kucing dan anjing yang akan melahirkan

Kapan saatnya Anjing dan Kucing Anda Perlu di Kandangkan?

Kapan saatnya Anjing dan Kucing Anda Perlu di Kandangkan?

Memiliki hewan peliharaan seperti anjing dan kucing perlu juga memperhatikan kenyamanan dan kemananannya. Pada dasarnya anjing maupun kucing merupakan hewan liar yang telah didomestikasi. Hewan liar tentu membutuhkan tempat berlindung seperti gua (cave) pada masa lampau, setelah didomestikasi pun anjing dan kucing membutuhkan tempat berlindung untuk menjaga privasi dan ketenangan. Oleh karenanya, menggunakan kandang atau crate merupakan salah satu solusi yang bisa dilakukan. Kandang yang digunakan perlu mengedepankan kenyamanan dan keamanan bagi hewan peliharaan. Hal ini dilakukan agar hewan tidak merasa stress saat dikandangkan.

Kapan saatnya Anjing dan Kucing Anda Perlu di Kandangkan?
Kapan saatnya Anjing dan Kucing Anda Perlu di Kandangkan?

Beberapa hal yang perlu diperhatikan saat memilih kandang :

#1 Ukuran

Kandang yang baik tentunya memiliki ukuran yang lebih besar dari ukuran tubuhnya. Minimal 2 kali ukuran tubuhnya agar bisa leluasa tidur maupun melakukan aktifitas di dalam kandang. Kandang yang terlalu kecil tentunya akan membuat hewan menjadi tidak nyaman.

#2 Material kandang

Kandang yang digunakan bisa terbuat dari material stainless, kayu, besi, maupun plastic. Kandang yang mudah dibersihkan yaitu kandang yang terbuat dari stainless maupun besi. Kandang kayu selain sulit dibersihkan juga sifatnya tidak portable, namun kandang ini cocok untuk Anda yang menyukai desain interior yang lebih baik. Kandang plastic akan berbahaya untuk anjing karena energi anjing yang besar terkadang merusak benda­ benda.

Nah, sekarang pertanyaan adalah Kapan saatnya Anjing dan Kucing Anda Perlu di Kandangkan?

Sebenarnya Anjing maupun kucing tidak perlu selalu dikandangkan sepanjang hari, cukup dikandangkan saat waktu yang dibutuhkan saja. Berikut kondisi yang tepat saat Anjing atau Kucing Anda perlu di kandangkan.

#1 Saat usia kitten maupun puppy

Usia 0-­8 minggu sebaiknya puppy maupun kitten disediakan kandang. Biasanya jika masih menyusui kepada induk, kandang merupakan salah satu tempat yang nyaman untuk berlindung dan menjadi tempat kekuasaan dari puppy maupun kitten. Tapi, untuk kitten dan puppy yang orphaned (yatim piatu) penggunaan kandang ini perlu sabar, karena biasanya mereka lebih sering merengek ketika ditempatkan di kandang. Kondisi ini biasanya disebut separation anxiety. Hal ini bisa diatasi dengan menempatkan kandang di dekat tempat kita beraktifitas misalnya tengah rumah, atau tempat yang sering dilalui.

Kitten dalam kandang
Kitten dalam kandang

#2 Kucing maupun anjing usia tua

Kandang untuk kucing dan anjing usia tua atau senior perlu diperhatikan kenyamanannya. Memberikan alas tidur yang cukup tebal dapat membantu meningkatkan rasa nyaman. Biasanya kucing usia senior pun perlu diperhatikan kandang yang tidak terlalu tinggi karena kondisi persendian yang sudah tidak sebaik saat muda.

#3 kucing dan anjing pasca operasi dan sakit

Kandang sangat penting pada kondisi sakit dan pasca operasi. Terutama kondisi pasca operasi, sebaiknya tidak terlalu banyak bergerak 1-­2 hari setelah operasi, untuk mempercepat pemulihan tubuh. Pemberian obat juga akan lebih mudah jika dilakukan di kandang sehingga kucing maupun anjing tidak lari maupun sulit dikendalikan. Kucing maupun anjing yang sakit menular perlu dikandangkan atau tindakan isolasi/karantina untuk mencegah penularan dengan kucing dan anjing lainnya.

#4 kucing dan anjing yang akan melahirkan

Biasanya hewan yang akan melahirkan memiliki kebiasaan membuat sarang untuk membuat dirinya nyaman saat akan melahirkan. Kita bisa membiasakan melatih kucing maupun anjing calon induk untuk menyiapkan sarangnya dikandang. Selain memudahkan kita untuk mengontrol saat terjadinya kelahiran, juga membuat induk merasa lebih nyaman. Sebaiknya untuk kandang calon induk ditempatkan ditempat yang tenang, hangat, dan tidak sering orang berlalu lalang. Hal ini dapat membantu induk tenang dan tidak stress menjelang kelahiran.

kucing dan anjing yang akan melahirkan
kucing dan anjing yang akan melahirkan

Menggunakan kandang pada anjing dan kucing penting untuk mengetahui daerah kekuasaan, memudahkan saat akan dibawa ke dokter hewan maupun berpergian, serta membuat nyaman. Penting untuk tidak mengandangkan setiap hari, cukup beberapa jam saja dalam sehari. Maksimal menggunakan kandang 8 jam dalam sehari. Pagi dan sore hari untuk anjing perlu diberikan waktu poop dan pee di luar kandang.

*P.S Jika ada yang ingin ditanyakan/didiskusikan jangan sungkan bertanya melalui komentar di bawah ini ya.
Jangan lupa juga share artikel ini agar informasinya bisa bermanfaat bagi orang lain.

Regards
drh Puspasari Respatiningtyas

 

Sterilisasi pada kucing

Sedih, ternyata 5 hal ini bisa membuat waktu hidup hewan peliharaan mu menjadi berkurang



Sedih, ternyata 5 hal ini bisa membuat waktu hidup hewan peliharaan mu menjadi berkurang

Life span atau masa hidup pada hewan peliharaan terutama anjing dan kucing sangat bervariasi. Hal ini disebabkan oleh rasa tau breed, gaya hidup (life style), dan ukuran tubuh. Namun rata-rata 8 tahun sudah merupakan angka yang baik untuk usia anjing maupun kucing. Memiliki gaya hidup yang baik dan sehat, tidak mustahil anjing maupun kucing bisa hidup lebih dari 15 tahun.

Memang memiliki gaya hidup yang baik untuk anjing dan kucing tidak mudah dilakukan. Namun, hal ini bisa menjadi perhatian dan pencegahan agar anjing dan kucing kita dapat memiliki usia yang lebih panjang.

 

Berikut 5 hal ini bisa membuat waktu hidup hewan peliharaan mu menjadi berkurang.

#1 Obesitas

Obesitas atau kondisi tubuh over weight (kegemukan) pada anjing dan kucing menjadi masalah baru. Di Indonesia, belum ada data yang jelas mengenai kecenderungan kondisi ini. Tapi, di Amerika sebanyak 54 % anjing dan 58 % kucing mengalami kondisi kegemukan. Obesitas dapat menyebabkan usia menjadi berkurang karena hewan dengan kondisi ini cenderung mengalami masalah kesehatan lainnya seperti diabetes, arthritis (radang sendi), gangguan fungsi hormon, kondisi kulit berjamur dan lembab, serta infeksi saluran kemih.

5 hal ini bisa membuat waktu hidup hewan peliharaan mu menjadi berkurang
5 hal ini bisa membuat waktu hidup hewan peliharaan mu menjadi berkurang

#2 Kurang latihan

Exercise ataupun latihan sehari-hari untuk anjing dan kucing wajib dilakukan. Hal ini penting untuk mengurangi stress pada anjing maupun kucing. Cara yang paling mudah adalah tidak merantai maupun mengandangkan anjing dan kucing seharian. Aktifitas perlu dilakukan setiap harinya selain makan dan tidur. Berlari pagi dan sore dengan anjing dapat menjadi pilihan yang sangat baik untuk menjaga kesehatan anjing Anda. Bahkan ini pun memberikan manfaat baik untuk kita karena kita ikut berolahraga juga. Latihan untuk kucing bisa menggunakan bola maupun haling rintang, karena kucing biasanya tidak suka diajak jalan.

#3 Gaya hidup outdoor

Anjing dan kucing yang tinggal di luar rumah (outdoor) memiliki kontak dengan lingkungan dan hewan lain lebih intens. Hal ini akna menyebabkan ancaman bagi anjing dan kucing misalnya saja dari masyarakat yang tidak menyenangi anjing maupun kucing, lalu lintas yang padat, serta kontak dengan hewan yang membawa penyakit. Resiko anjing dan kucing terkena rabies pun tinggi, belum lagi kecelakaan lalu lintas yang mungkin terjadi. Namun, bukan berarti anjing dan kucing tidak boleh keluar rumah ya. Tentunya boleh selama dalam pengawasan serta tetap on leash (menggunakan tali panjang). Menggunakan kandang semioutdoor pun bisa jadi pilihan untuk pet owner. Jadi, selain tetap bisa mengawasi kondisi anjing dan kucing, mereka pun bisa tetap nyaman merasakan dunia luar.

Kandang semioutdoor untuk hewan peliharaan
Kandang semioutdoor untuk hewan peliharaan

#4 Tidak melakukan vaksinasi

Vaksinasi merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah kejadian penyakit yang disebabkan oleh virus maupun bakteri. Vaksinasi bisa membuat anjing dan kucing terlindungi dengan cara system tubuh melakukan pembentukan antibodi. Penyakit yang disebbakan oleh virus termasuk penyakit yang sulit disembuhkan dan biasanya membuat anjing maupun kucing berujung pada kondisi fatal. Oleh karena nya, vaksinasi pada usia 8 minggu penting dilakukan serta dikonsultasikan dengan dokter hewan. Tidak boleh melakukan vaksinasi jika bukan oleh dokter hewan.

#5 Tidak melakukan sterilisasi

Sterilisasi pada anjing dan kucing saat ini banyak digemborkan, hal ini dikarenakan banyaknya populasi anjing maupun kucing terlantar. Ternyata strerilisasi selain memberikan manfaat untuk mengendalikan populasi, dapat pula meningkatkan kualitas hidup dari anjing maupun kucing. Sterilisasi dapat mengurangi usaha hewan jantan untuk keluar rumah saat musim kawin, mengurangi hewan betina yang mengalami radang Rahim bernanah (pyometra), juga mengurangi kemungkinan adanya kematian akibat kesulitan melahirkan.

Sterilisasi pada kucing
Sterilisasi pada kucing

Faktor penting lainnya seperti selalu menjaga kesehatan (rajin check up ke dokter hewan minimal 6 bulan sekali), memberikan pakan yang baik dengan mencampurkan buah dan sayur pada makanan anjing, memberikan suplemen minyak ikan, menurunkan tingk at stress dengan melakukan aktifitas bersama dapat meningkatkan kualitas hidup dan usia dari hewan peliharaan kita.

*P.S Jika ada yang ingin ditanyakan/didiskusikan jangan sungkan bertanya melalui komentar di bawah ini ya.
Jangan lupa juga share artikel ini agar informasinya bisa bermanfaat bagi orang lain.

Regards
drh Puspasari Respatiningtyas

Ingin tidur bersama hewan peliharaan? Ini 5 hal yang perlu dipertimbangkan

Ingin tidur bersama hewan peliharaan? Ini 5 hal yang perlu dipertimbangkan

Ingin tidur bersama hewan peliharaan? Ini 5 hal yang perlu dipertimbangkan

Menganggap hewan peliharaan sebagai keluarga sangat lah penting dilakukan untuk memberikan kenyamanan dan hubungan baik antara pet dan ownernya. Terkadang banyak pula yang memang menghabiskan kesehariannya, bahkan tidur bersama dengan hewan peliharaannya. Kebiasaan tersebut tentunya memiliki segi positif dan negatifnya ya.

Berikut 4 hal positif kalau kamu tidur bersama hewan peliharaan :

#1 Bonding yang lebih kuat

Lazimnya hewan peliharaan yang tidur bersana dengan ownernya yaitu anjing dan kucing. Biasanya dengan menghabiskan banyak waktu bersama dan tidur bersama akan memberikan ikatan batin yang kuat antara pet dan ownernya.

#2 Menurunkan resiko animal abuse

Ketika timbul ikatan yang kuat, maka tidak akan ada animal abuse. Hal ini membuat hewan akan merasa senang dan nyaman serta timbul rasa kasih sayang owner pada petnya.

Ingin tidur bersama hewan peliharaan? Ini 5 hal yang perlu dipertimbangkan
Ingin tidur bersama hewan peliharaan? Ini 5 hal yang perlu dipertimbangkan

#3 Owner lebih memperhatikan kesehatan hewan peliharaan

Berinteraksi intensif dengan hewan peliharaan tentu akan membuat owner merasa nyaman ketika hewannya sehat, bebas dari parasit, bersih, wangi,. Sehingga secara tidak langsung, owner akan sering membawa ke dokter hewan untuk melakukan check up maupun melakukan perawatan untuk kebersihan hewan peliharaannya,

#4 Anjing dan kucing dapat menurunkan tingkat stress

Sering berinteraksi dengan anjing dan kucing membuat perasaan bahagia, hal ini ternyata berhubungan dengan penurunan tekanan darah, kondisi rileks pada tubuh, penurunan resiko penyakit jantung, serta menyebabkan kondisi yang tidak stress. Purring atau dengkuran pada kucing pun dapat menenangkan.

 

Hal negatif yang mungkin timbul ketika tidur bersama hewan peliharaan :

#1 Tidur menjadi kurang berkualitas

Hal ini dikarenakan anjing dan kucing termasuk hewan nocturnal (aktif di malam hari). Jadi, terkadang saat waktunya kita tidur, mereka sedang aktif bermain. Sehingga, tidur kita sedikit terganggu dan menjadi kurang berkualitas. Efeknya pada tubuh saat pagi hari yaitu menjadi kurang fit.

#2 Memungkinkan adanya penularan penyakit

Biasanya penyakit yang mudah menular dari anjing maupun kucing adalah penyakit akibat parasit dan jamur. Ringworm merupakan penyakit jamur (dermatofitosis) yang dapat menular ketika terjadi kontak langsung. Selain itu, gigitan caplak, pinjal maupun kutu pun cukup mengganggu dan membuat alergi pada beberapa orang. Sehingga perlu diperhatikan betul kebersihannya.

Bahaya tidur bersama hewan peliharaan
Bahaya tidur bersama hewan peliharaan

Oleh karena itu, menjaga kesehatan dan kebersihan diri kita dan hewan peliharaan kita sangat penting. Hal ini untuk membuat kita nyaman dan terhindar dari rasa cemas akan adanya penularan penyakit dari hewan peliharaan kita.

 

*P.S Jika ada yang ingin ditanyakan/didiskusikan jangan sungkan bertanya melalui komentar di bawah ini ya.
Jangan lupa juga share artikel ini agar informasinya bisa bermanfaat bagi orang lain.

Regards
drh Puspasari Respatiningtyas

penggunaan microchip pada hewan kesayangan

Pernah dengar penggunaan microchip pada hewan kesayangan?

Pernah dengar penggunaan microchip pada hewan kesayangan?

Teknologi microchip pada hewan ini memungkinkan untuk menyimpan data pada lempengan kecil yang mudah dikenali dan diidentifikasi menggunakan alat pembaca microchip. Data yang terdapat di microchip biasanya berupa kode yang akan disinkronisasi dengan alat maupun individu yang dipasangi secara implant lempeng ini.

Microchip sudah banyak dikenali di hewan liar pada lembaga konservasi, hal ini untuk memudahkan identifikasi dan pelacakan hewan liar sehingga diketahui persebarannya. Teknik identifikasi menggunakan microchip ini pun telah berkembang di hewan kesayangan seperti anjing dan kucing. Beberapa klinik hewan di Indonesia terutama kota besar menyediakan microchip sebagai salah satu alat identifikasi. Microchip ini mirip fungsinya seperti KTP maupun tanda pengenal kita yang lainnya.

Mencari Kucing Hilang Kini Lebih Mudah dengan Microchip Pada Hewan
Mencari Kucing Hilang Kini Lebih Mudah dengan Microchip Pada Hewan

 

Penggunaan microchip pada anjing dan kucing bertujuan untuk

  1. Memudahkan identifikasi anjing dan kucing jika mengalami hilang terutama jika berpindah tangan ke orang yang tidak bertanggung jawab (penculikan, penjualan illegal).
  2. Negara maju telah mewajibkan hewan peliharaan dipasangi microchip untuk memudahkan identifikasi dan recording status kesehatan. Jika kita ingin membawa hewan peliharaan ke luar negeri, microchip merupakan salah satu persyaratan wajib untuk sistem identifikasi.
  3. Banyaknya ras anjing dan kucing membuat microchip sangat berguna

Ras anjing maupun ras kucing jumlahnya cukup banyak dan tentunya setiap ras memiliki kemiripan antara individu satu dan lainnya. Hal ini karena memang ras memiliki standar yang jelas. Microchip sangat membantu identifikasi karena memiliki kode yang unik sehingga jika hilang kita bisa mengklaim dengan menggunakan kode di microchip tersebut.

Cara memasang microchip pada hewan

Penggunaan microchip harus dilakukan oleh dokter hewan. Hal ini dikarenakan cara aplikasi microchip yang disuntikan daerah bawah kulit. Pemasangan microchip sangat cepat dan respon pada anjing dan kucing rata-rata tidak menimbulkan rasa sakit. Setelah dilakukan pemasangan, dokter akan melakukan pengecekan menggunakan scanner microchip. Nomer yang tertera pada scanner dan label microchip harus sama. Menandakan microchip terpasang dengan tepat.  Pengetahuan anatomi yang telah dipelajari dokter hewan akan sangat membantu. Penempatan microchip yang tidak tepat dapat membuat microchip menjadi salah tempat dan tidak terbaca oleh alat.

penggunaan microchip pada hewan kesayangan
penggunaan microchip pada hewan kesayangan

Berapa biaya untuk memasang microchip pada hewan

Pemasangan microchip pada anjing maupun kucing bisa dilakukan kapan saja dan sebaiknya bersamaan dengan checkup rutin. Tarif yang diberikan untuk microchip hewan peliharaan bergantung dari jenis microchip yang digunakan, berkisar antara Rp.350.000-400.000 (2018) tentunya nilai ini tidak bisa menjadi patokan bisa lebih tinggi harganya. Bergantung pada kebijakan klinik masing-masing.

*P.S Jika ada yang ingin ditanyakan/didiskusikan jangan sungkan bertanya melalui komentar di bawah ini ya.
Jangan lupa juga share artikel ini agar informasinya bisa bermanfaat bagi orang lain.

Regards
drh Puspasari Respatiningtyas

Hewan Mengalami Sesak Napas

Wajib ke Dokter Hewan Kalau Kamu Ketemu 12 Kondisi ini Pada Hewan Kesayangan

Wajib ke Dokter Hewan Kalau Kamu Ketemu 12 Kondisi ini Pada Hewan Kesayangan

Dokter hewan memang profesi yang terbilang cukup kurang mendapat perhatian di Indonesia. Terutama untuk hewan peliharaan dibandingkan hewan produksi karena kaitannya dengan ekonomi.

Tapi, kalau masalah kesehatan anjing, kucing, dan hewan peliharaan lainnya masih banyak owner yang hanya ingin tanya kiri kanan dan tidak mau membawa ke dokter hewan. Sampai akhirnya sangat parah baru dibawa ke dokter deh, eh hewannya udah tidak bisa diselamatkan dan nyalahin dokter nya. #curhat 

Tapi, Visit ke dokter hewan merupakan salah satu hal yang tidak boleh terlewatkan untuk para pet owner ya. Walaupun visit ke dokter ini memang membuat stress owner dan pet nya, ownernya stress karena memikirkan biayanya, sedangkan pet nya stress karena memang tidak terbiasa bertemu dokter hewan.

Wajib ke Dokter Hewan Kalau Kamu Ketemu 12 Kondisi ini Pada Hewan Kesayangan
Wajib ke Dokter Hewan Kalau Kamu Ketemu 12 Kondisi ini Pada Hewan Kesayangan

Nah, ini 12 tips buat temen-temen yang bingung kapan aja kira-kira harus ke dokter hewan supaya ga telat kalo hewannya kenapa-kenapa ya!

 

#1 Pertama kali adopsi atau memiliki hewan peliharaan

Memiliki hewan peliharaan bisa berasal dari mana saja, bisa dari adopsi kucing liar, adopsi dari shelter, membeli, maupun adopsi dari kerabat. Sebaiknya, pada waktu-waktu ini penting dilakukan kunjungan ke dokter hewan terutama untuk pet owner pemula. Saat kunjungan, tentu akan diketahui data awal hewan peliharaan seperti berat badan, suhu, umur, dan kondisi tubuh keseluruhan. Dokter biasanya akan memberikan advice seputar kesehatan hewan, kondisinya secara umum, vaksinasi, dan juga pemberian obat cacing maupun obat antiparasit. Tentunya tujuannya untuk menjaga kesehatan pet kita sehingga kita sebagai owner juga nyaman dan aman. Usia yang tepat untuk puppy maupun kitten pertama kali ke dokter hewan yaitu pada usia 8 minggu atau 2 bulan.

#2 Hewan peliharaan kehilangan nafsu makan dan penurunan berat badan

Biasanya gejala ini muncul ketika terdapat serangan penyakit, owner baru menyadari ketika beberapa hari nafsu makan hewan peliharaannya menurun. Jika dibiarkan tidak makan, terutama pada kucing lebih dari 2 hari bisa menyebabkan kerusakan hati dna organ lainnya. Organ hati yang rusak biasanya ditandai dengan kondisi kulit berubah menjadi kuning.

Jika diteruskan tentu kondisi ini akan menyebabkan dehidrasi dan penurunan berat badan. Kondisi ini sangat berbahaya untuk puppy maupun kitten, karena akan menyebabkan kondisi yang amat fatal. penurunan berat badan pun menandakan fungsi tubuh sangat buruk sehingga perlu penanganan lebih lanjut.

 

#3 Hewan dalam kondisi lemas dan amat lemah

Selain kehilangan nafsu makan, gejala lain yang mengiringi biasanya kondisi tubuh yang lemah. Hal ini diakibatkan kurangnya energi pada sel sehingga sel tidak dapat berfungsi dengan baik. Penanganan dengan terapi cairan mungkin dilakukan untuk menanggulangi kondisi ini, jika tidak dimungkinkan memberikan makanan untuk hewan peliharaan.

#4 Anjing mengalami batuk

Batuk merupakan salah satu respon tubuh untuk menandakan adanya iritasi maupun gangguan pada saluran pernapasan. Kennel cough merupakan salah satu batuk pada anjing yang sangat berbahaya, selain penularannya yang cepat, juga dapat berakibat fatal jika dibiarkan. Selain itu, batuk pada anjing terutama anjing tua bisa diindikasikan adanya penyakit jantung. Hal ini menyebabkan kondisi sesak pada dada yang diperlihatkan dengan respon batuk.

Batuk juga bisa menjadi respon jika anjing maupun kucing tersedak, sehingga perlu dipastikan dengan tepat kondisinya.

#5 Hewan mengalami Demam

Sangat umum sekali owner membawa hewan peliharaanya ke dokter ketika kondisi hewan sedang demam. Demam merupakan repson tubuh atas keberadaan penyakit. Hewan dikatakan demam untuk anjing dan kucing ketika suhu tubuhnya lebih dari 39.5oC. pengukuran suhu ini tentu tidak menggunakan perabaan saja. Namun perlu menggunakan alat beruta thermometer. Thermometer yang digunakan bisa thermometer raksa maupun thermometer digital. Penggunaan thermometer perlu diperhatikan dan sebaiknya diketahui oleh pet owner :

  • Thermometer bisa dibeli di apotik maupun toko alat kesehatan, bisa memilih thermometer digital maupun air raksa. Termometer digital lebih mudah penggunaannya.
  • Cari thermometer dengan tip atau ujung yang fleksibel dan tidak melukai. Hal ini dilakukan untuk menghindari trauma pada anjing maupun kucing.
  • Thermometer sebelum digunakan perlu dibersihkan, bisa menggunakan tisu basah maupun lap.
  • Thermometer dimasukkan ke bagian anus dari anjing maupun kucing.
  • Penggunaan thermometer harus ditempelkan ke sisi anus, bukan ditengah anus.jika mengukur ditengah anus kemungkinan akan terasa panas karena ada kotoran pada anus.
  • Hentikan pengukuran jika telah terdengar bunyi “bip” dari thermometer.

#6 Hewan Mengalami Sesak Napas

Kondisi sesak nafas bisa disebabkan oleh berbagai hal. Kondisi ini sangat berbahaya untuk anjing maupun kucing, ketika sesak nafas menandakan tubuh membutuhkan oksigen lebih banyak namun salura menyempit ataupun terhambat. Oleh karena nya, jika oksigen ke dalam tubuh berkurang dapat menyebabkan kondisi yang fatal. Sesak nafas yang parah bisa menyebabkan kulit kebiruan dan pucat karena kekurangan oksigen, lama-lama bisa menyebabkan kematian.

Hewan Mengalami Sesak Napas
Hewan Mengalami Sesak Napas

#7 Kesulitan urinasi atau susah kencing

Kondisi ini bisa terjadi pada anjing maupun kucing kapan saja, namun lazimnya terjadi pada kucing maupun anjing usia lanjut. Kesulitan urinasi ini bisa disebabkan oleh adanya batu, penyempitan saluran urine, maupun infeksi pada saluran urine. Tanda hewan mengalami kesulitan urinasi yaitu:

  • Mengejan seperti ingin urinasi namun tidak ada urine yang keluar
  • Berkali-kali kembali ke kotak pasir namun tidak ada urine yang keluar
  • Terlihat kesakitan saat urinasi

Urin yang dibiarkan ada di dalam tubuh bisa meracuni organ lainnya, sehingga bisa menimbulkan kondisi lebih parah jka dibarkan.

#8 Hewan mengalami diare berdarah dan muntah

Diare dan muntah merupakan salah satu ciri adanya gangguan pada saluran pencernaan. Kondisi ini merupakan salah satu gejala penyakit yang disebabkan oleh virus, bakteri, maupun parasit. Muntah dan diare yang berkepanjangan tentu akan membuat hewan menjadi dehidrasi dan sangat lemah. Jika sudah ada indikasi diare disertai darah maupun muntah yang disertai darah merupakan warning akan keberadaan penyakit yang lebih serius. Diare dan muntah berdarah bisa mengakibatkan anemia yang berakibat fatal.

#9 Hewan Menagalami Kejang

Penyebabnya bisa beragam namun kejang ini merupakan indikasi adanya gangguan pada syaraf dan otot. Keracunan bisa juga menyebabkan kejang, biasanya jika keracunan akan terlihat adanya muntah.

Jangan menunda membawa ke dokter hewan jika anjing atau kucing mengalami kejang.

 

#10 Hewan Mengalami Mata merah

Jangan abaikan kondisi mata merah dan tidak membawa pada dokter hewan. Kondisi mata merah menandakan adanya iritasi, penanganan yang sembarangan akan menyebabkan iritasi menjadi lebih parah. Bahkan jika menggunakan obat sembrono dapat menyebabkan kebutaan. Selain iritasi, mata merah yang menonjol juga bisa berbahaya jika dibiarkan, lama kelamaan bisa mengalami infeksi.

#11 Anjing tiba-tiba berguling dan terlihat kesakitan

Biasanya kondisi ini dihubungkan dengan kembung pada anjing. kembung atau bloat pada anjing terutama ras besar memiliki kecenderungan menyebabkan GDV (gastric volvulusdilatation) atau perputaran dari lambung. Hal ini dapat menyebabkan rasa sakit yang teramat sangat dan menyebabkan kematian.

#12 Kucing atau anjing yang sulit melahirkan

Tidak perlu menunggu waktu lama untuk proses melahirkan yang normal. jarak kelahiran puppy maupun kitten biasanya tidak lebih dari 1 jam. Ketika induk terlihat masih mengejan namun tidak ada bayi yang keluar, maka perlu dibawa ke dokter. Hal ini untuk menghindari kondisi induk yang kelelahan dan bayi yang kehabisan oksigen.

Pentingnya memperhatikan kondisi hewan peliharaan secara seksama merupakan tanggung jawab keluarga. Deteksi dini terhadap perubahan yang terjadi bisa mengurangi resiko adanya kondisi fatal pada hewan peliharaan. So, keep in touch with your pet.

 

*P.S Jika merasa artikel ini bermanfaat, mohon di share di Facebook ya supaya lebih banyak orang yang bisa baca 🙂

Regards
drh Puspasari Respatiningtyas