulan atau sudah lepas sapih.
  7. teraba testis nya dengan jelas, normalnya usia 6 bulan sudah jelas terlihat testisnya. Namun ada beberapa kasus yang testisnya tidak turun atau hanya turun satu saja (cryptorchid)

Siapa yang bisa melakukan sterilisasi?

Sterilisasi merupakan prosedur bedah yang hanya bisa dilakukan oleh DOKTER HEWAN Proses pembedahan dilakukan secara steril, menggunakan anestetik (obat bius) yang aman dan sesuai dosisnya.

Pembedahan yang tidak dilakukan oleh dokter hewan akan meningkatkan resiko infeksi pasca operasi.

Pernah dengar kastrasi dengan mengikat karet di bagian testisnya? Tindakan ini sangat tidak bertanggung jawab dan membuat sakit anjing maupun kucing, bahkan bisa menyebabkan infeksi.

Apa manfaat sterilisasi?

Tujuan utama sterilisasi adalah mengurangi populasi kucing dan anjing liar maupun terbuang di jalanan, biasanya dilakukan oleh owner yang tidak bertanggung jawab dengan membuang anak anjing dan anak kucing yang tidak diinginkan.

Perlu diketahui, setelah usia 6 bulan anjing dan kucing sudah bisa mengalami birahi sehingga ketika bertemu dengan lawan jenisnya dan melakukan kawin dan pembuahan, sangat mungkin sekali terjadi kehamilan. Satu kali kebuntingan pada kucing dan anjing lamanya 63-72 hari atau sekitar 2.5 bulan, dan melahirkan 2-5 anak anjing dan kucing, bahkan ada yang bisa melahirkan 8 anak.

Mulai kita lakukan perhitungan ya :

1 induk kucing melahirkan 4 ekor anak

dari 4 anak

Dalam 1 tahun bisa terjadi 3 kali kehamilan, bayangkan dari 1 induk yang memiliki 4 ekor anak maka dalam 1 tahun bisa melahirkan 12 ekor anak. Anak nya akan birahi mulai 6-12 bulan , jika masing-masing anak memiliki 4 ekor anak lagi maka 18X4 ekor = 72 ekor , ini asumsi kalau hanya 1 ekor kucing , sementara di dunia ini populasi kucing sudah cukup banyak. Bisa terbayangkan kan berapa banyak anak kucing yang dibuang dan terlantar?

Populasi kucing yang semakin banyak akan membuat kontak kucing dengan manusia bahkan konflik akan sering terjadi. Terutama masih banyak nya orang yang menganggap kucing sebagai penyebab “kemandulan pada wanita”. Sehingga tak jarang beberapa orang pun mengusir kucing agar tidak masuk ke dalam rumah nya. Cara mengusir nya pun dengan cara yang kasar dan membuat kucing kesakitan.

Baca juga : fakta tentang toksoplasmosis

Selain dari segi sosial, memelihara banyak kucing pun membutuhkan dana yang tidak sedikit. Dana kesehatan, pakan, perlengkapan nya juga membutuhkan dana yang cukup besar setiap harinya.

Jadi, dari segi ekonomi pun bisa memberikan dampak yang signifikan.

Sterilisasi juga memberikan beberapa manfaat untuk kesehatan anjing dan kucing.

  1. Membuat jantan tidak pergi berkeliaran saat ada betina birahimulai usia birahi, jantan mulai tertarik dan penciumannya sangat sensitif dengan kucing betina yang mengalami birahi. Biasanya akan senang roaming (berkeliaran keluar rumah). Kondisi ini bisa membahayakan kucing karena bisa meningkatkan resiko kecelakaan diluar rumah, maupun kontak dengan kucing lain yang sakit.
  2. Jantan tidak spraying spraying atau menyemprot urine pada permukaan vertikal (kursi, meja, sofa, tembok dll) terjadi pada jantan saat sudah birahi untuk menandai daerah sebagai tanda dominasi. Tentu ini membuat tidak nyaman karena bau nya yang cukup menyengat.
  3. Mengurangi jantan yang terluka akibat berkelahi Tak jarang sesama jantan bisa berkelahi karena ingin kawin dengan betina yang sama. Perkelahian bisa juga menyebabkan trauma fisik seperti luka gigitan.
  4. Mengurangi resiko radang rahim bernanah (pyometra) pada betina betina yang tidak di steril cenderung mengalami radang rahim bernanah (pyometra). Penyebabnya adalah adanya infeksi bakteri, maupun ketidakseimbangan hormon yang menyebabkan peningkatan aliran darah ke uterus dan juga bisa meningkatkan perkembangan bakteri pada rahim. Lama kelamaan akan terjadi infeksi, kejadian ini tidak berlangsung secara cepat namun terjadi dalam waktu yang lama (kronis).
  5. Mengurangi resiko kematian pada induk saat melahirkan kucing dan anjing, tidak mengenal menopouse seperti manusia dan bangsa kera lainnya (gorila, simpanse, orang utan). sehingga selama masih ada sel telur masih bisa birahi dan memiliki anak. Usia tua, membuat anjing dan kucing betina mengalami perubahan organ menjadi lebih lelah, juga meningkatkan resiko kematian akibat sesak nafas dan pendarahan, serta kehabisan energi.
  1. mengurangi resiko tumor dan kanker kelenjar mammae pada betina sistem hormonal reproduksi pada tubuh anjing dan kucing betina akan terus bersiklus selama masih ada organ reproduksi nya. Hal ini juga mempengaruhi kondisi kelenjar susu (kelenjar mamae) lama kelamaan, terus menerus melakukan perkawinan, lalu terkadang tidak teratur. Menyebabkan hormonal jadi tidak seimbang, kondisi ini bisa mengakibatkan juga perubahan pada kelenjar mamae. Menjadi bengkak dan juga bisa cenderung mengalami tumor bahkan kanker.
  2. Mengurangi resiko kematian puppies dan kitten saat lahir meningkatnya usia kebuntingan menyebabkan tubuh induk sudah tidak fit seperti saat muda. Semakin tua usia bisa menyebabkan peningkatan resiko kematian induk dan anak. Kitten maupun puppies tidak bisa mendapatkan nutrisi yang sempurna dari induk yang sudah tua karena perubahan tubuh induk. Selain itu, saat induk kesulitan untuk mengejan ada kemungkinan anak tidak bisa keluar tepat waktu dan kehabisan nafas akhirnya mengalami kematian.

Saya tidak mau anjing dan kucing saya di sterilisasi, apakah tidak apa-apa?

Kalau memang tidak berencana dilakukan sterilisasi pada anjing maupun kucing, ada baiknya tetap dikawinkan. Jika tidak dikawinkan akan menyebabkan stress pada anjing maupun kucing.

Pada jantan bahkan akan terus menerus melakukan spraying saat “musim kawin” karena pada masa ini kucing betina mengeluarkan feromon yang menyebabkan jantan “terpanggil”.

Kucing maupun anjing betina yang dibiarkan virgin atau perawan namun tidak disterilisasi akan meningkatkan resiko terjadinya radang rahim (metritis) bahkan hingga bernanah (pyometra) dan kanker kelenjar susu.

Kenapa bisa seperti ini?

Anjing dan kucing betina yang tidak disterilisasi akan menjalankan siklus reproduksinya seperti biasa. Siklus reproduksi lazimnya akan berawal dari masa birahi, lalu kawin, dan persiapan kehamilan, kembali tidak birahi.

Proses persiapan kehamilan atau kebuntingan ini menyebabkan organ betina yaitu uterus atau rahim menjadi menebal, banyak pembuluh darah yang aktif, dan mengeluarkan cairan yang khusus untuk melindungi kebuntingan. Selain itu, saat birahi cervix atau leher rahim akan terbuka agar sperma bisa masuk.

Jika terjadi perkawinan dan berhasil,maka embrio atau bakal janin siap berkembang di rahim. Sementara jika tidak, maka rahim fungsi nya akan kembali ke semula. Nah, jika siklus ini terjadi terus menerus tanpa ada pembuahan, maka otot rahim akan terus menerus menebal, pembuluh darah sangat aktif, leher rahim terbuka.

Pada kondisi ini, sangat memungkinkan untuk bakteri normal yang ada di vagina masuk ke rahim dan berkembang, mengeluarkan toksin dan lama-lama akan menyebabkan sel darah putih dan sel pertahanan lainnya juga yang menginfiltrasi (masuk) ke uterus.

Sehingga akan terjadi peradangan disertai nanah. Kondisi ini tentu akan sangat berbahaya dan bisa berakibat fatal bagi anjing dan kucing.

Apakah boleh menggunakan obat KB, saya kasian kalau harus di sterilisasi?

Obat KB sangat lazim diberikan pada manusia untuk mengontrol kesuburannya sehingga akan mencegah kehamilan. Bisa diberikan berupa pil maupun suntikan, kandungannya adalah hormon estrogen dan progestin.

Strerilisasi pada kucing menggunakan KB membuat payudara kucing bengkak

Karena ingin tidak hamil juga anjing dan kucing nya jadi, ada pemilik hewan yang ingin juga kb anjing dan kucing nya.

Paling menyedihkan kalau dengan bangga bilang “selama ini aku kasih pil KB gak apa-apa ah kucing ku, sehat-sehat aja” . Padahal tindakan ini sudah sangat tidak disarankan, termasuk malpraktek karena bisa menimbulkan kerugian di kemudian hari untuk anjing dan kucing betina nya.

Memasukkan hormon terus menerus kedalam tubuh menyebabkan perubahan juga pada organ reproduksi nya, lama kelamaan akan menimbulkan masalah yang sama yaitu munculnya pyometra atau radang rahim bernanah pada anjing dan kucing.

Mungkin saat ini memang belum terasa, terasanya murah, mudah, tidak ada masalah. Namun, ketika sudah terjadi infeksi, maka akan ada perasaan menyesal karena biaya operasi yang tinggi, belum lagi resiko kematian yang juga tinggi akibat ada infeksi ini.

Bagaimana pandangan islam terhadap sterilisasi?

Lalu, bagaimana pandangan agama terutama islam mengenai sterilisasi ini.

Kalau saya pribadi memiliki anggapan boleh dilakukan sterilisasi karena saya sebagai manusia tidak mampu untuk bertanggung jawab merawat anak dan cucu dari kucing yang saya pelihara.

Tak terbayangkan berapa jumlahnya jika saya biarkan akan terus menerus melahirkan.

Induknya kan kita pelihara, tentu kita harus bertanggung jawab dong dengan anak dan cucu nya.

Karena mereka tidak bisa mencari makan sendiri.

Kalo gitu dikasihkan orang saja lah, gampang!

Ini bisa dilakukan dengan syarat orang yang dihibahkan akan bertanggungjawab.

Namun kenyataannya, tidak semua orang memiliki status ekonomi yang sama, juga lingkungan yang mendukung untuk memelihara kucing.

Bahkan ada yang tidak suka dengan kucing, tidak bertanggungjawab.

Akan lebih buruk kalau kita membuang anak kucing hidup-hidup karena kita akan membuatnya tersiksa dan lama-lama mati.

Beberapa pendapat ini harusnya bisa menjadi pertimbangan ya :

  1. Walaupun di Indonesia belum ada fatwa dari majelis ulama Indonesia, kita bisa juga melihat dari negara tetangga terdekat kita seperti Singapura yang telah mengeluarkan fatwa boleh untuk sterilisasi kucing.Berikut rujukannya ya : ADMINISTRATION OF MUSLIM LAW ACT (CHAPTER3, SECTION 32)

FATWA ISSUED BY

FATWA (LEGAL) COMMITTEE , ISLAMIC RELIGIOUS COUNCIL OF SINGAPORE

 

TheFatwa Committee has discussed the issue of neutering cats and concluded on 22ndJune 1994 the following fatwa.

 

FATWA

BACKGROUND

 

1 There are plans to ensure that cats in Singapore are properly neutered. This is to ensure that the number of homeless and abandoned cats is controlled. (mengontrol kucing terlantar)

2 The party involved in this effort has clarified that neutering will not cause any pain or harm to the animal. There will not be any side effects on cats which have been neutered. Subsequently they haves ought the Fatwa Committee’s view on this and whether it is contradictory to any Islamic teachings. (tidak akan menyebabkan kondisi sakit dan menyakitkan pada kucing, tidak ada efek samping setelah sterilisasi)

 

FATWA

 

3 Fundamentally, all Islamic legal schools of thought (mazhab) allow the neutering of animals albeit they differ on the kinds of animals which are permitted for it to be performed on. The Hanafi mazhab is of the view that it is permissible to neuter animals on the basisof necessity and need1. However, the other school of thoughts (mazhab) allows only the neutering of animals which are allowed for Muslims to consume.

(Mazhab hanafi : memperbolehkan sterilisasi hewan kalau dibutuhkan), mazhab lainnya hanya hewan yang untuk konsumsi)

 

4 After considering the evidences and basis of the different schools of thought and the medical advice of Society of Prevention of Cruelty Against Animal’s (SPCA) veterinarian, the Fatwa Committee opines that the neutering of cats on the basis of necessity is permissible. (Setelah mempertimbangkan, maka sterilisasi kucing berdasarkan kebutuhannya boleh ). This is in line with the following Islamic legal maxim of: ?(sesuai dengan pernyataan berikut ) :

Recognising the lighter of two harms.” (tidak merugikan kedua belah pihak)

 

1 Wahbah Zuhaili, Fiqh Perundangan Islam. Dewan Bahasa dan Pustak,Kuala Lumpur, 1sted. 1995. Vol. 3. pg.640.

2 Al-Suyuti, Jalaluddin Abd Rahman. Al-Asybah wa Al-Nazhair. Muassasah al-Kutb al-Thaqafiyyah. Cairo, Egypt. 1st ed. 1994. Pg.119.

Sumber Rujukan ( klik disini ya) 

 

2. Pernyataan lainnya yang bisa dipertimbangkan :

In Malaysia, Department of Islamic Advancement of Malaysia or Jabatan Kemaguan Islam Malaysia (JAKIM) also issued the “fatwa” since 2002 that “all pets like cats and dogs are allowed to be neutered or spayed in order to maintain the health and welfare of both the animals and the community” . download disini ya KLiISC_76-1.pdf (481 downloads) ). Di Malaysia, Departemen Keagamaan nya juga mengeluarkan fatwa bahwa anjing dan kucing boleh dilakukan sterilisasi untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan hewan dan masyarakat.

Lalu, berapa biaya sterilisasi anjing dan kucing ?

Biaya biasanya diperngaruhi oleh berat badan anjing (anjing ras besar akan lebih mahal dari ras kecil) karena dari persiapan dan obatnya pun lebih banyak, jenis hewan biasanya kucing jantan akan lebih murah biaya nya dari kucing betina. Karena mempertimbangkan teknik operasi dan perlengkapan yang dibutuhkan. Kisaran biaya sterilisasi dari 500.000 – 2.000.000 per ekornya.

Jika ingin biaya yang lebih terjangkau bisa turut serta dalam program steril bersubsidi ataupun bakti sosial steril yang biasanya dilaksanakan oleh beberapa klinik bekerjasama dengan forum komunitas pecinta anjing dan kucing.

Semuanya tentu kembali kepada pilihan pet owner , semua untuk kebaikan bersama, kepentingan kesehatan dan kesejahteraan manusia dan hewan. Yang terpenting tidak melakukan tindakan membuang ataupun menelantarkan anak anjing dan kucing.

Terimakasih untuk semua pihak dan individu yang berkontribusi untuk menyelamatkan banyak hewan liar ya baik anjing, kucing, dan hewan lainnya. 🙂

*P.S Jika ada yang ingin ditanyakan/didiskusikan jangan sungkan bertanya melalui komentar di bawah ini ya.
Jangan lupa juga share artikel ini agar informasinya bisa bermanfaat bagi orang lain.

Drh Puspasari Respatiningtyas.
https://tanyadokterhewan.com

Referensi :

Mohd Omar, Raheema. 2016. ANIMAL CARE: AN ISLAMIC PERSPECTIVE WITH PARTICULAR REFERENCE TO UNWANTED PETS – STRAY DOGS AND CAT. International Journal of Business, Economics and Law 9:5 .