Kucing sembelit jangan diremehkan, lama kelamaan kucing bisa mengalami megacolon

Kucing sembelit jangan diremehkan, lama kelamaan kucing bisa mengalami megacolon

Sebelumnya sudah pernah dibahas tentang sembelit pada anjing dan kucing.

Ternyata jika kondisi sembelit tidak segera ditangani, selain membuat anjing dan kucing tidak nyaman. Juga bisa mengakibatkan kondisi lain yang lebih serius, salah satunya adalah Megacolon.

Pernah dengar istilah ini? Megacolon merupakan pembesaran atau perluasan dinding usus besar.

Megacolon lebih banyak terjadi pada kucing daripada anjing.

Pada kucing pun terjadi pada kucing yang berusia tua karena sistem metabolisme sudah menurun fungsinya.

Kotoran yang menumpuk saat kondisi megacolon harus segera dibuang karena zat buangan yang terkumpul di kotoran dapat memperparah keadaan usus.

 

Kucing sembelit
(Sumber : Hill’s Atlas of Veterinary clinical anatomy)

Apa yang menyebabkan megacolon? 

Penyebab megacolon kurang lebih sama dengan penyebab sembelit atau konstipasi karena pada dasarnya diawali oleh kondisi kotoran yang mengeras dan sulit dikeluarkan.

Namun, ada juga penyebab lain seperti trauma yang menyebabkan dislokasi panggul, tumor, atau gangguan syaraf yang menyebabkan inervasi otot panggul dan rektum terganggu. 

Info lebih lengkap mengenai sembelit bisa cek disini : sembelit pada anjing dan kucing 

Bagaimana gejala kucing yang mengalami megacolon? 

Gejala yang kelihatan pun tampak seperti sembelit. Biasanya, pemilik tidak memperhatikan sehingga saat dibawa ke dokter hewan, kondisinya sudah parah. Gejalanya adalah :

  • tidak pup lebih dari sehari
  • nafsu makan menurun
  • proses mengeluarkan pup lebih lama dari biasanya dan sakit
  • gelisah
  • permukaan anus luka dan ada sedikit darah
  • lemah dan depresi
  • biasanya bagian belakang akan terlihat menyeret dan tidak nyaman

Bagaimana mengatasi kucing yang mengalami megacolon? 

Saat mendapati kucing sembelit terutama lebih dari 1 minggu, sebaiknya segera periksakan ke dokter hewan.

Jika sudah terjadi kondisi megacolon, penanganan selanjutnya akan diputuskan oleh dokter hewan.

Dokter hewan akan melihat kondisi fisik dari kucing yang menderita megacolon.

Pemeriksaan tambahan penunjang diagnosa seperti cek laboratorium, cek darah, XRay, USG sangat mungkin diperlukan.

Apabila terlihat dehidrasi, terapi cairan (infus) bisa diberikan.

Jika sudah terjadi obstipasi (kotoran kering dan tidak bisa keluar), dilakukan penanganan untuk mengeluarkan pup yang membatu dan memperbaiki usus yang membesar.

Bisa dengan obat-obatan pencahar, nutrisi banyak serat atau  bisa juga dilakukan operasi (untuk mengeluarkan kotorannya). 

 

Bila dokter hewan memutuskan untuk melakukan operasi, kemungkinan besar dokter hewan akan menawarkan fasilitas rawat inap karena operasi yang cukup besar.

Tetapi jika ada situasi yang tidak memungkinkan, merawat kucing sendiri di rumah juga bisa dilakukan. Perhatikan hal-hal berikut;

  • Efek samping yang timbul. Efek samping dari pembiusan yang terlihat saat kucing mulai sadar, seperti muntah, urinasi, dan inkoordinasi. Gejala akan berlangsung selama beberapa jam tetapi jika lebih dari 12 jam, segera hubungi dokter hewan.
  • Gerakan. Saat kucing sadar sepenuhnya, mungkin akan penasaran kemudian menjilati dan menggigiti bekas luka. Sediakan collar untuk membatasi kucing menjilati bekas operasi. Makanan dan minuman harus langsung ada agar kucing tidak perlu bergerak mencari.
  • Makanan. 1-2 minggu pasca operasi, berikan makanan lembut utk masa pemulihan atau haluskan wetfood dengan air. Mintalah rekomendasi makanan pemulihan ke dokter hewan.
  • Perhatikan saat pup. Sehabis operasi, kucing mungkin akan diare selama beberapa waktu sebagai proses adaptasi. Asal tidak menunjukan tanda dehidrasi, perilaku tidak normal, dan tidak ada darah maupun lendir pada pup tidak jd masalah. Bila ada, segera hubungi dan datangi dokter hewan.
  • Minum obat pasca operasi rutin sesuai dengan anjuran dokter hewan. Oleskan salep apabila diberikan, pada luka bekas operasi setiap hari agar cepat mengering.
  • Jaga kandang terhindar dari binatang lain.

Kondisi megacolon bisa saja terjadi kembali jika tidak disertai dengan perbaikan pola makan dan gaya hidup. Jadi sebaiknya untuk kucing yang mengalami kasus ini lakukan pemeriksaan rutin ke dokter hewan untuk mendapatkan saran lebih lanjut mengenai kondisinya. Jika kucing sembelit selama berhari-hari sebaiknya tidak diremehkan karena bisa menyebabkan megacolon.

Kucing dan anjing bisa juga turun berok loh! Berikut 5 hal penting mengenai turun berok (hernia) pada anjing dan kucing

Kucing dan anjing bisa juga turun berok loh! Berikut 5 hal penting mengenai turun berok (hernia) pada anjing dan kucing

Pemilik yang pernah memelihara anjing dan kucing dari bayi, pernahkah memperhatikan adanya tonjolan pada bagian perut kucing atau anjing? Pada anak anjing dan kucing yang normal, tonjolan tersebut tentu tidak akan muncul.

Tonjolan tersebut bisa terlihat pada bagian pusar maupun bagian selangkangan pada anjing dan kucing.

Tonjolan itu disebut dengan Hernia. Hernia merupakan bagian organ yang keluar dari rongga kantung/penggantung organ, dan terdapat cincin atau lubang keluarnya jaringan, sehingga dari luar nampak seperti tonjolan. Hernia yang menonjol ke luar sifatnya reponible, bisa dimasukkan melalui cincin hernia, tidak sakit, dan bisa keluar lagi.

Berikut 5 hal penting mengenai turun berok (hernia) pada anjing dan kucing.

1.Hernia bisa terjadi pada anak kucing dan anjing maupun dewasa 

Hernia (turun berok) pada anjing dan kucing umumnya terjadi pada anakan, biasanya karena kelainan sejak lahir, dinding perutnya terlalu tipis jadi menyebabkan lemak atau organ bisa keluar ke rongga perut.

Tapi, kucing dan anjing dewasa juga sangat mungkin terkena hernia. Beberapa penyebabnya seperti kecelakaan, hamil dengan jumlah anak yang banyak dan ukuran anak besar (terutama disertai dengan otot perut induk yang tipis).

Hernia pada anjing dan kucing

2. Pemeriksaan oleh dokter hewan sangat penting untuk mengetahui hernia

Ciri-ciri anjing dan kucing yang mengalami hernia :

  1. Benjolan tidak wajar, semakin besar
  2. ketika ditekan bisa dimasukkan ke dalam dan bisa keluar lagi
  3. terdapat cincin hernia (berupa lubang) untuk masuk dan keluarnya jaringan
  4. Terkadang tidak sakit saat jaringan atau organ dimasukkan ke dalam

Hernia pada anjing dan kucing bisa diketahui dengan pemeriksaan langsung oleh dokter hewan.

Dokter bisa juga melakukan pemeriksaan lanjutan dengan menggunakan ronsen (x ray) untuk mengetahui organ yang masuk ke cincin hernia, ataupun memastikan kondisinya benar-benar mengalami hernia, karena bisa saja benjolan bukan hernia tapi tumor dan radang lainnya.

3. Operasi dilakukan untuk menangani hernia 

Beberapa kasus hernia bisa hilang sendiri seiring bertambahnya usia, namun kebanyakan akan terus menonjol dan membesar karena tekanan organ lainnya.

Pada kondisi ini perlu dilakukan operasi untuk menanganinya. Operasi hernia tentu harus dilakukan oleh dokter hewan. Operasi bertujuan untuk menutup lubang (cincin) hernia sehingga tidak bisa keluar kembali.

4. Hernia umbilikal salah satu hernia yang sering terjadi pada anjing dan kucing

Hernia umbilikal merupakan hernia yang terjadi pada daerah umbilicus (pusar).

Biasanya terlihat sejak usia anak, penonjolan nya terlihat kecil pada awalnya, namun seiring bertambahnya usia, dan organ pun berkembang maka tekanan meningkat dan tonjolan akan semakin membesar.

Lama kelamaan akan membuat anjing dan kucing tidak nyaman karena bisa saja usus juga terjepit di dalam ruang hernia.

Jika usus terjepit, bisa menyebabkan kematian jaringan dan membusuk akhirnya infeksi.

Pada kucing dewasa, hernia ini juga bisa saja terjadi kalau mengalami kecelakaan daerah perut, atau induk hamil dengan dinding perut yang tipis. Sangat mungkin juga mengalami kerobekan dinding perut dan menyebabkan hernia.

Hernia pada kucing

5. Selain hernia umbilikal, ada juga jenis hernia lain yaitu inguinal dan diafragmatika

Hernia inguinal 

Hernia ini terjadi pada daerah selangkangan atau paha bagian dalam.

Pada selangkangan terdapat jaringan terbuka yang disebut inguinal canal yang dilewati oleh pembuluh darah dan saluran sperma yang menuju ke arah testis.

Pada betina inguinal canal hanya berisi lemak menuju vagina.

Saat keadaan hernia, inguinal canal terbuka terlalu lebar dan usus keluar melewatinya.

Kondisi ini menyebabkan usus terperangkap, menghabat pembuluh darah dan menyebabkan kematian jaringan. 

Apakah hernia inguinal berbahaya?

Tidak seperti hernia umbilical, hernia inguinal lebih beresiko pada gangguan organ.

Sebenarnya tidak berbahaya tetapi jika sudah meluas, harus segera ditangani.

Dokter hewan akan merekomendasikan tindakan USG atau XRay untuk mengetahui organ apa yang tersangkut dirongga.

Hernia Inguinal pada anjing

Hernia diafragma

Hernia ini terjadi pada bagian diafragma, lapisan otot yang memisahkan rongga dada dan rongga perut.

Adanya lubang pada diafrgama yang menyebabkan organ pada rongga perut seperti lambung, hati, atau limpa tertarik ke rongga dada disebut dengan hernia diafragma.

Penyebabnya biasanya karena trauma.

Anjing atau kucing terbentur benda keras, tabrakan, atau mendapat tindakan kekerasan seperti dipukul atau ditendang. 

Tanda – tanda hernia diafragma

  • ritme detak jantung tidak normal
  • sesak nafas atau nafas tersengal
  • gejala tambahan seperti muntah dan diare yang menandakan adanya trauma pada hati dan usus

Apakah hernia diafragma berbahaya?

Hernia jenis ini sangat berbahaya karena disertai oleh trauma.

Melihat dari tanda-tandanya, anjing dan kucing harus segera diberikan penanganan.

Mendapati hewan dengan hernia diafragma harus segera dibawa ke dokter hewan.

 

Hernia pada anjing dan kucing bisa terjadi pada anak kucing, anak anjing, maupun usia dewasa. Anjing dan kucing yang terlihat adanya benjolan tidak wajar dan dicurigai hernia sebaiknya diperiksakan segera ke dokter.  Penanganan segera terhadap hernia bisa mengurangi kondisi tidak nyaman pada anjing dan kucing.

5 Tips perawatan anjing dan kucing masa menyusui

5 Tips perawatan anjing dan kucing masa menyusui

Saat bayi kucing atau anjing lahir, induk mengeluarkan banyak energi untuk melahirkan, menyusui,  dan akan terus berlanjut hingga anak telah lepas sapih dan mulai memakan makanan padat.

Sama juga seperti manusia, anjing dan kucing yang menyusui membutuhkan perawatan yang terbaik. Pemberian makanan dan minuman serta kondisi tubuh anjing dan kucing sangat mempengaruhi produksi asi. Tak jarang induk yang menyusui jika makanan yang diberikan nutrisinya belum mencukupi energi yang dikeluarkan, induk kucing dan anjing akan mengalami kondisi malnutrisi bahkan tubuh yang kurus pasca menyusui.

Lalu, apa yang perlu dilakukan untuk menghindari kondisi kurus pada induk hamil dan menyusui? 

Penting untuk diketahui, induk hamil dan menyusui membutuhkan energi 3-4 kali dari kucing maupun anjing biasanya. Hal ini dikarenakan induk perlu memberikan nutrisinya untuk perkembangan janin. Jika kitten dan puppies sudah lahir, induk butuh energi untuk menghasilkan asi bagi anak nya. Oleh karena itu, pemenuhan energinya harus sesuai, karena energi ini digunakan juga untuk induk melakukan maintenance tubuhnya.

Berikut 5 Tips perawatan anjing dan kucing masa menyusui:

1.Tidak perlu membatasi makanan, makanan diberikan lebih sering. 

Jika mempunyai induk anjing atau kucing yang sedang menyusui, sesuaikanlah asupan makanan dan minuman yang masuk, apabila pemberian tetap jumlahnya, induk bisa kekurangan gizi dan air susu tidak keluar.

Saat menyusui, energi induk akan terfokus pada pembuatan air susu sehingga akan mudah lelah dan lapar.

Tetapi, hanya akan makan sedikit-sedikit karena proses adaptasi saat menyusui.

Sebaiknya, isi tempat makanan si induk dengan sedikit makanan tapi jangan pernah kosong.

Induk anjing dan kucing akan makan sedikit-sedikit tapi sering.

Jika diperhatikan, induk yang sedangan menyusui dapat makan lebih dari 6 kali sehari.

Lakukan penyesuaian pemberian makan sebanyak 2-3 kali.

Saat awal laktasi, saat laktasi, dan puncak laktasi yaitu minggu ke 3-4 kelahiran.

Setelah minggu ke 4, bayi anjing dan kucing akan mulai belajar memakan makanan padat dan mengurangi minum air susu induknya sehingga mengurangi stimulasi pembentukan air susu.

Saat itu, sesuaikan kembali menjadi kebiasaan makan dan nutrisi yang biasanya tetapi prosesnya pelan-pelan saja.

2. Perbanyak konsumsi air 

Air bisa didapatkan dari makanan maupun air langsung, jadi pada induk yang menyusui lebih baik diberikan makanan yang basah. Makanan basah mengandung air lebih banyak dan mudah dicerna karena teksturnya yang lembut. Untuk air minum usahakan berikan yang matang, bersih, dan layak minum. Jika minum mulai berkurang bisa juga diperhatikan tempat minumnya apakah kotor atau bisa juga mengganti dengan mangkok stainless agar tetap dingin.

3. Berikan makanan untuk anakan yang teksturnya lembut untuk anak

Memberikan makanan anakan pada induk sangat membantu meningkatkan nafsu makan dan produksi susu. Pemberian makanan bisa dilakukan dengan mencampurkan makanan basah dan makanan kering. Misalnya dari 8 kali makan, 3x diberikan wet food.

Jangan terlalu banyak, karena jika tidak habis dan dibiarkan lebih dari 2 jam, wet food menjadi tengik dan sangat mungkin terkontaminasi bakteri sehingga tidak baik untuk dimakan.

Pakan anakan juga mengandung protein yang cukup tinggi sehingga energi bisa dihasilkan lebih banyak.

4. Berikan tambahan nutrisi dan suplemen

Induk menyusui sudah pasti memerlukan penambahan beragam nutrisi agar kalori banyak masuk dan air susu yang dihasilkan banyak.

> tambahan makanan.

Selain memberikan wet food/dry food pabrikan, cobalah membuat makanan tambahan seperti ayam atau ikan rebus atau telur rebus yang dihaluskan sebagai tambahan protein. Membuat puding ikan juga bisa membantu jika cukup sulit mendapatkan makanan basah komersial. 

Resep puding ikan cek disini : membuat puding ikan untuk kucing 

Berikan madu atau air madu untuk menambah energi induk.

Tidak perlu memberikan susu, pemberian susu pada induk menyusui bisa menyebabkan mencret.

> tambahan suplemen

Tidak jarang pemilik yang menambahkan suplemen ke dalam makanan induk hewan. Suplemen yang banyak ditambah biasanya kalsium.

Kalsium berperan mulai dari masa kehamilan hingga menyusui sehingga banyak anjing dan kucing dengan kondisi kekurangan kalsium pada masa itu. 

Pemberian kalsium juga perlu diperhatikan sesuai dosis nya, pemberian pada wkatu yang tidak tepat dan jumlah yang terlalu banyak bisa menyebabkan ketidakseimbangan hormon pengatur kalsium di tubuh.

Pemberian suplemen dalam bentuk pasta yang mengandung berbagai vitamin dan mineral (Nutri plus gel, vita gel) bisa juga membantu.

 

5. Berikan tempat yang aman, bersih, dan nyaman bagi induk menyusui 

Induk menyusui perlu juga dijaga kebersihannya karena pada kitten maupun puppies sangat rentan terpapar penyakit, jika kondisi tidak bersih sangat mungkin anak mudah terinfeksi. Namun, menjaga kebersihan induk tidak perlu dimandikan, cukup di lap dengan air hangat bagian yang kotornya.

Mandi pada induk, bisa membuat anak tidak mau menyusui terutama usia kurang dari 2 minggu. Pada masa tersebut kitten maupun puppies belum membuka mata dan melihat, jadi hanya mengandalkan sentuhan dan penciuman saja. Jika terjadi perubahan bau dikhawatirkan anak tidak bisa mengenali induknya lagi.

Alas kandang mungkin akan kotor dikarenakan darah maupun air kencing. Jadi sebaiknya dibersihkan, jangan sampai dibiarkan kotor dan basah. Selain lembab, tidak nyaman juga kan kalau kita tidur ditempat yang basah?

Pastikan letakkan di tempat yang tidak tinggi, beberapa kali saya pernah mendapati pemilik yang curhat kalau anak kucing nya jatuh dari ketinggian karena induk diletakkan di atas. Ini sangat fatal !

Cukup letakkan di nursing box, kandang, maupun kotak lain yang dialasi alas yang cukup hangat dan tidak membuat sakit. Pastikan juga aman, anak tidak terjepit di sela-sela kandang.

 

Jangan lupa periksakan juga ke dokter hewan jika induk menyusui tidak mau menyusui anak, tidak nafsu makan lebih dari 2 hari, pendarahan dari vagina, serta kondisi lain yang menyimpang. Perawatan induk menyusui yang baik akan membuat anak dan induk sehat serta  nyaman.

 

Referensi:

Lopate, C. Management of pregnant and neonatal dogs, cats, and exotic pets. 2012. Oxford: Wiley – Blackwell.

Cas P, L. Nutrition of canine and feline third edition. 2011. Missouri: Mosby – Elsavier.

 

Tidak hanya cacing, kedua parasit ini juga bisa menyebabkan diare pada anjing dan kucing loh!

Tidak hanya cacing, kedua parasit ini juga bisa menyebabkan diare pada anjing dan kucing loh!

Cukup sering saya mendapatkan curhat dari pemilik anjing maupun kucing mengenai anjing dan kucing mereka yang mencret terus menerus bahkan hingga diare dan menyebabkan lemas, padahal mereka telah memberikan obat cacing bagi anjing dan kucing nya.

Lalu, apa benar penyebab diare itu hanya cacing saja? Tentu saja permasalahan saluran cerna seperti diare penyebabnya tidak hanya cacing.

Pada artikel sebelumnya, saya pernah juga membahas mengenai diare bisa cek disini ya : Diare pada anjing dan kucing

Nah, setelah baca artikel sebelumnya, sudah tau kan kemungkinan penyebab diare?

Jadi penyebab diare itu beragam sekali, untuk mengetahui nya perlu dilakukan observasi lebih lanjut, mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan diare.

Sebaiknya memang diperiksakan juga ke dokter hewan, karena dokter akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut misalnya dengan melakukan pemeriksaan feses (kotoran) dengan menggunakan mikroskop.

Jika penyebabnya sudah diketahui, maka akan diberikan penanganan yang tepat sesuai kondisinya.

Salah satu penyebab diare yang bisa menyerang anjing dan kucing yaitu protozoa (parasit internal, biasanya hidup di dalam sel).

Protozoa yang bisa menyebabkan diare pada anjing dan kucing diantaranya yaitu Giardia sp. dan Coccidia.

Protozoa bukan virus, bukan juga bakteri, mereka adalah organisme sel satu yang hidup dalam sel atau diantara sel.

Parasit ini dalam kondisi yang normal dan keberadaannya terkontrol tidak akan memberikan efek dan gangguan pada anjing maupun kucing. Namun, jika terpapar dalam jumlah yang banyak misalnya minum dan makan dari tempat yang terkontaminasi protozoa ini, akan mungkin sekali parasit berkembang dengan cepat dan menyebabkan gangguan, terlebih jika kondisi tubuh sedang kurang baik.

Bagaimana protozoa Giardia dan Coccidia menginfeksi anjing dan kucing ? 

Giardia merupakan protozoa yang memilik 2 bentuk yang ada pada anjing dan kucing. Bentuk yang pertama adalah trophozoit , bentuk trophozoit yang aktif dan terdapat di saluran cerna (tidak bisa bertahan di luar tubuh anjing dan kucing, hanya ada di saluran cerna). Bentuknya seperti bulatan kecil tidak sempurna dengan mata hidung mulut dan ekor kecil. Pada fase hidup ini, tidak bisa menginfeksi anjing maupun kucing, tapi bisa ditemukan di feses.

.Bentuk kedua berupa kista  yang menginfeksi, bisa bertahan di lingkungan terutama air.

Sehingga anjing dan kucing yang terkena parasit ini kemungkinan besar terkontaminasi dari air yang kotor.

Jadi, penularan giardia terjadi secara oral (masuk melalui mulut), kucing dan anjing minum dan makan dari tempat yang air nya terkontaminasi parasit ini. Selain makanan, bisa juga terkontaminasi dari tempat (kandang) dan peralatan bekas hewan yang terinfeksi namun tidak dibersihkan, karena bentuk kista infektif bisa bertahan di lingkungan.

Infeksi Giardia pada anjing
(Sumber : Blackburn dan Dryden 2000)

 

Penjelasan gambar di atas :

  1. Kista  dan ookista coccidia masuk melalui kotor-kotoran atau binatang kecil yang dimakan/diminum oleh hewan
  2. Saat sampai di saluran cerna, berubah menjadi bentuk trophozoite dan bentuk sporulasi, sporozoite
  3. Tophozoite akan menempel pada mukosa pencernaan dan menyerap sari-sari makanan, sedangkan bentuk sporozoite selain menyerap makanan, akan menggali dinding usus sebagai tempat pematangan
  4. Tophozoite juga akan berkembang biak dengan cara membelah diri
  5. Setelah membelah diri akan terbentuk kista (enkistasi) pada usus besar, dan ookista dari coccidium terbentuk di usus halus
  6. Kista giardia dan ookista coccidium akan keluar menempel bersama kotoran hewan.

Coccidia yang menyerang anjing dan kucing yaitu Isospora canis, Isospora felis. 

Parasit ini bisa menginfeksi anjing dan kucing melalui rute oral (masuk ke mulut). Biasanya penularan terjadi dari induk ke anak melalui fesesnya. Feses (kotoran) yang mengandung kista infektif dari parasit ini akan masuk ke kitten maupun puppies jika tidak sengaja menelan dengan menjilat bagian yang terkontaminasi.

Sama seperti Gardia, Coccidia memiliki 2 bentuk dalam fase hidup nya yaitu bentuk yang telah terspora, sporozoite, yang akan menjadi matang didalam dinding usus dan menyebabkan gangguan di saluran cerna.

Bentuk yang kedua yaitu Ookista, bentuk yang belum dewasa sebagai pertahanan yang yang dapat bertahan dilngkungan, bisa perlengkapan, makanan, minuman yang terkontaminasi. 

Jika anjing dan kucing makan jeroan mentah terutama usus dari ayam, sapi, domba yang terinfeksi, maupun hewan liar yang terinfeksi (tikus) bisa juga terinfeksi coccidia melalui makanan ini.

 

Bagaimana gejala anjing dan kucing yang terkena infeksi ini? 

Anjing dan kucing yang mengalami infeksi akan memperlihatkan gejala diare, pada infeksi coccidia kemungkinan mengalami diare berdarah. Diare selain berdarah bisa juga bercampur dengan lendir dan berwarna pucat.

Kondisi infeksi pada anjing dan kucing yang berlangsung lama atau kronis, bisa juga mengakibatkan gangguan penyerapan nutrisi sehingaa anjing dan kucing akan terlihat kurus, lemas, disertai diare yang berkepanjangan.

 

Apa yang perlu dilakukan jika anjing dan kucing terinfeksi parasit ini? 

Jika hewan diare lebih dari 3 hari, periksakan ke dokter hewan.

Semakin lama tertunda, hewan akan dehidrasi dan akan semakin sulit disembuhkan. Dokter hewan akan memeriksa kotorannya dan melihat tanda-tanda infeksi parasit.

Setelah itu biasanya akan diberikan anti parasit (jika memang diketahui positif dan telah dilakukan observasi lebih lanjut) dan vitamin untuk pemulihan.

Dokter akan memberikan obat sesuai dengan kondisinya, antibiotik bisa juga diberikan untuk membasmi protozoa. Pemberian obat harus berdasarkan resep dan saran dokter hewan. 

Tips lain yang bisa dilakukan untuk mempercepat persembuhan yaitu:

  • Berikan makanan yang lembut. Infeksi parasit membuat saluran pencernaan terluka dan perut akan sakit. Makanan yang lembut memudahkan hewan untuk mencerna makanan.
  • Berikan air putih yang bersih, layak minum, sebaiknya yang matang. 
  • Berikan tempat yang nyaman
  • Jangan lupa minumkan obat sesuai dengan anjuran dokter hewan

 

Apakah Giardiasis dan coccidiasis dapat menular ke manusia?

Penularan dari anjing dan kucing ke manusia kemungkinan nya kecil karena berbeda spesies yang menginfeksi. Namun, mencuci tangan setelah kontak dengan kotoran anjing dan kucing yang sakit dan terinfeksi sangat penting.

Penting juga untuk mencuci tangan sebelum memegang kucing atau anjing lainnya dan sebelum makan.

Jika memang ada anjing dan kucing yang sakit, pastikan perlengkapan nya dibersihkan dengan menggunakan disinfektan sebelum digunakan oleh kucing lainnya.

 

 

 

Protozoa ini memang menyerang saluran cerna terutama usus sehingga akan memperlihatkan mencret bahkan diare. Penanganan yang tepat dan menjaga kebersihan lingkungan bisa mengurangi resiko infeksi. Berikan air dari sumber yang bersih untuk mengurangi kontaminasi.

 

Referensi:

Greene, C. Infectious disease of dogs and cats fourth edition. 2012. Missouri: Elsevier

Blackburn BL, Dryden MW.2000. Pfizer atlas of veterinary clinical parasitology.pfizer anmal health

 

Bagaimana merawat kucing dan anjing setelah steril?

Bagaimana merawat kucing dan anjing setelah steril? 

 

Sterilisasi adalah istilah untuk menghilangkan kemampuan reproduksi anjing atau kucing dengan tujuan pengendalian populasi.

Bagi pemilik yang memutuskan untuk melakukan steril pada anjing atau kucingnya tentu siap dengan perawatan setelah operasi yang harus dilakukan.

Operasi pengangkatan organ reproduksi adalah operasi bedah yang sering dilakukan oleh dokter hewan sehingga tingkat kegagalannya sangat rendah.

Namun, perawatannya lah yang harus insentif agar mencegah infeksi pada bekas operasi.

Infeksi pada bekas operasi mudah membusuk dan jika parah bisa membahayakan hewan.

 

Pasca operasi, obat bius samar-samar masih terasa.

Biasanya dokter akan menawarkan jasa rawat inap.  Tetapi jika ada kondisi dimana rawat inapnya penuh atau situasi lain, apakah bisa dirawat dirumah? Bisa dengan kesabaran dan perhatian melimpah.

Info lengkap steril pada anjing dan kucing, silahkan baca disini ya : manfaat steril bagi anjing dan kucing 

 

Persiapan sebelum anjing dan kucing pulang ke rumah 

Jangan menunggu anjing dan kucing pasca steril sampai rumah untuk mempersiapkan segalanya.

Sebaiknya persiapkan sejak jauh hari sehingga saat datang, semua sudah siap.

Tujuan dari perawatan adalah membuat anjing dan kucing  nyaman sehingga luka cepat sembuh.

 

1.Kandang

Anjing dan kucing pasca steril terutama betina, sebaiknya dibiarkan di dalam kandang selama 1-3 hari.

Kandang yang digunakan diberikan alas handuk, underpad, ataupun koran yang tebal sehingga cukup hangat.

Saat malam,gantungkan bohlam dibagian atas kandang, pastikan tidak terlalu panas. S

Alas kandang diganti ketika sudah basah, biasanya setelah sadar akan kencing dalam jumlah banyak.

Jika rambut kotor, kotorannya akan sulit dibersihkan karena masih belum boleh bergerak banyak.

2. Makanan

Anjing dan kucing yang telah di steril akan mengalami penurunan nafsu makan karena rasa nyeri yang di deritanya. Biasanya dokter akan merekomendasikan merk tertentu untuk makanan pasca perawatan.

Tetapi apapun merknya, pilihlah jenis untuk mempercepat pemulihan.

Kandungannya tinggi protein dan vitamin untuk mempercepat proses penyembuhan.

Belilah untuk beberapa hari sekaligus. Namun, jika sulit bisa juga membuat sendiri makanan basah dengan protein hewani yang ada seperti daging, ayam, dan ikan. 

Info resep nya bisa cek disini ya : puding ikan untuk kucing 

3. Elizabeth collar (corong untuk anjing kucing) 

Collar ini berguna untuk membatasi gerakan bagi hewan.

Jika pengaruh obat bius sudah hilang sepenuhnya, hewan biasanya mulai penasaran dengan belas luka dan menjilatinya.

Terlalu banyak jilatan membuat luka susah kering.

Saat collar dipasangkan, hewan tidak bisa menggerakan leher terlalu banyak sehingga tidak menjangkau daerah bekas operasi.

Penggunaan Elizabeth Collar pada kucing
Penggunaan Elizabeth Collar pada kucing (dokumentasi pribadi instagram @tanyadokterhewan@tdh_store)

4. Obat untuk membersihkan luka,

Untuk mengurangi radang, setiap hari bisa diberikan salep antibiotik maupun antiseptik.

 

Saat membawa pulang anjing dan kucing dari dokter hewan

Obat bius masih berpengaruh pada kesadaran anjing atau kucing.

Sebaiknya, pilihlah transportasi yang minum goncangan.

Walaupun dibawah pengaruh obat bius, goncangan tetap terasa dan bekas operasi terasa nyeri dan sakit.

Pemilik dengan anjing dan kucing berambut lebat seperti anjing shi tzu atau kucing persia, pertimbangkan untuk mencari transportasi yang tidak membuat hewan kepanasan sehingga tidak kehausan.

 

Saat anjing dan kucing  sampai dirumah

Jika anjing dan kucing telah sampai dirumah dan dimasukan ke kandang, jangan meninggalkan anjing dan kucing begitu saja dan sibuk dengan kegiatan lain.

Pastikan semua persiapan telah selesai dan tetap perhatikan hewan setiap saat.

Anjing atau kucing mungkin akan memperlihatkan berbagai efek samping setelah pembiusan seperti;

  • Kencing
  • Muntah
  • Inkoordinasi dan sempoyongan
  • Hipersalivasi

Jangan panik, karena gejala tersebut hanyalah efek pembiusan dan akan hilang dengan sendirinya setelah maksimal 12 jam.

Apabila lebih dari 12 jam gejalanya belum hilang atau malah belum menampakan gejala ini dan masih tidur terus, hubungi dokter hewan.

 

Jika hewan sudah mulai sadar

Tanda jika hewan telah sadar;

  • Pupil (bagian mata berwarna hitam) mengecil dan membesar dengan normal
  • Nafas stabil
  • Telinga bergerak ketika disentuh
  • Posisi duduk atau bergerak
  • Berkomunikasi

Yang harus dilakukan pemilik adalah;

  1. Memberikan air minum. Biasanya hewan merasa sangat haus dan reflek minum untuk menghindari dehidrasi
  2. Memberikan makanan. Jangan panik jika hewan belum memperlihatkan keinginan untuk makan karena bekas luka masih terasa nyeri. Tetapi jika nfsu makan belum ada hingga lebih dari 18 jam, suapi makanan dan air madu.
  3. Mengelus elusnya agar hewan merasa tenang dan tidak panik.

Saat mulai sadar, hewan biasanya bingung dan mencari tau apa yang terjadi jadi sedikit gelisah.

Beberapa kucing bahkan agresif dan hissing.

Tapi beberapa waktu setelahnya akan kembali jinak seperti biasanya. Pemilik harus tetap tenang dan siap dengan segala kemungkinannya.

 

Perawatan sehari-hari setelah steril

Bekas luka pada hewan yang di steril mudah terbuka dan susah untuk kering apabila hewan terlalu banyak bergerak jadi fokus dari perawatan sehari-hari adalah dengan membatasi gerakan pada hewan dan memulihkan dengan nutrisi yang baik.

Perawatan ini dilakukan 1-2 minggu setelah operasi.

Hal-hal yang harus pemilik lakukan adalah;

  1. Memastikan hewan makan dan minum yang cukup. Pastikan minuman selalu ada, bersih, dan layak minum, hewan makan dengan benar. Suapi jika terlihat tidak mau makan. Pastikan cukup banyak makanan masuk setiap hari.
  2. Membatasi gerakan. Bila perlu, kandangkan terus dan hanya dikeluarkan beberapa jam. Gerakan yang terlalu banyak dapat membuat luka terbuka dan pendarahan. Berikan mainan atau ajak main sedikit agar anjing dan kucing tidak bosan.
  3. Memberikan obat. Obat yang dioles maupun obat yang diminum, pastikan dilakukan dengan rutin sesuai dengan anjuran dokter. Jika diperban, gantilah perban setiap hari.
  4. Untuk anjing dan kucing jantan, lap bekas kencing hingga kering dan bersih. Kencing yang menempel di bekas lupa akan menyebabkan infeksi.
  5. Memastikan kandang selalu bersih.
  6. Melakukan pengecekan bekas luka rutin ke dokter hewan. Buatlah janji perawatan pasca operasi dengan dokter hewan untuk melihat sejauh mana pemulihan anjing dan kucing, biasanya 1 minggu pasca operasi. 
  7. Jauhi kandang hewan dari kucing liar/anjing atau binatang lain yang memicu pergerakan berlebihan. Isolasi di ruangan yang terpisah bila perlu.
  8. Perhatikan perilakunya. Jika ada perilaku tidak normal atau gejala tidak normal lebih dari 2 hari, segera hubungi dokter hewan.
  9. Perhatikan bekas luka, apakah memerah atau bengkak? Jika ya, segera bawa konsultasikan kembali ke dokter hewan. 

 

Apakah sudah boleh memandikan anjing/kucing?

Disarankan untuk tidak memandikannya. Lap dengan tisu basah atau kain basah jika kotor. Memandikan kucing atau anjing beresiko membuat luka basah dan sulit mengering lalu gatal.

Nah, jika luka gatal dan digaruk atau digigiti, luka bisa berubah menjadi borok dan membusuk.

Sebaiknya mandikan sebulan setelah operasi atau beberapa hari setelah luka dipastikan mengering sepenuhnya.

Steril pada anjing dan kucing merupakan salah satu prosedur yang cukup aman, jika dilakukan oleh dokter hewan. Steril pada anjing dan kucing jantan biasanya persembuhannya lebih cepat dibandingkan anjing dan kucing betina. Namun tetap perlu juga diperhatikan kondisi nya secara menyeluruh dan seksama. Perawatan pasca operasi yang baik akan mempercepat persembuhan, sehingga anjing dan kucing bisa beraktivitas kembali.

 

Info steril anjing dan kucing, bisa hubungi admin instagram @tdh_store