4 Langkah Membawa Anjing dan Kucing Menggunakan Pesawat
Pernah terpikir ingin membawa kucing dan anjing dengan menggunakan pesawat? Biasanya pemilik hewan melakukan hal ini untuk mengajak kucing maupun anjing berpindah domisili dengan mereka. Sudah terlalu lama bersama, kalau ditinggalkan tentu akan rindu dan sangat sayang sekali. Maka keputusan pindah bersama merupakan langkah yang bisa dilakukan.
Menggunakan pesawat untuk membawa anjing dan kucing merupakan salah satu opsi yang bisa dilakukan, terutama jika perpindahan antar pulau maupun antar negara.
Pesawat memiliki waktu tempuh yang singkat dibandingkan dengan moda transportasi lain seperti kereta, mobil, dan kapal laut. Jangka waktu yang cukup singkat, diharapkan bisa mengurangi stress perjalanan pada anjing dan kucing.
4 Hal yang penting diperhatikan saat masa kebuntingan Anjing dan kucing
Pada anjing kucing yang telah dikawinkan, masa kebuntingan adalah masa yang dinantikan.
Kebuntingan pertama bagi kucing atau anjing betina merupakan kondisi yang membutuhkan perhatian seperti kebuntingan pertama pada manusia.
Pemeliharaan dan perawatan harus disesuaikan dengan kebutuhan betina yang sedang bunting. Pemilik sebaiknya mempunyai pencatatan yang lengkap dari mulai kapan betina tersebut dikawinkan.
Jadwal pemeriksaan oleh dokter hewan harus dilakukan rutin setelah dikawinkan, selama proses kebuntingan, dan setelah melahirkan.
Usia kebuntingan 3 minggu pasca perkawinan, sebaiknya bawa anjing atau kucing betina ke dokter hewan untuk diperiksa status kebuntingannya.
Dokter hewan akan mengetahui kondisi bunting berdasarkan pemeriksaan menggunakan palpasi (perabaan) pada kebuntingan awal.
Usia kebuntingan tidak dihitung mulai dari saat betina dikawinkan melainkan saat sel telur telah dibuahi atau mulainya proses ovulasi. Kebuntingan berlangsung selama 65-72 hari (8 minggu) tergantung dari ras nya.
Jika dokter hewan telah menetapkan status kebuntingan, penting untuk mengetahui apa saja yang diperhatikan saat merawat betina yang sedang bunting.
Berikut 4 Hal yang perlu diperhatikan saat masa kebuntingan anjing dan kucing :
1. Perkembangan. Catat perkembangan dan perubahan fisik sesuai dengan tahapan – tahapan berikut:
Awal kebuntingan (7-14 hari): biasanya si betina akan berkurang nafsu makan karena merasakan sedikit mual. Hormon kebuntingan atau progesteron akan mempengaruhi kondisi si betina sehingga mulai terjadi perubahan.
30-35 hari: puting susu akan berwarna lebih gelap, perut semakin membesar. Saat ini janin telah terbentuk namun belum teraba.
43-45 hari: struktur tulang janin mulai terbentuk. Pemeriksaan USG dan ronsen sudah aman dilakukan. Jika dilakukan terlalu awal, radiasi dapat membahayakan janin.
50 hari: Janin telah terbentuk sepenuhnya. Bentuk dan gerakan mulai teraba.
Akhir kebuntingan (60 hari-maksimal 72 hari) : pada tahapan ini, pemilik harus memberikan perhatian ekstra karena kelahiran dapat terjadi kapan saja. Persiapkan tempat yang nyaman untuk induk dan bayi.
2. Nutrisi
Induk bunting dan induk yang menyusui membutuhkan 2x lipat nutrisi yang dibutuhkan dari biasanya.
Agar kebutuhan nutrisinya terpenuhi, ganti atau campur makanan yang biasanya dengan makanan khusus untuk anjing atau kucing bunting.
Jika susah mendapatkannya, berikan makanan untuk anak.
Makanan untuk anak lebih kaya protein dan mineral sehingga dapat memenuhi kebutuhan nutrisi induk bunting. Berikan hingga masa menyusui selesai.
Setelah melahirkan induk akan mulai banyak makan karena mulai masa menyusui, jadi selalu sediakan makanan di tempat makan.
Jangan lupa selalu sediakan air yang cukup dan layak minum.
Apakah perlu memberikan susu untuk anjing dan kucing yang bunting?
Ibu dan wanita hamil biasanya disarankan mengonsumsi susu saat masa kehamilannya untuk memberikan asupan yang lebih pada ibu dan janin. Namun, pada anjing dan kucing pemberian susu terutama susu sapi yang mengandung laktosa pada anjing dan kucing dewasa sebenarnya tidak perlu diberikan.
Hal ini dikarenakan setelah usia 4 minggu, kucing maupun anjing sudah mulai mengalami perkembangan saluran cerna, sehingga sudah bisa mulai dikenalkan dengan makanan lainnya. Masa perkembangan ini juga menyebabkan perubahan pada saluran cerna, termasuk enzim lactase yang jumlahnya semakin sedikit.
Sehingga, fungsi enzim lactase yang memecah lactosa menjadi gula yang lebih sederhana tidak cukup. Kondisi ini menyebabkan banyaknya karbohidrat di saluran cerna (usus) sehingga suasana menjadi berubah yang menyebabkan kotoran (feses) menjadi encer dan kucing atau anjing menjadi mencret hingga menyebabkan diare.
3. Kandang
Buat kandang senyaman mungkin bagi induk yang bunting. Saat mendekati proses kelahiran biasanya induk akan mencari tempat yang gelap dan tenang untuk mengisolasi dirinya sendiri. Tempatkan kandang di pojok ruangan yang tidak terlalu terlihat manusia dan berikan alas kain secukupnya hingga kandang terasa hangat.
Kandang yang nyaman untuk melahirkan tidak perlu terlalu luas. Cukup menggunakan kandang biasa kemudian dilapisi handuk dan koran.
Untuk anjing atau kucing yang tidak memiliki kandang, cukup gunakan kotak atau kardus berukuran 2x lipat dari ukuran induk kemudian dilapisi dengan handuk dan koran.
4. Perilaku
Perhatikan perilaku induk, Induk yang mendekati masa melahirkan biasanya mudah gelisah dan tidak punya napsu makan.
Pada hari-hari akhir kebuntingan (hari ke 60), perubahan perilaku dan suhu tubuh turun adalah tolak ukur waktu terjadinya kelahiran.
Pemilik harus memastikan induk tidak kekurangan cairan agar mempunyai tenaga yang cukup untuk melahirkan. Bisa disiasati dengan memberikan makanan basah sehingga baunya menyengat dan meningkatkan nafsu makan.
Berikan belaian dan perhatian maksimal agar induk tenang, terutama induk yang baru pertama melahirkan kemungkinan kebingungan dan panik saat melahirkan dapat terjadi.
Apakah kucing atau anjing bisa mengalami komplikasi saat kebuntingan?
Layaknya manusia, anjing maupun kucing juga bisa mengalami gangguan saat masa kebuntingan. Keguguran atau abortus merupakan salah satu yang juga bisa terjadi pada anjing maupun kucing yang bunting.
Pada masa kebuntingan, jika induk terlihat mengeluarkan cairan dalam bentuk darah atau nanah dengan jumlah banyak dari vaginanya, kemungkinan induk mengalami abortus atau keguguran.
Apa saja yang menyebabkan keguguran?
Keguguran disebabkan dari faktor induk atau faktor janin.
Rahim induk bisa terinfeksi agen penyakit (bisa karena infeksi bakteri, parasit, virus) atau mengalami trauma dari luar (mengalami kekerasan fisik, kecelakaan), induk merasakan stres karena lingkungan (misalnya dimandikan saat bunting, lingkungan baru, perpindahan tempat tinggal).
Jika induk memiliki fisik yang sehat dan tidak terdapat tanda sakit, janin yang telah mati akan keluar dengan sendirinya.
Namun, jika saat tanda keguguran muncul induk terlihat lemas, tidak dapat berdiri, tidak mau makan, bahkan pendarahan, segera bawa ke dokter hewan terdekat karena kondisi tersebut dapat membahayakan nyawa induk.
Jika kebuntingan berjalan dengan lancar, maka perkembangan janin akan baik hingga memasuki minggu kelahiran sekitar usia kebuntingan 8 minggu.
Masa kebuntingan pada anjing dan kucing penting untuk diperhatikan, sehingga diperlukan juga pengawasan dan saran dokter hewan pada masa kebuntingan dan akan melahirkan.
Jika terjadi komplikasi ataupun kondisi anjing dan kucing mengalami kelainan pada masa kebuntingan, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter hewan terdekat.
*P.S Jika ada yang ingin ditanyakan/didiskusikan jangan sungkan bertanya melalui komentar di bawah ini ya.
Jangan lupa juga share artikel ini agar informasinya bisa bermanfaat bagi orang lain.
Bolehkah Suntik Jamur untuk Kucing dan Anjing, ini bahayanya!
Tidak jarang pemilik hewan peliharaan yang curhat mengenai penyakit anjing kucing, terutama penyakit kulit, biasanya mengeluhkan sudah dilakukan beberapa kali treatment tapi tidak juga kunjung membaik kondisinya.
Setelah didiskusikan kembali, pet owner juga menjabarkan beberapa treatment yang telah dilakukan salah satunya adalah suntik jamur.
Berikut beberapa komentar mengenai cara menghilankan jamur yang masuk ke website tanyadokterhewan.com
Apakah ada treatment suntik jamur untuk anjing maupun kucing?
Saya mencoba melakukan observasi sendiri melalui google, facebook, instagram, maka didapatkan hasil seperti ini :
Cukup familiar ya ternyata istilah suntik jamur ini dikalangan pet owner.
Namun setelah diteliti lagi ternyata ada obat yang fungsinya BUKAN untuk suntik jamur tapi di istilahkan sebagai suntik jamur. Seperti ini :
Kenyataannya, doramectin, wormectin/ivomec (yang mengandung ivermectin) BUKAN sebagai antijamur namun sebagai antiparasit. Nah loh!
Jadi, tidak mengherankan juga ya kalau sudah diobati kok tidak kunjung sembuh.
Doramectin dan ivermectin merupakan salah satu obat yang berfungsi sebagai antiparasit untuk ektoparasit (parasit luar) maupun endoparasit (parasit dalam tubuh).
Ektoparasit yang secara umum bisa ditanggulangi oleh ivermectin diantaranya scabies, demodex.
Endoparasit biasanya umum diaplikasikan di ruminansia maupun kuda untuk mengobati infeksi cacing, pada anjing bisa untuk mencegah cacing jantung (heartworm).
Obat ini memiliki fungsi membasmi parasit dengan mempengaruhi sistem syaraf dan otot nya, sehingga menyebabkan parasit mati karena sistem tubuhnya terganggu.
Ivermectin menjadi obat yang perlu diperhatikan dalam pemberiannya, karena dosis yang digunakan sangat kecil sesuai dengan kebutuhan nya serta berat badan tubuh kucing maupun anjing.
Penggunaan berlebihan, tidak sesuai dosis, dan usia akan menyebabkan kondisi keracunan pada anjing maupun kucing.
Ada juga beberapa obat lain yang penggunaannya bersama dengan ivermectin bisa memberikan interaksi obat yang antagonis, yang menyebabkan peningkatan resiko neurotoxicity (keracunan sistem syaraf).
Tentu permasalahan mengenai obat, interaksi obat, dosis obat dan lainnya dokter hewan yang lebih paham karena diajarkan secara khusus saat proses pendidikan.
Selain itu, pemberian ivermectin pada anjing yang sensitive terhadap obat ini bisa memberikan efek yang signifkan terhadap sstem syaraf anjing tersebut.
Hal ini dikarenakan ivermectin dalam proses distribusi obat di dalam tubuh melalui pembuluh darah, salah satu nya masuk juga ke daerah selaput otak.
Pada beberapa anjing yang mengalami mutasi genetik, terdapat ras yang memiliki kelainan pada blood brain barrier (sawar darah otak), sehingga memudahkan obat masuk ke daerah otak yang menyebabkan kelainan pada sistem syaraf bahkan kematian.
Kondisi yang paling mengkhawatirkan adalah pada saat ini belum ada antidota atau antiracun yang spesifik untuk ivermectin.
Sehingga yang bisa dilakukan saat keracunan adalah meminimalisir kondisi nya agar tidak terlalu menyakitkan untuk anjing maupun kucing.
Apa yang terjadi kalau melakukan suntik asal ivermectin ?
Overdosis sangat mungkin sekali terjadi, gejala yang muncul merupakan gejala umum keracunan seperti :
1. muntah
2. kejang
3. mata tidak merespon
4. lemas
5. mengerang kesakitan
6. tidak nafsu makan
7. dehidrasi
Ivermectin dapat diberikan secara oral (melalui mulut) maupun suntikan.
Jika keracunan terjadi setelah diberikan melalui oral bisa kita mengurangi penyerapan obat di dalam tubuh dengan memberikan karbon aktif (norit), harapannya racun bisa terikat di karbon aktif.
Tapi tetap perlu penanganan dokter hewan, karena perlu diberikan juga terapi cairan jika dibutuhkan untuk menetralisir racun tersebut.
Namun , jika pemberiannya secara suntik, penyerapannya akan lebih cepat, biasanya gejala kejang akan lebih cepat terlihat, perlu segera diperiksakan ke dokter hewan untuk mengurangi kondisi kejangnya.
Anjing apa saja yang sensitif dengan ivermectin ?
Ivermectin untuk beberapa jenis anjing ini tidak boleh sama sekali diberikan, dikarenakan terdapat mutasi gen yang menyebabkan fungsi blood brain barrier (sawar darah otak) tidak berfungsi dengan baik.
Paling banyak kemungkinan mengalami mutasi ini yaitu anjing ras collie. Beberapa anjing lain bisa diberikan dibawah pengawasan dokter hewan.
Usia anjing yang terlalu muda pun tidak bisa diberikan ivermectin karena blood brain barrier (sawar darah otak) yang belum sempurna.
Jenis anjing yang tidak bisa diberikan ivermectin yaitu :
Lalu, untuk penanganan yang tepat untuk infeksi akibat jamur pada kucing dan anjing apa ya ?
#1. Pemeriksaan secara menyeluruh
Pemeriksaan dilakukan oleh dokter hewan secara menyeluruh pada anjing dan kucing, dilakukan juga teknik diagnosa yang sesuai untuk kondisi kulitnya.
Hal ini dilakukan untuk menegakkan diagnosa yang tepat, karena biasanya kondisi penyakit kulit memilki gejala klinis yang sama tapi penyebabnya berbeda. Kalau sudah dipastikan penyakt jamur, maka perlu diberikan treatment yang tepat.
Obat anti jamur bisa dberikan secara topikal berupa pemberian salep yang mengandung senyawa antijamur.
Pemberian obat secara oral (minum) juga bisa diberikan untuk infeksi ini.
Selain itu, terapi mandi juga bisa diaplikasikan jika kondisi infeksi sudah cukup parah.
Bukan suntik jamur ya.
#3. Peningkatan daya tahan tubuh anjing dan kucing
Infeksi jamur tak jarang merupakan infeksi yang berulang terjadi. Hal ini dikarenakan jamur akan sangat mudah berkembang saat kondisi tubuh menurun terutama saat kondisi kulit lembab akibat pengaruh lingkungan.
Bisa juga terjadi karena terlalu lama melakukan pengobatan dengan antibiotik, menyebabkan juga jamur bisa berkembang.
Jadi, kita perlu juga memberikan suplemen yang juga bermanfaat untuk kesehatan kulit seperti minyak ikan, atau suplemen mineral, vitamin lainnya yang khusus untuk kucing dan anjing.
Probiotik seperti yoghurt, probiotik serbuk (lacto b, lactercon, bisa juga klik disini ya ), kefir bisa juga meningkatkan sistem imun karena bisa memperbaiki keseimbangan flora atau bakteri di usus.
Usus terdapat kelenjar pertahanan (payer patches) yang sangat bermanfaat bagi daya tahan tubuh dan menghalau bakteri penyebab penyakit di usus. Jadi kesehatan usus dan saluran pencernaan juga penting untuk kesehatan tubuh secara menyeluruh termasuk kulit.
Mencampurkan buah dan sayuran ke makanan anjing juga bagus untuk meningkatkan daya tahan tubuh nya. Seperti yang kita ketahui, buah dan sayur mengandung vitamin dan mineral yang penting untuk tubuh anjing.
VCO atau minyak kelapa merupakan salah satu sumber asam lemak yang baik dan bermanfaat untuk kulit. Bisa membantu menjaga kelembaban kulit, biasanya kalau terinfeksi jamur, kulit anjing dan kucing jadi kering.
VCO dioleskan ke kulit yang kering akan membantu kulit jadi lebih lembab, rambut jadi cepat tumbuh karena kulit menjadi lebih sehat.
VCO yang pure, bisa juga dikonsumsi, jadi aman kalau terjilat.
Infeksi jamur dermatofita (ringworm) bisa menular loh !
Infeksi jamur pada anjing dan kucing bisa menular ke manusia, terutama jamur dermatofita yang menyebabkan ringworm. Sehingga, penting sekali untuk memberikan treatment yang tepat untuk kucing dan anjing.
Gejala klinis yang muncul pada manusia yaitu gatal dan ada luka melingkar pada bagian kulit serta kulit berkerak.
Jika pemilik tertular infeksi jamur sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter.
Perlu diperhatikan, jika ingin memberikan obat untuk anjing dan kucing kita.
Walaupun dijual secara bebas, penggunaannya terlihat mudah, sebaiknya tetap konsultasikan dengan dokter hewan.
Jika memang tidak ada akses dokter hewan karena keterbatasan daerah yang memang belum semua dijangkau oleh dokter hewan, akan lebih baik menggunakan bahan yang alami dan aman seperti vco.
*P.S Jika ada yang ingin ditanyakan/didiskusikan jangan sungkan bertanya melalui komentar di bawah ini ya.
Jangan lupa juga share artikel ini agar informasinya bisa bermanfaat bagi orang lain.
Mealey K. 2016. [ask the experts] mdr1 gene mutations & drug therapy (pdf file). clinciansbrief.com
Odunayo A, Kerl ME.2012. Ivermectine toxicosis in dog (pdf file). cliniciansbrief.com
Plumb DC.2008. Plumb veterinary drug handbook 6th edition. Blackwell publishing : Iowa
Steenbergen VM. 2005. Proper use of ivermectin in cats (pdf file). Toxicology brief
Sykes JE, Papich MG.2014. Antifungal drugs . Di dalam : Canine and feline infectious disease. Elsevier: missouri
Melihat kucing makan nasi tentu sering kita lihat ya, banyak pemilik kucing yang masih memberikan nasi untuk kucingnya biasanya dicampurkan dengan ikan. Sebenarnya boleh tidak memberikan nasi pada kucing?
Berikut 5 alasan sebaiknya tidak memberi banyak nasi pada kucing :
1. Ternyata ketika memberikan nasi dan ikan pada kucing, terdapat kekurangan terhadap bahan gizi lainnya.
Kucing yang mengonsumsi nasi dan ikan dengan porsi nasi 2 kali dari porsi ikan. Kucing akan kekurangan lemak, mineral zinc,vitamin e, dan vitamin b 12. Padahal mineral dan vitamin itu sangat penting untuk tubuh sebagai pendukung dalam metabolisme tubuh. Jika kekurangan zat tersebut tentu akan menyebabkan kondisi tubuh terganggu.
2. Secara alami, kucing merupakan karnivora atau pemakan daging
Pencernaan kucing didesain sebagai karnivora obligat atau pemakan daging, berbeda dengan anjing yang merupakan omnivora. Walaupun anjing tetap memerlukan juga protein hewani, tapi bisa mendapatkan zat nutrisi lain dari bahan makanan lain seperti sayur, dan sumber karbohidrat. Tapi kucing, memiliki keunikan karena kemampuan pencernaan kucing yang membutuhkan beberapa protein dan asam amino yang tidak bisa didapatkan dari bahan selain daging, ayam, maupun ikan.
3. Nasi termasuk karbohidrat, tapi kucing tidak terlalu membutuhkannya
Betul sekali, nasi termasuk karbohidrat salah satu sumber nutrisi yang penting untuk makhluk hidup sebagai penghasil energi. Tapi ternyata tidak untuk kucing, untuk menghasilkan energi, kucing tidak membutuhkan karbohidrat, namun bisa disintesa dari protein.
4. Kelebihan konsumsi nasi bisa menyebabkan diare dan gangguan kesehatan lainnya
Kucing memiliki sedikit enzim amilase, enzim ini penting untuk mengubah karbohidrat menjadi lebih sederhana. Dalam hal ini nasi (karbohidrat) menjadi glukosa, tapi pada kucing tidak semua karbohidrat bisa berubah jadi glukosa karena keterbatasan enzim ini.
Sehingga kelebihan karbohidrat di dalam saluran pencernaan bisa menyebabkan peningkatan fermentasi mikroba, jadi menyebabkan keseimbangan mikroba di saluran cerna terganggu yang akan menyebabkan mencret atau diare, bahkan biasanya menimbulkan bau yang kurang menyenangkan karena bau feses menjadi lebih asam. Banyaknya karbohidrat yang tidak tercerna bisa juga meningkatkan fermentasi bakteri di saluran cerna sehingga menimbulkan gas yang bisa menyebabkan kembung.
5. Kucing memiliki kebutuhan nutrisi yang berbeda
Kucing, perlu mendapatkan beberapa nutrien yang tidak bisa ditemukan di bahan makanan selain protein hewani, seperti asam amino taurine, arginine, asam linoleat, asam arakidonat, vitamin A, vitamin B.
Taurine dan arginin merupakan asam amino yang sangat penting untuk kucing, tidak diperoleh kalau hanya konsumsi nasi dan sedikit ikan
Arginin berperan dalam sintesa urea dari amonia dalam tubuh, jika amonia berlebihan dalam tubuh akan menyebabkan tubuh keracunan amonia karena banyaknya amonia yang beredar di darah. Arginin ini ditemukan pada berbagai protein hewani termasuk daging dan jeroan.
Pada hewan omnivora dan herbivora, taurine bisa disintesa sendiri oleh tubuh, tapi pada karnivora termasuk kucing tidak bisa mensintesa asam amino ini. Sehingga taurine paad kucing tidak boleh terlewat dalam pemenuhan nutrisinya. Taurine sangat penting untuk metabolisme tubuh terutama dalam perkembangan organ terutama otak, jantung, mata, pertumbuhan tubuh, dan lainnya.
Kekurangan taurine bisa menyebabkan kelainan pada mata yaitu degenerasi retina sehingga bisa mengalami kebutaan pada kitten, kelainan otot jantung, kecenderungan keguguran saat hamil, gangguan kesuburan dan kelainan janin.
Taurine dapat ditemukan pada organ jantung, hati, otak, otot hewan lain seperti burung, ayam, ikan, sapi.
Berbeda dengan herbivora dan omnivora yang bisa mensintesa vitamin dari bahan makanan apapun termasuk yang berasal dari tumbuhan, kucing tidak bisa mensintesa vitamin tersebut, jadi perlu diberikan dari luar. Vitamin-vitamin ini biasanya terdapat di bahan makanan asal hewan seperti ikan, daging.
Lalu apakah boleh konsumsi makanan kering (dry food) yang dijual bebas? Kan juga mengandung karbohidrat?
Makanan kering atau dryfood yang dijual secara bebas memang mengandung sumber karbohidrat dan juga sebagai sumber protein nabati biasanya jagung dan kedelai. Fungsinya untuk memenuhi sumber protein dan sumber energi pada bahan makanan. Walaupun pada proses pembuatannya memang telah diformulasikan khusus dan sesuai dengan kebutuhan minimal kucing.
Namun tetap saja penting untuk mencampurkan makanan kering dengan sumber protein hewani yang sebenarnya seperti ikan, ayam, dan daging. Hal ini juga membuat kucing tidak bosan pada makanan, karena kebosanan pada makanan bisa juga membuat nafsu makan menurun.
Tapi pastikan reaksi yang timbul ya setelah diberikan makanan baru, jika terjadi reaksi mencret maka sebaiknya pemberian makanan baru dihentikan.
Menurut pengalaman saya pribadi, kucing kami (lily dan voodoo) tidak mengalami perubahan bentuk feses menjadi cair ketika makanan nya kami seling dengan puding ikan, ikan rebus, ayam rebus, maupun udang.
Memberi makan dengan sumber protein kan mahal?
Sumber protein seperti daging, ayam, ikan memang merupakan bahan makanan yang tidak murah. Untuk diri sendiri saja belum tentu setiap hari bisa makan protein hewani. Namun, karena memang kucing penting untuk konsumsi protein hewani, kita bisa menyiasatinya dengan mencampurkan protein hewani dalam pakan.
Misalnya dengan memberikan jeroan ikan maupun jeroan ayam dan lainnya di sela waktu makan. Jika biasanya dalam satu hari memberikan makan 3 kali makanan kering komersial, maka bisa diganti dengan 2 kali makanan kering, 1 kali memberikan ikan maupun jeroan nya, ataupun jeroan ayam.
Atau bisa juga membuat makanan basah sendiri dengan menggunakan ikan maupun ayam lalu di haluskan, dicampurkan dengan agar-agar dan menjadi puding ikan maupun puding ayam.
Jadi, memberikan nasi pada kucing sebaiknya memang tidak diberikan terlalu banyak dan terus menerus, karena kucing membutuhkan lebih banyak protein dibandingkan dengan nasi. Setiap melakukan pergantian pakan ada baiknya konsultasikan ke dokter hewan (karena biasanya reaksi yang timbul akan berbeda tergantung individu).
*P.S Jika ada yang ingin ditanyakan/didiskusikan jangan sungkan bertanya melalui komentar di bawah ini ya.
Jangan lupa juga share artikel ini agar informasinya bisa bermanfaat bagi orang lain.
Apa yang seharusnya hewan peliharaan kita konsumsi?
Makanan merupakan hal pokok yang dibutuhkan oleh kita dan hewan peliharaan kita.
Seperti yang telah kita ketahui, makanan memiliki fungsi penting penyokong kehidupan, memberikan nutrisi, menghasilkan energi, serta menjalankan semua sistem dalam tubuh.
Perbedaan Makanan untuk Anjing dan Kucing
Pemberian makanan atau diet pada anjing dan kucing tidak bisa disamakan. Terdapat perbedaan kebutuhan antara anjing dan kucing.
Walaupun secara anatomi atau susunan tubuh tersusun oleh organ yang sama. Namun, kebutuhan akan pakan sangat berbeda.
Hal ini sangat terkait dengan pola makan dari anjing dan kucing.
Anjing merupakan omnivora atau bisa memakan bahan pakan yang bervariasi berupa daging, sayuran, buah. Sedangkan kucing, termasuk obligat carnivore (karnivora sejati) atau benar-benar pemakan daging.
Sebelum menjadi hewan peliharaan, mereka sebagai hewan liar mampu berburu dan mencari makanan sendiri.
Saat di alam liar, mereka bisa memilih makanan yang mereka inginkan, sesuai dengan kebutuhan yang mereka butuhkan.
Namun saat ini sangat bergantung sepenuhnya oleh manusia. Sehingga pengetahuan dan industri makanan hewan (Pet food) berkembang sangat pesat terutama di Negara maju.
Ads: SIlahkan kunjungi akun instagram instagram.com/tdh_store untuk lihat produk-produk yang bermanfaat bagi kucing dan anjing Anda
Apa saja jenis makanan untuk hewan peliharaan?
Pet food atau makanan hewan peliharaan terutama untuk anjing dan kucing jenisnya sangat bervariasi dengan harga yang sangat bervariasi tergantung merk.
Berikut beberapa jenis makanan untuk anjing dan kucing :
Makanan komersial
Makanan komersial merupakan makanan yang banyak dijual dengan label yang jelas beserta dengan formulasi khusus untuk anjing maupun kucing.
Makanan komersial ini terdapat dua jenis yaitu wet food (makanan basah), dry food (makanan kering).
Wet food merupakan makanan dengan kandungan air 70% dengan dikemas dalam pouch maupun kalengan. Dry food merupakan makanan kering dengan kandungan air kurang dari 10 %. Bentuknya berupa kibbles atau biscuit atau pellet yang bervariasi.
Biasanya juga terdapat makanan komersial yang khusus untuk kondisi tertentu “prescription diet” atau juga dikelompokkan berdasarkan ras tertentu. Penentuan ini tentu sudah berdasarkan riset dari tim nutrisi masing-masing.
Kelebihan : Dry food dan wet food komersial yaitu mudah, praktis, instan, harga bervariasi dan terjangkau.
Kekurangan :
Perlu memperhatikan kondisi packing nya, kualitas produknya. Untuk produk wet food penyimpanan harus benar, karena produk setelah dibuka mudah membusuk.
Dry food pun perlu diperhatikan penyimpanannya, karena bisa menyebabkan adanya jamur dan penurunan kualitas jika tidak disimpan dengan benar.
Selain perlu memperhatikan kemasan, juga perhatikan porsi pemberian, pemberian pakan melebihi porsi bisa meningkatkan resiko obesitas.
Ini lazim dilakukan sebelum adanya makanan komersial khusus untuk anjing kucing.
Biasanya memang anjing ataupun kucing makan makanan sama dengan pemiliknya atau memang sengaja dibuatkan makanan khusus untuk anjing dan kucing oleh pemiliknya.
Ini sudah jarang dilakukan pada masa ini karena cukup menyita waktu dan biaya yang dikeluarkan pun lebih banyak.
Tapi, untuk saya pribadi ini masih saya lakukan untuk memvariasikan makanan sehingga tidak bosan dengan makanan komersial.
Perlu diperhatikan untuk anjing dan kucing ada perbedaan pola makan. Anjing membutuhkan bahan lain selain protein seperti buah, sayur, dan sedikit karbohidrat. Tapi kucing hanya bisa diberikan protein saja karena sifatnya yang karnivora sejati atau pemakan daging, ikan.
Kelebihan dari makanan buatan sendiri yaitu bahan yang digunakan fresh, bisa memberikan dengan bahan yang ada di rumah, jadi dipastikan bersih.
Kekurangannya, tidak diformulasikan sehingga rawan kelebihan nutrisi dan malnutrisi (kekurangan nutrisi). Juga perlu memperhatikan bahan-bahan yang boleh dikonsumsi dan tidak untuk anjing kucing. Biaya dan waktu yang dibutuhkan akan lebih banyak. Rawan juga kucing atau anjing mengalami obesitas atau kelebihan berat badan.
Ads: SIlahkan kunjungi akun instagram instagram.com/tdh_store untuk lihat produk-produk yang bermanfaat bagi kucing dan anjing Anda
Untuk panduan, bisa lihat di link balanceit.com. Situs ini menyediakan aplikasi formulasi untuk membuat makanan anjing dan kucing sendiri dengan bahan-bahan sekitar kita. Serta, jika kurang kandungan nutrisi bisa ditunjukkan suplemen apa yang perlu diberikan.
Raw food (BARF/ Biologically appropriate raw food)
Nah, jenis makanan ini sekarang sedang “trend” di berbagai kalangan.
Didasari dengan pemahaman yang lebih mendalam mengenai tingkah laku alamiah dari anjing dan kucing sebagai predator.
Sehingga untuk penyajian makanan tidak dimasak, melainkan bahan mentah dari makanan yang lebih banyak adalah protein seperti daging, ikan, ayam.
Untuk anjing lazimnya dicampur sari buah dan sayuran. Tentu menggunakan bahan yang aman sehingga pemahaman akan bahan-bahan makanan terutama bahan pangan asal hewan perlu lebih dipelajari.
Hal ini dikarenakan kesalahan perlakuan akan menyebabkan tingginya resiko kontaminasi bakteri, parasit (Toxoplasma), dan cacing (Taenia).
Penanganan dengan dipanaskan lazimnya akan membunuh parasit ini, namun karena penggunaan prinsip raw food. Jadi, perlu dilakukan pelayuan ataupun pendinginan dengan waktu tertentu dan kondisi tertentu untuk mematikan parasit berbahaya. Kelebihannya dengan serat yang masih utuh dan tanpa proses pemasakan. Membuat nutrisi tidak hilang akibat pemanasan dan juga lebih melatih anjing kucing untuk menggigit dan mengoyak. Jadi meminimalisir kondisi karang gigi.
Kekurangannya perlu pengetahuan lebih terhadap kesehatan daging, ayam, ikan serta penanganannya agar lebih aman dan meminimalisir resiko kontaminasi parasit.
Info lebih lengkap mengenai makanan Raw food untuk anjing dan kucing silahkan merujuk ke BARFworld.com, Rawfed.com, dan situs lainnya berkaitan dengan raw food.
Di Indonesia terdapat beberapa produk yang terkenal di media social instagram mengenai Raw food yaitu Kin Dog Food kindogfood.com, instagram @kin_dog_food, brand lainnya yaitu Nalusa pet food @nalusapetfood.
Apakah dalam pemberian pakan boleh dilakukan variasi?
Tak jarang, pada proses memberi pakan, kita ingin melakukan variasi. Jadi, boleh saja selama batas aman. Variasi makanan bisa dilakukan dengan berbagai cara :
Mencampur makanan merk baru dengan makanan merk lama
Mengganti sepenuhnya dengan makanan baru (merek maupun jenisnya berubah)
Membuat makanan sendiri dan dicampur dengan makanan lama (mencampur dryfood dengan puding ikan) ?? resep puding ikan
Tapi, biasanya tidak semua kucing atau anjing mau makanan nya diganti. Awalnya pasti ada fase penyesuaian. Bisa saja mengalami pengiriman nafsu makan dan perubahan perilaku.
Pergantian pakan pada anjing dan kucing terkadang memberikan masalah bagi pencernaan.
Terutama pada hewan dengan saluran pencernaan yang sensitif.
Pergantian pakan pada anjing dan kucing juga perlu diperhatikan, tak jarang proses ini menyebabkan stress pada hewan peliharaan dan menyebabkan gangguan saluran pencernaan efeknya akan terlihat pada kualitas fesesnya menjadi lebih encer (mencret).
Pergantian pakan yang bertahap dapat meminimalisir ketidakseimbangan pada saluran pencernaan dan menjaga mood anjing dan kucing.
Proses pergantian pakan ini dilakukan selama 7 hari :
Hari 1-2 campur makanan lama ¾ bagian dengan ¼ bagian makanan baru
Hari 3-4 campur makanan lama ½ bagian dengan ½ bagian makanan baru
Hari 5-6 campur makanan lama ¼ dengan ¾ makanan baru
Hari 7 bisa diberikan makanan baru sepenuhnya diberikan
Bentuk feses yang cair atau mencret salah satu gejala yang muncul akibat pergantian pakan.
Biasanya tidak akan lebih dari 2 hari selama proses pergantian pakan. Untuk menangani kondisi ini bisa menggunakan probiotik.
Probiotik merupakan bakteri baik yang bisa membantu menyeimbangkan populasi bakteri di dalam usus. Pergantian pakan yang mendadak membuat suasana usus berubah, yang menyebabkan bakteri juga terganggu. Probiotik bisa dengan mudah ditemukan di pasaran biasnya kita kenal dengan olahan susu yoghurt, kefir, atau juga sediaan minuman probiotik, dan probiotik serbuk.
Apakah pemberian makanan dapat mempengaruhi kesehatan anjing dan kucing?
Alergi makanan
Alergi merupakan salah satu efek yang muncul akibat konsumsi makanan. Ada beberapa kucing ataupun anjing yang super sensitif terhadap bahan bahan tertentu seperti daging, ikan, bahkan telur yang bisa menimbulkan alergi.
Alergi makanan pada anjing dan kucing cukup sulit dikenali karena gejala nya mirip dengan penyakit lainnya :
Gatal pada kulit
Rambut rontok
Kulit mengalami kebotakan yang simetris (kiri, kanan)
Adanya infeksi telinga (otitis)
Diare yang terus menerus
Jika anjing ataupun kucing mengalami gejala klinis seperti diatas, perlu diwaspadai terhadap kemungkinan alergi karena makanan terutama makanan komersial (pet food).
Konsultasi dengan dokter juga penting dilakukan agar dokter bisa mengobservasi lebih lanjut serta memberikan treatment sesuai dengan kondisi yang terlihat.
Lalu, apa yang perlu dilakukan selain konsultasi dengan dokter hewan?
Ketika melakukan pergantian pakan, amati reaksi lanjutan yang terjadi. Apakah ada gatal ataupun kerontokan yang berlebihan?
Selain itu, amati juga bentuk feses apakah bentuknya encer atau padat? Kondisi ini terjadi terus menerus bahkan telah diperiksakan ke dokter?
Nafsu makan juga diperhatikan apakah semakin baik atau malah memburuk setelah pergantian pakan?
Alergi makanan ini bisa diatasi dengan memberikan makanan yang sifatnya hipoalergenik (minimal allergen), tentu berdasarkan konsultasi dengan dokter hewan.
Bisa juga membuat makanan dengan bahan bahan yang minimal menyebabkan alergi misalnya menggunakan daging kambing atau domba, juga perbanyak konsumsi buah dan sayur untuk anjing.
Buah dan sayur sangat membantu meningkatkan daya tahan tubuh sehingga bisa meminimalisir reaksi alergi.
Selain alergi, pemberian makanan yang tidak disertai dengan minum yang cukup akan menimbulkan masalah pada system perkemihan atau saluran kencing (Urinary tract disease), pada kuicng FLUTD (feline lower urinary tract disease/ FUS (feline urinary syndrome).
Penyebab lainnya yang meningkatkan resiko ini adalah overweight atau obesitas atau peningkatan berat badan berlebih. Kondisi ini bisa terjadi karena anjing dan kucing yang overweight sulit untuk membersihkan alat kelaminnya, jadi kotor dan meningkatkan resiko radang. Selain itu, kucing atau anjing yang mengalami obesitas akan cenderung tidak minum dalam jumlah banyak. Sehingga kemungkinan terkena radang akibat penumpukan mineral di saluran kencing meningkat.
Gejala klinis
Kencing sedikit tapi sering, ditandai dengan bolak balik ke kotak pasir
Kencing kesakitan, mengejan, tapi tidak ada air kencing yang keluar
Kencing berdarah, biasanya dikarenakan ada infeksi dan indikasi batu pada saluran kencing
Infeksi yang akut akan menyebabkan demam, penurunan nafsu makan, dehidrasi,
Kondisi kucing maupun anjing yang mengalami gangguan kencing bisa berakibat fatal. Selain sakit, kencing yang tidak segera dikeluarkan akan menyebabkan tubuh keracunan ammonia atau urea. Kondisi ini termasuk kondisi darurat sehingga perlu ditangani dengan segera.
Dokter akan menyarankan kateterisasi agar air kencing bisa keluar, lalu disertai dengan X ray atau ronsen untuk mengetahui ada batuan atau kondisi lainnya. Selain itu juga pemeriksaan darah lengkap untuk mengetahui kondisi infeksi, kondisi hati, ginjal.
Setelah kucing ataupun anjing positif di diagnosa mengalami gangguan saluran kencing. Dokter akan menyarankan diet yang khusus untuk menjaga kesehatan saluran kencing.
Pencegahan yang bisa dilakukan yaitu :
Pastikan anjing dan kucing mendapatkan minum yang baik dan cukup. Minum harus selalu tersedia, bersih, dan layak minum. Anjing membutuhkan 90 ml/kg bb, kucing membutuhkan 45 ml/kg bb per hari. Tentu ini bisa bervariasi, bergantung pada aktivitas, gaya hidup, tempat tinggal dan lingkungan sekitar.
Kucing atau anjing yang makan dry food perlu konsumsi air lebih sering dan lebih banyak.
Porsi makan dan berat badan perlu diperhatikan, kelebihan berat badan bisa meningkatkan resiko terhadap penyakit. Terutama makan makanan komersial.
Konsultasi kesehatan dengan dokter hewan 6 bulan sekali
Ads: SIlahkan kunjungi akun instagram instagram.com/tdh_store untuk lihat produk-produk yang bermanfaat bagi kucing dan anjing Anda
Apakah benar memberikan pakan dry food lebih baik dari wet food?
Cukup sering saya mendapatkan pertanyaan dan keluhan di instagram @tanyadokterhewan dan website www.tanyadokterhewan.com dari pemilik hewan mengenai pakan untuk anjing dan kucing.
“dok, kucing saya gak mau makan dry food nya, maunya wet food, kan katanya kalo wf terus nanti giginya gak bagus ya dok?”
“kenapa kucing saya susah banget mau ganti ke dryfood, dia maunya wetfood aja?”
Selain karena banyaknya merk dan variasi petfood terutama dry food di pasaran, memang dry food ini lebih digemari karena harganya relative lebih murah dengan kuantitas yang lebih banyak, lebih praktis, mudah dalam penyimpanan, lebih tahan lama.
Banyak juga anggapan yang mengatakan bahwa makan dry food lebih baik dari wetfood , karena bisa mempengaruhi kesehatan gigi dan mulut.
Nyatanya, kesehatan gigi dan mulut tidak sepenuhnya dipengaruhi oleh makanan. Terdapat faktor lain seperti kebersihan gigi dan mulut, infeksi bakteri, infeksi virus, juga susunan gigi anjing dan kucing.
Kucing memiliki gigi yang berfungsi untuk tearing (mengoyak) dan cutting (memotong). Sehingga ketika makan makanan kering (kibbles, dry food) tidak dikunyah atau digigit melainkan langsung ditelan.
Sehingga, tidak mempengaruhi kesehatan gigi jika diberikan hanya dryfood maupun wet food saja. Tetapi memang perlu disertai dengan pemeriksaan gigi secara rutin dan membersihkan gigi secara rutin. Karena, kandungan karbohidrat yang cukup tinggi bisa membuat rongga mulut berubah suasananya, sehingga lebih disukai oleh bakteri yang mungkin bisa menyebabkan radang pada gigi dan gusi pada kondisi daya tahan tubuhnya.
Kucing diberikan daging, ayam, dan ikan, sebagai variasi makanan. Hal ini dilakukan untuk memberikan kesempatan kucing memotong makanan. Proses memotong, mengoyak akan sangat bermanfaat untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut. Hal ini dapat membantu mengangkat kotoran pada gigi.
Anjing, bisa diberikan tulang sapi ataupun tulang ekor sapi yang direbus, atau bisa memberikan sayuran dan buah yang bisa membantu membersihkan gigi.
Pemilihan berbagai jenis makanan ini sepenuhnya tergantung pada pemilik. Faktor yang mempengaruhi pemilihan makanan seperti :
budget atau rencana dana untuk hewan peliharaan yang berbeda,
pengetahuan terhadap pemeliharaan yang juga berbeda,
pengalaman memelihara anjing kucing yang berbeda.
Tetap konsultasikan masalah perawatan dan kesehatan hewan peliharaanmu dengan dokter hewan. Pemeriksaan rutin ke dokter hewan bisa mengurangi resiko penyakit menahun pada anjing dan kucing.
*P.S Jika ada yang ingin ditanyakan/didiskusikan jangan sungkan bertanya melalui komentar di bawah ini ya. Jangan lupa juga share artikel ini agar informasinya bisa bermanfaat bagi orang lain.