4 Kondisi Perubahan Warna Kulit Anjing dan Kucing yang Perlu Pemilik Perhatikan

4 Kondisi Perubahan Warna Kulit Anjing dan Kucing yang Perlu Pemilik Perhatikan

4 Kondisi Perubahan Warna Kulit Anjing dan Kucing yang Perlu Pemilik Perhatikan

 

Anjing dan kucing sama juga seperti manusia terdapat pelindung tubuh selain kulit sebagai organ terluas melindungi tubuh. Pelindung tersebut menghasilkan lendir dari kelenjar yang terdiri dari sel-sel penyusun, jaringan ini disebut selaput lendir atau membran mukosa. Letaknya ada yang mudah kita lihat diantaranya gusi, bagian dalam bibir, vulva (alat kelamin), palatum (dinding mulut), kelopak mata, konjungtiva). Selaput lendir ini terdapat juga di organ bagian dalam organ-organ penting lainnya.

Normalnya warna kulit dan selaput lendir (membran mukosa seperti gusi, bagian dalam bibir, kelopak mata, vulva) pada anjing dan kucing berwarna pink rose. Kondisi pink rose ini menandakan aliran darah ke sel dan jaringan cukup. Namun, selaput lendir juga bisa mengalami perubahan warna jika terjadi gangguan organ atau trauma fisik. Pemilik perlu memperhatikan secara detail kondisi ini karena kalau dibiarkan bisa saja berakibat fatal.

Warna gusi normal pada anjing kucing
Warna gusi pada anjing kucing

4 kondisi perubahan warna kulit anjing dan kucing yang perlu pemilik perhatikan yaitu :

1.Warna putih pucat

Warna putih pucat disebut juga dengan palor/anemis. Kondisi ini bisa terjadi kalau anjing dan kucing mengalami kekurangan darah, gangguan jantung, penyempitan pembuluh darah (vasokontriksi) kondisi anemia, adanya parasit darah yang menyebabkan anemia, shock misalnya kecelakaan atau kondisi pendarahan dengan kehilangan darah dalam jumlah banyak.

Baca Juga :6 Kondisi kucing dan anjing yang perlu pemilik ketahui 

2. Warna kuning disebut juga ikterus/jaundice

Warna kuning diakibatkan peningkatan bilirubin dalam darah. Hal ini bisa disebabkan oleh gangguan fungsi hati, pada kucing disebabkan juga kondisi anorexia (tidak makan) dalam waktu lama yang menyebabkan heppatic lipidosis, sumbatan pada saluran empedu, keracunan yg menyebabkan lisisnya sel darah merah berlebih juga menyebabkan ikterus.

3. Warna merah

Warna merah merupakan kondisi kulit dengan warna merah darah, biasanya terjadi karena pendarahan. Terjadi lokal umumnya karena pada hewan normal, jika ada pendarahan hanya bagian yang mengalami pecah pembuluh darah saja yang memerah. Bagian lainnya tidak, kecuali ada kelainan pembekuan darah tentu bisa terjadi pendarahan pada berbagai organ.
Warna merah juga bisa menandakan kondisi hiperemi : peningkatan aliran darah pada jaringan. Bisa saja normal jika terjadi setelah melakukan aktifitas atau exercise, tapi bisa menjadi abnormal jika disebabkan oleh adanya peradangan sistemik, heatstroke (sengatan panas).

Baca juga : Heatstroke pada anjing kucing 

 

Perubahan warna kulit pada anjing dan kucing
Perubahan warna kulit pada anjing dan kucing

4. Warna biru atau sianosis

Warna biru atau sianosis menunjukkan kondisi kekurangan oksigen (hipoksia). Bisa disebabkan oleh lamanya anjing dan kucing ditempatkan di tempat yang panas dalam waktu yang lama, bisa juga disebabkan oleh keracunan yang menyebabkan hemoglobin tidak mengikat oksigen (methemoglobinemia) atau sel darah merah rusak jadi hemoglobin tdk bs mengikat oksigen. Padahal kita ketahui hemoglobin fungsinya membawa oksigen ke jaringan dan sel.

 

Warna Membran mukosa mengindikasikan aliran darah ke jaringan
Warna Membran mukosa mengindikasikan aliran darah ke jaringan

Tapi, pemilik juga perlu memperhatikan kalau anjing dan kucingnya memilki kulit berwarna hitam. Pada hewan dengan kulit hitam biasanya selaput membran nya yang berada di gusi berwarna hitam juga, kadang cukup menyulitkan. Tapi bisa di cek pada palatum (dinding mulut), vulva (bibir vagina), lidah, palpebrae (kelopak mata) dan konjungtiva.
Segera konsultasikan ke dokter hewan jika anjing dan kucing mengalami perubahan selaput membran. Biasanya disertai gejala gejala lain yang mengikuti, lemas, kejang, muntah, tidak nafsu makan. Jadi perlu penanganan segera oleh dokter. Pengobatan yang dilakukan dirumah bisa saja tidak membantu kalau kondisinya sangat parah.

Cek juga disini :

Normalnya warna kulit dan selaput lendir (membran mukosa seperti gusi, bagian dalam bibir, kelopak mata, vulva) pada anjing dan kucing berwarna pink rose. namun, jika anjing dan kucing mengalami gangguan organ atau trauma fisik bisa saja memperlihatkan perubahan warna kulit dan mukosa. pemilik perlu memperhatikan secara detail kondisi ini karena kalau dibiarkan bisa saja berakibat fatal. 4 kondisi perubahan warna kulit anjing dan kucing yang perlu pemilik perhatikan 1.warna putih pucat : warna putih pucat disebut juga dengan palor/anemis. Kondisi ini bisa terjadi kalau anjing dan kucing mengalami kekurangan darah, gangguan jantung, penyempitan pembuluh darah (vasokontriksi) kondisi anemia, adanya parasit darah yang menyebabkan anemia, shock misalnya kecelakaan atau kondisi pendarahan dengan kehilangan darah dalam jumlah banyak. 2. warna kuning disebut juga ikterus/jaundice : warna kuning diakibatkan peningkatan bilirubin dalam darah. Hal ini bisa disebabkan oleh gangguan fungsi hati, pada kucing disebabkan juga kondisi anorexia (tidak makan) dalam waktu lama yang menyebabkan heppatic lipidosis, sumbatan pada saluran empedu, keracunan yg menyebabkan lisisnya sel darah merah berlebih juga menyebabkan ikterus. 3. warna merah: merupakan kondisi kulit dengan warna merah darah, biasanya terjadi karena pendarahan. Terjadi lokal umumnya karena pada hewan normal, jika ada pendarahan hanya bagian yang mengalami pecah pembuluh darah saja yang memerah. Bagian lainnya tidak, kecuali ada kelainan pembekuan darah tentu bisa terjadi pendarahan pada berbagai organ. Waran merah juga bisa menandakan kondisi hiperemi : peningkatan aliran darah pada jaringan. Bs normal kalau habis melakukan aktifitas atau exercise, tapi bs menjadi abnormal kalau disebabkan oleh adanya peradangan sistemik, heatstroke, 4. warna biru atau sianosis : menunjukkan kondisi kekurangan oksigen (hipoksia). Bisa disebabkan oleh lamanya anjing dan kucing ditempatkan di tempat yang panas dalam waktu yang lama, bisa juga disebabkan oleh keracunan yang menyebabkan hemoglobin tidak mengikat oksigen (methemoglobinemia) atau sel darah merah rusak jadi hemoglobin tdk bs mengikat oksigen. Next ???

A post shared by tanyadokterhewan (@tanyadokterhewan) on

 

Referensi :

buku diagnostik klinik hewan kecil (setyo widodo et al. 2011) ,

textbook of veterinary internal medicine 8th ed.

Sumber gambar :

ikterus : animalclinicatthorndale.com,

anemis : animalhospitalofcampbellcounty.com,

cyanosis : petinformed ,

hyperemia : vet.uga.edu

 

Mengapa dokter tidak memberikan diagnosa dan resep obat secara online?

Mengapa dokter tidak memberikan diagnosa dan resep obat secara online?
Sebelumnya, baca juga ya syarat ketentuan tanyadokterhewan.com disini : syarat dan ketentuan 

Saat ini penggunaan internet memang luar biasa manfaatnya, banyak sekali info yang bisa didapatkan dari sharing para ahli di berbagai bidang. Saya secara pribadi juga mendapat banyak manfaat yang banyak dari internet. Bayangin deh ! Modal kuota 5000 sehari bisa dapet hiburan, info yang seabrek manfaatnya. Alhamdulillah. 

Tapi sayangnya, dibalik manfaat luar biasa dari internet banyak juga pihak yang memanfaatkan untuk hal negatif, menyebar keresahan melalui berita bohong, menebar kebencian dengan memihak dan memojokkan satu pihak, mencari kesalahan orang lain yang terkenal biasanya dengan mencari jejak digitalnya. Luar biasa kan pengaruh internet di masyarakat? 
Yes, oleh karena itu pengguna internet harus cerdas, bijak, dan pandai memilah informasi yang masuk. 
Walaupun sadar sekali pengguna internet itu dari berbagai latar belakang yang membuat penerimaan terhadap internet maupun berita pun berbeda. Ada yang langsung share, ada yang dicari dulu kebenarannya dan lainnya. 
Yuk, cukup kita berkutat dengan manfaat internet yang luar biasa ini. 

Sekarang perlu diperhatikan penggunaan internet untuk mendukung dunia kesehatan dan dunia medis. Banyak juga provider serta experts yang membuat situs terpercaya, edukasi berdasarkan literatur yang benar (jurnal, textbook, hasil penelitian dll), dan memberikan pelayanan secara daring alias online. Dan luar biasanya, pelayanan ini diberikan secara cuma cuma alias gratis loh. Ada sih beberapa yang berbayar, terutama kalau mau curhat sama dokter nya secara lebih intens. Tapi tanyadokterhewan.com masih gratis kok. 
Seneng kan dapet info gratisan dari eksperts? Saya juga seneng banget, gara2 internet saya bisa dapat banyak info dari textbook, jurnal, prosiding, dan situs oficial berbagai institusi yang saya yakini kevalidannya dengan gratis. Jadi saya juga ingin share info yang saya dapatkan kepada banyak orang secara gratis. Saya bisa belajar, teman-teman juga bisa belajar. 

Dunia kedokteran memiliki keterbatasan, pemeriksaan wajib dilakukan ! 
Tapi, dalam dunia kesehatan terutama kedokteran khusus nya kedokteran hewan terdapat keterbatasan. Tidak bisa seorang dokter memberikan diagnosa (penentuan penyakit), prognosa (perkiraan perjalanan penyakit), bahkan terapi tanpa dilakukan pemeriksaan langsung. Bahkan ketika dilakukan pemeriksaan langsung pun mungkin saja ada hal yang miss atau terlupa. 
Apalagi dokter hewan, perlu melihat secara langsung kondisi hewan. Bukan hanya mempercayai kata kata dari pemilik atau penjaga hewan nya, tapi perlu dilakukan teknik pemeriksaan, disertai dengan pemeriksaan lanjutan jika diperlukan. Nah berdasarkan pemeriksaan ini, akan diketahui penyebab sakit yang dialami hewan, kemungkinan penyakit penyakit lain yang serupa, penanganan yang sesuai dengan kondisinya. 
Bisa saja pemilik bilang, anjing saya kena jamur dok. Saat diperiksa ternyata bukan jamur, tapi infeksi parasit lain seperti tungau, bahkan bisa juga efek stress yang menyebabkan infeksi bakteri dan lainnya. Sehingga tak heran kalau pengobatan coba coba yang diberikan pemilik bisa jadi tidak efektif. 

Anjing saya batuk, saya kasih obat batuk merk X boleh gak ya? Padahal nyatanya, batuk itu hanya gejala penyebabnya bisa beragam. Bahkan gagal jantung kronis juga salah satu gejalanya batuk. Nah loh ! 

Bisa juga pemilik bilang kucing saya terkena infeksi mata sepertinya chlamidya, walau di indonesia diagnosa untuk penyakit ini pun terbatas (krn perlu pakai teknik diagnosa lab lbh canggih) . Tapi dokter akan melihat gejala lain yang mengikuti seperti ada infeksi saluran nafas, ingus, dll. Nah ini kan bisa dilihat kalau ada pemeriksaan, perlu di cek dulu suara nafas dan lainnya. Jadi tidak semua infeksi mata itu disebabkan oleh chlamidya, bisa jadi awalnya iritasi, tercakar, jadi infeksi. hal tersebut sangat mungkin juga terjadi, kan? 

Saya khawatir ketika memberikan pengobatan tanpa pemeriksaan, hewan kesayangan teman teman akan menjadi lebih parah ! 

Dokter memang mengetahui ilmu nya, tau obat nya, tapi tanpa dilakukan pemeriksaan sayangnya tidak bisa dilakukan. Saya khawatir kondisi hewan kesayangan teman teman ternyata lebih parah dari yang saya duga, ternyata lebih buruk bahkan tidak sesuai yang saya duga dengan kenyataannya. Pemberian obat tanpa mengetahui gejala yang jelas akan membuat pengobatan tidak efektif, apalagi tanpa mengetahui berat badan nya, sedangkan dosis obat perlu disesuaikan dengan berat badan. Perhitungannya pun tidak simpel, perlu penyesuaian konsentrasi obat kalau memang tidak sesuai bentuk obat nya misalnya obat sirup dengan satuan mg/5 ml sementara dosis dalam satuan mg/kg berat badan. 

Saya juga khawatir ketika memberikan saran salep mata tanpa pemeriksaan menyebabkan jaringan mata menjadi mati, mata lebih terluka dalam.

 
Dokter dituntut berpikiran luas dan menganalisa, menyatukan berbagai informasi untuk diramu menjadi kesimpulan penyakit dan pengobatan yang sesuai. 
Karena untuk menentukan penyakit itu, seorang dokter tidak bisa berpikiran sempit. Dokter perlu berwawasan luas sesuai pengalaman dan juga hal yang dipelajari melalui berbagai media, mengumpulkan informasi, disertai dengan informasi yang diutarakan oleh pemilik, lalu melihat secara langsung ke hewannya. Jadi semua itu harus diramu, dianalisa menjadi sebuah kesimpulan yang bisa nantinya mempengaruhi pengobatan yang dilakukan. Bisa jadi juga pengobatannya tidak efektif saat itu, banyak hal yang mempengaruhinya bisa jadi ada penyakit kronis, kondisi tubuh yang buruk, bahkan kondisi daya tahan tubuh yang tidak bisa merespon. Nah ini juga memungkinkan perlu dilakukan pengobatan lanjutan, oleh karena itu dokter memonitor serta memberikan jadwal kontrol untuk penyakit penyakit yang kiranya membutuhkan evaluasi lebih lanjut. 

Dengan tidak mencoba memberikan obat obatan terutama obat manusia tanpa dosis dan pengawasan dokter, merupakan cara terbaik yang bisa dilakukan pemilik. Pemilik bisa memberikan kenyamanan kepada hewan peliharaan, pemilik bisa memberikan kasih sayang, perhatian, makanan yang menggugah selera, cairan yang cukup ketika hewan sakit. 

Menggunakan obat obatan herbal atau berasal dari alam, bisa menjadi pilihan dengan merujuk ke dunia kesehatan manusia secara alami. Namun pemilik juga perlu mengetahui keamanan nya untuk hewan. Biasanya karena bahan alami, konsentrasi zat nya juga sangat sedikit jadi perlu juga diimbangi dengan perawatan ekstra terhadap hewan kesayangannya. 

Tidak punya biaya? Diskusi dengan dokter nya, dokter bisa mengerti kok ! 
Sebagai pemilik sebaiknya lebih mengerti, karena memang tugas dokter untuk membantu saja sesuai kemampuan dan keilmuannya. Walau saya sadar juga memang saat ini keberadaan profesi ini masih terbatas, kadang masalah biaya juga jadi hambatan. 

Tapi ada baiknya mencoba untuk konsultasi dan melakukan pemeriksaan (karena setiap hewan punya hak mendapat pemeriksaan dan pengobatan). Tak jarang juga saya mendapati klien yang ingin sekali mengobati pasiennya dengan dana terbatas, sebagai dokter kita juga tidak tutup mata kok. Kita paham, kita mengerti, asal dijelaskan dan didiskusikan. Kalau diam saja, dokternya juga tidak akan tau kalau kita mengalami kekurangan dana dan lain sebagainya. 

Saya mengerti semua ingin memberikan yang terbaik untuk hewan kesayangannya, begitu juga dengan saya sebagai dokter hewan tidak ingin membahayakan kondisi hewan kesayangannya. Semoga kita sama-sama belajar ya 🙂 
Drh. Puspasari Respatiningtyas 

keamanan pangan berawal dari dapur

Keamanan Pangan Berawal dari Dapur

Keamanan Pangan Berawal dari Dapur

Pernah dengar istilah food safety atau keamanan pangan? Kalau dengar istilah ini pikirannya pasti untuk industri pengolahan pangan ya? Padahal food safety itu bisa dilakukan mulai dari diri sendiri, rumah sendiri dan keluarga sendiri loh. Food safety atau keamanan pangan bisa berawal dari dapur ! Keamanan pangan yang saya maksud disini adalah pangan asal hewan, alias bahan pangan hasil produksi hewan ternak diantaranya Susu, daging, telur, dan ayam.

Kalau dulu jaman kuliah apa aja makanan yang ada diwarung dimakan ya, soalnya mau masak pasti ribet gak ada waktu keitungnya lebih mahal. akhirnya enak dan praktis beli tanpa kepikiran bagaimana di dapur penjualnya. Alhamdulillah nya masih sehat sampai sekarang, ya kena tipes atau hepatitis sih penyakit mahasiswa banget.

Tapi semenjak berkeluarga, membeli makan diluar terus itu jadinya super boros. Mau makan pake ayam, sayur, nasi jadinya bisa 3 kali lipat kalau kita masak sendiri dirumah. Akhirnya terpaksa harus masak dan bisa masak. Apalagi punya bayi mpasi, sebisa mungkin masak dirumah.

Nah, akhirnya ilmu masa perkuliahan tentan keamanan pangan nya jadi keluar lagi deh.
Mulai dari pemilihan daging yang benar, telur yang sehat, ayam yang sehat. Mencuci tangan dan peralatan sebelum digunakan. Memisahkan talenan untuk sayur dan daging atau ayam, memisahkan tempat nya. Jangan sampai tercampur karena meningkatkan resiko kontaminasi silang atau cross contamination. Sampai cara penyimpanan yang benar. Soalnya kalau menyimpan bahan pangan terutama protein hewani salah, jadi gampang terkontaminasi gampang busuk. Akhirnya bs menimbulkan resiko kesehatan. Gak mau kan anak, suami, keluarga, jadi kena food poisoning alias keracunan makanan gara-gara pengolahan yang tidak tepat dan tidak aman.

Tips nya agar makanan yang kita makan aman dan berkualitas :

1. Pastikan bahan yang dibeli segar, tidak busuk, aman, tidak bau. Kalau beli dipasar atau warung dilihat dengan seksama, kalo keliatannya gak segar jangan dibeli, pastikan juga kalau ayam yang dipotong dilihat lehernya sudah terpotong sempurna belum. Daging, pastikan warna dan bau, kalau baunya menyimpang, terlihat merah dan berair tidak normal sebaiknya tidak dibeli.
2. Beli dulu bahan pangan yang tidak mudah busuk, misalnya buah dan sayur, baru daging, ikan, ayam. Agar mengurangi kontaminasi, dirumah langsunh dibersihkan dan diolah.
3. Kalau mau disimpan, gak perlu dicuci dengan air dulu. Air bisa itu sangat disukai bakteri, air yang kita pakai juga mengandung bakteri, jadi bisa menyebabkan kontaminasi. Akibatnya bahan pangan jadi mudah busuk.

4. Simpan sesuai porsi, jadi hanya yang akan dipakai saja yang dikeluarkan. Keluar masuk pendingin, dibekukan, dicairkan lagi juga akan menyebabkan kontaminasi.

 

5. Sebaiknya gunakan talenan berbahan selain kayu, karena kayu memiliki pori yang cukup besar. Saat ada kotoran pun menjadi sulit dibersihkan, biasanya masih banyak kotoran walau sudah dibersihkan. Selain itu, talenan kayu pun mudah berjamur.

6. Pisahkan talenan dan pisau untuk daging, ayam, dengan sayuran dan buah karena bisa menyebabkan kontaminasi silang.
7. Sebaiknya kalau konsumsi susu juga pastikan susunya bukan susu mentah, tidak dicampur air, sebaiknya yang sudah di pasteurisasi. Kalau membeli susu yang kemasan, perhatikan jenis susunya termasuk uht atau pasteurisasi. Karena ini mempengaruhi juga cara penyimpanan.
Mudah kan praktek penerapan keamanan pangan di dapur ? Kalau seperti ini konsumsi protein hewani juga maksimal dengan pengolahan yang benar tentunya. Anak anak jadi sehat, keluarga sehat, juga bisa meningkatkan kualitas generasi bangsa.

Berikut saya sertakan juga tautan panduan buku elektronik mengenai pemilihan bahan pangan asal hewan yang aman.   Silahkan di unduh : Panduan memilih bahan pangan asal hewan (telur, susu,daging, ayam) 

Btw, dokter hewan kok mengurusi keamanan pangan? berikut saya lampirkan juga artikel yang pernah saya tulis, di dalamnya terdapat kompetensi dokter hewan salah satunya menjamin keamanan pangan (food safety) : 10 Pertanyaan mengenai Kuliah di fakultas kedokteran hewan 

Apakah Normal Kucing Hanya Melahirkan 1 Ekor Anak Kucing?

Apakah Normal Kucing Hanya Melahirkan 1 Ekor Anak Kucing?

Memiliki kucing betina produktif atau betina yang belum steril, tentu kemungkinan bunting sangat tinggi. Walau kucing indoor biasanya kalau sudah birahi tidak bisa dibendung keinginan untuk keluar rumah dan kawin dengan jantan. Tak jarang memang terjadi perkawinan dengan kucing jantan mana saja.

Kalau sudah seperti ini, kejadian kebuntingan tidak bisa dihindari. Kecuali memang perkawinan yang terjadi gagal atau tidak  berhasil bisa karena faktor jantan secara internal yg memiliki kualitas sperma yg kurang baik. Atau bisa juga betina yang mengalami kelainan hormonal, anatomis, bahkan terdapat gangguan pada organ reproduksinya yang menyebabkan kebuntingan tidak terjadi.

Kalau sudah bunting, perlu juga kita sebagai pemilik bertanggung jawab memberikan perawatan terbaik agar induk dan kitten sehat saat lahir.

Baca juga : Perawatan kucing masa kebuntingan 

Tak jarang bunting juga direncanakan dengan memilih pejantan dan betina berkualitas. Harapannya anak yang dihasilkan pun akan baik daa berkualitas. Walau tidak melulu nantinya akan dijual belikan ke orang seperti dilakukan oleh breeder (pembiak) namun biasanya sangat diperhatikan juga jumlah kitten yang dilahirkan.

Akhir- akhir ini juga sering banyak pertanyaan mebgenai kitten yang hanya 1 ekor dilahirkan oleh induk. Apakah hal tersebut normal? Sementara perut induk masih terlihat besar, biasanya pemilik juga jadi bimbang dan khawatir karena takutnya ada kitten yang masih tertinggal di dalam rahim.

Walaupun jarang, tapi kemungkinan terjadi kelahiran 1 ekor kitten saja sangat mungkin terjadi . Hal ini tergantung pada proses pembuahan, kalau ternyata yang dibuahi dan berhasil menjadi embrio hanya 1 maka akan dilahirkan 1 saja. Kucing memiliki mekanisme unik dalam proses ovulasi (pengeluaran sel telurnya), tidak seperti hewan lain yg mengalami ovulasi pada masa birahi dgn waktu ovulasi tertentu. Namun kucing mengalami ovulasi spontan, artinya sel telur akan dilepaskan ketika adanya rangsangan saat kawin. Penis kucing yang berduri merangsang terjadinya ovulasi pada kucing betina. Saat ovulasi akan keluar sel telur dan bertemu dengan sperma jika memang ada sperma yang bertahan. Bertemunya sperma dan sel telur akan menyebabkan pembuahan yang berkembang menjadi zigot, embrio dan janin.

Kalau proses ini berjalan dengan baik maka janin akan tumbuh dengan baik. Bisa saja dalam proses ini hanya 1 yang berkembang menajdi janin, akhirnya selama rata-rata 63 hari akan lahir kitten berjumlah hanya 1.

Lalu bagaimana mengetahuinya?

Untuk melakukan konfirmasi keberadaan janin sebaiknya lakukan pemeriksaan ke dokter hewan setelah mengetahui kucing mengalami kebuntingan.

Dokter akan melakukan pemeriksaan dengan palpasi atau menekan pada bagian rahim, diraba apakah ada pembesaran, kemungkinan janin. Lebih baik lagi jika dilakukan pemeriksaan dengan menggunakan usg, sehingga diketahui janin hidup atau mati, jumlah janin, janin normal atau tidak. Pada usia kebuntingan diatas 45 hari sudah bisa dilakukan x ray atau ronsen,  selain untuk mengetahui jumlah janin, perlu juga dilakukan untuk tau apakah besar kepala sesuai dengan besar jalan lahir, posisinya sungsang atau tidak. Walau pada usia tersebut meman kemungkinan perubahan posisi janin masih mungkin terjadi.

Jadi apakah saya perlu khawatir ketika induk kucing melahirkan 1 anak saja?

Memang jarang terjadi, tapi sangat mungkin terjadi pada induk kucing. Pemilik tetap perlu memperhatikan perilaku kucing pasca melahirkan, apakah masih terlihat mengejan, gelisah, ada darah berlebihan, demam, tidak nafsu makan, keluar bau busuk dari vagina.
Jika memang ada janin yang tertinggal dan mati, normalnya mekanisme tubuh akan menganggap janin tersebut sebagai benda asing sehingga menyebabkan demam karena radang, disertai infeksi karena leher rahim terbuka jadi biasanya akan bau mmbusuk.

Apakah perut yang tetap besar setelah melahirkan menandakan masih adanya janin dalam perut?

Bisa ya, bisa tidak. Perlu konfirmasi lebih lanjut ke dokter hewan jika perlu pemeriksaan dengan alat penunjang seperti usg atau ronsen. Serta pemilik harus mengamati kondisi induk secara detail.

Namun normalnya, seperti juga manusia. Perut setelah mengandung tidak akan langsung kembali ke ukuran semula secara instan. Karena rahim yang awalnya sangat kecil membesar karena janin, plasenta dan cairan amnion. Hal ini menyebabkan rahim berubah bentuk juga kulit bagian abdomen atau perut jadi melebar sesuai bentuk rahim yang melebar. Ini mekanisme tubuh yang luar biasa, jadi secara alami akan seperti itu. Proses mengecilnya kembali rahim disebut involusi uteri, biasanya terjadi 2-3 minggu disertai keluarnya lochia atau darah nifas atau darah seusai melahirkan.

Jumlah darah yang dikeluarkan sedikit demi sedikit, bukan pendarahan. Biasanya hanya menempel pada vulva atau menetes. Ini normal selama tidak ada demam, nafsu makan baik, menyusui masih normal, serta tidak ada bau busuk dari vagina.

Pada masa ini juga penting menjaga kebersihan, kesehatan induk, karena leher rahim yg belum menutup sempurna bisa juga menyebabkan masuknya bakteri ke dalam rahim dan menyebabkan infeksi.

Sebelumnya saya juga sudah pernah bahas mengenai mempersiapkan kelahiran, masa menyusui anjing kucing, serta gangguan setelah melahirkan pada anjing dan kucing. Silahkan dibaca ya, klik tulisan berwarna biru diatas !

Penting bagi pemilik untuk memperhatikan kondisi kucing selama masa kebuntingan, setelah lahir, serta selama mennyusui. Jika ada kondisi tidaa normal bahkan induk terlihat acuh pada kitten segera konsultasikan ke dokter hewan terdekat ya.

 

Download juga disini secara gratis : Ebook perawatan anak kucing 

Bahan bacaan : 

 Kelahiran kucing icatcare.com

YUK BANTU SAYA ISI SURVEY INI ! 

Alhamdulillah sudah hampir 3 tahun tanyadokterhewan menemani teman-teman semua 🙂

Saya merasa bersyukur bisa membantu teman-teman walau terkendala jarak, semoga tulisan saya bisa bermanfaat untuk semua.

Saat ini saya berencana membuat buku untuk membantu teman-teman melakukan perawatan hewan peliharaan terutama kucing secara lebih detail dan fokus.

Saya membutuhkan bantuan teman-teman untuk mendapatkan ide yang lebih spesifik, mohon isi formnya ya . Terimakasih 🙂

drh. Puspasari Respatiningtyas
Founder of Tanyadokterhewan.com

Link form : form survey tanyadokterhewan