TANYA DOKTER HEWAN

[Update] Saat musim hujan, ini 4 penyakit yang mengintai Kucing dan Anjing Anda

Saat musim hujan, ini 4 penyakit yang mengintai Kucing dan Anjing Anda

Musim penghujan memiliki karakteristik curah hujan yang cukup tinggi terutama di Negara tropis seperti Indonesia. Musim penghujan pun memiliki kelembaban (relative humidity) yang cukup tinggi sehingga memberikan masalah terhadap kondisi tubuh terutama kulit. Musim penghujan di Indonesia terjadi pada bulan-bulan tertentu, perubahan dari musim ekmarau panjang menuju musim hujan memang memberikan masalah tersendiri. Musim peralihan, musim pancaroba memang dapat membuat manusia maupun hewan peliharaan mengalami penurunan daya tahan tubuh dan menyebabkan kondisi sakit. Berikut penyakit yang umum terjadi pada musim penghujan

#1 Penyakit kulit

Kulit merupakan pelindung tubuh yang memiliki sifat cukup sensitive terhadap perubahan iklim, dapat cepat kering bahkan menjadi lembab. Anjing dan kucing tidak memiliki kelenjar keringat pada seluruh tubuhnya namun hanya terdapat pada footpad atau bantalan kaki saja. Selain itu, kelenjar minyak pada anjing dan kucing pun mengahsilkan aroma khas dari anjing dan kucing serta sedikit menyebabkan rambut dan kulit menjadi lembab. Musim penghujan ini memiliki kelembaban yang tinggi sehingga mikroflora normal yang ada di kulit termasuk jamur mengalami perkembangbiakan yang berlebihan sehingga menimbulkan infeksi jamur, yaitu kapang (dermatofitosis/ringworm), serta khamir (yeast) yang menyebabkan infeksi pada kulit. Infeksi jamur ini menyebabkan kegatalan pada kulit disertai kondisi lembab pada kulit dan lipatan kulit yang dapat menyebabkan berkembangnya pula bakteri sehingga menyebabkan penyakit kulit lainnya yaitu pyoderma/ hot spot (dermatitis bernanah serta selalu basah).

Saat musim hujan, ini 4 penyakit yang mengintai Kucing dan Anjing Anda

Baca juga : Penyakit kulit pada anjing kucing 

#2 Penyakit saluran pernapasan

Penyakit saluran pernapasan yang terjadi pada kucing saat musim penghujan dikarenakan imunitas atau daya tahan tubuh yang menurun. Penyakit saluran pernapasan ini dapat diakibatkan oleh virus maupun bakteri. Kucing maupun anjing yang tidak divaksinasi akan lebih rentan mengalami infeksi saluran pernapasan oleh virus.

Gejala Klinis

##Gejala klinis infeksi saluran pernapasan semua serupa yaitu flu, batuk, bersin, sesak nafas. Demam merupakan hal yang terjadi karena adanya respon tubuh melakukan perlawanan terhadap penyakit, membentuk antibodi. Nafsu makan menurun, lemah, merupakan efek yang umum terjadi karena adanya tidak nyaman dan rasa sakit. Eksudat atau ingus hijau biasanya akan terlihat jika disertai infeksi bakteri

Contoh penyakit saluran pernapasan

##Feline calicivirus dan feline rhinotracheitis merupakan penyakit saluran pernapasan yang umum terjadi pada kucing. Feline calicivirus akan memperlihatkan gejala yang lebih khas yaitu adanya luka pada lidah (sariawan). Pada Anjing kemungkinannya adalah terjadi infeksi parainfluenza virus disertai infeksi bakteri Bordetella bronchoseptica atau yang sangat lazim dikenal dengan kennel cough.

#3 Penyakit saluran pencernaan

Daya tahan tubuh yang menurun saat musim penghujan dapat mengganggu saluran pencernaan. Infeksi saluran pencernaan dapat diakibatkan oleh bakteri maupun virus.

Gejala Klinis

## Gejala klinis untuk infeksi saluran pencernaan dapat berupa muntah, diare, tidak nafsu makan, lemah, lesu, dehidrasi, demam.

Contoh penyakit saluran pencernaan pada Anjing dan Kucing

## Anjing dapat mengalami hepatitis akut yang diakibatkan infeksi dari virus, karena tidak melakukan vaksinasi terhadap virus Hepatitis. Hepatitis memiliki gejala umum infeksi saluran pencernaan disertai dengan kondisi khas yaitu perubahan warna kuning pada kulit, gusi, mata. Penyakit distemper pun dapat terjadi pada anjing dengan gejala muntah yang sangat parah hingga dehidrasi, terdapat kondisi khas yaitu footpad atau bantalan kaki menjadi mengeras (hyperkeratosis). Infeksi Parvovirus pun memberikan gejala infeksi saluran pencernaan, bahkan amat parah karena mengalami muntah dan diare hingga diare berdarah (melena). Infeksi bakteri biasanya mengiringi infeksi virus karena imunitas atau daya tahan tubuh yang menurun.

Baca juga : Panleukopenia (distemper) pada kucing 

##Diare pada anjing dan kucing di musim penghujan pun dapat dipicu oleh stress karena perubahan iklim yang ekstrim. Kondisi stress dapat memicu perubahan keseimbangan mikroflora (bakteri baik) dalam saluran pencernaan terutama usus, sehingga bakteri pathogen (penyebab penyakit) akan berkembang lebih banyak. Ketidakseimbangan bakteri dalam usus akan memperlihatkan kondisi diare.

Saat musim hujan, ini 4 penyakit yang mengintai Kucing dan Anjing Anda

#4 Leptospirosis

Leptospirosis tidak hanya menjadi kasus penyakit untuk manusia. Namun, anjing pun dapat tertular leptospirosis yang akan menyebabkan kerusakan pada ginjal. Leptospirosis ini bersifat zoonosis sehingga manusia dapat tertular. Leptospirosis disebabkan oleh bakteri Leptospira sp. Bakteri ini sangat senang berenang di genangan air terutama saat hujan. Bakteri ini berkembang di saluran kemih tikus dan anjing, dan akan dikeluarkan melalui urin. Anjing dan manusia dapat terinfeksi leptospira karena kontak dengan urin tikus atau anjing yang mungkin berada di genangan air. Gejala klinis leptospirosis pada anjing yaitu demam, kencing darah, sulit kencing, kuning pada kulit, gusi, diare, muntah, bahkan dapat berakibat kematian.

Kondisi tubuh yang baik saat musim penghujan maupun musim peralihan antara penghujan dan kemarau dapat meminimalisir terjadinya penyakit pada anjing dan kucing Anda.

*P.S Jika ada yang ingin ditanyakan/didiskusikan jangan sungkan bertanya melalui komentar di bawah ini ya.
Jangan lupa juga share artikel ini agar informasinya bisa bermanfaat bagi orang lain.

Regards
drh Puspasari Respatiningtyas