TANYA DOKTER HEWAN

Bolehkah memberikan susu untuk anjing dan kucing?

Susu untuk anjing dan kucing

Bolehkah memberikan susu untuk anjing dan kucing?

Pernah memberikan susu untuk anjing dan kucing? apa yang terjadi setelah pemberian susu? apakah anjing dan kucing menjadi mencret?

Pemberian susu pada anjing dan kucing sering kali dilakukan oleh pemilik hewan. Namun, biasanya setelah pemberian susu, pemilik memperhatikan adanya perubahan konsistensi kotoran menjadi lebih encer (mencret).

Susu yang diberikan tak jarang merupakan susu konsumsi kita baik susu uht, susu pasteurisasi, susu steril, maupun susu kondensasi (kental manis). Susu tersebut kebanyakan berasal dari susu sapi dengan kandungan laktosa yang cukup tinggi disertai dengan jumlah campuran gula yang juga tinggi.

Pada saluran cerna manusia pun, pemberian susu konsumsi bisa saja menjadi masalah karena adanya intoleransi laktosa. Artinya, ketika diberikan makanan maupun minuman yang mengandung laktosa tinggi, saluran cerna tidak bisa menerima, sehingga terjadi gangguan penyerapan nutrisi akibat kurangnya enzim laktase. Akibatnya, individu tersebut akan mengalami mencret, muntah, bahkan diare.

Apakah anjing dan kucing juga memiliki reaksi serupa?

Ternyata pada anjing dan kucing kondisi intoleransi laktosa pun bisa terjadi. Hal ini disebabkan enzim laktosa pada saluran cerna anjing maupun kucing akan berkurang jumlahnya pada usia lebih dari 2 bulan atau ketika disapih. Enzim laktase pada anak anjing jumlah paling banyak pada usia 5 hari sementara usia 29-61 hari akan mengalami penurunan jumlah enzim.

Enzim laktase dihasilkan di mukosa (permukaan) usus halus pada bagian mikrovili (brush border, tepian usus halus). Enzim laktase ini berfungsi untuk mengubah laktosa menjadi karbohidrat lebih sederhana yaitu glukosa dan galaktosa. Kedua karbohidrat sederhana ini akan sangat mudah diserap oleh usus.

Namun, ketika jumlah enzim laktase ini sangat sedikit, tidak sesuai dengan jumlah laktosa yang akan dipecah maka banyak laktosa yang ada di usus. Kondisi ini menyebabkan perubahan suasana pada usus yang akan mempengaruhi fermentasi mikroba usus, gejala yang terlihat yaitu mencret (bahkan sampai diare), nyeri daerah perut, dan kembung.

Baca juga : Penyebab anjing dan kucing diare 

Jadi, kapan sebaiknya waktu yang tepat memberikan susu untuk kucing maupun anjing?

Rasa sayang pemilik yang besar pada anjing dan kucing peliharaannya, tak jarang menimbulkan keinginan untuk memberikan makanan yang dia makan kepada hewan peliharaan mereka. Padahal, tindakan tersbeut belum tentu tindakan yang tepat. Kadang juga merasa khawatir nutrisi kucing maupun anjingnya kurang terpenuhi kalau tidak dicampur susu.

Waktu yang tepat memberikan susu pada anjing dan kucing adalah usia anak (tidak lebih dari 2 bulan) itupun jika perlu saja. Misalnya anak kucing dan anjing terlantar dan tanpa induk, induk yang tidak bisa menyusui. Jika masih ada induknya dan aktif menyusui tidak perlu diberikan susu tambahan lain karena susu dari induk merupakan susu yang terbaik.

Baca juga : Ebook lengkap perawatan anak kucing (unduh gratis!) 

Pemberian susu saat kucing atau anjing bunting, tidak nafsu makan, ataupun lemas sebaiknya tidak diberikan. Pemberian susu saat kondisi sakit terutama jika ada gangguan saluran cerna akan memperburuk kondisinya. Sementara pemberian susu untuk induk bunting terutama selama masa kehamilan awal akan memberikan efek mencret atau diare sehingga rentan mengalami dehidrasi karena kekurangan cairan, padahal kebutuhan cairan pada fase kebuntingan cukup banyak untuk memenuhi nutrisi induk dan janin.

Tapi saya pernah memberikan kucing dan anjing saya susu, mereka baik-baik saja. Kenapa bisa begitu ?

Banyak faktor yang menyebabkan kondisi ini, faktor internal (keberadaan enzim laktase, maupun kondisi saluran cerna), faktor external (kandungan gula pada susu,jumlah susu, serta sumber susu).

Kebanyakan memang pada kucing dan anjing usia dewasa keberadaan enzim laktase ini mengalami penurunan, namun sangat mungkin juga individu tersebut memiliki enzim laktase yang cukup untuk mencerna laktosa pada susu tersebut. Kucing atau anjing yang pernah mengalami infeksi di saluran cerna terutama usus halus, biasanya menyebabkan kerusakan pada permukaan usus. Kerusakan sel-sel di permukaan usus akan mengurangi keberadaan enzim dan kemampuan penyerapan.

Faktor lainnya yaitu jumlah susu, sumber serta kandungan gula pada susu. Perlu juga diperhatikan jumlah susu yang dikonsumsi semakin banyak jumlah yang dikonsumsi maka laktosa yang dikandung pun semakin banyak. Kandungan gula pun sangat mempengaruhi, terlalu banyak gula yang dikonsumsi akan menganggu penyerapan zat di usus. Sumber susu, susu sapi memiliki kandungan laktosa lebih tinggi dari susu kambing.

Lalu apa yang perlu diberikan jika anjing dan kucing mengalami mencret akibat konsumsi susu?

Anjing dan kucing dewasa sebaiknya memang tidak diberikan susu, namun jika sudah terlanjur diberikan dan menyebabkan mencret kita bisa melakukan beberapa hal yaitu :

  1. Segera hentikan pemberian susu
  2. Perhatikan jumlah (banyak atau sedikit) dan frekuensi mencret (sering atau tidak),
  3. perhatikan gejala lainnya misalnya lemas, sakit perut (cenderung melindungi perut), kembung
  4. berikan cairan yang cukup, misalnya secara perlahan diberikan makanan halus (wetfood) sedikit demi sedikit
  5. jika perlu berikan pengganti cairan elektrolit seperti larutan oralit ataupun pedialit (merk yang beredar di pasaran)
  6. berikan probiotik (yoghurt, kefir), probiotik berisi bakteri baik yang sangat baik untuk menyeimbangkan flora di usus. Maksimal 1-2 sdm sehari sekali
  7. jika kondisi anjing dan kucing tidak membaik dalam 24 jam sebaiknya segera periksakan ke dokter hewan terdekat.

Baca disini : Panduan memberi makanan anjing dan kucing 

Memberikan susu dan produk olahannya untuk beberapa kucing dan anjing terutama dewasa bisa saja memberikan masalah pada saluran pencernaannya. Pemberian susu kambing, produk olahan susu seperti yoghurt, kefir, keju, bisa saja diberikan dalam jumlah sedikit dan bukan menjadi bahan makanan utama, hanya menjadi camilan dalam jumlah yang wajar. Pemberian susu sapi sebaiknya dikurangi karena kandungan laktosa yang tinggi bisa mengganggu saluran cerna.  Oleh karena itu, pemilik tetap perlu memperhatikan setiap memberikan makanan pada anjing dan kucing. Pemilik juga perlu untuk segera memeriksakan ke dokter hewan jika anjing dan kucing mengalami gangguan di saluran pencernaan dalam waktu lebih dari 24 jam.

Referensi :

Rubin SI. Overview of digestive system. Merckveterinarymanual.com 

Jergens AE, May ER. 2008. Adverse Reactions to Food – Allergy versus Intolerance. Di dalam : small animal gastroenterology . Schlu?tersche

[NRC].2006. Nutrient requirements of dog and cat . Natonal academic press

Genetic home reference. LCT gene, Lactase. https://ghr.nlm.nih.gov/gene/LCT. (dikunjungi 7 februari 2018)

Wicaksono MA.2014. Intoleransi laktosa. Mandala of health 7(1) : 1-9.

Lomer MCE, ,Parkes GC, Sanderson JD. 2007. Review article: lactose intolerance in clinical practice – myths and realities . Aliment Pharmacol Ther 27, 93–103