Hewan peliharaan dan bencana alam : apa yang perlu dipersiapkan dan dilakukan?
Tulisan ini terispirasi dari pertanyaan yang disampaikan oleh salah satu pemilik hewan, berikut pertanyannya.
Menjawab pertanyaan di atas : Pada dasarnya membiarkan hewan di kandang ataupun menggunakan tali bisa membahayakan hewan karena ketika hewan panik, bisa melukai diri sendiri. Kalau dibiarkan lari, perlu siap dengan konsekuensi hilang atau bisa jadi juga hewan mengalami cedera. Tapi dengan membiarkan hewan lepas atau lari, hewan bisa memanfaatkan instingnya menyelamatkan diri dan mencari tempat berlindung. Penting untuk diusahakan yaitu tetap bersama hewan peliharaan kita, memastikannya aman. Menggunakan pet carrier bisa dilakukan untuk memudahkan.
Bencana alam memang fenomena alam yang tidak bisa ditebak kapan datangnya. Bencana alam juga salah satu proses seleksi alam bagi makhluk hidup di bumi. Sehingga tak jarang menimbulkan banyak korban jiwa dan kerugian.
Saat ini, negeri kita tercinta Indonesia sedang mengalami bencana yang cukup besar. Salah satunya gempa di lombok yang hingga sekarang telah memakan banyak korban jiwa. Sebelumnya ada juga bencana alam yang terjadi di berbagai tempat salah satunya gunung agung bali, gunung sinabung, dan lainnya
Kondisi bencana memang membuat kita panik, walau mungkin sebelumnya kita pernah mengikuti pelatihan penanggulangan bencana. Tapi pasti rasa panik itu muncul, akhirnya yang dipikirkan diri sendiri dan org terdekat (misal anak). Sementara untuk hewan peliharaan seperti anjing dan kucing tak jarang terlupakan.
Teringat saat hampir setahun lalu ada gempa yang berpusat di lebak banten, lalu daerah jakarta dan sekitarnya terasa juga getarannya. Saat itu yang saya pikirkan menyelamatkan saya dan menggendong langsung anak saya keluar rumah. Sama sekali tak terbersit untuk menyelamatkan kucing saya. Bahkan saya juga tidak ingat dimana kucing saya voodoo berada. Untungnya gempa saat itu hanya sebentar dan tidak berdampak.Bayangkan kalau bencana tersebut terjadi dengan sangat dahsyat. Kondisi ini terjadi karena kita tanpa persiapan, jadi refleks nya akan panik.
Dari beberapa literatur yang saya baca mengenai pet disaster preparedness, ternyata memang perlu dipersiapkan untuk kita dan hewan peliharaan kita terhadap kondisi bencana.
Tapi memang saat kondisi bencana misalnya banjir atau gempa, kucing maupun anjing memiliki kepekaan lebih baik dari kita. Mereka memiliki insting bertahan, kondisi banjir misalnya banyak kucing terutama kucing liar yang sudah nersembunyi ditempat yang lebih tinggi di loteng misalnya.
Saat gempa, seharusnya kucing dan anjing juga akan memperlihatkan kondisi gelisah dan mencari tempat berlindung.
Namun, tidak semua pemilik tau dan peka terhadap perubahan perilaku hewan tersebut.
Perlu diketahui juga, respon hewan terhadap bencana berbeda. Karena panik ada juga hewan yang menjadi agresif, defensif, cenderung menggigit dan mencakar. Jadi, saat didekati akan tidak kooperatif, kabur mencari perlindungan. Jika hewan memperlihatkan kondisi agresif dan ingin kabur, sebaiknya dibiarkan saja (khawatir menggigit dan mencakar yang akan membahayakan kita juga), selain itu kondisi tersebut terjadi karena hewan panik mencari tempat berlindung.
Hewan peliharaan dan bencana alam : apa yang perlu dipersiapkan dan dilakukan?
Berikut adalah bebeberapa hal yang perlu dipersiapkan dan dilakukan :
Untuk diri sendiri :
1. Selalu tempatkan file-file penting di satu lemari dan tas. Saat kondisi genting bisa langsung dibawa (jika situasi memungkinkan dan tidak membahayakan).
2. Kalau ada program simulasi penanggulangan bencana, ikuti dengan sungguh sungguh.
3. Lindungi diri dan keluarga ,
Ketika gempa segera keluar rumah atau bangunan, bersembunyi dibawah meja. Ketika banjir, cari tempat yang lebih tinggi.
Lengkapnya bisa unduh disini : pedoman standar layanan kesiapan keluarga hadapi bencana
Untuk yang memiliki hewan peliharaan seperti anjing dan kucing baiknya melakukan persiapan, diantaranya :
1. Memasukan hewan kedalam pet carrier jika memungkinkan. Ini memudahkan ketika akan dibawa dan melindungi hewan. Kalau tidak memungkinkan karena ukuran yang besar, maka bisa menggunakan leash dan tali.
2. Berusaha tidak panik (walau pada prakteknya kepanikan pasti terjadi, tapi harapannya bisa dikurangi tentu dengan persiapan yang matang )
3. Membawa perlengkapan darurat yang sudah dipersiapkan .
Bisa dicek disini peralatannya : perlengkapan darurat untuk kucing
4. Membawa makanan untuk hewan (jika memungkinkan)
Bencana alam merupakan salah satu fenomena yang tidak bisa dihindari, terjadi kapan saja dan dimana saja. Persiapan yang baik, bisa membuat kita lebih tidak panik termasuk untuk melindungi hewan peliharaan kita juga. Kalau memang ternyata saat evakuasi tidak bisa dibawa (seharusnya jika memungkinkan bisa dibawa), pastikan hewan dalam kondisi aman, sediakan makanan serta minuman yang cukup dan tentunya perlu kembali ke tempat kejadian setelah aman untuk meninjau hewan kesayangan kita.
Beberapa referensi yang bisa dibaca lebih lanjut :
Pet disaster preparedness
http://www.redcross.org/get-help/how-to-prepare-for-emergencies/pet-disaster-preparedness
http://m.humanesociety.org/issues/animal_rescue/tips/pets-disaster.html
Brosur persiapan penanggulangan bencana (dalam bahasa inggris)
Siang dok mau tanya knp kucing saya selalu menunduk ketika berjalan, awalnya gpp tp setelah pulang kerja malah seperti itu..
Itu knp yaa dok..
Mohon sarannya..
Perlu di cek apakaj ada luka atau nyeri pada bagian lehernya