TANYA DOKTER HEWAN

5 Jenis Benjolan Bawah Kulit yang Perlu Diperhatikan pada Anjing dan Kucing

benjolan pada anjing dan kucing

5 Jenis Benjolan Bawah Kulit yang Perlu Diperhatikan pada Anjing dan Kucing

Pernahkah merasakan adanya benjolan pada kulit anjing dan kucing kita? Kalau pernah, bagaimana bentuknya? Apa respon kucing dan anjing saat disentuh? Apakah kesakitan atau tidak? Apakah benjolan tersebut pecah dan bernanah?

Sering sekali saya mendapatkan pertanyaan dari pemilik hewan untuk mendapatkan saran pengobatan saat terlihat adanya benjolan pada anjing dan kucingnya. Padahal untuk melakukan pengobatan, penting sekali dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu sehingga bisa mendapatkan penanganan yang sesuai.

Terutama jika berkaitan dengan keberadaan benjolan, perlu dilakukan pemeriksaan dengan melihat, meraba, bahkan jika diperlukan pengambilan sampl dari benjolan tersebut.

Mengapa demikian? Bukankan benjolan cukup dengan dikompres dengan air hangat atau dingin lalu diberikan obat saja?

Ternyata tidak, benjolan tidak bisa ditangani dengan dikompres lalu diberikan obat saja. Tergantung dari jenis benjolan yang terjadi pada anjing dan kucing kita.

Lalu ada berapa jenis benjolan yang bisa kita dapati pada anjing dan kucing?

Terdapat 5 jenis benjolan bawah kulit yang perlu diperhatikan pada anjing dan kucing

1. Benjolan disertai radang

Benjolan ini terjadi pada anjing dan kucing umumnya diawali dengan trauma atau adanya luka. Biasanya muncul setelah anjibg dan kucing berkelahi, terkena gigitan,  dipukul, mendapat suntikan dengan jarum yang tidak steril, tertusuk benda tajam dan dalam. Benjolan yang disertai radang ini merupakan respon tubuh untuk melokalisir infeksi, supaya infeksi tidak menyebar dengan merespon pada bagian yang luka saja. Biasanya luka akan menyebabkan pecahnya pembuluh darah karena pukulan, gigitan, maupun tusukkan. Darah akan menyebabkan bakteri berkembang  yang akan menimbulkan respon tubuh dengan mengirimkan mediator peradangan, sel sel pertahanan untuk melawan bakteri dan benda asing. Proses ini yang menyebabkan timbulnya peradangan, jika disertai adanya bakteri biasanya akan menimbulkan nanah. Maka benjolan tersebut pun menjadi benjolan bernanah yang dikenal dengan abses. Abses, biasanya disertai dengan demam dan penurunan nafsu makan karena kesakitan.

Benjolan disertai radang juga bisa terjadi pada kelenjar pertahanan (limfoglandula) yang terdapat di beberapa bagian tubuh anjing dan kucing. biasanya jika ada infeksi disekitar kelenjar getah bening (linfoglandula) maka kelenjar akan bengkak dan terlihat seperti benjolan.

Info lengkap abses bisa dicek di artikel ini : Abses pada anjing dan kucing 

 2. Benjolan tumor jinak

Tumor merupakan massa berupa benjolan atau bengkak akibat pertumbuhan abnormal dari sel-sel.  Tumor bisa juga terjadi pada anjing dan kucing, biasanya lebih sering terjadi pada anjing dan kucing usia lanjut. Pada anjing benjolan yang sering ditemukan yaitu lipoma atau tumor jaringan lemak. Sifatnya tidak ganas dan tidak sakit saat disentuh. Biasanya bisa tumbuh cukup banyak, namun untuk memastikan sifatnya perlu dilakukan biopsi, dikhawatirkan bersifat ganas atau kanker yang bs menyebar ke organ lainnya.

Lipoma (tumor jaringan lemak) pada anjing (sumber : dogtime.com)

 

3. Benjolan akibat hernia

Benjolan akibat hernia yang umun terjadi pada hernia yang terlihat seperti hernia umbilicalis, hernia scrotalis, hernia inguinalis. Benjolan ini diakibatkan adanya organ yang masuk melalui cincin hernia sehingga pada kulit terlihat adanya benjolan. Benjolan karena hernia bisa terjadi pada kucing dan anjing usia dini, biasanya hernia umbilikalis, tapi bisa juga terjadi pada anjing dan kucing usia dewasa akibat kecelakaan ataupun secara genetik seperti hernia scrotalis dan hernia inguinalis.

Benjolan karena hernia bisa tidak menimbulkan rasa nyeri, mudah dimasukkan, namun akan bertambah besar karena organ yg masuk ke cincin hernia semakin banyak kalau dibiarkan.

Baca juga : anjing dan kucing bisa terkena turun berok, kenali gejalanya ! 

Benjolan akibat hernia pada anak anjing (Sumber : wagwalking.com)

4. Benjolan akibat kanker

Kanker sifatnya lebih ganas daripada tumor, kanker akan memperlihatkan benjolan yang tidak beraturan. Sifat kanker lebih massive dan tidak berkapsul, jadi biasanya benjolannya lebih tidak beraturan dan terdapat banyak pembuluh darah sehingga sangat mudah menyebar dan mengalami pendarahan. Untuk memastikan jenis dan sifatnya perlu dilakukan biopsi.

5. Benjolan berisi darah

Benjolan berisi darah yang dimaksudkan adalah hematoma atau penumpukkan gumpalan darah d bawah kulit. Hematoma bisa terjadi di bagian kulit mana saja, namun lebih sering terjadi pada daun telinga.  Penyebabnya karena telinga yang gatal, sehingga menggaruk daun telinga yang menyebabkan pembuluh darah di daun telinga pecah dan telihat adanya benjolan.

Benjolan berisi darah di daun telinga kucing (sumber : marvistavet.com)

Apa yang perlu diperhatikan jika anjing dan kucing terdapat benjolan?

1. Perhatikan respon saat benjolan disentuh, jika memilih menghindar dan menjadi agresif berarti kucing dan anjing merasa tidak nyaman dan sakit akibat adanya benjolan

2. Besar benjolan, semakin membesar, mengecil, atau tidak mengalami perubahan bentuk.

3. Bentuk benjolan, beraturan atau tidak

4. Benjolan disertai darah atau nanah 

5. Perhatikan juga adanya demam serta penurunan nafsu makan dan aktifitas pada anjing dan kucing.

Penanganan yang dilakukan jika anjing dan kucing terdapat benjolan yaitu melihat benjolan secara detail, kemudian konsultasikan ke dokter hewan mengenai benjolan. Sebaiknya tidak berinisiatif melakukan penusukan atau pencongkelan terhadap benjolan. Dikhawatirkan akan menyebabkan radang dan infeksi lebih parah. Dokter akan memeriksakan benjolan dan memberikan tindakan yang sesuai. Melakukan usg dan rontgen (x ray) juga bisa dilakukan untuk memastikan benjolan dan melihat pengaruhnya dengan organ lain misalnya benjolan pada kelenjar susu, benjolan pada otot dan tulang.  Jika benjolan mengarah ke tumor dan kanker akan dilakukan pengambilan jaringan (biopsi) untuk menentukan jenis jaringan tersebut.

Jika benjolan pecah dan berisi nanah, sebaiknya luka dibersihkan dan tetap konsultasikan dengan dokter hewan untuk mendapatkan penanganan yang sesuai.

 

Benjolan memang bervariasi bentuk dan penyebab nya, sehingga untuk mengetahui secara langsung perlu dilakukan pemeriksaan oleh dokter hewan. Pemeriksaan dan diagnosa yang tepat akan menentukan penanganan dan perawatan yang sesuai.