Tidak Semua “kutu” pada Anjing dan Kucing adalah Kutu
Penamaan kutu pada parasit Anjing dan kucing sebenarnya kurang tepat. Namun sebagai pemilik anjing maupun kucing banyak yang mengatakan bahwa pada rambut hewan kesayangan mereka terdapat kutu. Kenyataannya parasit yang terlihat menempel dan mengambil darah hewan kesayangan Anda adalah pinjal (flea), caplak (tick), serta tungau (mite) . Kutu dalam bahasa inggris dikenal dengan lice, kutu yang sesungguhnya dapat kita lihat di rambut manusia yaitu kutu rambut. Bentuk kutu rambut berbeda dengan parasit yang menempel pada anjing atau kucing Anda bukan ?
Berikut adalah parasit yang terdapat pada anjing dan kucing :
Pinjal (Flea) Ctenocephalides felis dan Ctenocephalides canis
Pinjal ini berbentuk pipih yang akan terlihat menjalar pada rambut anjing atau kucing berwarna coklat, ketika pinjal akan ditangkap pinjal akan meloncat. Loncatan pinjal ini sangat tinggi hingga mencapai 20 cm. Tidak hanya membuat gatal anjing dan kucing Anda, namun gigitan pinjal ini dapat menyebabkan kegatalan, gigitannya cukup menyakitkan dan akan terlihat bintik merah kecil pada kulit. Pinjal ini senang bertelur pada daerah yang berserat seperti pada karpet,maupun kursi. Jadi berhati-hati dan jaga kebersihan rumah dan hewan peliharaan Anda.
Pinjal akan bertelur dan berkembang pada karper, kursi, kasur, dan permukaan yang lembab kemudian setelah 2-5 hari telur akan menetas menjadi larva, larva akan berkembang menjadi pupa, lalu menjadi dewasa. Saat dewasa pinjal akan meloncat ke tubuh anjing maupun kucing, lalu siklus hidupnya berulang. Siklus hidup ini akan berlangsung selama 2 minggu hingga beberapa bulan. Pinjal menggigit anjing atau kuicng kemudian akan menyebabkan alergi yang ditandai dengan gatal. Gatal yang berlebih akan menyebabkan iritasi dan akhirnya akan lebih parah dan terlihat terdapat lecet serta bernanah dikarenakan infeksi bakteri.
Caplak (Ticks) Rhipicephalus sanguineus
Caplak ini ditemukan pada anjing, bentuknya pipih, namun ketika terisi penuh darah akan berbentuk bulat dan terlihat jelas dengan mata. Caplak yang menghisap darah hanya caplak betina, karena membutuhkan darah untuk bertelur. Caplak betina yang telah kenyang darah akan jatuh ke permukaan tanah yang berumput kemudian akan menetaskan telurnya. Telur akan berubah menjadi larva dan nimfa kemudian berkembang menjadi dewasa. Saat dewasa caplak akan menempel pada anjing ketika anjing berguling di rumput. Siklus hidup ini berlangsung selama 3 minggu hingga 1 tahun.
Caplak ini merupakan parasit yang berbahaya karena selain menyebabkan kegatalan, caplak ini membawa parasit yang hidup di darah merah yaitu Babesia dan Erhlichia. Parasit darah ini akan sangat merugikan karena menyebabkan anemia (kondisi kurang darah) pada Anjing. Tidak hanya Anjing yang dapat diserang oleh caplak ini, manusia pun dapat tergigit oleh caplak ini. Oleh karena itu saat anda melihat caplak ini di anjing anda, Anda perlu berhati-hati gunakan lah sarung tangan ataupun pinset untuk mengambilnya. Kemudian tidak disarankan membunuhnya secara langsung karena akan menyebarkan telur ke lingkungan, namun perlu menyediakan tabung dengan alcohol 70% lalu caplak dimasukkan ke dalam tabung tersbeut kemudian ditutup rapat. Gigitan caplak pada manusia dapat menyebabkan penyakit Rocky mountain spotted fever (demam disertai bintik), tapi sangat berbeda dengan demam berdarah ya!
Tungau (Mites)
Tungau merupakan parasit yang sulit dilihat oleh mata telanjang, parasit ini akan jelas dilihat dengan bantuan mikroskop. Tungau sangat senang bersembunyi dan membuat terowongan di kulit. Demodex merupakan salah satu tungau dengan bentuk mirip wortel, sangat senang membuat terowongan di kulit sehingga akan menyebabkan kegatalan luar biasa. Selain demodex, tungau lain yang menimbulkan kegatalan yaitu tungau penyebab scabies (kudis) pada anjing maupun kucing. Tungau penyebab scabies yaitu Sarcoptes scabiei yang akan membuat kulit anjing atau kucing anda menjadi kasar dan seperti berkerak. Selain terlihat adanya perubahan pada kulit, terdapat tungau yang menyenangi bersarang di tempat yang lembab seperti di dalam telinga, tungau telinga (ear mites) yang dapat menyebabkan penumpukkan kotoran telinga, bau telinga, serta infeksi pada telinga. Tungau telinga yang biasa menginfeksi yaitu Otodectes cynotis. Tungau lain yang dapat menginfeksi dan terlihat seperti ketombe (dandruff) karena warnTa nya yang putih dan dapat menyebabkan kebotakan yaitu Cheyletiella.
Kutu (Lice)
Parasit ini memang tepat dinamai kutu sesuai dengan bentuk tubuhnya yang pipih. Kutu yang menginfeksi anjing dan kucing biasanya adalah Felicolla substratus, Trichodectes canis, serta Linognathus setosus. Kutu ini akan menimbulkan kegatalan pada kulit anjing dan kucing, biasanya muncul karena perawatan yang tidak baik.
Parasit pada hewan kesayangan Anda menandakan kurangnya kebersihan diri anjing maupun kucing Anda. Keberadaan parasit pada hewna kesayangan Anda tidak hanya memberikan rasa tidak nyaman pada hewan namun dapat berakibat pada kesehatan kulit Anda pula. Beberapa parasit seperti caplak maupun pinjal dapat menyebabkan kegatalan pula pada kita pemilik. Oleh karena itu, perlu perhatian extra dengan memberikan antiparasit secara teratur untuk hewna kesayangan Anda dan lingkungan.
Jadi, tidak semua “kutu” pada Anjing dan Kucing Anda adalah benar-benar kutu, kan? 🙂
*P.S Jika ada yang ingin ditanyakan/didiskusikan jangan sungkan bertanya melalui komentar di bawah ini ya.
Jangan lupa juga share artikel ini agar informasinya bisa bermanfaat bagi orang lain.
Regards
drh Puspasari Respatiningtyas