Update ! 5 Tips Memilih hewan kurban Idul adha 1439 H (2018)

Update ! 5 Tips Memilih hewan kurban Idul adha 1439 H (2018)

 Saya mengucapkan selamat hari raya idul adha bagi seluruh muslim dunia :).

Hari raya idul adha bagi umat muslim merupakan salah satu momentum penting untuk melakukan kegiatan berkurban. Umat muslim di seluruh dunia berlomba-lomba mengambil kesempatan berkurban, bagi mereka yang mampu tentu event ini sangat dinantikan.

Hewan yang digunakan untuk berkurban di Indonesia yaitu kambing, domba, sapi, dan kerbau.

Memilih hewan kurban termasuk salah satu hal yang penting bagi muslim yang akan berkurban. Hewan kurban yang gemuk, sehat tentu menjadi kunci yang utama untuk agar kurban lebih maksimal.

Memilih hewan kurban serta pelaksanaan pemotongan hewan kurban yang benar telah diatur di peraturan menteri pertanian republik Indonesia, lengkapnya bisa download disini : Permentan 114 tahun 2014  Tentang pemotongan hewan kurban

Baca juga : Ketahui 5 hal yang perlu dilakukan dan tidak dilakukan sebelum berqurban 

Lalu, apa saja yang perlu diperhatikan saat memilih hewan qurban?

Berikut 5 tips untuk memilih hewan qurban:

1. Pilih hewan qurban yang sehat

Hewan kurban yang dipilih tentu diutamakan hewan yang sehat.

Bagaimana mengetahui hewan kurban yang sehat?

  1. Hewan kurban akan aktif, ketika didekati akan mundur dan menghindar
  2. Hewan kurban memperlihatkan mata yang jernih dan berbinar, tidak sayu, tidak ada kotoran mata
  3. Hewan kurban tidak ada ingus atau lendir dari hidungnya
  4. Kulit tidak ada keropeng
  5. Nafsu makan baik (biasanya saat disodori rumput atau daun akan merespon)
  6. Bersih bagian pantat (anus) karena kotoran tidak lembek atau cair

 

Jika menemukan hewan yang sakit sebaiknya tidak dipotong atau ditunda pemotongannya karena cukup berbahaya kalau ternyata sakitnya dikarenakan penyakit infeksius yang bisa juga menular ke manusia (zoonosis).

Baca juga : Kenapa hewan sakit tidak bisa dipotong? 

Akan lebih baik jika ada label sehat ataupun surat keterangan sehat dari dokter hewan.. Biasanya beberapa hari sebelum hari raya akan ada pemeriksaan oleh dokter hewan dari dinas peternakan setempat.

Hewan kurban yang telah diperiksa diberi cap sehat
(sumber : detik.com)

2. Pilih hewan kurban dengan massa otot yang cukup (tidak kurus)

Massa otot dikenal juga dengan daging, semakin banyak massa ototnya tentu akan semakin mahal harganya. Biasanya kita mengenal kondisi ini dengan kondisi gemuk, padahal hewan kurban yang dipilih tidak harus selalu gemuk namun bisa juga dipilih yang memiliki massa otot yang baik. Kalau patokannya gemuk, ada kambing yang memang secara genetik tubuhnya ramping karena tinggi sehingga tidak terlihat gemuk.

Yang perlu diperhatikan untuk mengetahui hewan dengan massa otot yang cukup yaitu :

  1. Penonjolan tulang punggung, hewan dengan massa otot yang baik tidak akan terlihat adanya penonjolan di tulang punggung nya. Pada domba dengan rambut yang tebal bisa dilakukan perabaan bagian punggung, saat diraba tidak langsung terasa tulang punggung, namun ada otot dan lemak yang melapisinya.
  2. Penonjolan pinggul , pada hewan yang kurus akan sangat terlihat jelas bagian pinggulnya. Pada hewan kurban dengan massa otot yang baik, tidak akan terlihat bagian pinggul, yang terlihat adalah bagian membundar dan tebal di pinggul.
  3. Tulang iga, pada hewan kurban yang memliki massa otot yang sedikit akan terlihat tulang iga nya, berupa garis-garis tulang di daerah dada.

Hewan kurban dengan massa otot yang cukup biasanya akan terlihat lebih bundar  dan padat bahasa awamnya “sekel”.

Kambing untuk kurban yang baik (sumber : agrinak.com)

3. Pilih hewan kurban yang cukup umur

Usia hewan kurban yang dipilih pada kambing dan domba diatas 1 atau 1.5 tahun, pada sapi dan kerbau diatas 2 tahun. Penentuan usia hewan kurban bisa dilihat dari bentuk gigi nya yang sudah tanggal dan berganti.

Gigi susu pada hewan kurban akan terlihat ukurannya serupa dengan warna lebih putih, sedangkan ketika sudah berganti bentuknya akan lebih besar dan berwarna lebih kuning.

Sapi cukup umur (lebih dari 2 tahun), gigi sudah berganti gigi permanen (Sumber : detik.com)

4. Pilih hewan jantan dengan testis yang turun sempurna

Hewan kurban yang dipilih sebaiknya hewan yang jantan dengan testis (buah zakar) yang turun sempurna. Pada hewan kurban jantan akan terlihat testis yang menggantung dengan bentuk yang simetris kiri dan kanan. Sebaiknya tidak memilih hewan kurban dengan testis yang tidak turun ataupun turun hanya satu testis karena termasuk kategori cacat.

5. Pilih hewan yang tidak cacat

Tentu kita ingin memberikan yang terbaik kan saat momen spesial? Jadi, usahakan pilih hewan kurban yang fisiknya baik dan sempurna, tidak mengalami kecacatan.

Cacat perlu dibedakan dengan cedera, karena beberapa kondisi bisa ditemukan kambing atau domba yang beradu menyebabkan patahnya tanduk. Pada kondisi ini perlu dipertimbangkan lagi karena bukan termasuk cacat tapi cedera, selama kondisi fisiknya baik dan sehat masih bisa dijadikan hewan kurban. Ada juga yang berpendapat makruh, sehingga tetap diutamakan yang fisiknya sempurna terlebih dahulu. Cacat yang dimaksud adalah cacat yang lama terjadi (bisa dari lahir) dan tidak sembuh selama waktu kurban. Misalnya mata kambing buta (bisa di cek saat dipegang matanya tidak ada respon kedip), kaki pincang sudah lama, bentuk kaki tidak sempurna, testis tidak turun dan tidak simetris, lumpuh tidak bisa berdiri.

 

Instagram @tanyadokterhewan

 

Jangan qurban dulu ya, sebelum liat video ini. hihi 🙂 tanyadokterhewan.com . . #1. Pilih hewan jantan, tidak kebiri, testis berjumlah 2 dan turun dengan sempurna . . #2. Pilih hewan cukup umur, kambing atau domba lebih dari 1 tahun, kerbau dan sapi lebih dari 2 tahun, ditandai dengan bergantinya gigi susu dan gigi dewasa (normalnya, gigi dewasa bentuknya besar, tdk beraturan, warna lebih kuning) . . #3. Pilih hewan sehat, aktif, tidak ada belek, tidak ada ingus, tidak ada luka di mulut dan lepuh di lidah . . #4. Pilih hewan tidak cacat, tidak buta, tidak pincang, . . #5. Jangan potong hewan sakit, jika melihat yang sakit, segera hubungi dinas peternakan setempat. biasanya dokter hewan di dinas mengontrol ke berbagai masjid dan tempat yg mengadakan pemotongan hewan qurban. . . Selamat berqurban . . Regards, drh. Puspasari Respatiningtyas . . #hewanqurban #eidadha #iduladha #holyday #holiday #kambing #domba #sapi #sheep #qurban #moslem #moslemholyday #family #saturday #familyfirst #dokterhewan #vet #tipsperawatantdh #tanyadokterhewan

A post shared by tanyadokterhewan (@tanyadokterhewan) on

 

Bagi muslim yang berkesempatan berkurban jangan sampai kesempatan ini berlalu begitu saja ya. Pilih hewan kurban yang terbaik sehingga penerima kurban pun senang.

 

 

 

 

Sebelum qurban, pastikan anda sudah memahami 5 hal yang harus dan jangan dilakukan sebelum qurban.

Sebelum qurban, pastikan anda sudah mamahami 5 hal yang harus dan jangan dilakukan sebelum qurban.

Sebelum qurban, pastikan anda sudah mamahami 5 hal yang harus dan jangan dilakukan sebelum qurban.

Hari raya qurban merupakan salah satu hari raya yang dinantikan oleh umat muslim sedunia. Menyembelih hewan qurban pun menjadi satu hal yang tak terlewatkan bagi yang berkecukupan. Hewan qurban yang lazim dikurban kan yaitu sapi, kerbau, kambing, dan domba. Sesuai dengan syariat islam merupakan syarat utama penyembelihan hewan qurban. Sehingga daging qurban yang dihasilkan dapat bermanfaat dan mengandung unsure HAUS (halal, aman, utuh, dan sehat).

Agar proses qurban yang anda lakukan sesuai aturan, sebelum qurban, pastikan anda sudah mamahami 5 hal yang harus dan jangan dilakukan sebelum qurban.

5 hal yang harus dilakukan sebelum qurban

  1. Pastikan Anda memilih hewan qurban jantan yang sehat

    Hewan qurban yang kita beli dan akan disembelih perlu hewan qurban berjenis kelamin jantan yang sehat. Hal ini ditandai dengan kelincahan hewan, agresif, tidak lesu, dan yang terpenting tanyakan SKKH (surat keterangan kesehatan hewan) yang dikeluarkan oleh dokter hewan. Penyedia hewan qurban yang baik tentu memiliki SKKH dari dinas peternakan terkait, jadi Anda bisa menanyakan SKKH ini kepada penyedia qurban untuk memastikan kesehatan hewan Anda beli.

  1. Pilih hewan qurban cukup umur atau berusia minimal 2 tahun

    Sapi dan kerbau yang akan dikurbankan berusia minimal 2 tahun , sedangkan kambing atau domba yang akan dikurbankan berusia minimal 1 tahun. Ditandai dengan sudah tumbuhnya sepasang gigi tetap pada gigi seri. Gigi berukuran lebih besar dan berwarna kuning. Jangan sungkan untuk bertanya lebih detail tentang hewan qurban yang ingin anda beli kepada penjual ya, karena jika tidak sesuai anda sendiri yang akan dirugikan.

  1. Biarkan hewan qurban beristirahat 1 hari sebelum dipotong

    Sebaiknya kita membeli hewan qurban minimal 1 hari sebelum penyembelihan, sehingga hewan tidak stress. Tingkat stress pada hewan qurban mempengaruhi kondisi daging yang dihasilkan loh. Waktu minimal 1 hari sebelum disembelih ini dibutuhkan supaya hewan qurban tersebut bisa beristirahat terlebih dahulu sehingga hewan lebih tenang dan dapat beradaptasi. Jika ada penyakit pun bisa terdeteksi pada masa istirahat tersebut.

    Hewan yang stress akan menyebabkan sirkulasi darah meningkat. Sehingga ketika dipotong banyak darah yg tersimpan di otot. Kondisi ini bs menyebabkan daging menjadi lebih asam, basah, warna lebih merah yang akan mempercepat pembusukan.

  1. Sediakan rumput dan minum yang cukup untuk menghindari dehidrasi

    Pakan seperti rumput maupun dedaunan perlu disediakan untuk hewan yang akan disembelih, pemberian minum perlu disediakan dengan tidak terbatas untuk hewan qurban sehingga menghindarkan dari dehidrasi.

  1. Pastikan hewan qurban disembelih sesuai dengan syariat islam

    Hewan qurban perlu disembelih oleh orang yang berpengalaman, menggunakan pisau tajam, mengucapkan basmallah, posisi kepala menghadap kiblat, hewan dipotong dengan sekali potong, memutuskan tiga saluran yaitu saluran cerna, saluran nafas, dan pembuluh darah besar.

5 hal yang jangan dilakukan sebelum qurban

  1. Tempatkan hewan qurban di tempat yang tidak terlalu sempit dan berdesakan

    Hewan qurban perlu diperlakukan secara baik, sistem kandang perlu diberikan ruangan yang cukup dengan jarak kurang lebih 1 meter setiap hewannya. Tempat hewan yang tidak berdesakan akan membuat hewan lebih tenang dan nyaman sehingga mengurangi kemungkinan hewan stress dan membuat kualitas daging menurun.

  1. Setelah disembelih, biarkan hewan hingga darahanya benar-benar habis sebelum digantung

    Hewan qurban yang telah disembelih perlu dibiarkan menghadapi fase sakaratul maut nya dengan sempurna kemudian baru digantung. Hal ini dilakukan agar darah keluar dengan sempurna. Kesempurnaan pengeluaran darah akan mempengaruhi kualitas daging yang dihasilkan. Seringkali di lapangan setelah hewan disembelih, hewan qurban langsung di gantung diatas tali dalam kondisi yang masih bergerak.

    Sebaiknya hewan digantung setelah dibiarkan terlebih dahulu sampai hewan benar-benar keluar semua darahnya. Jika hewan digantung dalam kondisi masih banyak darah di dalam daging, maka dapat menyebabkan kemungkinan mikroba berkembang cepat, sehingga menyebabkan kebusukan pada daging.

  1. Pastikan tempat antara daging dan jeroan terpisah saat mau dibagikan

    Daging dan jeroan perlu dikemas pada kantung terpisah. Penting dilakukan pemisahan untuk menjaga kualitas daging serta meminimalisir terjadinya percepatan pembusukan. Bagi Anda yang sering bertugas membagikan hasil qurban pastikan plastik antara daging dan jeroan seperti hati, paru dll nya dipisah agar kualitas daging tetap terjaga.

  1. Perhatikan kesehatan Anda, jangan mengonsumsi jeroan yang tidak layak.

    Jeroan yang perlu diwaspadai yaitu hati dan paru-paru. Hati hewan qurban terutama sapi perlu di perhatikan keberadan cacing hati (liver fluke/fasciola hepatica). Cacing ini berada pada saluran empedu dan jaringan hati, cacing ini berbetuk pipih seperti daun. Kondisi hati yang terinfestasi cacing akan memperlihatkan hati yang hancur, berwarna kuning, bahkan terdapat bungkul, maupun jaringan parut. Saat disayat akan menempel cacing pada pisau. Paru yang perlu diwaspadai adalah paru yang tidak kenyal (keras), berbungkul, saat di sayat terdapat nanah (perkejuan), paru seperti ini indikasi adanya TBC sehingga perlu dibuang.

  1. Setelah dipotong segera bagikan daging qurban kepada penerima. Jangan biarkan daging terbuka terlalu lama

    Daging yang telah dipisahkan dengan jeroan langsung dipotong, dikemas lalu didistribusikan. Hal ini dilakukan untuk menghindari pembusukan daging terlalu cepat. Anda tentu ingin daging qurban yang diberikan dalam kualitas baik bukan bagi para penerima, jadi pastikan daging yang sudah dikemas dapat diterima dengan cepat oleh penerima segera setelah dikemas.

Penanganan hewan qurban serta penanganan daging yang baik akan memberikan manfaat lebih untuk berbagai pihak. Kualitas daging akan terjaga sehingga tidak mengalami pembusukan secara cepat. Perlakuan terhadap hewan qurban yang baik akan menghindarkan dari kondisi stress sehingga daging memiliki kualitas lebih baik dan tentunya lebih barokah 🙂

 

Salam,
Drh Puspasari Respatingtyas.