Penyebab Anjing dan Kucing Muntah
Pernah melihat anjing dan kucing muntah? Pernah memperhatikan apa yang mereka muntahkan? Pastinya pernah dong ya, soalnya muntah kan bukan sesuatu yang normal terjadi pada keseharian mereka.
Jadi, jika Anjing dan kucing kita muntah apakah pasti sakit?
Muntah atau vomit merupakan usaha untuk mengeluarkan sesuatu yang tidak seharusnya ada di dalam saluran pencernaan. Muntah merupakan gejala klinis dari suatu penyakit. Jadi, jika anjing dan kucing muntah bukan merupakan penyakit, hanya gejala yang menyertainya saja.
Muntah atau vomit ini dapat terjadi pada anjing dan kucing karena ada yang mengontrolnya yaitu otak tepatnya medulla oblongata. Saat masuknya benda (bisa bentuk cairan, padatan, bahkan berupa aroma) yang mengiritasi atau melukai saluran pencernaan ataupun merangsang keluarnya asam lambung, maka akan mengirimkan sinyal ke pusat muntah dan akhirnya terjadi proses muntah.
Muntah pada anjing dan kucing dapat disebabkan oleh berbagai hal diantaranya :
- Obat-obatan
- Makanan
- Racun (tanaman, pestisida, disinfektan)
- Infeksi saluran pencernaan (kelainan hati, kantung empedu, pancreas)
- Hamil
- Perubahan hormon
- Infeksi virus (Feline infectious peritonitis, feline panleukopenia,canine distemper, canine parvo)
- Parasit (cacing)
- bakteri ( Salmonella, E.Coli, Clostridium)
Muntah bisa menjadi hal positif maupun hal negative untuk kucing dan anjing. Keracunan yang disebabkan oleh berbagai hal seperti tanaman, pestisida, maupun disinfektan biasanya menyebabkan muntah. Pada kondisi ini muntah dapat menjadi indikator adanya keracunan pada anjing dan kucing, muntah akibat keracunan biasanya disertai dengan gejala lain seperti mulut berbusa maupun kejang.
Muntah pun diperlukan saat anjing maupun kucing menelan benda yang tidak seharusnya maupun racun. Misalnya ada indikasi anjing dan kucing menelan bola, tali, maupun benda lainnya. Biasanya jika diperiksa dengan rontgen tidak ada kemungkinan melukai saluran pencernaan dan menghalangi saluran nafas, maka bisa dilakukan terapi muntah. Hal ini dilakukan dengan memberikan obat perangsang muntah untuk mengeluarkan racun maupun mengeluarkan benda asing.
Muntah pada anjing dan kucing terkadang membuat panic, karena memang bukan sesuatu yang normal pada anjing dan kucing.
Namun, saat anjing dan kucing mengalami muntah perlu diperhatikan beberapa hal :
#1. Bentuk muntah pada anjing dan kucing
Muntah yang keluar dari saluran pencernaan bisa berupa cairan, makanan yang sudah tercerna, muntah disertai cacing, muntah rambut (hair ball)
- Muntah berupa cairan berwarna kuning biasanya maupun putih menandakan saluran pencernaan yang kosong dan asam lambung yang meningkat. Biasanya pada muntah cair kuning ini dialami pada kucing maupun anjing yang tidak mau makan selama lebih drai 2 hari, disertai dengan kondisi dehidrasi dan lemah. Muntah berwarna putih berbusa bisa menandakan adanya keracunan.
- Muntah dengan makanan yang telah tercerna menandakan hewan mengalami muntah akibat adanya kelainan pada usus. Bisa juga terjadi pada anjing dan kucing yang akan melahirkan karena tekanan perut akibat janin sehingga saat ada kontraksi, perut tertekan dan akhirnya makanan pun termuntahkan.
- Muntah disertai cacing, biasanya bisa cair maupun ada makanan. Ini menandakan adanya infeksi cacing pada tubuh, cacing yang keluar bisa dalam bentuk hidup maupun sudah mati.
- Muntah rambut (hair ball), biasanya terjadi pada kucing karena kebiasannya melakukan self grooming sehingga ada rambut yang turut masuk ke saluran pencernaan. Namun, perlu diwaspadai ketika hairball ini terjadi terus menerus karena ini menandakan adanya penyimpangan perilaku pada kucing. Kucing mengalami overgrooming yang bisa disebabkan oleh stress maupun adanya perubahan pakan dan nutrisi yang tidak terpenuhi.
#2. Frekuensi muntah anjing dan kucing
Perhatikan jarak antara muntah pertama dan kedua, banyaknya muntahan, lalu seberapa sering muntah dalam satu hari.
#3. Perhatikan kemungkinan memakan benda ataupun makanan yang tidak biasa dikonsumsi
Hal ini penting untuk mengetahui kemungkinan penyebab muntah karena keracunan makanan, obat, tanaman, maupun zat yang mungkin dapat menjadi racun untuk kucing maupun anjing.
#4. Gejala yang menyertai muntah
Muntah bisa juga disertai dengan diare sehingga menyebabkan hewan dehidrasi dan lemah. Selain itu, muntah bisa juga disertai dengan kejang-kejang.
Hal-hal yang perlu diperhatikan saat muntah sangat membantu dokter dalam melakukan pemeriksaan terhadap anjing dan kucing. Jika diperlukan, muntahan yang dimuntahkan dapat dibawa untuk diperiksa lebih lanjut oleh dokter.
Penanganan yang dilakukan untuk kondisi muntah tentunya memperbaiki kondisi tubuh terlebih dahulu. Keluhan muntah disertai dengan kondisi dehidrasi, anoreksia (tidak nafsu makan), dan lemah, maka dokter akan melakukan terapi pemulihan dengan menggunakan infus (terapi cairan). Hal ini dilakukan untuk mengembalikan kondisi tubuh ke kondisi normal, karena pada saat cairan dalam tubuh keluar banyak melalui muntah maka kondisi metabolik tubuh berubah menjadi lebih asam.
Pemeriksaan fisik keseluruhan disertai pemeriksaan darah biasanya dilakukan untuk mengetahui adanya kelainan pada organ maupun penyebab infeksi pada saluran pencernaan. Pemeriksaan penunjang seperti rontgen pun akan dilakukan dokter jika diperlukan.
Pengobatan tentunya akan berdasarkan penyebab muntah, namun biasanya dokter akan meresepkan obat antimuntah (antiemetic), obat yang menurunkan asam lambung. Antibiotic mungkin diberikan jika ada indikasi infeksi akibat bakteri pada saluran pencernaan. Anthelmintik (obat cacing) diberikan jika ada indikasi kecacingan pada anjing maupun kucing. Jika terdapat indikasi adanya infeksi virus, dokter akan memberikan terapi supportive dengan terapi cairan maupun suplemen untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
Terapi puasa pun dapat dilakukan untuk menghindari kerja berat dari usus sementara waktu (24 jam) dengan tetap diberikan air minum. Diet atau pakan yang baik setelah muntah yaitu pakan dengan tekstur yang lembut dan protein yang tinggi untuk merangsang persembuhan dan nafsu makan.
Mengobati anjing ataupun kucing yang mengalami muntah perlu dilakukan kesabaran untuk memulihkan kondisi dan nafsu makannya. Pemberian obat cacing dan vaksinasi dapat pula dilakukan untuk mencegah infeksi pada saluran pencernaan.
Semoga bisa menjawab pertanyaan pet lovers semua ya tentang muntah pada anjing dan kucing 🙂
*P.S Jika merasa artikel ini bermanfaat, mohon di share di Facebook ya supaya lebih banyak orang yang bisa baca 🙂
Regards
drh Puspasari Respatiningtyas