Jawaban Lengkap Kapan Anjing dan Kucing Siap Kawin
Anjing dan kucing yang tidak di steril atau kebiri memiliki siklus reproduksi yang tetap setelah memasuki masa pubertas usia sekitar 6 bulan rata-rata untuk kucing dan 8 bulan rata-rata untuk anjing.
Usia pertama birahi ini bervariasi setiap individunya, bisa lebih cepat maupun lebih lambat. Selama hidupnya walaupun usia tua anjing maupun kucing (diatas 7 tahun) bisa mengalami birahi, tidak seperti manusia yang bisa mengalami menopouse. Namun memang kondisi kesuburannya tidak sama dengan saat usia muda.
Bagaimana mengetahui kucing dan anjing yang birahi ?
Birahi pada anjing dan kucing dipengaruhi oleh keberadaan hormon estrogen pada betina, hormon tetsosteron pada jantan. Birahi pertama pada anjing dan kucing bisa terjadi pada usia 6 bulan.
Kucing dan anjing jantan yang telah mengalami birahi biasanya akan terlihat dari perilaku nya yaitu :
#a. Mulai agresif
Kucing dan Anjing Anda akan terlihat sangat gresif di rumah.
#b. Selalu ingin keluar rumah (roaming) pada musim kawin
hal ini dikarenakan pada musim kawin, anjing maupun kucing betina akan mengeluarkan feromon yang bisa dicium oleh jantan. Rangsangan ini akan menyebabkan libido meningkat dan anjing, kucing ingin kawin.
#c. Melakukan spraying (khusus nya kucing jantan )
spraying biasanya dilakukan untuk menandai wilayah kekuasaan kucing jantan, kondisi ini dipengaruhi oleh hormon testosteron yang mempengaruhi perilaku dominasi pada jantan.
#d. Melakukan humping (perilaku menaiki benda, maupun tangan pemiliknya )
humping merupakan posisi kawin pada anjing maupun kucing, terkadang anjing dan kucing melakukan humping pada benda yang tidak seharusnya. Seperti boneka, guling, tangan pemiliknya, maupun benda lainnya.
#e. Pertumbuhan tubuh secara fisik pun terlihat berbeda pada anjing maupun kucing jantan yang telah birahi
Biasanya rahang pada kucing jantan akan terlihat lebih lebar, besar, dibandingkan dengan kucing betina. Tentu perlu dibandingkan dengan ras yang sama ya, bukan ras yang berbeda.
Betina memiliki perilaku birahi cenderung menarik perhatian lawan jenisnya, seperti :
- berguling-guling
- mengeluarkan suara (vokalisasi) biasanya pada kucing,
- ingin keluar rumah untuk melakukan kawin
- saat dipegang bagian panggul akan menunjukkan postur siap dikawini jantan
- pada anjing betina akan terlihat vulva yang membengkak, keluar bercak darah, serta menerima jantan dengan baik
Pada kondisi birahi, tak jarang kucing dan anjing betina maupun jantan mengalami penurunan nafsu makan. Hal ini dikarenakan anjing dan kucing memfokuskan energi nya kepada keinginan kawin. Biasa nya makan menjadi hal nomor 2, oleh karena itu penting pada masa birahi memperhatikan asupan gizi dan makanan nya.
Bagaimana cara mengawinkan anjing maupun kucing ?
Selain mengawinkan sendiri, saat ini sudah banyak terdapat jasa pemacakan untuk anjing maupun kucing. Jasa pemacakan ini dilakukan untuk pemilik anjing dan kucing yang menginginkan betina maupun jantan nya kawin tanpa harus memiliki sepasang anjing maupun kucing.
Kelebihan adanya jasa pacak ini yaitu:
- tidak perlu memelihara satu pasang anjing maupun kucing, karena biaya perawatan dan kesehatannya pun akan lebih besar
- bisa memilih pejantan maupun betina dengan kualitas yang baik, silsilah yang jelas
kekurangan jasa pacak yaitu:
- perlu adaptasi antara kucing maupun anjing yang lama dengan pasangan baru nya
- rentan menyebabkan stress pada anjing maupun kucing, terutama jika karakternya tidak “Welcome” dengan anjing maupun kucing lainnya
- tidak semua anjing maupun kucing yang dipacak bisa cocok, terkadang kucing dan anjing memiliki preferensi tersendiri. Oleh karena nya penting untuk menyediakan pasangan lainnya.
- Perlu kejelasan status kesehatannya seperti kesehatan kulit (adanya parasit (kutu, pinjal, tungau), status vaksinasi, dan penting untuk memastikan anjing dan kucing dalam keadaan sehat.
Jasa pacak ini memiliki biaya yang bervariasi, tergantung dari penyedia jasa. Agar jasa yang sudah kita keluarkan bisa maksimal, maka penting untuk memastikan kucing dalam keadaan birahi, usianya tepat tidak terlalu dini.
Kapan seharusnya mengawinkan anjing maupun kucing ?
Walaupun anjing dan kucing bisa mengalami birahi mulai usia 6 bulan, namun penting untuk menunda kebuntingan sampai usianya diatas 12 bulan. Anjing biasanya mengalami pubertas lebih lama, tergantung ras nya.
Kenapa demikian ?
Usia dibawah 12 bulan atau 1 tahun merupakan usia yang penting untuk perkembangan anjing dan kucing, perkembangan secara fisik maupun secara hormonal masih belum matang saat usia ini. Bisa jadi sudah mengalami dewasa kelamin, tapi secara fisik belum mengalami kesiapan.
Sama seperti manusia kan, usia SMP sekitar 12 tahun sudah mengalami pubertas, mengalami menstruasi, tapi secara fisik belum siap kan? Perlu menunggu usia 20 tahun untuk siap secara fisik.
Lalu resiko apa saja yang terjadi saat kucing dan anjing tidak sengaja kawin pada usia muda?
Kondisi ini akan memberikan dampak yang kurang baik bagi induk maupun anaknya, seperti
#A. Keguguran
kondisi ini mungkin terjadi karena asupan makanan ke janin tidak maksimal dakibatkan induk yang masih membutuhkan banyak nutrisi untuk perkembangan tubuhnya. Selain itu, pada usia dibawah 1 tahun, kucing maupun anjing sedang aktif sekali beraktifitas, sehingga beban berat karena kondisi bunting bisa menyebabkan stress dan cedera pada induk. Kondisi stress bisa menyebabkan keguguran.
#B. Kematian saat lahir (still birth)
kasus ini bisa terjadi kalau puppies maupun kitten sudah lewat masa waktu dilahirkan, biasanya diakibatkan kesiapan induk yang kurang. Kemungkinan lainnya adalah jalan keluar lahirnya terlalu kecil sehingga puppies dan kitten tertinggal di rahim sementara ketuban sudah pecah sehingga kitten keracunan maupun sesak nafas.
#C. Sense of motherhood yang kurang pada induk
Secara naluri alami, induk yang sudah melahirkan akan memiliki perasaan merawat dan menjaga anaknya. Namun, tidak menutup kemungkinan juga ketika induk terlalu muda, induk anjing dan kucing masih belum mengerti bahwa dia memiliki kewajiban menyusui dan merawat anaknya.
Selain usia, apalagi yang perlu diperhatikan saat ingin mengawinkan anjing dan kucing ?
Pastikan betina benar-benar birahi, bisa diketahui dari ciri-ciri ini :
1. berguling-guling
2. mengeluarkan suara (vokalisasi) biasanya pada kucing,
3. ingin keluar rumah untuk melakukan kawin
4. saat dipegang bagian panggul akan menunjukkan postur siap dikawini jantan
5. pada anjing betina akan terlihat vulva yang membengkak, keluar bercak darah, serta menerima jantan dengan baik
6. lebih sering kencing pada betina
Pada anjing betina, penting untuk mengetahui siklus reproduksi yang tepat untuk meningkatkan keberhasilan proses perkawinan pada anjing.
Anjing betina memiliki 4 tahapan estrus pada satu siklusnya :
siklus ini biasanya berlangsung 2-3 minggu, akan berulang kembali setiap 6 bulan, untuk beberapa ras biasanya anjing kecil bisa mengalami 3 kali siklus dalam 1 tahun.
- proestrus merupakan kondisi awal dari siklus, biasanya gejala birahi sudah mulai jelas terlihat ( owner biasanya mengatakan “anjing saya birahi” pada fase ini), jantan mulai tertarik dengan betina, tapi betina belum menerima jantan. Mungkin ada bengkak di vulva, lendir mulai banyak keluar dari vulva disertai darah, kadang ada yang mengistilahkan “mens” (padahal mekanisme nya berbeda dengan mens pada manusia). Kondisi ini terjadi selama 9 hari, bisa juga lebih 3-17 hari.
- Estrus : Sangat tepat mengawinkan anjing pada fase ini. pada fase ini sel telur mulai ovulasi, sudah jelas terlihat adanya gejala birahi yang kuat, biasanya sudah mulai menerima jantan, vulva sudah tidak terlalu bengkak, banyak lendir dari vulva tapi darah sudah mulai berkurang. Pada kondisi ini tepat untuk dilakukan perkawinan terutama ketika melihat darah sudah mulai sedikit dan lendir mulai bening. Fase ini terjadi selama 9 hari, tapi bisa juga lebih dengan range 3-18 hari. Pada fase ini bisa dlakukan perkawinan berkali-kali, bahkan sangat memungkinkan juga bagi betina untuk kawin dengan jantan yang berbeda pada satu siklus. Jika selama fase ini jantan yang mengawini nya lebih dari satu, sangat mungkin puppies yang dilahirkan akan berbeda-beda tidak dari satu jantan. Kondisi ini disebut superfekunditas, dan wajar terjadi pada anjing maupun kucing.
- diestrus : fase ini merupakan fase anjing betina tidak melakukan perkawinan kembali, gejala birahi sudah hilang. Tubuh mulai mempersiapkan kebuntingan yang mungkin terjadi pada betina. Kondisi ini berlangsung selama 60 hari. Jika anjing bunting pada fase ini maka akan terlihat adanya ciri-ciri kebuntingan. Tapi jika tidak, maka siklus akan berlangsung kembali setelah fase anestrus (fase selanjutnya).
- anestrus : anestrus artinya fase tidak estrus (tidak birahi). fase ini pada anjing betina yang hamil terjadi setelah melahirkan hingga mengalami masa laktasi. Siklus ini terjadi selama 4 bulan saat anak anjing masih menyusui. Pada anjing yang tidak hamil, tidak akan terjadi birahi lagi setelah 5 bulan pasca birahi. Baru akan terjadi birahi setelah siklus nya selesai.
Pada anjing akan lebih baik dilakukan perkawinan saat telah mengalami siklus loop ke 2, sekitar usia 12 bulan atau 14 bulan jika memang siklus loop pertama terjadi pada usia 6 atau 8 bulan.
Kita coba lakukan simulasi ya :
misalnya anjing memperlihatkan gejala birahi (vulva bengkak, ada lendir bercampur darah) pada tanggal 20 april 2017 (disini owner sudah bisa mulai menandai dengan menuliskan di kalender “mens”) lalu diamati 3-9 hari dari mens.
Saat lendir sudah mulai berwarna pink, darah sudah berkurang, vulva tidak terlalu bengkak, coba di dekatkan dengan jantan menerima dan kawin.
Misalnya terjadi pada tanggal 29 april 2017 maka owner menandai lagi di kalender nya misalnya “kawin”. Kawin bisa berlangsung selama 7 hari, setiap terjadi perkawinan perlu dicatat.
Lalu dilihat kembali 30 hari pasca kawin yaitu 29 mei 2017 kemungkinan adanya kebuntingan, bisa juga mulai melakukan pemeriksaan ke dokter.
Karena biasanya cukup sulit melihat cirinya secara fisik, biasanya mulai terlihat minggu ke 6 atau sekitar 45 hari pasca kawin, perut mulai membesar, puting mulai berubah bentuknya, nafsu makan bertambah, beberapa ada juga yang mengalami morning sickness (mual, muntah) pada awal kebuntingan .
Kebuntingan akan berlangsung rata-rata 63 hari, tidak lebih dari 72 hari. Berarti kemungkinan kelahirannya akan terjadi pada 29 juni 2017 – 5 juli 2017.
Pada fase-fase ini penting untuk melakukan pemeriksaan rutin ke dokter hewan. Terutama mengetahui kondisi induk, posisi janin.
Birahi akan terjadi kembali sekitar 1 bulan setelah proses menyapih atau saat anak usia 4 bulan.
Pada kucing, siklusnya tidak jauh berbeda dengan siklus pada anjing. Namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada kucing :
Proses kawinnya berbeda dengan anjing.
anjing melakukan proses kawin dengan mengubah posisi menjadi saling membelakangi.
Ini sangat wajar dan alami dilakukan karena secara anatomi, penis anjing memiliki bulbus glandis, atau bagian yang menonjol pada penisnya yang akan membesar ketika ereksi. Sehingga saat kawin bisa mengunci betina.
Penis kucing yang berduri – tanyadokterhewan.com (Sumber LIttle 2012)
Sementara kucing, memiliki penis yang berduri, yang berfungsi untuk merangsang ovulasi atau keluarnya sel telur. Jadi wajar ketika setelah kawin kucing betina akan marah, kesakitan, dan berguling-guling.
#b). Kucing tidak mengeluarkan lendir bercampur darah, serta vulvanya tidak terlihat jelas bengkak seperti anjing.
Gejala birahi yang jelas yaitu mengeong (vokalisasi), jika dipegang panggulnya akan mengangkat sebagai tanda posisi siap kawin, serta akan senang berguling-guling manja.
#c). Owner bisa melakukan penandaan di kalender saat melihat kucing kawin.
Jika bunting maka setelah 45 hari pasca kawin akan terlihat tanda-tanda bunting. Jika tidak, birahi kembali akan terjadi lagi 45 hari setelah kawin.
Kucing maupun anjing juga sangat mungkin mengalami ketdaksuburan (infertilitas) sehingga penting untuk melakukan konsultasi dengan dokter hewan.
*P.S Jika ada yang ingin ditanyakan/didiskusikan jangan sungkan bertanya melalui komentar di bawah ini ya.
Jangan lupa juga share artikel ini agar informasinya bisa bermanfaat bagi orang lain.
Drh Puspasari Respatiningtyas.
https://tanyadokterhewan.com
Referensi :
England GCW.. Physiology and endocrinology of the female. di dalam : BSAVA Manual of canine and feline reproduction and neonatalogy 2nd edition.
LIttle S.2012. the cat clinical medicine and management. Elsevier : Missouri