kucing dan anjing yang akan melahirkan

Kapan saatnya Anjing dan Kucing Anda Perlu di Kandangkan?

Kapan saatnya Anjing dan Kucing Anda Perlu di Kandangkan?

Memiliki hewan peliharaan seperti anjing dan kucing perlu juga memperhatikan kenyamanan dan kemananannya. Pada dasarnya anjing maupun kucing merupakan hewan liar yang telah didomestikasi. Hewan liar tentu membutuhkan tempat berlindung seperti gua (cave) pada masa lampau, setelah didomestikasi pun anjing dan kucing membutuhkan tempat berlindung untuk menjaga privasi dan ketenangan. Oleh karenanya, menggunakan kandang atau crate merupakan salah satu solusi yang bisa dilakukan. Kandang yang digunakan perlu mengedepankan kenyamanan dan keamanan bagi hewan peliharaan. Hal ini dilakukan agar hewan tidak merasa stress saat dikandangkan.

Kapan saatnya Anjing dan Kucing Anda Perlu di Kandangkan?
Kapan saatnya Anjing dan Kucing Anda Perlu di Kandangkan?

Beberapa hal yang perlu diperhatikan saat memilih kandang :

#1 Ukuran

Kandang yang baik tentunya memiliki ukuran yang lebih besar dari ukuran tubuhnya. Minimal 2 kali ukuran tubuhnya agar bisa leluasa tidur maupun melakukan aktifitas di dalam kandang. Kandang yang terlalu kecil tentunya akan membuat hewan menjadi tidak nyaman.

#2 Material kandang

Kandang yang digunakan bisa terbuat dari material stainless, kayu, besi, maupun plastic. Kandang yang mudah dibersihkan yaitu kandang yang terbuat dari stainless maupun besi. Kandang kayu selain sulit dibersihkan juga sifatnya tidak portable, namun kandang ini cocok untuk Anda yang menyukai desain interior yang lebih baik. Kandang plastic akan berbahaya untuk anjing karena energi anjing yang besar terkadang merusak benda­ benda.

Nah, sekarang pertanyaan adalah Kapan saatnya Anjing dan Kucing Anda Perlu di Kandangkan?

Sebenarnya Anjing maupun kucing tidak perlu selalu dikandangkan sepanjang hari, cukup dikandangkan saat waktu yang dibutuhkan saja. Berikut kondisi yang tepat saat Anjing atau Kucing Anda perlu di kandangkan.

#1 Saat usia kitten maupun puppy

Usia 0-­8 minggu sebaiknya puppy maupun kitten disediakan kandang. Biasanya jika masih menyusui kepada induk, kandang merupakan salah satu tempat yang nyaman untuk berlindung dan menjadi tempat kekuasaan dari puppy maupun kitten. Tapi, untuk kitten dan puppy yang orphaned (yatim piatu) penggunaan kandang ini perlu sabar, karena biasanya mereka lebih sering merengek ketika ditempatkan di kandang. Kondisi ini biasanya disebut separation anxiety. Hal ini bisa diatasi dengan menempatkan kandang di dekat tempat kita beraktifitas misalnya tengah rumah, atau tempat yang sering dilalui.

Kitten dalam kandang
Kitten dalam kandang

#2 Kucing maupun anjing usia tua

Kandang untuk kucing dan anjing usia tua atau senior perlu diperhatikan kenyamanannya. Memberikan alas tidur yang cukup tebal dapat membantu meningkatkan rasa nyaman. Biasanya kucing usia senior pun perlu diperhatikan kandang yang tidak terlalu tinggi karena kondisi persendian yang sudah tidak sebaik saat muda.

#3 kucing dan anjing pasca operasi dan sakit

Kandang sangat penting pada kondisi sakit dan pasca operasi. Terutama kondisi pasca operasi, sebaiknya tidak terlalu banyak bergerak 1-­2 hari setelah operasi, untuk mempercepat pemulihan tubuh. Pemberian obat juga akan lebih mudah jika dilakukan di kandang sehingga kucing maupun anjing tidak lari maupun sulit dikendalikan. Kucing maupun anjing yang sakit menular perlu dikandangkan atau tindakan isolasi/karantina untuk mencegah penularan dengan kucing dan anjing lainnya.

#4 kucing dan anjing yang akan melahirkan

Biasanya hewan yang akan melahirkan memiliki kebiasaan membuat sarang untuk membuat dirinya nyaman saat akan melahirkan. Kita bisa membiasakan melatih kucing maupun anjing calon induk untuk menyiapkan sarangnya dikandang. Selain memudahkan kita untuk mengontrol saat terjadinya kelahiran, juga membuat induk merasa lebih nyaman. Sebaiknya untuk kandang calon induk ditempatkan ditempat yang tenang, hangat, dan tidak sering orang berlalu lalang. Hal ini dapat membantu induk tenang dan tidak stress menjelang kelahiran.

kucing dan anjing yang akan melahirkan
kucing dan anjing yang akan melahirkan

Menggunakan kandang pada anjing dan kucing penting untuk mengetahui daerah kekuasaan, memudahkan saat akan dibawa ke dokter hewan maupun berpergian, serta membuat nyaman. Penting untuk tidak mengandangkan setiap hari, cukup beberapa jam saja dalam sehari. Maksimal menggunakan kandang 8 jam dalam sehari. Pagi dan sore hari untuk anjing perlu diberikan waktu poop dan pee di luar kandang.

*P.S Jika ada yang ingin ditanyakan/didiskusikan jangan sungkan bertanya melalui komentar di bawah ini ya.
Jangan lupa juga share artikel ini agar informasinya bisa bermanfaat bagi orang lain.

Regards
drh Puspasari Respatiningtyas

 

Sterilisasi pada kucing

Sedih, ternyata 5 hal ini bisa membuat waktu hidup hewan peliharaan mu menjadi berkurang



Sedih, ternyata 5 hal ini bisa membuat waktu hidup hewan peliharaan mu menjadi berkurang

Life span atau masa hidup pada hewan peliharaan terutama anjing dan kucing sangat bervariasi. Hal ini disebabkan oleh rasa tau breed, gaya hidup (life style), dan ukuran tubuh. Namun rata-rata 8 tahun sudah merupakan angka yang baik untuk usia anjing maupun kucing. Memiliki gaya hidup yang baik dan sehat, tidak mustahil anjing maupun kucing bisa hidup lebih dari 15 tahun.

Memang memiliki gaya hidup yang baik untuk anjing dan kucing tidak mudah dilakukan. Namun, hal ini bisa menjadi perhatian dan pencegahan agar anjing dan kucing kita dapat memiliki usia yang lebih panjang.

 

Berikut 5 hal ini bisa membuat waktu hidup hewan peliharaan mu menjadi berkurang.

#1 Obesitas

Obesitas atau kondisi tubuh over weight (kegemukan) pada anjing dan kucing menjadi masalah baru. Di Indonesia, belum ada data yang jelas mengenai kecenderungan kondisi ini. Tapi, di Amerika sebanyak 54 % anjing dan 58 % kucing mengalami kondisi kegemukan. Obesitas dapat menyebabkan usia menjadi berkurang karena hewan dengan kondisi ini cenderung mengalami masalah kesehatan lainnya seperti diabetes, arthritis (radang sendi), gangguan fungsi hormon, kondisi kulit berjamur dan lembab, serta infeksi saluran kemih.

5 hal ini bisa membuat waktu hidup hewan peliharaan mu menjadi berkurang
5 hal ini bisa membuat waktu hidup hewan peliharaan mu menjadi berkurang

#2 Kurang latihan

Exercise ataupun latihan sehari-hari untuk anjing dan kucing wajib dilakukan. Hal ini penting untuk mengurangi stress pada anjing maupun kucing. Cara yang paling mudah adalah tidak merantai maupun mengandangkan anjing dan kucing seharian. Aktifitas perlu dilakukan setiap harinya selain makan dan tidur. Berlari pagi dan sore dengan anjing dapat menjadi pilihan yang sangat baik untuk menjaga kesehatan anjing Anda. Bahkan ini pun memberikan manfaat baik untuk kita karena kita ikut berolahraga juga. Latihan untuk kucing bisa menggunakan bola maupun haling rintang, karena kucing biasanya tidak suka diajak jalan.

#3 Gaya hidup outdoor

Anjing dan kucing yang tinggal di luar rumah (outdoor) memiliki kontak dengan lingkungan dan hewan lain lebih intens. Hal ini akna menyebabkan ancaman bagi anjing dan kucing misalnya saja dari masyarakat yang tidak menyenangi anjing maupun kucing, lalu lintas yang padat, serta kontak dengan hewan yang membawa penyakit. Resiko anjing dan kucing terkena rabies pun tinggi, belum lagi kecelakaan lalu lintas yang mungkin terjadi. Namun, bukan berarti anjing dan kucing tidak boleh keluar rumah ya. Tentunya boleh selama dalam pengawasan serta tetap on leash (menggunakan tali panjang). Menggunakan kandang semioutdoor pun bisa jadi pilihan untuk pet owner. Jadi, selain tetap bisa mengawasi kondisi anjing dan kucing, mereka pun bisa tetap nyaman merasakan dunia luar.

Kandang semioutdoor untuk hewan peliharaan
Kandang semioutdoor untuk hewan peliharaan

#4 Tidak melakukan vaksinasi

Vaksinasi merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah kejadian penyakit yang disebabkan oleh virus maupun bakteri. Vaksinasi bisa membuat anjing dan kucing terlindungi dengan cara system tubuh melakukan pembentukan antibodi. Penyakit yang disebbakan oleh virus termasuk penyakit yang sulit disembuhkan dan biasanya membuat anjing maupun kucing berujung pada kondisi fatal. Oleh karena nya, vaksinasi pada usia 8 minggu penting dilakukan serta dikonsultasikan dengan dokter hewan. Tidak boleh melakukan vaksinasi jika bukan oleh dokter hewan.

#5 Tidak melakukan sterilisasi

Sterilisasi pada anjing dan kucing saat ini banyak digemborkan, hal ini dikarenakan banyaknya populasi anjing maupun kucing terlantar. Ternyata strerilisasi selain memberikan manfaat untuk mengendalikan populasi, dapat pula meningkatkan kualitas hidup dari anjing maupun kucing. Sterilisasi dapat mengurangi usaha hewan jantan untuk keluar rumah saat musim kawin, mengurangi hewan betina yang mengalami radang Rahim bernanah (pyometra), juga mengurangi kemungkinan adanya kematian akibat kesulitan melahirkan.

Sterilisasi pada kucing
Sterilisasi pada kucing

Faktor penting lainnya seperti selalu menjaga kesehatan (rajin check up ke dokter hewan minimal 6 bulan sekali), memberikan pakan yang baik dengan mencampurkan buah dan sayur pada makanan anjing, memberikan suplemen minyak ikan, menurunkan tingk at stress dengan melakukan aktifitas bersama dapat meningkatkan kualitas hidup dan usia dari hewan peliharaan kita.

*P.S Jika ada yang ingin ditanyakan/didiskusikan jangan sungkan bertanya melalui komentar di bawah ini ya.
Jangan lupa juga share artikel ini agar informasinya bisa bermanfaat bagi orang lain.

Regards
drh Puspasari Respatiningtyas

Ingin tidur bersama hewan peliharaan? Ini 5 hal yang perlu dipertimbangkan

Ingin tidur bersama hewan peliharaan? Ini 5 hal yang perlu dipertimbangkan

Ingin tidur bersama hewan peliharaan? Ini 5 hal yang perlu dipertimbangkan

Menganggap hewan peliharaan sebagai keluarga sangat lah penting dilakukan untuk memberikan kenyamanan dan hubungan baik antara pet dan ownernya. Terkadang banyak pula yang memang menghabiskan kesehariannya, bahkan tidur bersama dengan hewan peliharaannya. Kebiasaan tersebut tentunya memiliki segi positif dan negatifnya ya.

Berikut 4 hal positif kalau kamu tidur bersama hewan peliharaan :

#1 Bonding yang lebih kuat

Lazimnya hewan peliharaan yang tidur bersana dengan ownernya yaitu anjing dan kucing. Biasanya dengan menghabiskan banyak waktu bersama dan tidur bersama akan memberikan ikatan batin yang kuat antara pet dan ownernya.

#2 Menurunkan resiko animal abuse

Ketika timbul ikatan yang kuat, maka tidak akan ada animal abuse. Hal ini membuat hewan akan merasa senang dan nyaman serta timbul rasa kasih sayang owner pada petnya.

Ingin tidur bersama hewan peliharaan? Ini 5 hal yang perlu dipertimbangkan
Ingin tidur bersama hewan peliharaan? Ini 5 hal yang perlu dipertimbangkan

#3 Owner lebih memperhatikan kesehatan hewan peliharaan

Berinteraksi intensif dengan hewan peliharaan tentu akan membuat owner merasa nyaman ketika hewannya sehat, bebas dari parasit, bersih, wangi,. Sehingga secara tidak langsung, owner akan sering membawa ke dokter hewan untuk melakukan check up maupun melakukan perawatan untuk kebersihan hewan peliharaannya,

#4 Anjing dan kucing dapat menurunkan tingkat stress

Sering berinteraksi dengan anjing dan kucing membuat perasaan bahagia, hal ini ternyata berhubungan dengan penurunan tekanan darah, kondisi rileks pada tubuh, penurunan resiko penyakit jantung, serta menyebabkan kondisi yang tidak stress. Purring atau dengkuran pada kucing pun dapat menenangkan.

 

Hal negatif yang mungkin timbul ketika tidur bersama hewan peliharaan :

#1 Tidur menjadi kurang berkualitas

Hal ini dikarenakan anjing dan kucing termasuk hewan nocturnal (aktif di malam hari). Jadi, terkadang saat waktunya kita tidur, mereka sedang aktif bermain. Sehingga, tidur kita sedikit terganggu dan menjadi kurang berkualitas. Efeknya pada tubuh saat pagi hari yaitu menjadi kurang fit.

#2 Memungkinkan adanya penularan penyakit

Biasanya penyakit yang mudah menular dari anjing maupun kucing adalah penyakit akibat parasit dan jamur. Ringworm merupakan penyakit jamur (dermatofitosis) yang dapat menular ketika terjadi kontak langsung. Selain itu, gigitan caplak, pinjal maupun kutu pun cukup mengganggu dan membuat alergi pada beberapa orang. Sehingga perlu diperhatikan betul kebersihannya.

Bahaya tidur bersama hewan peliharaan
Bahaya tidur bersama hewan peliharaan

Oleh karena itu, menjaga kesehatan dan kebersihan diri kita dan hewan peliharaan kita sangat penting. Hal ini untuk membuat kita nyaman dan terhindar dari rasa cemas akan adanya penularan penyakit dari hewan peliharaan kita.

 

*P.S Jika ada yang ingin ditanyakan/didiskusikan jangan sungkan bertanya melalui komentar di bawah ini ya.
Jangan lupa juga share artikel ini agar informasinya bisa bermanfaat bagi orang lain.

Regards
drh Puspasari Respatiningtyas

penggunaan microchip pada hewan kesayangan

Pernah dengar penggunaan microchip pada hewan kesayangan?

Pernah dengar penggunaan microchip pada hewan kesayangan?

Teknologi microchip pada hewan ini memungkinkan untuk menyimpan data pada lempengan kecil yang mudah dikenali dan diidentifikasi menggunakan alat pembaca microchip. Data yang terdapat di microchip biasanya berupa kode yang akan disinkronisasi dengan alat maupun individu yang dipasangi secara implant lempeng ini.

Microchip sudah banyak dikenali di hewan liar pada lembaga konservasi, hal ini untuk memudahkan identifikasi dan pelacakan hewan liar sehingga diketahui persebarannya. Teknik identifikasi menggunakan microchip ini pun telah berkembang di hewan kesayangan seperti anjing dan kucing. Beberapa klinik hewan di Indonesia terutama kota besar menyediakan microchip sebagai salah satu alat identifikasi. Microchip ini mirip fungsinya seperti KTP maupun tanda pengenal kita yang lainnya.

Mencari Kucing Hilang Kini Lebih Mudah dengan Microchip Pada Hewan
Mencari Kucing Hilang Kini Lebih Mudah dengan Microchip Pada Hewan

 

Penggunaan microchip pada anjing dan kucing bertujuan untuk

  1. Memudahkan identifikasi anjing dan kucing jika mengalami hilang terutama jika berpindah tangan ke orang yang tidak bertanggung jawab (penculikan, penjualan illegal).
  2. Negara maju telah mewajibkan hewan peliharaan dipasangi microchip untuk memudahkan identifikasi dan recording status kesehatan. Jika kita ingin membawa hewan peliharaan ke luar negeri, microchip merupakan salah satu persyaratan wajib untuk sistem identifikasi.
  3. Banyaknya ras anjing dan kucing membuat microchip sangat berguna

Ras anjing maupun ras kucing jumlahnya cukup banyak dan tentunya setiap ras memiliki kemiripan antara individu satu dan lainnya. Hal ini karena memang ras memiliki standar yang jelas. Microchip sangat membantu identifikasi karena memiliki kode yang unik sehingga jika hilang kita bisa mengklaim dengan menggunakan kode di microchip tersebut.

Cara memasang microchip pada hewan

Penggunaan microchip harus dilakukan oleh dokter hewan. Hal ini dikarenakan cara aplikasi microchip yang disuntikan daerah bawah kulit. Pemasangan microchip sangat cepat dan respon pada anjing dan kucing rata-rata tidak menimbulkan rasa sakit. Setelah dilakukan pemasangan, dokter akan melakukan pengecekan menggunakan scanner microchip. Nomer yang tertera pada scanner dan label microchip harus sama. Menandakan microchip terpasang dengan tepat.  Pengetahuan anatomi yang telah dipelajari dokter hewan akan sangat membantu. Penempatan microchip yang tidak tepat dapat membuat microchip menjadi salah tempat dan tidak terbaca oleh alat.

penggunaan microchip pada hewan kesayangan
penggunaan microchip pada hewan kesayangan

Berapa biaya untuk memasang microchip pada hewan

Pemasangan microchip pada anjing maupun kucing bisa dilakukan kapan saja dan sebaiknya bersamaan dengan checkup rutin. Tarif yang diberikan untuk microchip hewan peliharaan bergantung dari jenis microchip yang digunakan, berkisar antara Rp.350.000-400.000 (2018) tentunya nilai ini tidak bisa menjadi patokan bisa lebih tinggi harganya. Bergantung pada kebijakan klinik masing-masing.

*P.S Jika ada yang ingin ditanyakan/didiskusikan jangan sungkan bertanya melalui komentar di bawah ini ya.
Jangan lupa juga share artikel ini agar informasinya bisa bermanfaat bagi orang lain.

Regards
drh Puspasari Respatiningtyas

Antibiotik untuk kucing dan anjing

Kenapa tidak boleh memberi obat sembarangan pada hewan peliharaan?

Kenapa tidak boleh memberi obat sembarangan pada hewan peliharaan?

 

Memiliki hewan peliharaan merupakan salah satu tanggung jawab tambahan untuk kita pemiliknya. Bahkan faktanya memiliki hewan peliharaan memberikan beban tambahan secara financial untuk kita.

“Namun, harga tersebut bagi beberapa orang tidak ada artinya karena dengan memiliki hewan peliharaan, kita bisa mendapatkan stress relieve, hiburan serta teman hidup”

Kenapa tidak boleh memberi obat sembarangan pada hewan peliharaan?
Kenapa tidak boleh memberi obat sembarangan pada hewan peliharaan? (Credit foto pada gambar)

Budget untuk kesehatan pun ternyata tidak murah untuk hewan peliharaan kita, budget konsultasi dokter hewan, vaksin, pemeriksaan rutin, treatment penyakit, rawat inap, obat, dan lain sebagainya.

Ternyata memiliki hewan peliharaan itu mahal ya? Tapi, kalau sakit kan perlu dibawa ke dokter hewan. Atau cukup tanya kiri kanan berdasarkan pengalaman, memberikan obat yang biasa kita konsumsi dan hasilnya sembuh? Beruntung jika sembuh, jika malah jadi tersesat dan tambah parah?

Gejala klinis suatu penyakit memang semuanya sama awalnya,ketika ada infeksi tentu akan muncul kondisi demam yang diakibatkan respon tubuh untuk menghalau agen penyakit. Tapi apakah semua hewan aman diberikan obat penurun panas, apakah bisa tanpa pemeriksaan diberikan antibiotic? Ternyata tidak semua hewan bisa diberikan obat begitu saja tanpa diperiksa.

Lalu bagaimana dengan konsultasi online? Apakah juga bisa menjadi alternatif untuk mendapatkan harga “murah”?

 

Konsultasi sebenarnya sah saja, namun tentu dokter memiliki kebijakan untuk menanggapi kasus per kasus. Meresepkan obat yang memang perlu pemeriksaan seksama tentu tidak akan sembarangan diberikan oleh dokter hewan.

Konsultasi Dokter Hewan Gratis
Konsultasi Dokter Hewan Gratis

Mengapa? Hal ini karena ada beberapa obat yang tidak bisa diberikan tanpa resep dokter, artinya obat tersebut restricted. Jika diberikan sembarangan akan memperparah kondisi dan memberikan hasil yang tidak baik. Tapi, sayangnya banyak pemilik yang masih mengesampingkan keselamatan hewannya dengan berbekal pengalaman. Akhirnya bukannya sembuh malah jadi lebih parah L

Berikut adalah obat yang tidak boleh diberikan sembarangan :

#1 Obat anti radang dan penurun panas untuk kucing dan anjing

Pemilik biasanya mengeluhkan hewannya lemah, tidak aktif, nafsu makan mneurun. Kadang juga ada yang mengatakan kucing atau anjingnya panas (demam) padahal belum diperiksa menggunakan thermometer. Demam biasanya memang lazim terjadi pada hewan peliharaan termasuk anjing kucing sebagai gejala dari infeksi. Obat yang dapat menurunkan panas termasuk pada obat anti radang maupun obat antinyeri (analgesic-antipiretik). Umumnya obat penurun panas yang banyak dipasaran yaitu paracetamol, aspirin. Namun ternyata pada anjing dan kucing memberikan obat anti radang dan penurun panas ini memiliki bahaya.

  1. Dosis nya jika tidak tepat dapat menyebabkan keracunan karena sangat tipis jarak antara dosis aman dan dosis berbahayanya. Oleh karenanya, pemberian obat ini tidak boleh sembarangan dan harus berdasarkan resep dokter hewan.
  2. Paracetamol sangat berbahaya untuk kucing. Kucing secara genetic tidak memiliki enzim yang dapat mengubah kandungan paracetamol menjadi kandungan yang lebih sederhana. Hal ini menyebabkan paracetamol akan terus mengalir dalam darah dan bersifat racun. Kematian akibat keracunan paracetamol ini disebabkan oleh kekurangan oksigen akibat kerusakan darah merah.
  3. Obat anti radang seperti aspirin, ibuprofen, dexamethasone dan lainnya sangat berbahaya untuk anjing maupun kucing. Biasanya obat antiradang ini diberikan untuk melakukan terapi pada anjing, namun harus dengan resep dokter hewan. Pemberian tanpa resep dokter hewan dan secara sembrono dapat menyebabkan kerusakan organ. Bahkan ada kasus anjing setelah konsumsi antiradang ibuprofen mengalami muntah darah akibat keracunan.
Keracunan Paracetamol Pada Kucing
Keracunan Paracetamol Pada Kucing

Contoh kasus keracunan paracetamol: Sumber gambar fanspage Praktek Hewan Kecil drh Yulia Erika

#2 Antibiotik untuk kucing dan anjing

Antibiotik merupakan obat yang bertujuan untuk menghentikan perkembangan bakteri maupun membunuh bakteri penyebab penyakit. Artinya, pemberian antibiotic ini tidak akan ampuh untuk menangani penyakit akibat virus maupun cacing. Antibiotic banyak golongannya, namun yang umum digunakan yaitu amoksilin karena spectrum (daya kerja) nya yang luas. Tak jarang pemberian antibiotic ini salah kaprah dan asal diberikan. Antibiotic untuk hewan peliharaan perlu disesuaikan dengan penyebabnya, berat badan, usia, dan riwayat penyakitnya. Alasan mengapa antibiotic tidak boleh diberikan sembarangan :

a. Antibiotic dapat menyebabkan resistensi mikroba

Resistensi mikroba maksudnya adalah mikroba atau bakteri kebal terhadap antibiotic, sehingga ketika diberikan antibiotic tidak akan memiliki daya kerja yang maksimal bahkan tidak mempan dengan antibiotic. Penyebabnya adalah pemberian antibiotic berlebihan, tidak tuntas menggunakan antibiotic (tidak menghabiskan antibiotic) sesuai resep dokter.

b. Antibiotic dapat mematikan bakteri baik pada usus

Penggunaan antibiotic bisa mematikan bakteri baik pada usus, hal ini akan menyebabkan ketidakseimbangan bakteri pada usus. Gejala yang terlihat biasanya adanya diare karena kondisi usus yang kurang baik.

c. Antibiotic menimbulkan berkembangnya jamur secara berlebih

Pemberian antibiotic terus menerus akan menyebabkan matinya bakteri dan akan menimbulkan masalah baru yaitu tumbuhnya jamur. Jamur yang mendominasi tubuh akan menimbulkan masalah baru bagi kondisi kesehatan.

d. Antibiotik dapat berbahaya bagi induk hamil maupun menyusui

Induk hamil maupun menyusui tidak boleh sembarangan meminum antibiotik. Beberapa antibiotic ada yang berbahaya bagi kehamilan sehingga perlu diperhatikan kandungannya. Tentunya antibiotic akan mengalir pada darah dan terdapat pada air susu sehingga perlu berhati-hati dalam pemberiannya.

e. Antibiotik dapat bersisa pada daging, susu, dan telur

Hewan produksi seperti sapi, kambing, domba, babi, ayam, setelah mengonsumsi antibiotic tidak boleh langsung dimakan hasil produksinya. Hal ini dikarenakan terdapat waktu henti obat (withdrawal time) pada tubuh, sehingga pada masa ini antibiotic masih dimetabolisme di tubuh. Jika kita mengonsumsi pangan yang mengandung antibiotic tentu akan berbahaya bagi tubuh.

Antibiotik untuk kucing dan anjing
Antibiotik untuk kucing dan anjing

#3 Ivermectine untuk tungau kucing dan anjing

Ivermectine sangat dikenal sebagai antiektoparasit yang baik, terutama dalam mengobati kasus infeksi tungau termasuk scabies. Namun, secara genetic terdapat hewan yang tidak bisa memetabolisme jenis obat ini. Efek sampingnya menyebabkan kejang dan keracunan. Anjing ras collie (righ collie, border collie), Shetland sheepdog (Sheltie), anjing ras collie campiran merupakan jenis anjing yang secara genetic tidak bisa memetabolisme ivermectine. Pemberian natiektoparasit lain seperti milbemycine, selamectine cukup aman untuk anjing jenis ini.

 

#4 Obat cacing (anthelmintic) untuk kucing dan anjing

Pemeberian obat anti cacing (anthelmintik) perlu berhati-hati terutama untuk anjing dan kucing bunting. Albendazole, fenbendazol, dapat menyebabkan kerusakan dan kecacatan pada janin. Sehingga penggunaannya perlu diperhatikan.

Pemeriksaan secara seksama sangat penting dilakukan untuk hewan yang sakit agar tidak mengalami kesalahan dalam pengobatan. Jika hewan tidak kunjung sembuh setelah diobati bukan berarti obat tidak bekerja dengan baik, namun kemungkinan ada faktor lain seperti kondisi tubuh yang kurang baik, atau adanya resistensi terhadap obat tersebut. Oleh karenanya, perlu pengobatan perlu disertai diet atau pakan yang baik sesuai dengan anjuran dokter. Pengobatan pada hewan peliharaan memang dibutuhkan kesabaran untuk mencapai kesembuhan.

Contoh Obat Cacing untuk Kucing
Contoh Obat Cacing untuk Kucing

 

Semoga bisa menjawab pertanyaan pet lovers semua ya tentang boleh tidaknya memberikan obat pada anjing dan kucing 🙂

*P.S Jika merasa artikel ini bermanfaat, mohon di share di Facebook ya supaya lebih banyak orang yang bisa baca 🙂

Regards
drh Puspasari Respatiningtyas