5 Gejala penyakit kulit pada kucing atau Anjing yang wajib Anda ketahui

5 Gejala penyakit kulit pada kucing atau Anjing yang wajib Anda ketahui

Penyakit kulit merupakan salah satu masalah yang umum dikeluhkan oleh owner karena biasanya terlihat mengganggu bagi hewan peliharaannya. Kucing, anjing, marmot, kelinci dan hewan peliharaan lainnya pun mudah terjangkit penyakit kulit dengan berbagai penyebabnya. Biasanya pemicu terjadinya penyakit kulit ini adalah kurangnya kebersihan, kelembaban tinggi, serta jenis kulit dan rambut yang cenderung mengalami penyakit kulit. Selain itu, penyakit kulit bersifat multifaktor atau penyebabnya lebih dari satu hal. Pengobatannya pun cukup lama dan perlu kesabaran. Pada hal ini terkadang terdapat owner yang tidak sabar sehingga menyebabkan pengobatan yang tidak tuntas dan keparahan pada kulit.

Berikut 5 Gejala penyakit kulit pada kucing atau Anjing yang wajib Anda ketahui :

1# Gatal

Penyakit kulit pada hewan peliharaan memang memiliki ciri khas adanya kegatalan. Hal ini diakibatkan reaksi tubuh yang mendeteksi adanya allergen (pemicu alergi) sehingga memperlihatkan reaksi gatal. Reaksi gatal pada penyakit kulit tentu bervariasi, namun biasanya gatal yang ditimbulkan menandakan adanya respon tubuh yang baik. Tapi, akibat gatal yang berkepanjangan akan menyebabkan hewan stress sehingga nafsu makan menurun serta menyebabkan malnutrisi.

2# Radang

Radang terjadi pada kondisi penyakit kulit dengan ciri merah, bengkak (terkadang), panas (karena peningkatan vaskularisasi pembuluh darah), sakit. Kemerahan ini biasanya bervariasi tergantung tingkat keparahan, ada yang terlihat merah berbintik, ada kemerahan hingga menyebabkan lecet, ataupun kemerahan yang disertai lepuh. Radang ini pun bisa terjadi akibat hewan menggaruk dengan sangat dan eksesif yang menyebabkan perlukaan dan akhirnya radang. Tak jarang pula peradangan disertai adanya nanah akibat peran dari bakteri.

3# Kebotakan (alopecia)

Penyakit kulit tak jarang menyebabkan kebotakan atau alopecia pada hewan peliharaan. Hal ini diakibatkan gatal yang berlebihan, menyebabkan peradangan, dan akhirnya menyebabkan kebotakan. Pada fase ini kadang pemilik baru membawa hewannya ke dokter hewan, sehingga treatment yang diberikan akan cukup lama. Kebotakan rambut ini terlihat pada daerah yang mudah dijangkau untuk digaruk yaitu daerah kaki, muka, telinga, paha bagian dalam, perut, bahkan ekor.

5 Gejala penyakit kulit pada kucing atau Anjing yang wajib Anda ketahui
5 Gejala penyakit kulit pada kucing atau Anjing yang wajib Anda ketahui

4# kulit berkerak

Kondisi kulit berkerak, kering, dan keras merupakan kondisi khas pada infeksi akibat tungau terutama scabies. Kulit yang berkerak ini merupakan kulit yang mati, jika dilakukan pengerokan kulit dan diamati di bawah mikroskop maka tungau akan terlihat jelas.

5# lesi atau gejala yang khas berbentuk cincin

Gejala yang khas berbentuk cincin ini ditemui pada penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur (dermatofitosis). Akan terlihat ruam berbentuk melingkar seperti cincin dan tentunya sangat gatal. Saat dilakukan skin tape dan dilihat di mikroskop akan terlihat adanya hifa dari jamur yang menginfeksi.

 

Gejala yang timbul dapat berada disatu sisi tubuh atau pun secara simetris. Biasanya penyakit kulit yang diakibatkan oleh alergi makanan dan ketidakseimbangan hormone akan bersifat simetris kiri dan kanan. Gejala yang timbul tentunya tergantung pada agen yang menginfeksi kulit. Gejala yang timbul ini pun akan mempengaruhi proses pemeriksaan dan pengobatan yang akan diberikan. Namun, pada dasarnya untuk penyakit kulit memang membutuhkan kesabaran dan telaten untuk memberikan obat. Contohnya adalah infeksi jamur yang cukup parah akan membutuhkan pencukuran rambut untuk mengefektifkan peresapan obat pada kulit, proses mandi obat yang rutin, dan proses pertumbuhan rambut.

Penyakit kulit pada hewan peliharaan dapat menular pula ke manusia. Jadi, selalu mencuci tangan setelah berinteraksi dengan hewan peliharaan terutama jika sedang mengalami penyakit kulit. Jaga kesehatan, karena imunitas (daya tahan tubuh) yang baik akan menurunkan resiko penyakit kulit.

*P.S Jika ada yang ingin ditanyakan/didiskusikan jangan sungkan bertanya melalui komentar di bawah ini ya.
Jangan lupa juga share artikel ini agar informasinya bisa bermanfaat bagi orang lain.

Regards
drh Puspasari Respatiningtyas

7 Faktor Penyebab Penyakit kulit pada Kucing dan Anjing

7 Faktor Penyebab Penyakit kulit pada Kucing dan Anjing

Kondisi iklim tropis pun pada dasarnya menguntungkan karena matahari bersinar terus sepanjang tahun sehingga berjemur merupakan hal menyenangkan yang dapat dilakukan. Namun, saat musim hujan tak jarang menyebabkan hewan stress sehingga imunitas dan daya tahan tubuh menurun. Hal ini menimbulkan permasalahan salah satunya adalah penyakit kulit. Penyakit kulit ini sering terjadi di Indonesia karena kelembaban dan curah hujan yang tinggi, tidak hanya pada manusia, namun hewan peliharaan pun mengalaminya. Penyebab penyakit kulit beragam mulai dari factor eksternal maupun factor internal. Kunci dari berkembangnya penyakit kulit pada anjing, kucing, dan hewan peliharaan lainnya adalah imunitas (daya tahan tubuh) yang kurang baik.

Berikut 7 Faktor Penyebab Penyakit kulit pada Kucing dan Anjing :

1# Infeksi ektoparasit

Ektoparasit yang menginfeksi kulit merupakan parasit yang memakan darah dengan menggigit, menusuk, maupun membuat rongga pada kulit. Kondisi ini akan menyebabkan kegatalan pada tubuh dan menimbulkan peradangan. Pada anjing dikenal dengan istilah pyoderma, hotspot yang merupakan akibat dari kegatalan berkepanjangan akibat infeksi dari tungau demodex yang disertai dengan infeksi bakteri. Terdapat pula istilah akibat infeksi caplak yaitu acral lick dermatitis. Ektoparasit yang menginfeksi anjing maupun kucing yaitu tungau (mite), pinjal (flea), caplak (tick), dan kutu (lice).

7 Faktor Penyebab Penyakit kulit pada Kucing dan Anjing
7 Faktor Penyebab Penyakit kulit pada Kucing dan Anjing

2# Alergi makanan

Gatal merupakan salah satu respon tubuh terhadap alergi karena adanya histamine yang dikeluarkan saat masuknya allergen (penyebab alergi). Food allergy atau alergi makanan memperlihatkan kegatalan pada kulit yang cukup parah. biasanya gatal akibat alergi makanan akan terlihat simetris pada bagian tubuh kiri dan kanan. Selain itu, disertai dengan gejala diare dan adanya otitis eksterna (radang telinga luar). Penyebab alergi makanan umumnya adalah makanan yang mengandung karbohidrat seperti nasi, gandum, atau tidak cocok terhadap makanan komersial, susu pun pada anjing maupun kucing dapat menyebabkan alergi.

3# infeksi jamur

Infeksi jamur pada kulit anjing dan kucing biasanya diakibatkan oleh kapang dermatofita sehingga diistilahkan dengan dermatofitosis. Gejala klinis untuk infeksi ini sangat khas yaitu bentuknya membundar seperti cincin, pada manusia biasa kita temui pada panu dan kurap. Dermatofitosis (ringworm) dapat menular dari hewan ke manusia. Infeksi jamur ini pun dapat diperparah dengan adanya infeksi bakteri karena gatal yang parah dan menimbulkan luka. Infeksi jamur ini diakibatkan oleh kulit yang lembab.

4# gangguan hormonal

Ketidakseimbangan hormon pada tubuh dapat menyebabkan gangguan pada kulit. Biasanya anjing yang mengalami ketidak seimbangan hormon akan memperlihatkan gejala rontok rambut hingga botak, dan gatal. Kebotakan ini disertai dengan warna hitam pada kulit (hiperpigmentasi). Hormone yang berperan pada gangguan kulit ini yaitu hormone estrogen, testosterone, kortisol. Hypoadrenocorticism, hyperadrenocorticism atau bisa juga akibat pemberian obat yang mengandung kortikosteroid berlebihan, hiperestrogen, hipoandrogen merupakan ketidakseimbangan hormone yang menyebabkan gangguan kulit.

5# kulit berlipat

Anjing dengan kulit yang berlipat seperti Bulldog, Chinese sharpei, pug, bloodhound. Pada bagian kulit yang berlipat akan cenderung lebih lembab, dan basah. Kondisi ini sangat baik untuk perkembangan jamur dan bakteri. Sehingga jika tidak dibersihkan dan dikeringkan dengan benar akan menyebabkan gatal dan penyakit kulit yang parah.

 

6# Kecenderungan ras

Terdapat beberapa rasa tau breed yang memiliki kecenderungan kulit yang kebih sensitive dibandingkan ras lainnya. Kucing Himalayan diketahui memiliki kondisi kulit yang lebih sensitive dari kucing lainnya sehingga memiliki masalah kulit yang lebih banyak. Anjing dengan kulit yang sensitive yaitu Chinese sharpei, Labrador retriever ,shih tzu, golden retriever, wirehaired fox terrier, Dalmatian, dan Boxer. Sebagai pemilik, kita perlu perhatian khusus kepada kesehatan kulit pada anjing atau kucing yang sensitive.

7 Faktor Penyebab Penyakit kulit pada Kucing dan Anjing
7 Faktor Penyebab Penyakit kulit pada Kucing dan Anjing

7# Stress

Kondisi stress tak jarang menyebabkan anjing atau kucing melakukan tindakan yang berlebihan seperti menjilat berlebihan, menggigiti kulit sehingga menyebabkan luka. Stress bisa diakibatkan oleh kecemasan berlebihan akibat dipisahkan atau merasa sendirian (separation anxiety), tinggal ditempat baru, kondisi cuaca yang buruk, saat ingin kawin, saat akan melahirkan, saat hamil. Separation anxiety dapat menyebabkan anjing menjilati kulit berlebihan yang menyebabkan acral lick dermatitis. Kondisi stress pun dapat mengakibatkan penurunan imunitas tubuh sehingga menyebabkan mudahnya infeksi dari agen penyakit seperti jamur maupun bakteri.

 

Kulit merupakan perlindungan tubuh yang paling pertama. Kondisi kulit yang buruk dapat menyebabkan penurunan kondisi tubuh anjing, kucing, dan hewan peliharaan lainnya. Penurunan kondisi tubuh ini tak jarang menyebabkan kondisi yang fatal akibat asupan nutrisi yang kurang. Treatment yang dilakukan terhadap penyakit kulit tentunya didasarkan pada penyebab penyakitnya, disertai pula dengan terapi pendukung menggunakan minyak ikan (sangat baik untuk kesehatan kulit dan rambut), suplemen yang meningkatkan imunitas tubuh. Harapannya dengan peningkatan daya tahan tubuh maka persembuhan akan lebih cepat.

 

*P.S Jika ada yang ingin ditanyakan/didiskusikan jangan sungkan bertanya melalui komentar di bawah ini ya.
Jangan lupa juga share artikel ini agar informasinya bisa bermanfaat bagi orang lain.

Regards
drh Puspasari Respatiningtyas

9 Cara Mengobati Penyakit Kulit Pada Anjing atau Kucing

9 Cara Mengobati Penyakit Kulit Pada Anjing atau Kucing



9 Cara Mengobati Penyakit Kulit Pada Anjing atau Kucing.

Penyakit kulit pada anjing dan kucing membutuhkan treatment atau pengobatan dalam waktu yang cukup lama.

Pengobatan yang cukup lama dikarenakan penyakit kulit yang biasanya diperiksakan ke dokter telah menjangkiti dalam waktu yang lama. Selain itu, walaupun kulit mudah regenerasi, namun kulit memiliki lapisan yang tebal serta memiliki sedikit pembuluh darah sehingga pengobatan harus dua arah yaitu secara topical maupun secara keseluruhan.

Berikut 9 Cara Mengobati Penyakit Kulit Pada Anjing atau Kucing

1. Penggunaan obat topical

Penggunaan obat topical atau secara lokal biasanya diaplikasikan dengan cara di oleskan langsung pada kulit anjing atau kucing, atau menggunakan shampoo.

Obat yang dioleskan langsung biasanya berbentuk salep, gel, maupun lotion. Pengobatan topical atau lokal ini bertujuan untuk memperbaiki kulit serta mengurangi bau kulit akibat penyakit.

2. Antibakteri

Antibakteri digunakan pada penyakit kulit anjing atau kucing yang disebabkan oleh bakteri biasanya kasus pyoderma.

Penggunaan antibakteri atau antibiotic pada kasus pyoderma ini menggunakan antibiotic minum. Waktu pengobatan selama 4-8 minggu tergantung keparahan kasusnya.

9 Cara Mengobati Penyakit Kulit Pada Anjing atau Kucing.
9 Cara Mengobati Penyakit Kulit Pada Anjing atau Kucing.

3. Antifungal

Antifungal merupakan pengobatan yang diberikan ketika kulit anjing atau kucing terkena jamur. Ringworm merupakan salah satu yang diakibatkan oleh jamur.

Penggunaan obat antijamur dengan diminumkan dilakukan selama 2-4 minggu. Selain obat yang diminumkan, biasanya pun terdapat obat oles yang mengandung bahan antijamur seperti ketoconazole.

4. Antiparasitic

Ektoparasit penyebab penyakit kulit anjing atau kucing biasanya tungau, caplak, dan pinjal. Scabies dan demodecosis merupakan kasus penyakit kulit anjing atau kucing yang termasuk lama dalam pengobatannya.

Penggunaan obat antiparasit ivermectine dengan diminumkan atau disuntikkan ampuh untuk menanggulangi kondisi penyakit.

Selain itu pengobatan secara lokal dengan menggunakan bahan yang mengandung selamectine, milbemycine yang diaplikasikan dengan spot-on atau tetes tengkuk pun dapat menghilangkan caplak, pinjal, bahkan cacing.

5. Antihistamine

Histamine merupakan senyawa kimia dalam tubuh yang akan merespon alergi. Gatal, merah, serta meradang merupakan salah satu ciri alergi.

Untuk mengurangi kadra histamine perlu diberikan antihistamin. CTM (Chlorpheniramine maleat) merupakan antihistamin yang umum digunakan pada anjing maupun kucing.

6. Asam lemak

Asam lemak merupakan komponen penting bagi kulit untuk selalu menjaga keseimbangan kondisi kulit, melembabkan kulit anjing atau kucing sehingga terhindar dari kondisi kulit kering. Asam lemak ini pun sangat baik untuk memperbaiki kondisi rambut dan kulit yang rusak.

Asam lemak linoleat (omega 6) dan linolenat(omega 3) tidak dapat dibuat oleh tubuh, sehingga perlu di dapatkan dari luar (suplemen). Sumber asam lemak yang baik yaitu minyak kelapa, minyak ikan, minyak zaitun, minyak bunga matahari (sunflower oil).

7. Glucocorticoid

Senyawa ini sangat baik sebagai antiinflamasi serta memiliki efek terhadap imunitas atau daya tahan tubuh.

Obat yang dapat digunakan seperti dexamethasone, prednisone, dan prednisolone. Penggunaan glucocorticoid ini perlu berhati-hati karena penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan penurunan sistem imun pada anjing ataupun kucing Anda.

8. Immunomodulator

Daya tahan tubuh yang baik sangat dibutuhkan untuk memperbaiki kondisi kulit anjing atau kucing.

Oleh karena itu, pemberian obat yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh sangat baik diberikan.

Obat ini pun dapat digunakan pada penyakit kulit yang diakibatkan oleh reaksi akibat imunitas.

Pemberian obat yang dapat meningkatkan imunitas diharapkan dapat mneurukan tingkat stress sehingga sel-sel pertahanan dapat berfungsi dengan baik. Echinachea merupakan herbal yang dipercaya dapat meningkatkan imunitas, merk dagangnya salah satunya adalah Imboost.

9. Shampoo

Shampoo jenisnya terdapat shampoo pembersih, shampoo antiparasit, shampoo pengobatan (medicaten shampoo).

  • Shampoo pembersih digunakan untuk membersihkan kotoran yang menempel , shampoo ini umum digunakan saat grooming.
  • Antiparasit, biasanya mengandung senyawa anti pinjal sehingga dapat mengurangi infestasi pinjal pada kulit dan rambut
  • Medicated shampoo atau shampoo pengobatan, mengandung antimikroba dan antiseborrhoic (peradangan kulit). Chlorhexidine dan benzyoil peroxide berperan sebagai antimikroba, sedangkan asam salisilat dan sulfur berperan sebagai antiseborrhoic. Penggunaannya dengan mendiamkan selama 10 menit sebelum dibilas, agar zat aktif meresap ke dalam kulit. Selama masa pengobatan perlu sering dilakukan mandi dengan shampoo ini seminggu 2 kali.

Pengobatan penyakit kulit anjing atau kucing memang membutuhkan waktu yang lama serta perlu tuntas. Jika pengobatan tidak tuntas, maka akan menimbulkan permasalahan baru yaitu adanya resistensi antibiotic atau pun keparahan penyakit.

*P.S Jika ada yang ingin ditanyakan/didiskusikan jangan sungkan bertanya melalui komentar di bawah ini ya.
Jangan lupa juga share artikel ini agar informasinya bisa bermanfaat bagi orang lain.

Drh Puspasari Respatiningtyas.
https://tanyadokterhewan.com

 

Tulis Pertanyaan Dokter Hewan

Cara Mengobati Ear Mite atau Tungau Telinga pada Kucing

Cara Mengobati Ear Mite atau Tungau Telinga pada Kucing

Ear mite atau Tungau telinga atau banyak juga petowner yang menyebutnya kutu telinga merupakan parasit yang sering dijumpai pada anjing maupun kucing. Spesies yang menginfeksi telinga yaitua Otodectes cynotis, sangat senang tinggal pada permukaan telinga, menggigiti telinga dan menyebabkan peradangan pada telinga.

Cara Mengobati Ear Mite atau Tungau Telinga pada Kucing
Cara Mengobati Ear Mite atau Tungau Telinga pada Kucing

Berikut ciri-ciri jika anjing atau kucing terkena earmite

  • Telinga sangat kotor
  • Telinga berbau
  • Kucing atau anjing menggaruk telinga berlebihan hingga terluka

Jika Anda mendapati kucing atau anjing anda mengalami hal tersebut perlu diperiksakan ke dokter hewan. Dokter akan memeriksa kotoran telinga menggunakan mikroskop. Otodectes cynotis atau ear mite pun melakukan perkembang biakan di dalam telinga, sehingga saat memeriksa kotoran telinga tak jarang didapati telur dari ear mite.

Ear mite melakukan siklus hidup selama 3 sampai 4 minggu dan telur akan menetas setiap 3 sampai 5 hari. Pencegahan yang dapat Anda lakukan yaitu dengan membersihkan telinga kucing setiap 3 atau 4 hari sekali. Pembersihan dapat menggunakan minyak zaitun (olive oil), selain menyebabkan kematian tungau karena sesak nafas akibat minyak zaitun. Minyak zaitun pun sangat baik untuk mengurangi peradangan akibat infeksi tungau telinga.

Jika anjing atau kucing Anda positif terkena ear mite sesuai pemeriksaan dokter maka Anda perlu memberikan pengobatan topical atau dengan tetes telinga.

Langkah yang perlu dilakukan saat mengobati anjing dan kucing yang terkena tungau telinga :

  • Bersihkan kotoran telinga menggunakan kapas atau cotton bud secara hati-hati jangan sampai menimbulkan luka. Tidak perlu khawatir tertusuk karena bentuk telinga anjing dan kucing yang menyerupai huruf L. membersihkan telinga setiap 2 atau 3 hari sekali.
  • Membersihkan telinga dengan menggunakan astringent atau cairan pembersih telinga. Fungsinya untuk menghilangkan debri atau sisa kotoran pada telinga. Zat yang digunakan yaitu mengandung asam salisilat dan ethyl alcohol, isopropyl alcohol yang tentunya aman untuk anjing maupun kucing dan tidak menimbulkan iritasi. Merk yang biasa beredar di pasaran yaitu Epi-Otic. Cairan ini pun berfungsi untuk mengurangi kelembaban pada telinga.
  • Teteskan obat yang mengandung antibiotik. Biasanya tidak hanya terdapat tungau telinga, namun peradangan disertai dengan infeksi bakteri dan jamur. Oleh karena itu dokter meresepkan obat tetes yang mengandung antibiotik, antiparasit. Merk yang biasa ada dipasaran yaitu otolin, vetotic, dexoryl.
  • Meneteskan obat antiparasit pada tengkuk (spot on) yang mengandung antiparasit seperti selamctine dengan merk dagang revolution,. Dapat mengurangi adanya parasit termasuk tungau telinga.

Menjaga kebersihan telinga anjing dan kucing merupakan hal yang penting untuk mencegah terjadinya infeksi tungau telinga. Keep your pet healthy, healthy pet healthy life.

*P.S Jika ada yang ingin ditanyakan/didiskusikan jangan sungkan bertanya melalui komentar di bawah ini ya.
Jangan lupa juga share artikel ini agar informasinya bisa bermanfaat bagi orang lain.

Regards
drh Puspasari Respatiningtyas

6 penyebab radang telinga pada kucing (otitis) yang penting Anda ketahui

6 penyebab radang telinga pada kucing (otitis) yang penting Anda ketahui

Pasti Anda sebagai pet owner pernah mendapati telinga Anjing maupun kucing Anda memiliki kotoran telinga yang cukup banyak. Kotoran telinga pada anjing dan kucing atau dapat disebut serumen atau ear wax merupakan hal yang normal karena menjadi pelindung bagi telinga agar benda asing tidak masuk ke telinga yang lebih dalam. Namun ketika kotoran telinga diproduksi berlebihan dan menyebabkan bau yang kurang mengenakkan maka akan menjadi masalah. Bau pada kotoran telinga selain disertai dengan penumpukkan kotoran telinga, disertai pula dengan kegatalan pada telinga. Kotoran telinga yang bau mengindikasikan adanya radang telinga atau otitis.

Otitis interna merupakan istilah untuk radang telinga dalam, otitis eksterna untuk radang telinga bagian luar.

Berikut 6 penyebab radang telinga pada kucing (otitis) yang penting Anda ketahui

#1 Infeksi ear mite (tungau telinga)

Infeksi yang disebabkan oleh ear mite atau tungau telinga (Otodectes cynotis) dapat menyebabkan peradangan karena anjing atau kucing menggaruk telinga secara berlebihan dan menyebabkan telinga menjadi luka. Selain itu, ear mite ini tinggal di dalam saluran telinga dan menyebabkan telinga menjadi menebal dan radang sebagai respon perlindungan terhadap tungau telinga.

6 penyebab radang telinga pada kucing (otitis) yang penting Anda ketahui
6 penyebab radang telinga pada kucing (otitis) yang penting Anda ketahui

#2 Masuknya air saat memandikan

Memandikan atau grooming memang perlu kehati-hatian terutama daerah wajah dan telinga. Kapas perlu digunakan untuk menyumpal atau menutup lubang telinga karena khawatir air akan memasuki lubang telinga. Bentuk telinga anjing dan kucing tidak lurus seperti telinga manusia, namun berbentuk seperti huruf “L”. Bentuk telinga ini akan menyebabkan ketika air memasuki telinga tidak dapat keluar kembali. Air akan tetap berada ditelinga, air tidak mudah terserap namun perlahan lahan akan hilang. Air pun termasuk media tumbuh yang baik untuk bakteri sehingga memungkinkan bakteri untuk berkembang dan menginfeksi telinga sehingga menyebabkan radang.

#3 Alergi (hipersensitif)

Alergi dapat menyebabkan radang telinga atau otitis, salah satunya adalah alergi makanan. Hal ini disebabkan pada alergi makanan akan menimbulkan kegatalan termasuk daerah wajah dan telinga. Kegatalan yang teramat sangat menyebabkan anjing melukai telinga yang akhirnya menyebabkan telinga meradang. Pada kasus alergi makanan akan terlihat adanya kegatalan simetris pada wajah, dada, daerah selangkang pada anjing.

#4 Bentuk telinga menjuntai ke bawah

Bentuk telinga menjuntai kebawah atau pendulous yang dimiliki anjing seperti beagle, weimaraners, retriever, spaniel, basset hound, dan anjing lainnya menyebabkan kondisi telinga lembab. Kondisi telinga yang lembab dan jarang dibersihkan akan menyebabkan kegatalan sehingga menjadi radang. Biasanya disertai dengan adanya othematom atau pendarahan pada daun telinga. Othematom berisi bekuan darah pada daun telinga sehingga daun telinga menggembung berisi darah.

#5 Telinga yang cenderung berambut

Jenis anjing dengan telinga ini seperti anjing jenis terrier dan poodle. Rambut pada telinga yang tidak sering dibersihkan (plucking) akan menyebabkan kondisi lembab sehingga memungkinkan bakteri dan jamur berkembang yang akan menyebabkan kegatalan dan radang.

#6 Telinga tersumbat

Telinga tersumbat dapat disebabkan oleh berbagai hal seperti bentuk lubang telinga yang menyempit seperti pada anjing sharpei, sumbatan karena ada tumor, polip, rambut. Hal ini akan menyebabkan telinga sulit dibersihkan, menjadi lembab sehingga akan menimbulkan kegatalan dan akhirnya radang.

Otitis atau radang telinga yang parah akan menyebabkan kepala miring (head tilt) pada anjing maupun kucing karena infeksi sudah menjalar kebagian dalam telinga. Bagian dalam telinga sangat penting untuk keseimbangan karena adanya cochlea, saat terinfeksi maka keseimbangan akan terganggu.

*P.S Jika ada yang ingin ditanyakan/didiskusikan jangan sungkan bertanya melalui komentar di bawah ini ya.
Jangan lupa juga share artikel ini agar informasinya bisa bermanfaat bagi orang lain.

Regards
drh Puspasari Respatiningtyas