6 Tips mencegah infeksi virus parvo pada anjing
Penyakit yang disebabkan virus pada anjing tidak hanya distemper, namun bisa juga disebabkan oleh virus lain yaitu virus Parvo. Infeksi virus parvo pada anjing sering dikhawatirkan pemilik karena penularannya cepat dan tingkat kematiannya cukup tinggi terutama jika anjing belum di vaksinasi.
Virus parvo merupakan virus yang bisa menyerang anak anjing berumur 6 minggu hingga 5 bulan.
Virus parvo menyerang saluran cerna terutama usus sehingga akan memprlihatkan gejala diare bahkan hingga diare berdarah pada anjing.
Penjelasan lengkapnya sudah dibahas di post sebelumnya tentang : 5 Pertanyaan Terpopuler Tentang Virus Parvo pada anjing
Lalu, bagaimana mencegah anjing terkena virus parvo?
Virus parvo bisa menyebabkan kematian jika tidak segera ditangani, jadi lebih baik melakukan pencegahan sebelum terinfeksi virus. Berikut 6 Tips mencegah infeksi virus parvo pada anjing :
1.Vaksinasi anak anjing sejak usia 2 bulan
Vaksinasi merupakan salah satu tindakan yang bisa dilakukan untuk mencegah anjing mengalami kondisi yang parah ketika terinfeksi virus.
Virus parvo bisa didapat dari anjing lain yang terinfeksi, maupun dari lingkungan yang terkontaminasi virus. Ketika virus menyerang anjing dengan daya tahan tubuh lemah terutama pada anak anjing, maka akan mudah berkembang tanpa ada perlawanan dari daya tahan tubuhnya atau perlawanan yang kurang (akibat tidak di booster (vaksin ulang).
Namun, ketika sudah divaksinasi maka akan ada antibodi yang mengenali agen penyakit parvo. Sehingga, ketika ada infeksi, daya tahan tubuh akan merespon dengan mengeluarkan antibodi untuk melawan virus ini.
2. Pisahkan anjing yang sakit dan sehat
Anjing pada satu tempat, terutama tempat yang padat seperti shelter, kennel ataupun rumah dengan banyak anjing akan sangat mudah terjadi penularan antara satu anjing dan lainnya ketika sakit.
Sebaiknya, jika ada anjing yang mulai menimbulkan gejala sakit dan perubahan aktivitas segera pisahkan dengan anjing yang lainnya.
Anjing yang sakit sebaiknya segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan menyeluruh dan penanganan yang tepat.
3. Kalau ada anjing yang sakit, periksakan ke dokter
Anjing yang mengalami sakit dan terlihat gejala muntah dan diare selama lebih dari 1 hari dengan frekuensi yang cukup sering sebaiknya segera di periksakan ke dokter. Penanganan yang lebih cepat akan menyelamatkan anjing dari kondisi yang lebih buruk.
Tak jarang berakibat fatal terutama pada anak anjing karena kekurangan cairan.
4. Usahakan mengadopsi anjing usia diatas 3 bulan dan sudah divaksin
Jika ingin adopsi anjing, pastikan anjing dalam kondisi sehat usia nya lebih dari 3 bulan dan sebaiknya sudah di vaksin. Anjing dibawah usia 3 bulan masih sangat rentan daya tahan tubuhnya, hal ini menyebabkan anjing mudah mengalami penurunan daya tahan tubuh, stress karena perpindahan dan mudah terpapar agen penyakit salah satunya virus.
Jika sudah dilakukan vaksinasi, tentu akan lebih menenangkan karena antibodi akan mengenali agen penyakit dan virus diharapkan bisa diserang oleh antibodi terutama pada kondisi daya tahan tubuh anjing yang baik.
Namun, adopsi juga bisa dilakukan pada anjing di shelter maupun stray dog walaupun status kesehatannya tidak begitu jelas. Sehingga yang bisa dilakukan adalah memastikan kondisi tubuhnya baik dan sehat sebelum dibawa ke rumah (terutama kalau dirumah ada anjing lainnya) dengan melakukan pemeriksaan menyeluruh di dokter hewan.
5. Pastikan membersihkan kandang dan perlengkapan anjing terutama setelah sakit
Kandang dan perlengkapan merupakan salah satu media yang bisa menjadi sumber penularan virus. Jika sebelumnya ada anjing yang sakit, sebaiknya semua perlengkapan yang kontak dengan anjing tersebut segera dibersihkan dengan menggunakan detergent dan disinfektan (seperti karbol, th4, chlorin (pemutih pakaian (bleach/bayclin) dengan perbandingan 1:30).
Jika ingin berencana mengadopsi kembali sebaiknya menunggu 2 minggu atau 1 bulan setelah terjadinya kasus, tentunya pastikan anjing sehat dan sudah divaksin untuk mengurangi resiko infeksi.
Jangan lupa bagi pemilik setelah kontak dengan anjing sakit perlu segera mencuci tangan dengan sabun sebelum kontak dengan anjing lainnya.
6. Berikan makanan yang seimbang serta jaga daya tahan tubuhnya
Beberapa langkah pencegahan lainnya dilakukan dengan modifikasi lingkungan sekitar untuk mengurangi resiko infeksi virus. Namun, langkah pencegahan juga tidak akan maksimal jika kondisi tubuh tidak mendukung.
Sehingga sangat penting untuk menjaga kondisi anjing terutama usia anakan agar tetap sehat dan nyaman.
Induk anjing sebelum hamil sebaiknya sudah dilakukan vaksinasi, sehingga bisa memberikan proteksi secara tidak langsung ke anak. Namun, jika induk tidak divaksinasi sangat penting untuk anak mendapatkan kolostrum (susu pertama) karena banyak mengandung imunoglobulin, protein, dan zat gizi penting lainnya untuk menjaga daya tahan tubuh anak anjing dan perkembangan tubuhnya.
Jika 2 bulan kehidupan telah dilampaui, sebaiknya dilakukan vaksinasi untuk membooster (meningkatkan) titer antibodi terhadap virus parvo.
Tindakan lain yang bisa dilakukan untuk meningkatkan daya tahan tubuh yaitu :
a. memberikan makanan yang seimbang protein, karbohidrat, sayur serta buah
b. ajak anjing berjalan-jalan dan bermain (tidak dikandangkan seharian)
c. perhatikan sirkulasi udara agar tidak lembab
d. berikan suplemen dan vitamin
Pencegahan untuk virus parvo bisa dilakukan untuk mengurangi resiko kematian dan penularan akibat virus ini. Melakukan pemeriksaan rutin ke dokter hewan minimal 6 bulan sekali pun penting dilakukan untuk mendapatkan saran lebih lanjut mengenai kondisi anjing.