6 Tips mencegah infeksi virus parvo pada anjing

6 Tips mencegah infeksi virus parvo pada anjing

Penyakit yang disebabkan virus pada anjing tidak hanya distemper, namun bisa juga disebabkan oleh virus lain yaitu virus Parvo. Infeksi virus parvo pada anjing sering dikhawatirkan pemilik karena penularannya cepat dan tingkat kematiannya cukup tinggi terutama jika anjing belum di vaksinasi.

Virus parvo merupakan virus yang bisa menyerang anak anjing berumur 6 minggu hingga 5 bulan.

Virus parvo menyerang saluran cerna terutama usus sehingga akan memprlihatkan gejala diare bahkan hingga diare berdarah pada anjing.

Penjelasan lengkapnya sudah dibahas di post sebelumnya tentang : 5 Pertanyaan Terpopuler Tentang Virus Parvo pada anjing

Lalu, bagaimana mencegah anjing terkena virus parvo?

Virus parvo bisa menyebabkan kematian jika tidak segera ditangani, jadi lebih baik melakukan pencegahan sebelum terinfeksi virus. Berikut 6 Tips mencegah infeksi virus parvo pada anjing :

1.Vaksinasi anak anjing sejak usia 2 bulan

Vaksinasi merupakan salah satu tindakan yang bisa dilakukan untuk mencegah anjing mengalami kondisi yang parah ketika terinfeksi virus.

Virus parvo bisa didapat dari anjing lain yang terinfeksi, maupun dari lingkungan yang terkontaminasi virus. Ketika virus menyerang anjing dengan daya tahan tubuh lemah terutama pada anak anjing, maka akan mudah berkembang tanpa ada perlawanan dari daya tahan tubuhnya atau perlawanan yang kurang (akibat tidak di booster (vaksin ulang).

Namun, ketika sudah divaksinasi maka akan ada antibodi yang mengenali agen penyakit parvo.  Sehingga, ketika ada infeksi, daya tahan tubuh akan merespon dengan mengeluarkan antibodi untuk melawan virus ini.

2. Pisahkan anjing yang sakit dan sehat

Anjing pada satu tempat, terutama tempat yang padat seperti shelter, kennel ataupun rumah dengan banyak anjing akan sangat mudah terjadi penularan antara satu anjing dan lainnya ketika sakit.

Sebaiknya, jika ada anjing yang mulai menimbulkan gejala sakit dan perubahan aktivitas segera pisahkan dengan anjing yang lainnya.

Anjing yang sakit sebaiknya segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan menyeluruh dan penanganan yang tepat.

3. Kalau ada anjing yang sakit, periksakan ke dokter

Anjing yang mengalami sakit dan terlihat gejala muntah dan diare selama lebih dari 1 hari dengan frekuensi yang cukup sering sebaiknya segera di periksakan ke dokter. Penanganan yang lebih cepat akan menyelamatkan anjing dari kondisi yang lebih buruk.

Tak jarang berakibat fatal terutama pada anak anjing karena kekurangan cairan.

4. Usahakan mengadopsi anjing usia diatas 3 bulan dan sudah divaksin

Jika ingin adopsi anjing, pastikan anjing dalam kondisi sehat usia nya lebih dari 3 bulan dan sebaiknya sudah di vaksin. Anjing dibawah usia 3 bulan masih sangat rentan daya tahan tubuhnya, hal ini menyebabkan anjing mudah mengalami penurunan daya tahan tubuh, stress karena perpindahan dan mudah terpapar agen penyakit salah satunya virus.

Jika sudah dilakukan vaksinasi, tentu akan lebih menenangkan karena antibodi akan mengenali agen penyakit dan virus diharapkan bisa diserang oleh antibodi terutama pada kondisi daya tahan tubuh anjing yang baik.

Namun, adopsi juga bisa dilakukan pada anjing di shelter maupun stray dog walaupun status kesehatannya tidak begitu jelas. Sehingga yang bisa dilakukan adalah memastikan kondisi tubuhnya baik dan sehat sebelum dibawa ke rumah (terutama kalau dirumah ada anjing lainnya) dengan melakukan pemeriksaan menyeluruh di dokter hewan.

5. Pastikan membersihkan kandang dan perlengkapan anjing terutama setelah sakit

Kandang dan perlengkapan merupakan salah satu media yang bisa menjadi sumber penularan virus. Jika sebelumnya ada anjing yang sakit, sebaiknya semua perlengkapan yang kontak dengan anjing tersebut segera dibersihkan dengan menggunakan detergent dan disinfektan (seperti karbol, th4, chlorin (pemutih pakaian (bleach/bayclin) dengan perbandingan 1:30).

Jika ingin berencana mengadopsi kembali sebaiknya menunggu  2 minggu atau 1 bulan setelah terjadinya kasus, tentunya pastikan anjing sehat dan sudah divaksin untuk mengurangi resiko infeksi.

Jangan lupa bagi pemilik setelah kontak dengan anjing sakit perlu segera mencuci tangan dengan sabun sebelum kontak dengan anjing lainnya.

6. Berikan makanan yang seimbang serta jaga daya tahan tubuhnya

Beberapa langkah pencegahan lainnya dilakukan dengan modifikasi lingkungan sekitar untuk mengurangi resiko infeksi virus. Namun, langkah pencegahan juga tidak akan maksimal jika kondisi tubuh tidak mendukung.

Sehingga sangat penting untuk menjaga kondisi anjing terutama usia anakan agar tetap sehat dan nyaman.

Induk anjing sebelum hamil sebaiknya sudah dilakukan vaksinasi, sehingga bisa memberikan proteksi secara tidak langsung ke anak. Namun, jika induk tidak divaksinasi sangat penting untuk anak mendapatkan kolostrum (susu pertama) karena banyak mengandung imunoglobulin, protein, dan zat gizi  penting lainnya untuk menjaga daya tahan tubuh anak anjing dan perkembangan tubuhnya.

Jika 2 bulan kehidupan telah dilampaui, sebaiknya dilakukan vaksinasi untuk membooster (meningkatkan) titer antibodi terhadap virus parvo.

Tindakan lain yang bisa dilakukan untuk meningkatkan daya tahan tubuh yaitu :

a. memberikan makanan yang seimbang protein, karbohidrat, sayur serta buah

b. ajak anjing berjalan-jalan dan bermain (tidak dikandangkan seharian)

c. perhatikan sirkulasi udara agar tidak lembab

d. berikan suplemen dan vitamin

 

Pencegahan untuk virus parvo bisa dilakukan untuk mengurangi resiko kematian dan penularan akibat virus ini. Melakukan pemeriksaan rutin ke dokter hewan minimal 6 bulan sekali pun penting dilakukan untuk mendapatkan saran lebih lanjut mengenai kondisi anjing.

 

 

 

5 Hal Penting Distemper pada Anjing

5 Hal penting distemper pada anjing

Bagi pemilik anjing tentu tidak asing dengan istilah distemper ya?

Distemper merupakan penyakit viral (disebabkan oleh virus) pada anjing, yang bisa menyebabkan kondisi yang fatal jika tidak segera ditangani. Distemper bisa dikurangi kejadian penyakit dan tingkat kematiannya dengan melakukan vaksin pada anjing.

Bagi pemilik anjing, penting juga untuk mengetahui 5 Hal penting distemper pada anjing :

 

Bagian tubuh yang terinfeksi distemper pada anjing (sumber : sykes 2014)

1.Tidak hanya gejala nafas, distemper juga mempengaruhi sistem syaraf dan kulit.

Distemper memiliki gejala gangguan saluran nafas seperti adanya lendir (ingus) jika terdapat ingus hijau berarti infeksi disertai juga dengan infeksi bakteri , batuk, disertai demam. Selain itu, gejala distemper yang khas adalah pengerasan pada telapak kaki (foot pad) dan hidung menjadi kaku dan menebal. Pada beberapa kasus, distemper juga menyebabkan kejang serta lepuh-lepuh pada bagian kulit.

Gejala lain dari infeksi distemper yaitu :

  1. Lemas
  2. tidak nafsu makan
  3. mata keluar kotoran, bengkak
  4. pada induk hamil bisa menyebabkan keguguran
  5. diare
  6. muntah
  7. demam (3-6 hari) setelah infeksi

 

Gejala distemper anjing (credit : Tariq A 2013) : Keterangan gambar a. mata berair, b . mata radang, kelopak mata bengkak, c. lendir dari hidung, d. Penebalan pada telapak kaki

2. Distemper sangat cepat menular

Virus distemper anjing adalah tipe virus yang menular lewat udara.

Bila ada anjing di sekitar lingkungan yang sakit distemper, besar kemungkinan anjing lain yang berada di lingkungan sama akan tertular.

Selain lewat udara, seperti virus lainnya, virus ini juga dapat menular lewat kontak dengan cairan tubuh seperti air liur, urin, darah, atau feses.

Anjing yang terinfeksi, baru menimbulkan gejala demam 3-6 hari setelah infeksi.  Namun, keparahan hingga menyebabkan gejala syaraf bisa terjadi setelah infeksi lebih dari 6 minggu. Anjing yang belum memperlihatkan gejala sangat mungkin bisa menularkan ke anjing lainnya.

Pemilik anjing maupun orang yang kontak dengan anjing terinfeksi secara langsung bisa menularkan ke anjing lainnya. Oleh karena itu, penting untuk mencuci tangan dengan sabun setelah kontak dengan anjing yang sakit.

3. Anjing usia kurang dari 1 tahun sangat rentan tertular

Anjing saat lahir mendapatkan antibodi dari induk nya selama kurang lebih 2 minggu awal kehidupan, setelah itu antibodi terhadap berbagai penyakit akan menurun. Sehingga perlu dilakukan vaksinasi untuk booster (meningkatkan kembali) jumlah antibodi dalam tubuh.

Anak anjing usia dibawah 1 tahun pun masih dalam perkembangan, perubahan sedikit dalam pemeliharaan atau mengalami perpindahan bisa menyebabkan anjing tidak nyaman. Akhirnya daya tahan tubuh menurun dan mudah terpapar agen penyakit.

Anjing dengan daya tahan tubuh yang kurang baik atau mengalami kondisi imunosupresi. Bisa terjadi secara genetik atau mengalami kelainan pada organ-organ pertahanannya.

 

4. Anjing distemper bisa mengalami dehidrasi (kekurangan cairan)

Biasanya pemilik baru “ngeh” anjingnya sakit ketika sudah beberapa hari tidak mau makan bahkan kondisinya sangat lemas. Lama kelamaan anjing bisa kekurangan cairan (dehidrasi). Kondsi dehidrasi terutama pada anak anjing (puppy) akan sangat berbahaya dan berujung kematian.

Sehingga, penting bagi pemilik untuk selalu memperhatikan perilaku dan aktiftas makan dari anjingnya. Jika mulai ada perubahan perilaku sebaiknya segera periksakan ke dokter.

Jika terindikasi dehidrasi, dokter akan memberikan infus (terapi cairan) untuk memperbaiki kondisinya.

Sebagai pemilik, jika anjing sudah menimbulkan gejala sakit sebaiknya memang segera diperiksakan ke dokter. Dokter mungkin akan menyarankan rawat inap, namun jika kondisinya memungkinkan bisa dilakukan rawat jalan.

Perawatan anjing yang sakit perlu dilakukan dengan sabar dan telaten agar membuat anjing nyaman dan mempercepat persembuhan, yang perlu dilakukan pemilik diantaranya:

  • Berikan makanan pemulihan yang mengandung nutrisi seimbang. Mungkin anjing tidak mau makan, tetapi pemilik harus memaksa makanan masuk agar dehidrasi dan radang lambung tidak mempeparah kondisi anjing. Bujuk atau paksa dengan suapi anjing sedikit demi sedikit. Tambahkan kaldu, madu, atau sari kurma pada makanan untuk menambah energi yang mempercepat persembuhan.
  • Tempat tidur hangat dan nyaman. Beri lampu atau kompresan hangat. Setelah alas kain, alasi dengan koran karena kemungkinan anjing pup tapi lemas untuk mengangkat tubuh. Bersihkan tempat tidur sehingga kebersihan tetap terjaga.
  • Berikan obat-obatan anjuran dokter hewan sesuai resep yang diberikan.
  • Pastikan anjing dalam kondisi aman dan nyaman, distemper yang menjalar dan menginfeksi otak dan sistem syaraf pusat bisa menyebabkan kejang dan gerakan tidak terkontrol sehingga perlu dipastikan tempat yang cukup luas, tidak ada benda yang membahayakan anjing.
  • Jika memiliki anjing lain, isolasi anjing penderita distemper karena mudah terjadi penularan.

5. Selain vaksinasi, menjaga kebersihan kandang juga penting dilakukan untuk mencegah infeksi 

Infeksi distemper bisa dikurangi kejadian penyakit dan tingkat kematiannya dengan vaksinasi. Anjing yang telah divaksinasi memilki antibodi terhadap virus ini sehingga bisa melawan virus distemper yang menginfeksi selanjutnya.

Jadi, anjing yang divaksin tidak bebas dari infeksi ya, masih tetap bisa terinfeksi namun gejala yang ditimbulkan tidak parah seperti anjing yang belum divaksin.

Selain vaksinasi, penting juga bagi pemilik untuk menjaga daya tahan tubuh anjing agar tidak mudah drop dengan memberikan suplemen, makanan yang seimbang, pada anjing bisa diberikan buah maupun sayuran, selain sumber protein dari daging maupun ayam.

Menjaga kebersihan kandang agar tidak lembab, ventilasi dan sirkulasi udara yang memadai. Rutin mengajak jalan dan bermain anjing agar tetap bugar.

Bersihkan kandang secara rutin, semprot dengan disinfektan terutama kandang bekas anjing sakit.

Jika lingkungan beresiko atau pernah terjadi kasus infeksi distemper, sebaiknya perlu berhati-hati mengadopsi anjing baru yang belum pernah vaksin karena sangat mungkin anjing yang baru diadopsi terinfeksi virus ini, terlebih jika usianya kurang dari 3 bulan.

Distemper pada anjing bisa ditangani dan sembuh tergantung kondisi nya saat dibawa ke dokter. Semakin cepat akan semakin baik, anjing yang selamat dari distemper kemungkinan masih menyisakan gejala pada syarafnya. Konsultasi rutin penting juga dilakukan ke dokter hewan, dokter mungkin akan menyarankan fisioterapi maupun terapi lain seperti akupuntur untuk mengurangi gejala syarafnya.

 

Referensi :

Sykes JE. 2014. Canine and feline infectious disease. Elsevier

Tariq A. 2013. Clinical Aspects of Canine Distemper in 1.5 Year Old Labrador retriever. Res. j. vet. pract. 1 (2): 20 – 22

5 Tips mengatasi keracunan pada anjing dan kucing

5 Tips mengatasi keracunan pada anjing dan kucing

Keracunan pada anjing dan kucing salah satu kondisi yang tidak bisa diduga, bisa terjadi kapan saja. Namun, mengetahui berbagai benda yang berpotensi racun dan berusaha menjauhkan benda tersebut dari anjing dan kucing merupakan salah satu cara yang bisa dilakukan oleh kita sebagai pemilik.

Pada artikel sebelumnya, kami sudah membahas 8 penyebab keracunan pada anjing dan kucing.

Kalau sudah tau beberapa benda yang berpotensi racun, penting juga untuk mengetahui tindakan yang perlu dilakukan ketika anjing dan kucing keracunan.

Berikut 5 tips mengatasi keracunan pada anjing dan kucing.

1. Tidak panik dan observasi kemungkinan penyebab keracunan

Pemilik anjing dan kucing yang mendapati anjing maupun kucing nya memperlihatkan gejala keracunan, perlu tenang dan tidak panik.

Panik akan membuat pemilik menjadi kebingungan dan sulit untuk melakukan penanganan.

Pemilik perlu melakukan observasi lebih lanjut , benda atau senyawa yang kemungkinan berpotensi menyebabkan keracunan pada anjing dan kucing.

2. Pastikan anjing dan kucing aman

Jika terlihat kondisi kejang, pastikan anjing dan kucing aman, tidak ada bagian yang bisa melukai nya.

3. Segera bawa ke dokter hewan

Anjing dan kucing yang memeperlihatkan gejala keracunan yang parah seperti kebiruan, kejang, lemas, segera periksakan ke dokter hewan. Jika dibiarkan terlalu lama akan menyebabkan kondisi yang fatal.

4. Bawa sampel muntah dan diare ke dokter

Muntah penting sekali terjadi pada kondisi keracunan,  muntah akan membuat benda yang menyebabkan racun keluar dari tubuh.

Jika keracunan disertai muntah dan diare, sebaiknya bawa juga saat diperiksakan ke dokter. Sampel muntah dan diare akan mempermudah dokter melakukan identifikasi racun.

5. Berikan Karbon aktif untuk membantu mengurangi gejala keracunan

Karbon aktif merupakan penyerap yang bisa digunakan untuk menyerap racun. Namun perlu diperhatikan penggunaannya.

Karbon aktif diberikan sesaat setelah pemilik melihat anjing dan kucing mengonsumsi benda yang berpotensi racun. Semakin cepat karbon aktif diberikan, semakin baik.

Karbon aktif tidak diberikan pada anjing dan kucing yang kejang, sesak nafas, muntah tidak berhenti.

Karbon aktif bisa diberikan jika anjing dan kucing mengalami muntah namun tidak terus menerus.

Karbon aktif akan mengikat zat racun sehingga menrurangi keberadaan racun di tubuh, karbon aktif bisa diberikan bersama makanan maupun diberikan dengan dcampurkan air langsung disuapkan ke dalam mulut. Pencampurannya yaitu sebanyak 1 gram karbon aktif dalam 5 ml air bersih, usahakan matang.

Karbon aktif bisa digunakan kalau keracunan diakibatkan oleh konsumsi obat-obatan (belum menyebabkan kejang), makanan yang beracun, tanaman beracun.

Selain karbon aktif, pemberian susu juga bisa mengurangi keracunan karena susu bisa mengikat senyawa lainnya. namun perlu diperhatikan juga reaksi yang muncul bisa muntah maupun mencret.

Air kelapa juga bisa dilakukan untuk rehidrasi dan menetralisir racun dalam tubuh anjing dan kucing.

 

Selain mengetahui penyebab keracunan, langkah lain yang bisa dilakukan untuk mencegah keracunan pada anjing dan kucing yaitu :

1.Awasi hewan saat main

Anjing dan kucing adalah hewan yang memiliki keingintahuan tinggi. Saat bermain, tak jarang mereka menjilat dan memakan benda asing seperti tanah atau rumput atau benda kecil lainnya. Perhatikan selalu hewan saat main agar tidak sembarang menjilat dan memakan barang.

 

2. hindarkan benda-benda yang dapat menimbulkan keracunan

Jauhkan benda, makanan, dan minuman yang dapat menyebabkan keracunan. Simpan di tempat yang rapat dan tidak terjangkau hewan. Biarkan lantai benar-benar kering saat selesai dibersihkan dengan cairan pembersih atau desinfektan.

 

3.Edukasi diri sendiri dan orang lain

Berikan pengetahuan tentang penyebab keracunan pada teman-teman sekitar yang akrab dengan hewan peliharaan agar dapat mencegahnya bersama-sama.

 

Keracunan pada anjing dan kucing perlu segera mendapatkan penanganan dokter. Semakin cepat diberikan penanganan akan menurunkan resiko keracunan yang lebih parah.

 

Referensi :

Peterson, talcot . 2012.Small animal toxicplogy 3rd Edition. Elsevier

 

8 Penyebab keracunan pada anjing dan kucing

8 Penyebab keracunan pada anjing dan kucing

Seperti manusia, anjing, kucing dan hewan lainnya pun bisa mengalami keracunan. Namun, keracunan pada anjing dan kucing biasanya diketahui pemilik setelah kondisinya cukup parah dan mengkhawatirkan. Hal ini disebabkan anjing dan kucing bisa makan apa saja yang menyerupai makanan tanpa disadari ternyata benda tersebut menyebabkan keracunan.

Lalu, apa saja yang bisa menyebabkan keracunan pada anjing dan kucing ? 

 

Penyebab keracunan pada anjing dan kucing (Kredit : Petinsurance.com)

Keracunan pada anjing dan kucing bisa disebabkan oleh berbagai benda disekitar kita seperi obat-obatan manusia, tanaman rumah, racun tikus, coklat, perlengkapan pembersih rumah, serta benda lainnnya disekitar kita. Memang kita sebagai pemilik perlu waspada dan berusaha membuat rumah aman agar tidak terjadi keracunan pada anjing dan kucing.

Berikut adalah 8 Penyebab keracunan pada anjing dan kucing :

1 Obat-obatan

Beberapa obat untuk manusia memang bisa dikonsumsi oleh hewan jika diberikan dengan dosis yang tepat. Namun, perlu diperhatikan tidak semua obat manusia bisa dikonsumsi oleh anjing dan kucing.

Misalnya saat kucing terlihat sakit, pemilik sembarangan memberikan obat yang mudah ditemukan di warung. Padahal obatnya terkandung ‘Paracetamol’ yang beracun dan membahayakan nyawa  kucing.

Efeknya akan langsung membuat kucing sesak nafas, kejang, bahkan bisa mengekibatkan kematian.

Paracetamol merk dagangnya bisa panadol, oskadon, sanmol, tempra, dan merk lainnya, pada kucing sangat berbahaya karena kucing tidak memiliki enzim yang bisa mengurai paracetamol di hati menjadi bentuk yang lebih sederhana. Sehingga zat aktif akan berada di hati dalam jumlah yang banyak dan menyebabkan keracunan.

Sebaiknya, pemberian obat-obatan untuk anjing dan kucing perlu dikonsultasikan dulu ke dokter hewan dan diberikan berdasarkan pengawasan dokter hewan untuk menghindari kondisi keracunan. 

Baca juga : Mengapa tidak boleh memberi obat sembarangan untuk anjing dan kucing 

  2. Makanan dan minuman 

Anjing dan kucing tak jarang penasaran terhadap berbagai hal termasuk makanan yang kita konsumsi. Sebagai pemilik kadang kita juga “gatal” ingin memberikan makanan yang kita makan untuk anjing dan kucing kita. Namun, ternyata tidak semua makanan aman untuk anjing dan kucing. Ada beberapa makanan yang bisa memberikan efek langsung setelah diberikan, atau bisa juga yang memperlihatkan efek lanjutan jika diberikan secara terus menerus dalam waktu yang lama.

Beberapa makanan yang perlu diperhatikan oleh pemilik anjing dan kucing selengkapnya bisa baca disini : Makanan yang tidak boleh dikonsumsi oleh anjing dan kucing.

Gejala keracunan  sebagai reaksi setelah makan makanan yang bisa berpotensi racun yaitu diare dan muntah.

Sehingga, sebaiknya pemilik lebih berhati-hati dan lebih memperhatikan perilaku anjing dan kucingnya.

3. Tanaman sekitar rumah

Selain makanan dan obat, ternyata tanaman sekitar rumah juga bisa mengakibatkan keracunan pada anjing dan kucing. Reaksinya bisa terlihat langsung terutama jika konsumsi dalam jumlah yang besar.

Walaupun pada dasarnya anjing dan kucing adalah karnivora atau pemakan daging, namun beberapa waktu juga penting untuk konsumsi hijauan. Tak jarang karena kondisi saluran cerna yang sedang tidak enak, bisa menyebabkan anjing dan kucing makan hijauan dalam jumlah yang banyak. Namun, jika tidak berhati-hati bisa saja konsumsi tanaman yang berbahaya bagi anjing dan kucing.

Beberapa contoh tanaman yang berbahaya diantaranya lidah buaya (terutama lendirnya jika terjilat), bunga lily, beberapa tanaman pakis dan paku, tanaman kuping gajah, tanaman poinsettia (kastuba) dan lain sebagainya. Info lebih lengkap bisa cek disini ya : Tanaman beracun untuk anjing dan kucing 

Untuk memastikan rumput yang aman bagi kucing dan anjing, bisa juga menanam rumput sendiri. Bisa cek disini info lengkap mengenai rumput untuk anjing dan kucing 

4. Pemanis buatan

Pemanis buatan seperti xylitol atau aspartam  akan menaikan hormon insulin didalam tubuh sehingga kadar gula akan turus secara drastis. Saat mengkonsumsi anjing dan kucing akan muntah-muntah dan kejang, setelah beberapa hari akan terjadi kegagalan hati.

5. Pestisida/insektisida

Bahan-bahan pembasmi serangga seperti kapur anti semut-kecoak dan lotion nyamuk diletakkan pada sembarang tempat bisa saja terjilat oleh anjing dan kucing yang sedang main.

Jika sudah terjilat, efeknya membuat kegagalan pada banyak organ. Anjing dan kucing akan muntah, kesulitan bernafas, kejang, hipersalivasi (keluar liur berlebih) , sempoyongan, dan koma.

6. Zat kimia cairan pembersih

Sesaat setelah mengepel lantai, tunggulah beberapa saat hingga benar-benar kering sebelum didatangi anjing dan kucing. Cairan pembersih mengandung desinfektan, zat kimia pembersih kuman (super pel, karbol, wipol, pemutih pakaian (bayclin), detergent), dan sebagainya yang semuanya bukan untuk dikonsumsi.

Jika terjilat, akan bersifat korosif (merusak jaringan seperti terbakar) dan sangat beracun.

Kulit anjing atau kucing akan tampak memerah, hipersalivasi, mata berair, gelisah karena kesakitan, dan semakin lemah. Anjing dan kucing bisa merasakan panas di organ-organ dalamnya seperti merasa terbakar.

7. Racun tikus

Racun tikus banyak macamnya dan dijual bebas di pasar, penggunaan utamanya tentu untuk membasmi tikus yang ada dilingkungan. Tikus dalam jumlah yang banyak bisa merugikan petani maupun meresahkan warga kalau masuk ke dalam rumah.

Kandungan dari racun tikus yaitu broudifacoum (brodifakum), warfarin, difethialon. Ketiga zat aktif ini menyebabkan kematian tikus dengan mempengaruhi darah tikus agar tidak membeku karena mengandung antikoagulan, sehingga menyebabkan darah tikus tidak membeku, lebih cair, sehingga menyebabkan pendarahan pada berbagai organ, lama kelamaan tikus akan mati.

Kebanyakan dari kita menggunakan racun untuk tikus dicampurkan dengan makanan yang juga disukai anjing dan kucing misalnya bakso, sosis ataupun ditebar begitu saja. Sementara bentuknya sangat menggiurkan dengan warna yang mencolok yaitu hijau ataupun merah, jadi selain tikus, sangat mungkin juga anjing dan kucing mengalami keracunan racun ini.

Jika tidak ditangani, keracunan racun tikus akan berakibat fatal pada anjing dan kucing.

8. Obat antiparasit (anti kutu) 

Obat antikutu khusus untuk anjing dan kucing memang banyak dijual dan dipasarkan di klinik, tempat praktek dokter hewan maupun di petshop dan pet supply store. Namun, penting sekali untuk memperhatikan dosis dan penggunaannya. Terkadang untuk menghemat, banyak juga pemilik yang menggunakan obat anti parasit untuk anjing digunakan pada kucing tanpa tau bahan aktifnya. Padahal ada beberapa zat aktif yang cukup berbahaya untuk kucing misalnya piretrin, permetrin, dengan dosis tertentu aman untuk anjing, namun untuk kucing akibatnya bisa fatal.

Oleh karena itu, pemilik harus lebih jeli membaca label, lebih waspada dan lebih bijak dalam penggunaannya. Akan sangat lebih baik jika dikonsultasikan terlebih dahulu ke dokter hewan sebelum pemberiannya.

Bagaimana tanda-tanda keracunan pada anjing dan kucing ? 

Tanda keracunan biasanya muncul sesaat setelah mengonsumsi zat yang berpotensi racun. Gejala akan tergantung dari jenis racun dan jumlah yang dikonsumsi. Gejala yang parah akan terlihat jika dikonsumsi dalam jumlah berlebih.

Tanda keracunan pada anjing dan kucing diantaranya:

  1. Lemas
  2. Muntah
  3. diare
  4. kejang
  5. muntah darah
  6. pendarahan
  7. banyak keluar lendir dari mulut (hipersalivasi)
  8. panting (nafas sambil menjulurkan lidah, terengah engah)
  9. sesak nafas
  10. selaput lendir pucat, bahkan bisa kebiruan, jika terkena organ hati akan terlihat kekuningan.

Cek juga : 5 Tips mengatasi keracunan pada anjing dan kucing 

Kondisi keracunan merupakan kondisi darurat (emergency) yang membutuhkan segera penanganan dokter. Jika tanda-tanda tersebut terlihat, sebaiknya segera periksakan ke dokter. Dokter akan melakukan penanganan segera, sesuai dengan gejala yang terlihat. Jika muntah dan diare, sebaiknya dibawa dan diperlihatkan ke dokter untuk mempermudah dokter melakukan identifikasi.

 

referensi :

Peterson, talcot . 2012.Small animal toxicplogy 3rd Edition. Elsevier

 

7 Tips untuk membuat kucing lama dan kucing baru berdamai

7 Tips untuk membuat kucing lama dan kucing baru berdamai

Istilah “one is never enough” ternyata berlaku juga saat merawat atau mengadopsi anjing dan kucing. Terkadang memiliki satu pet tidak cukup, karena kita ingin membagi perasaan kasih sayang dan cinta kepada hewan lainnya.

 Kalau bisa malah sebanyak mungkin adopsi atau rescue kucing jalanan untuk menambah jumlah kucing. Namun, penting untuk diingat kalau jumlahnya bertambah, berarti tanggung jawabnya bertambah, budget nya bertambah, biasanya makin susah dan tidak tenang hati meninggalkan rumah. Walaupun ada jasa titip maupun bisa hire orang untuk menjaga tapi rasanya terus-terusan was was.

Nah, selain masalah budget dan perasaan was-was yang bertambah. Memiliki anjing atau kucing yang baru pun bisa jadi masalah baru, biasanya penghuni lama akan cemburu.

Tidak mengherankan juga penghuni lama jadi lebih agresif, manja, cari perhatian dan perilaku lain yang bisa membuat kita  memperhatikannya lagi.

Tak jarang juga penghuni lama dan baru berkelahi, kalau kucing biasanya akan hissing (menggeram), bahkan ada yang malah ketakutan.

Perlu kesabaran dan proses yang tidak sebentar untuk membuat kucing lama dan baru bisa saling berdamai.

Jika digabungkan langsung bisa juga membahayakan keduanya.

 

Biasanya ekspresi  kucing lama dengan pendatang baru yang terlihat yaitu :

1.Saling mencium bagian belakang dan bersentuhan hidung

2. Kucing akan hissing (saling menggeram)

3. Kucing biasanya akan lebih agresif, kalau anjing memilih untuk menghindar terlebih dahulu, jika ada perlawanan bisa menyerang.

4. Kucing akan menampilkan ekspresi ketakutan dan tidak nyaman

Berbagai bahasa tubuh kucing (tenang hingga ketakutan)
Berbagai ekspresi wajah kucing normal hingga sedang mendesis ketakutan

Lalu, apa yang perlu dilakukan untuk mendamaikan kucing penghuni lama dengan yang baru?

Berkiut 7 Tips untuk membuat kucing lama dan kucing baru berdamai :

1. Perlu perlahan dikenalkan satu sama lainnya

Proses pengenalan antara pet yang baru dan lama bervariasi waktunya. Bisa menghabiskan waktu sebentar bahkan bisa berbulan-bulan. Kondisi ini tergantung dengan karakter masing-masing individu, jenis kelamin juga terkadang berpengaruh.

Kucing maupun anjing memiliki karakter personal yang berbeda, ada yang senang bersosialisasi, ada yang cenderung malas, ada juga yang tempramen, agresif, mudah panik, mudah kaget, dan lain sebagainya. Biasanya kondisi ini akan terlihat saat berpapasan atau bertemu dengan kucing atau anjing lainnya, bahkan jika bertemu dengan orang asing.

Jenis kelamin mungkin juga berpengaruh, biasanya jenis kelamin yang sama terutama jantan akan agresif kepada jantan lainnya. Hal ini sangat wajar terjadi, betina dengan betina lainnya juga mungkin terjadi.

Betina dan jantan mungkin terjadi ketidak cocokan beberapa saat saja, itu pun kalau karakter nya sama-sama cocok dan menerima.

Perlu perlahan dalam mengenalkannya, biasanya tidak bisa langsung berdamai.

Pasti ada masa-masa tidak suka dan berkelahi.

Momen yang bisa dimanfaatkan untuk mendamaikan kedua belah pihak yaitu saat waktu makan, biasanya karena saling membutuhkan makanan jadi mereka akan cuek saja dengan kondisi sekitar kecuali makanan.

2.Perlu kesabaran

Selain perlu perlahan dan membutuhkan waktu yang tidak singkat, diperlukan juga kesabaran kita sebagai pemilik.

Tidak mudah menyerah menghadapi kondisi ini, kalau ada salah satu pihak yang ingin selalu berkelahi, pemilik bisa memisahkan dengan menyemprotkan air diantara mereka.

Tak jarang juga pemilik yang tidak sabar akhirnya menyerah dan melepas adopsi kembali anjing maupun kucingnya.

3. Tidak membedakan antara penghuni lama dan baru

Ini juga penting dilakukan, secara naluri kalau kita bertemu sesuatu yang baru maka kita akan sangat antusias, ingin mengeksplor, mengobservasi lebih detail lagi.

Tapi ternyata kondisi ini bisa membuat anjing maupun kucing kita terdahulu cemburu, merasa diacuhkan. Sehingga penting untuk memberikan waktu yang sama, misalnya saat bermain tetap memberikan porsi yang sama, juga saat memberi makan. Lakukan hal yang biasa dilakukan dan tidak berlebihan.

4. Berikan tempat khusus untuk kucing maupun anjing baru

Kebanyakan anjing dan kucing yang baru akan mengalami stress, tidak nyaman, merasa terancam karena tempatnya asing dan bukan wilayah asalnya.

Ini juga menimbulkan perubahan perilaku pada anjing maupun kucing, biasanya lebih senang ditempat yang tertutup, dan tenang.

Kalau memungkinkan, bisa meletakkan kucing maupun anjing yang baru diadopsi di ruangan khusus. Kalau tidak memungkinkan bisa juga satu atau dua hari kandang anjing dan kucing ditutupi kain. Bisa juga menggunakan cara lain yaitu letakan kucing baru di kotak yang dilubangi.

Atau jika kucingnya kecil, dekati kucing lama sambil menggendong si kucing baru. Bisa juga menggunakan keranjang Rio atau keranjang travel lain.

5. Tidak melakukan pemaksaan

Mengenalkan kucing lama dengan kucing baru perlu sabar, tidak boleh melakukan pemaksaan. Teknik yang bisa digunakan agar tidak memaksa kucing untuk saling bertemu yaitu dengan membiarkan mereka saling cium dan saling intip.

Kucing-kucing lama merasakan adanya bau asing yang datang ke keluarga mereka.

Biarkan mereka menciumi kotak berisi kucing baru atau mendekati tangan kita yang mennggendong si kucing baru. Setelah beberapa lama, pindahkan kotak kucing baru ke tempat lain yang aman dari kucing lama.

6.Pengulangan penting untuk dilakukan

Sebagai pemilik penting mengulangi proses perkenalan beberapa kali untuk membiasakan kucing lama dengan pendatang baru.  Tujuannya membuat kucing-kucing lama penasaran dengan teman barunya dan membuat mereka familiar dengan baunya.

7. Waktu makan, salah satu waktu yang direkomendasikan untuk melakukan perkenalan

Jangan tebar makanan dilantai, malah menimbulkan persaingan antar kucing. Berikan jumlah makanan yang sama di tempat makan berbeda. Berikan jarang agak jauh tapi waktu yang sama. Seiring berjalannya waktu, secara perlahan, dekatkan tempat makannya.

Kucing yang sedang makan biasanya secara tidak sadar mendekati kucing lain dan ingin mengganggu kucing yang sedang makan juga.  Secara tidak langsung mereka akan melakukan kontak, lama kelamaan akan terbiasa dan akhirnya berteman.

 

Menyatukan kucing lama dan pendatang baru memang susah-susah gampang, perlu kesabaran dalam prosesnya. Penting juga untuk diperhharkan, kucing sangat sensitif dengan bau. Fokus pengenalan adalah pengenalan bau yang baru kepada kucing lama. Setelah baunya familiar, kucing akan mudah mengenali kucing baru dan mengurangi tingkat agresifnya. Sangat baik jika pemilik membiasakan kucing bermain dengan kucing lain dari kecil. Sehingga saat dewasa, mudah akrab dengan kucing bahkan binatang lain.