Penyebab Kucing Flu dan Cara Mengobatinya
“Dok, kucing saya flu udah lama banget, udah ke dokter beberapa kali, setiap obatnya habis flu nya kambuh lagi, gimana ya dok?”
“Dok, kucing saya sering bersin-bersin, flu kayaknya, terus panas badannya gak mau makan, obatnya apa ya dok?”
“Dok, kalo kucing flu, harus gimana ya, padahal saya udah kasih vitamin, obat flu khusus kucing, tapi tetep gak sembuh juga”
Pertanyaan di atas adalah tiga dari ratusan pertanyaan yang paling sering masuk ke berbagai channel tanyadokterhewan (facebook, website, instagram, line@).
Terkadang, pemilik hewan melakukan diagnosa atau menarik kesimpulan sendiri tanpa melakukan pemeriksaan di dokter hewan. Biasanya hanya dengan melihat gejala yang menyerupai flu pada manusia, pet lovers seringkali langsung bertanya “dok, kucing saya flu, bagaimana ya”.
Padahal tidak semua gejala mirip flu tersebut adalah flu, tapi beberapa penyakit memiliki gejala yang serupa dengan penyebab yang berbeda. Sehingga, sangat penting dilakukan pemeriksaan untuk mengetahui penyebabnya, mendapatkan diagnosa yang tepat, serta treatment yang tepat.
Lalu, apakah sebenarnya cat flu (flu kucing)? Apakah kita perlu khawatir jika kucing kita mengalami gejala yang merujuk pada cat flu?
Cat flu atau flu kucing merupakan istilah untuk infeksi saluran pernapasan atas (upper respiratory tract infection / upper respiratory tract disease).
Infeksi saluran pernafasan atas berarti organ yang terinfeksi yaitu hidung, sinus hidung dan pangkal tenggorokan. Namun, tidak hanya itu, biasanya karena berkesinambungan sebagai sistem, maka organ lain seperti mulut, telinga, mata pun menjadi berkaitan dan turut terkena infeksi.
Saluran pernafasan, normalnya memiliki fungsi mengatur pertukaran udara. Pada anjing dan kucing termasuk hewan yang mengandalkan indra penciuman, sehingga saluran pernafasan pun berperan mengirimkan sinyal ke syaraf olfaktoris (syaraf penciuman) yang akan diteruskan ke otak dan diolah sebagai informasi.
Sehingga ketika ada infeksi di saluran pernafasan akan membuat indra penciuman terganggu, yang berakibat pada nafsu makan yang menurun danlebih menyukai makanan dengan aroma yang sangat menyengat.
Selain itu, radang pada saluran pernafasan akan menyebabkan peningkatan mukus atau lendir yang umumnya dikenal dengan ingus, pada kondisi parah akan menyebabkan sesak nafas akibat penumpukan lendir.
Gejala lain yang muncul akibat infeksi saluran pernafasan yaitu :
- Lemah, lesu
- Mata berair
- Mata merah, Radang
- Membran mata menutupi sebagian mata
- Dehidrasi (kurang cairan)
- Tidak mau makan
- Aktifitas berkurang (hanya ingin berdiam diri )
- Luka pada gigi, bibir
- Mulut bau
- Demam (suhu > 39.5°c)
- Bersin
Kondisi seperti ini ditemui pada infeksi yang baru (akut), dan pada infeksi yang kronis (lama) biasanya nafsu makan tidak terganggu, tidak ada demam, dan tidak terlalu parah.
Selebihnya biasanya hanya terjadi saat kondisi imun atau daya tahan tubuh sedang menurun dan akan sembuh ketika daya tahan tubuhnya kembali membaik.
Pada kitten atau anak kucing, terjadinya infeksi saluran pernafasan yang akut bisa menyebabkan kematian. Hal ini dikarenakan saluran nafas yang terganggu sehingga pernafasan terhambat, juga mengalami dehidrasi akibat nafsu makan menurun.
Jadi apa yang yang menyebabkan cat flu atau flu pada kucing?
Flu pada kucing disebabkan oleh virus maupun bakteri. Virus yang umum menginfeksi yaitu feline rhinotracheitis, feline calicivirus. Bakteri bisa disebabkan oleh Bordetella bronchiseptica, Chlamidya (Chlamydophila felis).
Gejala nya sangat khas untuk infeksi calicivirus yaitu adanya luka di mulut (sariawan /stomatitis), air liur berlebihan. Infeksi rhinotracheitis atau feline herpesvirus selain gejala peradangan pada saluran nafas, juga akan terlihat adanya gejala pada mata (infeksi mata, mata merah, selaput mata menutupi 1/3 mata).
Gejala akibat infeksi chlamidya akan memperlihatkan infeksi parah pada mata, membuat mata tertutup, bengkak, dan banyak kotoran. Biasanya terjadi pada kitten atau anak kucing.
Mengobati kucing flu
Pengobatan yang bisa dilakukan untuk menangani infeksi saluran pernafasan atas yaitu,
- Penggunaan nebulizer dan penguapan untuk meringankan ingus yang ada di hidung dan saluran nafas.
- Menjemur kucing pada pagi hari selama 5-10 menit pun bisa dilakukan untuk mengurangi adanya ingus dan menjaga tubuh tidak lembab.
- Pemberian pakan yang memiliki bau menyengat, rasa yang kuat (high palatable food) karena biasanya disertai dengan tidak nafsu makan, hal ini dilakukan untuk tetap mendapatkan asupan makanan.
- Perlu dilakukan infus jika memang kondisinya cukup parah dan dehidrasi
- Antibiotik, umumnya infeksi disertai juga dgn infeksi bakteri (ditandai dengan ingus warna hijau) oleh karena itu, antibiotik perlu diberikan. Pemberian antibiotik hanya berdasarkan pemeriksaan dan resep dokter.
- Obat penurun panas dan pereda nyeri. Biasanya diresepkan oleh dokter melihat kondisinya yang cukup parah disertai demam.
- Obat yang dapat meluruhkan ingus sehingga ingus tidak terlalu banyak. Membantu untuk melegakan saluran nafas, obat ini akan diberikan dokter jika langkah nebulizer masih menyisakan ingus yang cukup banyak.
Kucing dengan kondisi flu akut mungkin bisa mengalami rawat inap jika diperlukan, tergantung keparahannya. Namun bisa juga setelah proses penguapan dengan nebulizer dibolehkan rawat jalan dengan diberikan resep obat.
Kenapa sudah diobati masih tetap terkena flu ?
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, umumnya flu kucing disebabkan oleh virus, terutama feline herpes virus (feline rhinotracheitis). Sifay virus herpes ini setelah menginfeksi akan berada pada ganglion syaraf. Sehingga, kucing yang pernah terinfeksi akan selalu membawa virus dan memungkinkan menularkan virus. Virus akan kembali aktif ketika daya tahan tubuh menurun. Oleh karena itu, ketika sudah diobati, obat sudah habis, kondisi tubuh sedang tidak baik, imunitas menurun, cuaca tidak mendukung. Akan menyebabkan virus aktif kembali. Sehingga sangat penting menjaga kebersihan, menjaga kesehatan, dan kenyamanan kucing. Agar kucing tidak mengalami stress yang berakibat imunitas atau daya tahan tubuh menurun
Apakah bersin selalu flu?
Bersin atau sneezing merupakan salah satu usaha normal tubuh untuk mengeluarkan benda ataupun hal asing yang ada di saluran pernafasan. Bersin, terkadang diidentikkan dengan kondisi flu. Memang salah satu tanda adanya infeksi di saluran pernafasan adalah bersin. Mekanisme tubuh ini dilakukan karena ada ingus yang mengganggu di hidung. namun, ternyata tidak semua bersin berkaitan dengan flu.
Excessive sneezing atau bersin yang berlebihan bisa juga menandakan kucing sensitif dan alergi terhadap sesuatu. Atau mungkin ada sesuatu yang ada di dalam hidung yang membuat tidak nyaman. Tumor dan kanker merupakan salah satu yang bisa juga membuat bersin terus menerus. Polip merupakan salah satu kondisi pada hidung yang ditandai dengan adanya daging tumbuh di dalam hidung, hal ini pun membuat kucing selalu bersin. Tapi biasanya pada kondisi bersin ini tidak disertai dengan demam dan penurunan nafsu makan, tapi mungkin juga ada darah saat bersin.
Bisa juga kemasukan benda asing seperti rumput, debu, ataupun benda lainnya. Ini menyebabkan bersin pada kucing.
Nafsu makan baik, tidak demam, minum masih mau tapi flu? Apakah harus khawatir?
Selama asupan makanan tetap terjaga, tentu kita bisa sedikit bernafas lega. Artinya tidak ada tingkah laku yang berbeda dari kucing kita. Namun, perlu diperhatikan kualitas makanan yang diberikan saat kondisi ini. Bisa kita berikan makanan yang mengandung banyak protein seperti ikan, ayam, daging, ati ayam. Selain baunya yang menyengat, kandungan protein juga baik untuk mempercepat proses persembuhan, meningkatkan regenerasi sel, meningkatkan daya tahan tubuh. Suplemen pun sangat penting diberikan, banyak sekali suplemen yang mengandung vitamin dan mineral yang sangat baik untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Konsumsi air minum juga perlu diperhatikan sehingga pada masa ini makan wet food lebih disarankan.
Pencegahan infeksi saluran pernafasan atas
Vaksinasi salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mencegah infeksi ataupun mengurangi keparahan kondisi saat masuknya virus dan bakteri penyebab flu kucing.
Vaksinasi yang diberikan untuk mencegah infeksi feline rhinotracheitis, feline calici virus, dan chlamydia. Vaksin ini telah tersedia dalam satu kesatuan bersama dengan vaksin terhadap feline panleukopenia (feline distemper).
Kucing yang sakit dan memiliki gejala merujuk ke gejala flu perlu diisolasi dari kucing yang sehat. Hal ini dilakukan karena virus sangat mudah menular antar kucing
Kucing usahakan tetap di dalam rumah saat kondisi cuaca kurang menunjang seperti musim hujan. Krn kondisi hujan menyebabkan lembab dan dingin yang juga bisa membuat tidak nyaman, akhirnya kucing stress dan daya tahan tubuhnya menurun.
*P.S Jika ada yang ingin ditanyakan/didiskusikan jangan sungkan bertanya melalui komentar di bawah ini ya.
Jangan lupa juga share artikel ini agar informasinya bisa bermanfaat bagi orang lain.
Drh Puspasari Respatiningtyas.
https://tanyadokterhewan.com
Reference :
Susan little. 2013. How to survive the cat with chronic sneezing.
Quimby J, Lappin MR. 2010. Update on feline upper respiratory disease : condition-spesific recomendation. Feline focus
Reed N, Gunn-moore D. 2012. Nasopharyngeal disease in cats : 2. Specific condition and their management. Jfms 14(5) : 317-326
Gould d. 2011.Feline herpesvirus-1 : ocular manifestation, diagnosis and treatment options.jfms 13: 333