Bagaimana Peran Dokter Hewan pada Asian Games 2018 Jakarta Palembang ? – TANYA DOKTER HEWAN

Bagaimana Peran Dokter Hewan pada Asian Games 2018 Jakarta Palembang ?

Bagaimana peran dokter hewan pada asian games 2018 Jakarta Palembang ?

Seperti yang kita ketahui bulan Agustus 2018 ini kita menjadi tuan rumah asian games, salah satu perhelatan olah raga terbesar di Asia.

Beberapa cabang olahraga ditandingkan dengan membawa nama negara masing-masing. Tentunya ini menjadi kesempatan luar biasa bagi Indonesia untuk mengenalkan indonesia kepada asia dan dunia. Selain itu menunjukkan juga prestasi Atlit Indonesia yang luar biasa dan akan membanggakan bangsa Indonesia.

Tapi, karena banyak nya pergerakan masuk orang dan juga hewan (dalam hal ini kuda) ke dalam negeri tentunya event ini mendapat perhatian dan meningkatkan kewaspadaan dari berbagai pihak. Pergerakan masuk dan keluar orang maupun hewan meningkatkan resiko penularan penyakit di dalam negeri.

Pada ajang asian games, terdapat salah satu cabang olah raga yang dipertandingkan yaitu olah raga berkuda atau equestrian.
Kuda dari berbagai negara asia masuk ke indonesia. Tentu ini perlu menjadi perhatian agar kuda dari luar tidak membawa penyakit menular ke indonesia yang bisa merugikan negara kita. Maupun kuda dalam negeri yang juga berpotensi membawa penyakit ketika bertanding dan kontak dengan kuda lainnya.

Olahraga Berkuda
(sumber : www.askaboutsports.com)

Dalam hal ini, dokter hewan berperan penting menjaga kesehatan kuda dan menjamin tidak ada agen penyakit yang membahayakan. Dokter hewan karantina merupakan garda terdepan sebagai penjamin tidak masuknya agen penyakit yang dibawa kuda ke dalam negara.

Baca juga : Kuliah di Fakultas Kedokteran Hewan 

Bagaimana peran dokter hewan pada asian games 2018 Jakarta Palembang ?

Dilansir dari halaman facebook resmi Badan Karantina Pertanian Indonesia, sejak tanggal 29 juli 2018 sudah tiba kuda dari Tiongkok yang akan ikut serta pada perhelatan ini. Disusul tanggal 11 Agustus 2018 kedatangan juga kuda dari Belgia. Tanggal 12 Agustus 2018 baru tiba juga kuda kontingen Korea.  

Setiap kuda yang datang akan dilakukan pengecekan mulai dari dokumen dan kesehatannya. Tindakan biosekuriti juga dilakukan dengan menggunakan footmat yang disirami disinfektan yang tujuannya meminimalisir dan mematikan agen penyakit yang menempel pada kaki kuda.

Kuda dari luar negeri  maupun dalam negeri akan dilakukan karantina di instalasi karantina hewan semnetara (IKHS) yang telah ditentukan yaitu di Arthayasa Stable.
Karantina dilakukan selama 14 hari, selanjutnya ketika sudah dipastikan sehat tidak ada penyakit apa pun yang menular akan ditempatkan di venue kegiatan yaitu di Pulomas JIEP (Jakarta International Equestrian Park).

Tindakan Karantina terhadap Kuda Perlombaan (Sumber : badan karantina pertanian)

Pemilihan venue kegiatan ini pun tidak sembarangan, sudah dipersiapkan sejak lama dengan standar EDFZ (Equine Disease Free Zone).

Tondakan karantina untuk hewan diatur di Permentan No 28 Tahun 2018 mengenai Tindakan Karantina hewan terhadap pemasukan dan pengeluaran kuda untuk perlombaan.

 

Pengecekan kesehatan kuda di Instalasi karantina oleh Tim Karantina (Sumber : Badan karantina Pertanian)

Sebelum karantina, selain dilakukan pengecekan kelengkapan dokumen dan sertifikat kesehatan. Pengecekan kesehatan saat itu juga dilakukan untuk mengetahui status kesehatannya, jika diperlukan juga dilakukan terapi cairan. Perjalanan yang panjang bisa menyebabkan kuda kelelahan dan dehidrasi, terapi cairan mungkin saja dibutuhkan.

Selama masa karantina maupun kegiatan seluruh kuda selalu diperhatikan kondisinya, kesehatannya oleh dokter hewan. Bahkan dokter hewan bergantian melakukan piket 24 jam.

Aktifitas kuda selama karantina pun cukup padat, tentu perlu dipastikan mendapatkan nutrisi yang sesuai dan cukup istirahat.

Pemeriksaan kesehatan kuda meliputi pemeriksaan identitas (microchip), rekam medis, catatan vaksinasi dan catatan lain yang didokumentasikan pada paspor dan sertifikat kesehatan dari negara asal. Pengambilan sampel darah juga dilakukan oleh dokter hewan untuk selanjutnya dilakukan pemeriksaan. Penyakit yang dikhawatirkan pada kuda karena bisa menular diantaranya glanders (penyakit saluran nafas), Dourine (Penyakit kelamin), EIA (Equine Infectious Anemia). Kuda yang datang wajib terbebas dari ketiga penyakit ini.

Kuda yang dipersiapkan untuk pertandingan tidak hanya dilatih skill nya saja, tentu perlu ditingkatkan performa kesehatannya. Kuda ini pun bukan kuda sembarangan, karena memiliki riwayat yang jelas dengan kualitas terbaik. Sehingga tak heran kuda tersebut memiliki harga yang fantastis debgan perawatan yang ekstra.

Peran dokter hewan untuk menjamin kesehatan kuda sangat penting sehingga performa kuda tetap terjaga. Dokter hewan juga diperlukan untuk menjamin tidak adanya penyakit dari kuda yang akan masuk ke indonesia melalui proses karantina.

 

Sumber tulisan dan gambar :

Fanspage Facebook Badan Karantina Pertanian Republik Indonesia

 

 

2 comments

Halo dok. Saya mau tanya. Saya kan punya 2 anak kucing baru umur 2 bulan. Nah belum lama ini kucing nya pup lendir merah, besok nya pup lendir merah disertai cacing dok.
Cara mengatasi nya bagaimana ya dok?.mohon bantuan nya dok

Silahkan cek artikel mengenai kotoran berdarah dan mengenai cacingan ya, sy sudah bahas di web

Leave a Reply

*