Mengapa anjing dan kucing keluar kotoran berdarah? Ini 5 Penyebab kotoran berdarah pada anjing dan kucing

Mengapa anjing dan kucing keluar kotoran berdarah? Ini 5 Penyebab kotoran berdarah pada anjing dan kucing

Pernah mendapatkan darah pada kotoran hewan peliharaan?

Tentunya adanya darah di kotoran merupakan hal yang tidak normal pada kotoran anjing dan kucing.

Kondisi darah yang berada dikotoran adalah tanda bahwa sedang ada luka, iritasi,  maupun peradangan  di sistem pencernaan anjing dan kucing.

Adanya darah pada kotoran bisa juga dikenal dengan Hematochezia (jika keluar darah segar), serta Melena (jika darah berwarna gelap) . Warna darah pada kotoran pun menunjukkan lokasi terjadinya pendarahan. Misalnya, warna darah segar kemungkinan terjadi luka daerah anus maupun rektum dan usus besar bagian belakang.

Warna kotoran merah darah pada anjing dan kucing
(sumber ettinger 2017)

Warna darah merah maroon dan hitam menunjukkan terjadi perlukaan pada bagian usus halus.

Pemeriksaan lanjutan oleh dokter hewan sangat diperlukan secepat mungkin agar dapat ditentukan penanganan yang tepat.

Apa yang menyebabkan anjing dan kucing mengeluarkan kotoran berdarah?

5 Hal ini bisa menyebabkan kotoran berdarah pada anjing dan kucing :

1. Infeksi agen penyakit

Agen penyakit seperti parasit dalam sel yaitu coccidia dan giardia akan menyerang sistem pencernaan sehingga menimbulkan peradangan dan melukai usus yang menyebabkan pendarahan.

Bakteri juga bisa menyebabkan kotoran berdarah pada anjing dan kucing, salah satu nya yaitu infeksi bakteri Campylobacter . Bakteri ini juga bisa menyebabkan diare pada manusia.

Virus parvo pada anjing dan panleukopenia pada kucing menyebabkan perlukaan pada saluran cerna sehingga anjing dan kucing yang terkena infeksi ini akan mengeluarkan kotoran berdarah disertai bau amis yang menyengat.

Selain infeksi virus dan parasit di usus, kotoran berdarah juga bisa disebabkan oleh infeksi cacing. Cacing kait (whipworm) dan cacing tambang (Hookworm), menempel dengan kuat di usus anjing dan kucing yang menyebabkan perlukaan di usus.  Jika kondisi infeksi nya parah menyebabkan pendarahan, anemia, dan lemas pada anjing dan kucing.

2. Alergi makanan 

Jika makanan baru saja diganti, bisa saja saluran cerna mengalami gangguan. Pada beberapa kasus bisa menyebabkan iritasi di saluran cerna terutama usus. Salah satu yang terjadi yaitu adanya darah pada kotoran. 

3. Penyakit saluran cerna 

Anjing dan kucing bisa mengalami gangguan saluran pencernaan, salah satunya adalah Inflammatory Bowel disease atau Inflammatory Bowel Syndrome. Kondisi ini terjadi secara kronis (menahun/dalam waktu yang lama) yang penyebabnya beragam dan multifactor, sehingga penyebab utamanya terkadang tidak diketahui. Namun gejalanya merujuk pada gangguan di saluran cerna seperti diare yang berkepanjangan, muntah, serta kotoran berdarah.

Terkadang, kondisi ini juga disebabkan oleh daya tahan tubuh ataupun stress yang berkepanjangan sehingga berdampak juga pada kondisi saluran cerna yang terganggu.

Selain IBD, bisa juga disebabkan oleh gangguan di usus misalnya usus mengalami kondisi terputir (volvulus) dan masuknya bagian usus satu ke bagian lainnya (intussuceptio). Kedua kondisi ini bisa menyebabkan luka di usus sehingga kotoran berdarah.

Luka di saluran cerna seperti usus besar dan anus bisa juga menyebabkan adanya darah di kotoran.

4. Keberdaan Tumor maupun kanker 

Tumor dan kanker pada saluran cerna sangat mungkin terjadi, jika tumor pada anjing dan kucing berkembang menjadi besar dan bersifat kanker sangat mungkin sewaktu waktu tumor pecah (ruptur)  dan menyebabkan pendarahan di saluran cerna .

5. Heat stroke (sengatan) pada anjing dan kucing

Heat stroke pada anjing dan kucing bisa terjadi ketika anjing dan kucing dibiarkan lama dalam suasana dan lingkungan yang sangat panas. Anjing dan kucing yang terpapar panas dalam waktu yang lama dapat mengalami heat stroke karena anjing dan kucing memiliki keterbatasan untuk meregulasi (mengatur suhu tubuhnya). Anjing dan kucing tidak bisa mengeluarkan panas dari keringat, anjing hanya bisa melakukan panting (mengambil nafas sambil terengah-engah), sementara kucing akan cenderung menjilati tubuh berlebihan.

Kondisi tubuh yang terlalu panas menyebabkan anjing dan kucing dehidrasi, oksigen ke jaringan dan sel berkurang. Bahkan menyebabkan kelainan di sistem darah, sehingga darah sulit beku, pada beberapa organ termasuk saluran cerna bisa juga menyebabkan kotoran berdarah dan diare berdarah.

 

*Pada anjing betina yang sudah birahi dan masih produktif (tidak steril). Perlu juga diperhatikan kemungkinan sedang loop (birahi) sehingga keluar darah di vagina. Terkadang menyebabkan juga adanya darah di kotoran karena bercampurnya darah vagina dan kotoran. Tentu untuk anjing betina yang birahi, gejala-gejala birahi akan jelas terlihat. 

Bagaimana mengatasi anjing dan kucing dengan kotoran berdarah? 

Bagi pemilik, jika anjing dan kucing mengeluarkan kotoran yang berdarah. Jangan panik, amati terlebih dahulu secara seksama. Pastikan darah keluar dari anus, bukan dari vagina maupun adanya luka sekitar anus.

Jika memang sudah jelas terlihat darah dan kotoran, maka perlu juga untuk memperhatikan hal lainnya, yaitu :

  1. Nafsu makan anjing dan kucing 

Anjing dan kucing dengan kotoran berdarah yang bisa mengalami penurunan nafsu makan terutama jika penyebabnya ada gangguan di usus, luka di usus, maupun infeksi. Jika ada infeksi, penurunan nafsu makan akan disertai dengan demam dan gejala lainnya seperti muntah serta diare yang parah.

2. Aktifitas anjing dan kucing

Jika mengalami diare yang parah disertai adanya darah, anjing dan kucing akan cenderung lemas dan tidak mau beraktiftas. Terutama jika disertai muntah, anjing dan kucing bisa mengalami dehidrasi (kekurangan cairan).

3. Ekspresi saat mengejan pada anjing dan kucing 

Normalnya, anjing dan kucing dengan kotoran yang normal, tidak ada gangguan akan mengeluarkan kotoran dengan ekspresi mengejan yang wajar. Setelah mengejan, akan terlihat ada kotoran yang keluar. Namun, pada anjing dan kucing yang mengalami luka di rektum dan anus, akan mengalami kesakitan saat mengejan. Tak jarang menyebabkan juga konstipasi (sembelit) karena rasa sakit.

4. Bentuk dan warna kotoran 

> Konsistensi kotoran (lembek atau tidaknya kotoran) 

Lihat konsistensi dari kotorannya, normalnya kotoran yang baik akan berbentuk, sedikit lembab, baunya normal.

 Infeksi agen penyakit biasanya meninggalkan kotoran yang cair dengan sedkit darah.

Tetapi jika konsistensi sangat keras, kemungkinan mukosa dari rektum luka sehingga darah ikut keluar dengan kotoran.

Mau tau bentuk feses (kotoran) bisa cek artikel ini ya : mengenali bentuk feses anjing dan kucing 

>Darah dan warna kotoran 

Hal ini penting untuk menentukan kemungkinan penyebab kotoran berdarah dan keparahhan kondisinya.  

Jika warna merah cerah dan hanya sedikit, kemungkinan darah berasal dari rektum atau daerah sekitar anus

 

Sedangkan jika darah berwarna kehitaman bisa jadi darah berasal dari lambung atau usus dan infeksi telah meradang, biasanya disertai dengan bau yang amis dan menyengat.

Kotoran anjing dan kucing berwarna hitam
(sumber: Ettinger 2017)

5. makanan/minuman

Lihat makanan dan minuman yang sebelumnya dikonsumsi.

Jika makanan memang dirubah, bisa jadi hewan alergi terhadap kandungan makanan.

Minum air dari tempat yang kotor bisa juga terkontaminasi parasit, sehingga menyebabkan anjing dan kucing diare berdarah. 

6. Kemungkinan adanya cacing atau benda lain pada kotoran 

Saat memperhatikan kotoran yang ada darahnya, lihat apakah ada benda lain yang umumnya tidak ada.

Dalam kasus infeksi bakteri, seringkali didalam kototran terdapat lendir hasil dari infeksi bakteri.

Pada infeksi cacing tertentu, cacing dewasa akan terlihat didalam kotoran.

 

  • Memberikan makanan yang teksturnya lembut dan baunya menyengat bisa juga dilakukan agar kucing nafsu makan, namun tetap perlu diperhatikan kondisi lebih lanjut. Minum air yang matang (sebaiknya) dan layak minum juga bisa mengurangi kontaminasi parasit penyebab infeksi.

 

  • Perlu diperhatikan beberapa penyebab infeksi bisa juga menular atau ditularkan oleh manusia. Jadi sebaiknya jangan lupa mencuci tangan sebelum dan sesudah menangani anjing dan kucing sakit.

 

  • Jika memang infeksi telah diidentifikasi disebabkan oleh virus, maka perlu pembersihan kandang dan lingkungan dengan menggunakan disinfektan.

 

  • Dokter bisa saja melakukan pemeriksaan lanjutan dengan mikroskop, ronsen, usg, pemeriksaan darah tergantung kondisi anjing dan kucing.

 

Kotoran berdarah pada anjing dan kucing perlu segera mendapatkan penanganan dokter hewan. Keberadaan darah yang terus menerus di kotoran disertai dengan gejala demam, tidak nafsu makan, dan muntah akan menyebabkan kekurangan darah dan cairan. Sebelum terlambat sebaiknya bawa ke dokter hewan terdekat.

 

Referensi :

Ettinger SJ, Feldman EC, Cote E. 2017. Textbook of veterinary internal medicine 8th edition. Elsevier

Nelson RW, Couto CG.2014. Small animal internal medicine 5th edtion . Elsevier

Steiner JM(editor). 2008. Small animal gastroenterology. Schlu?tersche: german

 

 

 

 

7 Tips untuk mengatasi sembelit pada anjing dan kucing

7 Tips untuk mengatasi sembelit pada anjing dan kucing

Normalnya, setiap hari anjing dan kucing akan mengeluarkan kotoran nya sebagai tanda metabolisme tubuh yang berjalan dengan baik.

Namun, ada kalanya anjing dan kucing mengalami juga gangguan pada tubuhnya, salah satunya adalah sembelit.

Sembelit pada anjing dan kucing membuat anjing dan kucing tidak nyaman, terkadang pemilik tidak segera menyadari nya. Pemilik mungkin baru menyadari setelah kucing dan anjing sangat lemas dan nafsu makan menurun.

Pada artikel sebelumnya, saya sudah menjelaskan mengenai 6 Penyebab sembelit pada anjing dan kucing. Bisa cek artikelnya disini : 6 Penyebab sembelit pada anjing dan kucing 

Lalu, apa yang perlu kita perhatikan sebagai pemilik untuk mengetahui sembelit pada anjing dan kucing ?

1.Frekuensi buang air besar.

Hewan seperti kucing atau anjing normalnya membuang kotoran 2-3 kali sehari (setiap hari).

Jika frekuensinya berkurang atau tidak membuang kotoran sama sekali dalam sehari, termasuk disebut sembelit.

2. Lama proses defekasi (buang kotoran)

Misalnya saat kucing menuju kotak pasir untuk pup, perhatikan berapa lama kucing disana sebelum akhirnya pupnya keluar.

Saat hewan sembelit, mereka akan merasakan sakit karena kotoran yang menumpuk dan mengeras jadi akan sakit saat mengeluarkannya sehingga akan lama prosesnya.

3. Perhatikan ada luka atau tidak di anus

Saat sembelit, kotoran mengeras, kadang akan menyebabkan luka lecet pada lubang anus.

Periksa anus hewan saat selesai pup, selain kesakitan biasanya disertai darah keluar bersama dengan pup.

Perlu diperhatikan juga kemungkinan keluarnya bagian anus (prolapsus ani) karena mengejan terlalu hebat.

 

Anjing dan kucing yang mengalami sembelit, sebaiknya segera diperiksakan ke dokter. Terlalu lama kotoran tidak keluar dari tubuh akan menyebabkan tidak nyaman, juga menyebabkan kondisi yang serius dikemudian hari seperti adanya penonjolan anus, maupun megacolon (pembesaran colon/usus besar).

Jika sembelit baru terjadi 1-2 hari (pemilik menyadari tidak ada kotoran di kotak pasir, dan kucing terlihat tidak nyaman) , kita bisa melakukan 7 Tips untuk mengatasi sembelit pada anjing dan kucing, yaitu :

1.Berikan makanan yang basah

Makanan basah akan meningkatkan konsumsi cairan, diharapkan dengan konsumsi  cairan yang meningkat akan menyebabkan feses menjadi lebih lembut sehingga mudah melewati anus.

2. Lap anus dengan air hangat

Ini bisa dilakukan pada anjing dan kucing usia muda maupun kitten, untuk menstimulasi kerja otot sekitar anus sehingga kotoran bisa keluar.

Jika kitten atau puppy hanya konsumsi susu saja (kurang dari 1 bulan) biasanya sangat mungkin tidak buang kotoran selama 2 hari karena nutrisi terserap. Namun tetap perlu dilakukan rangsangan untuk mengeluarkan kotorannya.

Sembelit juga mungkin terjadi pada kucing maupun anjing yang mengalami pengalihan makanan dari makanan lembut ke tekstur yang keras.

Lap anus dengan air hangat pun sangat membantu jika ada luka atau lecet di anus.

3. Sediakan minum yang bersih dan cukup setiap hari nya.

4. Oleskan minyak zaitun atau VCO di anus

Minyak zaitun maupun VCO merupakan minyak alami yang aman untuk manusia, begitu juga dengan anjing dan kucing.

Pemberian minyak zaitun dan VCO pada anus bisa berfungsi sebagai pelumas, diharapkan bisa melunakkan feses dan tidak nyeri saat pup.

Selain diberikan pada anus, bisa juga diberikan dengan mencampurkan makanan atau diberikan langsung pada anjing dan kucing melalu mulut.

5. Selain makanan kering, tambahkan juga buah dan sayur untuk anjing 

Buah dan sayur bisa menjadi snack yang baik untuk anjing dan kucing, pemberiannya bisa diberikan langsung atau dibuat jus untuk memudahkan penyajian.

Bisa baca disini buah yang aman untuk anjing, sayur yang aman untuk anjing 

6. Berikan tambahan serat 

Salah satu penyebab sembelit adalah kurang nya serat, jadi saluran pencernaan tidak bekerja dengan baik. sebaiknya dibuatkan juga snack untuk anjing dan kucing yang mengandung serat. Tapi proporsinya tidak terlalu banyak, bisa gunakan labu, oat,  pada snack anjing maupun kucing.

7. Pastikan anjing dan kucing tidak malas beraktifitas

Anjing sebaiknya diajak jalan pagi dan sore hari untuk melancarkan buang kotoran, begitu juga dengan kucing. Namun, biasanya kucing tidak suka diajak jalan, usahakan tidak dkandangkan terus. Biarkan beraktifitas di dalam rumah (jika kucing indoor) dengan menaiki mainan maupun benda lain agar bisa tetap bergerak.

Apakah boleh memberikan obat pencahar untuk anjing dan kucing ? 

Obat pencahar yang ada saat ini untuk manusia, berupa tablet, sirup,  suposituria, maupun laxative enema. Untuk anjing dan kucing sebaiknya pemberianya dikonsultasikan terlebih dahulu ke dokter hewan. Dikhawatirkan ada kondisi lainnya yang perlu perhatian khusus selain sembelit.

Jadi, selalu konsultasikan kondisi anjing dan kucing jika terlihat mengalami gangguan. Pemilik pelru turut serta membersihkan kotak pasir setiap hari ataupun berinteraksi dengan anjng dan kucing untuk mengetahui perubahan yang terjadi pada anjing dan kucing nya.

 

 

6 Penyebab sembelit pada anjing dan kucing

6 Penyebab sembelit pada anjing dan kucing

Pernah mengalami konstipasi atau sembelit? kalau kita tentu pernah mengalami nya dan bisa secara langsung mengeluhkan kondisinya dengan orang lain maupun dokter, ya?

Lalu, bagaimana dengan anjing dan kucing? Apakah anjing dan kucing bisa juga sembelit (konstipasi)?

Ternyata permasalahan  dan gangguan yang terjadi pada anjing dan kucing pun tidak jauh berbeda dengan manusia. Kalau manusia bisa sembelit, anjing dan kucing juga bisa loh!.

Sembelit atau konstipasi pada anjing dan kucing dapat pemilik lihat dari perubahan perilaku saat defekasi (pup). Normalnya, sama seperti manusia melakukan buang hajat setiap hari. Namun, jika mengalami konstipasi tidak akan terlihat adanya pup (kotoran) pada litterbox (kotak pasir) . Sehingga sangat penting sekali untuk pemilik melihat dan membersihkan litterbox (kotak pasir) kucing setiap hari.  Anjing yang rajin di ajak berjalan setiap pagi untuk pup, jika biasanya saat berjalan pup (mengeluarkan kotoran), tapi saat ini diajak jalan jadi malas dan kesakitan saat membuang kotoran (mengejan berlebihan) kemungkinan salah satu ciri mengalam konstipasi.

Mengapa bisa terjadi sembelit (konstipasi) ?

Sembelit bukan merupakan penyakit, tapi gejala dari beberapa penyakit yang mempengaruhi saluran cerna.  

Berikut 6 Penyebab sembelit pada anjing dan kucing

1.Nutrisi

Anjing dan kucing perlu juga diperhatikan nutrisinya, sama seperti manusia. Ketidakseimbangan nutrisi, bisa juga menyebabkan gangguan di saluran cerna salah satunya sembelit.  

Kurang konsumsi serat, bisa menjadi salah satu penyebab sembelit. Serat tidak hanya berasal dari sayuran dan buah, tetapi juga ada di tulang , jeroan, daging, sumber karbohidrat (dengan jenis dan jumlah tertentu)  yang biasa ada dikandungan makanan kemasan hewan kesayangan.

Selain menghasilkan energi, serat juga bisa membantu meningkatkan kesehatan saluran cerna.

Serat kebanyakan akan keluar bersama feses (kotoran) karena tidak seluruhnya tercerna, namun fungsi serat  sangat penting untuk meningkatkan fungsi saluran cerna, sehingga usus bisa melakukan gerakan-gerakan mencerna, merangsang kerja bakteri baik, sehingga nutrisi bisa terserap dengan baik.

Tapi, perlu diperhatikan juga pemberian serat ini tidak boleh berlebihan, perlu diimbangi dengan konsumsi air dan nutrisi lainnya. 

Konsumsi rumput untuk kucing maupun anjing juga bisa menambah asupan serat.

Takut repot ketika membiarkan kucing makan rumput di luar? Kita bisa menanam rumput sendiri bisa cek disini ya : Rumput untuk anjing dan kucing

Konsumsi cairan yang kurang juga bisa menyebabkan sembelit

Cairan yang dikonsumsi anjing maupun kucing bisa berasal dari air, makanan (terutama makanan basah (wetfood). Konsumsi makanan kering tapi tidak diimbangi dengan pemberian minum yang cukup bisa menyebabkan feses (pup) jadi keras, sehingga sulit dikeluarkan dan menyebabkan sembelit.

Lalu berapa minum yang dibutuhkan anjing dan kucing perhari?

Jawabannya bisa cek disini ya : Minum untuk anjing dan kucing 

2. Stres dan gangguan psikis

Kucing dan anjing bisa juga mengalami stress, biasanya menyebabkan aktifitasnya berubah dan terganggu. Beberapa penyebabnya yaitu :

> Perubahan lingkungan 

Saat pemilik pindah rumah dan hewan peliharaan berada berada pada lingkungan baru, biasanya mereka akan memulai proses penyesuaian dulu. Saat proses penyesuaian berlangsung, biasanya metabolisme tubuh akan  berpengaruh. Bentuk dari pengaruh tersebut bermacam-macam seperti diare atau konstipasi.

> Perubahan kebiasaan

Misalnya letak kotak pasir yang dipindahkan oleh pemilik atau lokasi tempat hewan biasa pup, dirubah. Hewan akan kebingungan mencari lokasi pup dan pada akhirnya akan ditahan. Saat kotoran ditahan dan menumpuk, lama kelamaan akan mengeras dan terjadi konstipasi

3. Infeksi dan kelainan tubuh bagian belakang 

Infeksi atau peradangan di saluran pencernaan karena agen penyakit bisa juga menyebabkan gangguan di saluran cerna karena untuk mengejan sakit. Misalnya infeksi di saluran kencing, infeksi pada rahim, abses pada anal gland. 

Jika hewan mengalami sakit pada bagian belakang , misalnya tertabrak atau cedera yang menyebabkan tulang panggul patah, gangguan otot dan syaraf yang menyebabkan inervasi syaraf ke otot spyncter rektum terganggu jadi tidak bisa defekasi (pup).  

4. Sumbatan di usus

Usus bisa mengalami sumbatan akhirnya feses tidak bisa dikeluarkan, dikarenakan kelainan anatomi sejak lahir, atau  atau bisa juga sumbatan di usus karena adanya tumor.

5. Rambut menyumbat saluran cerna

Anjing dan kucing rambut panjang akan menjilati rambutnya yang rontok dan tertelan (hairball). Terkadang hariball tidak dimuntahkan dan keluar bersamaan dengan kotoran. Jika jumlah rambut terlalu banyak, maka akan menyebabkan sembelit.

6.  Memakan benda asing

Anjing atau kucing yang senang bermain diluar atau yang bertipe outdoor, terkadang penasaran dengan benda yang dilihatnya dan mencoba memakannya. Jika benda tersebut terlalu besar maka akan menghambat saluran cerna dan menjadi sembelit. 

Dokter akan memberikan penanganan segera ketika mengetahui kucing maupun anjing mengalami konstipasi. Selain membuat anjing dan kucing tidak nyaman, sembelit atau konstipasi pada anjing dan kucing bisa menyebabkan masalah yang serius dikemudian hari jika tidak segera diatasi.

 

 

Referensi:

Case P, Linda et al. Canine and Feline Nutrition third editon. 2011. Missouri: Mosby Elsevier.

Eldregde, D. Cat Owner’s Home Veterinary Edition. 2008. Wiley Publishing.

 

Berapa banyak minum untuk anjing dan kucing perhari?

Berapa banyak minum untuk anjing dan kucing perhari nya?

Anjing, kucing sama juga seperti manusia, penting sekali mendapatkan asupan cairan yang cukup. Cairan pada tubuh kita merupakan komponen penting untuk menjalankan berbagai aktifitas dan mendukung sel-sel menjalankan metabolisme tubuh. Jika kekurangan cairan, plasma darah juga akan berkurang akibatnya darah yang fungsinya mengangkut nutrisi dan oksigen ke sel juga tidak bisa melakukan fungsi nya dengan baik. Lama kelamaan bisa mengganggu kerja sel sehingga metabolisme tubuh terganggu.

Selain terganggunya metabolisme tubuh, apa yang terjadi jika kekurangan cairan ?

1. kekurangan cairan yang parah akan menyebabkan dehidrasi

Dehidrasi merupakan kondisi kekurangan cairan pada tubuh yang ekstrim. penyebabnya bisa karena tidak diberikan minum, tidak ada sumber air, muntah maupun diare yang menyebabkan cairan tubuh banyak keluar, kecelakaan hebat yang menyebabkan shock dan pendarahan, kepanasan bisa karena lingkungan maupun demam tinggi, bentuk tempat minum yang kurang sesuai, sakit berkepanjangan yang menyebabkan tidak mau minum.

Kondisi dehidrasi sangat berbahaya hingga menyebabkan kematian. Ciri-ciri anjing dan kucing yang mengalami dehidrasi :

1. Lemas
2. Sunken eyes (mata masuk ke dalam) bahasa awamnya matanya celong

Penonjolan selaput mata putih pada kedua mata (sumber Gelatt 2014)

3. Kucing mengalami penonjolan membran niktitan (third eyelid), kedua mata terdapat selaput putih yang menutup 1/3 mata.
4. Pucat
5. Tidak bisa menggerakkan anggota tubuh, kalau di anjing akan terlihat ekornya yang tidak bergerak ketika bertemu orang
6. Kencing nya warna gelap (jika sudah dehidrasi parah, kadang tidak kencing sama sekali)
7. Mulut dan hidung kering
8. Kulit kering, turgor kulit nya jelek, kulit tidak elastis (bisa di cek dengan mencubit bagian tengkuk)

Dehidrasi pada anjing dan kucing bisa diatasi dengan segera memberikan minum pada anjing maupun kucing, jika sangat lemas segera periksakan ke dokter dan dokter akan memberikan terapi cairan (infus) sesuai dengan kondisinya.

2. Kekurangan cairan (terutama minum air) bisa menyebabkan gangguan organ seperti gangguan saluran kencing

Konsumsi air yang kurang bisa menyebabkan urin terkonsentrasi, mineral-mineral hasil metabolisme tidak keluar bersama kencing, sehingga bisa meningkatkan resiko berkumpulnya mineral dan protein yang menyebabkan terbentuknya batuan di ginjal maupun saluran kencing. Jika batuan yang terbentuk besar, akan menyebabkan urin tidak keluar akhirnya bisa meracuni tubuh anjing dan kucing.

Info lebih lengkap gangguan saluran kencing pada kucing, bisa baca disini : gangguan saluran kencing kucing 

Lalu berapa banyak asupan cairan yang dibutuhkan oleh anjing dan kucing?

Setiap harinya kucing dan anjing membutuhkan setidaknya 50-60 ml/kg bb. Namun jumlah ini sangat bervariasi tergantung dari aktifitas, usia dan jenis makanan yang diberikan. Kucing atau anjing yang lebih aktif kemungkinan membutuhkan air lebih banyak, usia kitten maupun puppy membutuhkan juga air lebih banyak dari usia dewasa, namun induk bunting, melahirkan dan menyusui juga akan lebih cepat haus karena diserap oleh anak dalam bentuk air susu. Kucing maupun anjing yang memakan makanan basah tentu kemungkinan minum air nya lebih sedikit dari kucing atau anjing yang memakan makanan kering.

Jadi, sebaiknya berikan minum dalam kondisi ad libitum atau selalu tersedia, dalam keadaan penuh, bersih dan layak minum. Bisa juga menggunakan pet water dispenser jadi air nya selalu tersedia setiap hari. Tetap pastikan bersih ya !

Biasanya saya menyediakan sekitar 500 ml air mineral atau air matang setiap hari untuk setiap kucing di mangkok, ketika sudah mulai sedikit saya tambahkan kembali sampai penuh.

Kucing sangat suka minum di tempat yang penuh dan luas, sehingga penggunaan pet drinker seperti untuk kelinci dan hamster sangat tidak disarankan untuk kucing maupun anjing.

” Dok, saya lihat kucing saya jarang minum dok, gimana ya? saya takut kenapa2.”

Pertanyaan di atas, sering juga ditanyakan oleh pemilik kucing. Kucing tidak minum, mungkin memang karena makanannya sudah mengandung banyak air, atau sudah minum ditempat lain tapi tidak melihat (paling sering di kamar mandi). Tapi bisa juga karena tempat minum nya tidak disukai (terutama kalau dekat litterbox), magkuk nya kotor, air nya tidak diganti, dan lain sebagainya.

Bagaimana membuat anjing dan kucing bisa mendapatkan asupan cairan yang cukup?

1.Berikan makanan basah

makanan basah bisa dicampurkan ke makanan kering setiap hari, atau pemberian nya di seling dengan pemberian makanan kering. misalnya 2 kali makanna kering, 1 kali makann basah.

2. Untuk anjing, bisa dberikan buah dan sayur

pemberian buah dan sayur pada anjing, bisa jadi kudapan yang sangat baik dan menyehatkan. Memberikan pepaya, semangka, wortel bisa jadi pilihan untuk anjing.

Baca juga disini ya : buah untuk anjing

sayuran untuk anjing 

3. Gunakan kaldu ayam maupun kaldu daging

Kaldu ayam dan kaldu daging yang diberikan bukan kaldu instan, tapi merebus sendiri (tanpa penambahan garam, hanya daging atau ayam saja). Biasanya anjing maupun kucing akan suka jika diberikan kaldu ini.

4. Gunakan mangkuk stainless dan kaca

Penggunaan mangkuk stainless bisa membuat air menjadi lebih dingin dibandingkan mangkuk plastik. Pastikan mangkuk rajin dibersihkan dan air selalu terisi penuh.

5. Jika kondisi sangat panas, tidak ada salahnya berikan air dingin

Air dingin untuk konsumsi anjing maupun kucing bisa diberikan terutama saat kondisi panas, karena menyegarkan untuk anjing dan kucing. Air bisa dicampur es batu, atau gunakan air yang telah didinginkan di kulkas.

Air mancur untuk kucing
(sumber : www.drsfostersmith.com)

6. Pakai water fountain (air mancur) 

Saat ini telah ada dispenser air minum untuk kucing dalam bentuk air mancur (fountain), air yang mengalir terus juga membuat anjing dan kucing lebih bersemangat minum.

Pastikan konsumsi cairan untuk anjing dan kucing setiap harinya cukup. Berikan minum yang bersih dan layak. Jika anjing maupun kucing terlihat lemas disertai muntah dan diare sebaiknya segera diperiksakan ke dokter hewan.