Keamanan Pangan Berawal dari Dapur
Pernah dengar istilah food safety atau keamanan pangan? Kalau dengar istilah ini pikirannya pasti untuk industri pengolahan pangan ya? Padahal food safety itu bisa dilakukan mulai dari diri sendiri, rumah sendiri dan keluarga sendiri loh. Food safety atau keamanan pangan bisa berawal dari dapur ! Keamanan pangan yang saya maksud disini adalah pangan asal hewan, alias bahan pangan hasil produksi hewan ternak diantaranya Susu, daging, telur, dan ayam.
Kalau dulu jaman kuliah apa aja makanan yang ada diwarung dimakan ya, soalnya mau masak pasti ribet gak ada waktu keitungnya lebih mahal. akhirnya enak dan praktis beli tanpa kepikiran bagaimana di dapur penjualnya. Alhamdulillah nya masih sehat sampai sekarang, ya kena tipes atau hepatitis sih penyakit mahasiswa banget.
Tapi semenjak berkeluarga, membeli makan diluar terus itu jadinya super boros. Mau makan pake ayam, sayur, nasi jadinya bisa 3 kali lipat kalau kita masak sendiri dirumah. Akhirnya terpaksa harus masak dan bisa masak. Apalagi punya bayi mpasi, sebisa mungkin masak dirumah.
Nah, akhirnya ilmu masa perkuliahan tentan keamanan pangan nya jadi keluar lagi deh.
Mulai dari pemilihan daging yang benar, telur yang sehat, ayam yang sehat. Mencuci tangan dan peralatan sebelum digunakan. Memisahkan talenan untuk sayur dan daging atau ayam, memisahkan tempat nya. Jangan sampai tercampur karena meningkatkan resiko kontaminasi silang atau cross contamination. Sampai cara penyimpanan yang benar. Soalnya kalau menyimpan bahan pangan terutama protein hewani salah, jadi gampang terkontaminasi gampang busuk. Akhirnya bs menimbulkan resiko kesehatan. Gak mau kan anak, suami, keluarga, jadi kena food poisoning alias keracunan makanan gara-gara pengolahan yang tidak tepat dan tidak aman.
Tips nya agar makanan yang kita makan aman dan berkualitas :
1. Pastikan bahan yang dibeli segar, tidak busuk, aman, tidak bau. Kalau beli dipasar atau warung dilihat dengan seksama, kalo keliatannya gak segar jangan dibeli, pastikan juga kalau ayam yang dipotong dilihat lehernya sudah terpotong sempurna belum. Daging, pastikan warna dan bau, kalau baunya menyimpang, terlihat merah dan berair tidak normal sebaiknya tidak dibeli.
2. Beli dulu bahan pangan yang tidak mudah busuk, misalnya buah dan sayur, baru daging, ikan, ayam. Agar mengurangi kontaminasi, dirumah langsunh dibersihkan dan diolah.
3. Kalau mau disimpan, gak perlu dicuci dengan air dulu. Air bisa itu sangat disukai bakteri, air yang kita pakai juga mengandung bakteri, jadi bisa menyebabkan kontaminasi. Akibatnya bahan pangan jadi mudah busuk.
4. Simpan sesuai porsi, jadi hanya yang akan dipakai saja yang dikeluarkan. Keluar masuk pendingin, dibekukan, dicairkan lagi juga akan menyebabkan kontaminasi.
5. Sebaiknya gunakan talenan berbahan selain kayu, karena kayu memiliki pori yang cukup besar. Saat ada kotoran pun menjadi sulit dibersihkan, biasanya masih banyak kotoran walau sudah dibersihkan. Selain itu, talenan kayu pun mudah berjamur.
6. Pisahkan talenan dan pisau untuk daging, ayam, dengan sayuran dan buah karena bisa menyebabkan kontaminasi silang.
7. Sebaiknya kalau konsumsi susu juga pastikan susunya bukan susu mentah, tidak dicampur air, sebaiknya yang sudah di pasteurisasi. Kalau membeli susu yang kemasan, perhatikan jenis susunya termasuk uht atau pasteurisasi. Karena ini mempengaruhi juga cara penyimpanan.
Mudah kan praktek penerapan keamanan pangan di dapur ? Kalau seperti ini konsumsi protein hewani juga maksimal dengan pengolahan yang benar tentunya. Anak anak jadi sehat, keluarga sehat, juga bisa meningkatkan kualitas generasi bangsa.
Berikut saya sertakan juga tautan panduan buku elektronik mengenai pemilihan bahan pangan asal hewan yang aman. Silahkan di unduh : Panduan memilih bahan pangan asal hewan (telur, susu,daging, ayam)
Btw, dokter hewan kok mengurusi keamanan pangan? berikut saya lampirkan juga artikel yang pernah saya tulis, di dalamnya terdapat kompetensi dokter hewan salah satunya menjamin keamanan pangan (food safety) : 10 Pertanyaan mengenai Kuliah di fakultas kedokteran hewan