Apakah Kucing Perlu Mandi ?
Kucing takut dengan air? Tidak asing lagi memang kita mendengar bahkan mungkin mengalami kondisi kucing takut dengan air. Lalu, kenapa kucing harus takut dengan air? Apakah kucing sebenarnya tidak butuh mandi? Padahal kucing merupakan salah satu hewan peliharaan yang sangat dekat dengan kita.
Mandi atau grooming pada kucing sebenarnya tidak perlu terlalu sering dilakukan. Hal ini dikarenakan kucing memiliki kebiasaan self grooming (membersihkan dirinya sendiri). Kucing sangat menikmati proses self grooming, karena pada dasarnya dia sangat suka menjaga kebersihan dirinya. Self grooming pada kucing didukung oleh anatomi dari lidahnya yang berduri. Bentuk lidah seperti ini membuat rambut rontok maupun kotoran dapat terangkat.
Mandi pun sebenarnya untuk sebagian kucing merupakan hal yang membuat stress, kucing merasa terkekang, tidak bebas. Tak jarang saat kucing ingin dimandikan kucing menjadi agresif dan sangat ketakutan.
Namun, ada 4 alasan penting yang membuat kucing harus dimandikan :
#1. Kucing rambut panjang
Kucing dengan rambut panjang seperti Persia perlu dimandikan secara berkala. Biasanya memang kucing Persia menjadi kucing indoor sehngga tidak terlalu kotor. Namun terkadang rambutnya yang panjang membuat rambut menjadi gimbal. Pada kondisi ini tentu kucing perlu dimandikan. Mandi secara berkala setiap 1 bulan sekali atau 1 bulan 2 kali disertai dengan menyisir rambut setiap hari dapat mengurangi gimbal pada rambut kucing.
#2. Kucing outdoor
Kucing dengan gaya hidup outdoor tentunya berinteraksi dengan lingkungan lebih sering dibandingakan kucing dengan gaya hidup indoor. Kucing outdoor akan pulang ke rumah dengan kondisi yang sangat tidak disangka. Mungkin menjadi sangat kotor terkena lumpur, rambut kotor karena bermain didaerah berdebu dan lain sebagainya. Pada kucing ini tentu perlu dilakukan kegiatan mandi yang lebih sering, sehingga kucing akan merasa nyaman dan selalu bersih. Kucing bersih, kita pun merasa senang dan nyaman.
#3. Kucing usia tua
Kucing usia tua biasanya tidak bisa melakukan self grooming dengan maksimal. Kondisi sendi yang kurang baik menyebabkan rasa nyeri saat melakukan self grooming. Pada kondisi ini tentu kita perlu membantu membersihkan dirinya. Walaupun tidak terlalu sering karena kondisinya yang mungkin kurang baik, tapi jika dirasa perlu mandi, maka sebaiknya dimandikan.
#4. Penyakit kulit
Penyakit kulit yang menyeluruh misalnya infeksi jamur (ringworm) diseluruh tubuh. membuat kuicng perlu dilakukan treatment mandi dengan shampoo khusus untuk mendukung persembuhan.
Kucing termasuk hewan yang sensitif dan mudah stress sehingga perlu perlakuan khusus ketika ingin memandikannya.
5 Hal yang perlu diperhatikan saat memandikan kucing yaitu :
#1. Usia
Umur kucing yang baik untuk memulai mandi yaitu pada usia 2 bulan atau setelah disapih dari induknya. Pada kondisi ini kucing sudah senang bermain dan siap untuk belajar berbagai hal. Usia sebelum 2 bulan atau 8 minggu sebaiknya dimandikan kering saja menggunakan lap maupun tisu basah.
#2. Suhu air
Kucing sebagai makhluk hidup dengan sistem indera yang lengkap tentunya dapat membedakan dingin dan panas. Oleh karenanya perlu diperhatikan suhu air yang digunakan untuk memandikan yaitu suhu yang hangat (suam kuku).
#3. Kondisi kesehatan
Tentunya hanya memandikan kucing yang sehat saja, tidak dalam kondisi demam, tidak dalam kondisi hamil dan menyusui.
#4. Cara memandikan
Kucing memang tidak terlalu suka dengan air, sehingga tidak perlu terlalu sering dimandikan. Walaupun harus mandi maka menggunakan cara yang less traumatic. Menggunakan pendekatan dengan mencipratkan air terlebih dahulu, jika kucing tidak menyukainya maka jangan dipaksa.
#5. Perhatikan karakter kucing
Kucing yang suka dengan air seperti maine coon, Turkish van, Turkish angora, tidak akan sulit jika akan dimandikan. Namun, kucing lain memiliki karakteristik yang berbeda, ada yang memang sangat senang dengan air walau kebanyakan sangat tidak suka dengan air. Kucing dengan karakter menyukai air tentu akan sangat mudah untuk berinteraksi dengan air.
Jika kucing tidak mandi dengan air, apakah kucing akan bersih ?
Pada dasarnya kucing menyukai kebersihan ditandai dengan kebiasaannya melakukan self grooming. Grooming kering bisa tetap kita lakukan untuk menjaga kebersihan kucing selain kegiatan self grooming yang biasa kucing lakukan.
Berikut 6 tips menjaga kebersihan kucing :
- Melakukan pemotongan kuku dengan nail clipper.
- Membersihkan area mata jika terdapat kotoran, terutama pada kucing dengan rahang yang pendek seperti Persian peke-faced (peaknose), kucing eksotik short hair. Pada kucing dengan rahang pendek ini, saluran air mata nya kecil sehingga banyak air mata yang keluar menyebabkan stain (warna sekitar mata). Kondisi basah pada daerah sekitar mata perlu dibersihkan setiap hari dengan menggunakan lap lembut yang dibasahi air hangat. Jika dibiarkan maka akan timbul jamur, maupun adanya infestasi bakteri pada daerah yang basah. Selain itu juga kurang indah dipandang mata J .
- Membersihkan telinga dengan menggunakan lap maupun cotton bud dibasahi dengan minyak zaitun atau baby oil.
- Melakukan daily brush (menyisir rambut setiap hari) terutama untuk kucing rambut panjang (long hair). Jika tidak dilakukan maka akan menyebabkan rambut menjadi gimbal dan sulit dibersihkan. Melakukan daily brush ini akan mengurangi kondisi hair ball pada kucing. Lidah kucing yang memiliki duri akan membuat rambut yang rontok ikut masuk ke saluran pencernaan dan menyebabkan hairball.
- Memberikan obat antiektoparasit pun dapat menjaga kucing tetap bersih dari kutu, pinjal, maupun tungau.
- Kitten biasanya masih sering melakukan aktifitas tinggi dan bereksperimen. Tak jarang saat makan di tempat makan maupun menyusui, bagian dagu dan mulut kotor dan basah. Kondisi ini jika dibiarkan akan menyebabkan bau dan jamur. Membersihkan menggunakan lap lembut dan dibasahi air hangat dapat membantu membersihkan kotoran pada kitten.
Semoga bisa menjawab pertanyaan pet lovers semua ya tentang Apakah Kucing Perlu Mandi? 🙂
*P.S Jika merasa artikel ini bermanfaat, mohon di share di Facebook ya supaya lebih banyak orang yang bisa baca 🙂
Regards
drh Puspasari Respatiningtyas