4 Kondisi Perubahan Warna Kulit Anjing dan Kucing yang Perlu Pemilik Perhatikan

4 Kondisi Perubahan Warna Kulit Anjing dan Kucing yang Perlu Pemilik Perhatikan

4 Kondisi Perubahan Warna Kulit Anjing dan Kucing yang Perlu Pemilik Perhatikan

 

Anjing dan kucing sama juga seperti manusia terdapat pelindung tubuh selain kulit sebagai organ terluas melindungi tubuh. Pelindung tersebut menghasilkan lendir dari kelenjar yang terdiri dari sel-sel penyusun, jaringan ini disebut selaput lendir atau membran mukosa. Letaknya ada yang mudah kita lihat diantaranya gusi, bagian dalam bibir, vulva (alat kelamin), palatum (dinding mulut), kelopak mata, konjungtiva). Selaput lendir ini terdapat juga di organ bagian dalam organ-organ penting lainnya.

Normalnya warna kulit dan selaput lendir (membran mukosa seperti gusi, bagian dalam bibir, kelopak mata, vulva) pada anjing dan kucing berwarna pink rose. Kondisi pink rose ini menandakan aliran darah ke sel dan jaringan cukup. Namun, selaput lendir juga bisa mengalami perubahan warna jika terjadi gangguan organ atau trauma fisik. Pemilik perlu memperhatikan secara detail kondisi ini karena kalau dibiarkan bisa saja berakibat fatal.

Warna gusi normal pada anjing kucing
Warna gusi pada anjing kucing

4 kondisi perubahan warna kulit anjing dan kucing yang perlu pemilik perhatikan yaitu :

1.Warna putih pucat

Warna putih pucat disebut juga dengan palor/anemis. Kondisi ini bisa terjadi kalau anjing dan kucing mengalami kekurangan darah, gangguan jantung, penyempitan pembuluh darah (vasokontriksi) kondisi anemia, adanya parasit darah yang menyebabkan anemia, shock misalnya kecelakaan atau kondisi pendarahan dengan kehilangan darah dalam jumlah banyak.

Baca Juga :6 Kondisi kucing dan anjing yang perlu pemilik ketahui 

2. Warna kuning disebut juga ikterus/jaundice

Warna kuning diakibatkan peningkatan bilirubin dalam darah. Hal ini bisa disebabkan oleh gangguan fungsi hati, pada kucing disebabkan juga kondisi anorexia (tidak makan) dalam waktu lama yang menyebabkan heppatic lipidosis, sumbatan pada saluran empedu, keracunan yg menyebabkan lisisnya sel darah merah berlebih juga menyebabkan ikterus.

3. Warna merah

Warna merah merupakan kondisi kulit dengan warna merah darah, biasanya terjadi karena pendarahan. Terjadi lokal umumnya karena pada hewan normal, jika ada pendarahan hanya bagian yang mengalami pecah pembuluh darah saja yang memerah. Bagian lainnya tidak, kecuali ada kelainan pembekuan darah tentu bisa terjadi pendarahan pada berbagai organ.
Warna merah juga bisa menandakan kondisi hiperemi : peningkatan aliran darah pada jaringan. Bisa saja normal jika terjadi setelah melakukan aktifitas atau exercise, tapi bisa menjadi abnormal jika disebabkan oleh adanya peradangan sistemik, heatstroke (sengatan panas).

Baca juga : Heatstroke pada anjing kucing 

 

Perubahan warna kulit pada anjing dan kucing
Perubahan warna kulit pada anjing dan kucing

4. Warna biru atau sianosis

Warna biru atau sianosis menunjukkan kondisi kekurangan oksigen (hipoksia). Bisa disebabkan oleh lamanya anjing dan kucing ditempatkan di tempat yang panas dalam waktu yang lama, bisa juga disebabkan oleh keracunan yang menyebabkan hemoglobin tidak mengikat oksigen (methemoglobinemia) atau sel darah merah rusak jadi hemoglobin tdk bs mengikat oksigen. Padahal kita ketahui hemoglobin fungsinya membawa oksigen ke jaringan dan sel.

 

Warna Membran mukosa mengindikasikan aliran darah ke jaringan
Warna Membran mukosa mengindikasikan aliran darah ke jaringan

Tapi, pemilik juga perlu memperhatikan kalau anjing dan kucingnya memilki kulit berwarna hitam. Pada hewan dengan kulit hitam biasanya selaput membran nya yang berada di gusi berwarna hitam juga, kadang cukup menyulitkan. Tapi bisa di cek pada palatum (dinding mulut), vulva (bibir vagina), lidah, palpebrae (kelopak mata) dan konjungtiva.
Segera konsultasikan ke dokter hewan jika anjing dan kucing mengalami perubahan selaput membran. Biasanya disertai gejala gejala lain yang mengikuti, lemas, kejang, muntah, tidak nafsu makan. Jadi perlu penanganan segera oleh dokter. Pengobatan yang dilakukan dirumah bisa saja tidak membantu kalau kondisinya sangat parah.

Cek juga disini :

Normalnya warna kulit dan selaput lendir (membran mukosa seperti gusi, bagian dalam bibir, kelopak mata, vulva) pada anjing dan kucing berwarna pink rose. namun, jika anjing dan kucing mengalami gangguan organ atau trauma fisik bisa saja memperlihatkan perubahan warna kulit dan mukosa. pemilik perlu memperhatikan secara detail kondisi ini karena kalau dibiarkan bisa saja berakibat fatal. 4 kondisi perubahan warna kulit anjing dan kucing yang perlu pemilik perhatikan 1.warna putih pucat : warna putih pucat disebut juga dengan palor/anemis. Kondisi ini bisa terjadi kalau anjing dan kucing mengalami kekurangan darah, gangguan jantung, penyempitan pembuluh darah (vasokontriksi) kondisi anemia, adanya parasit darah yang menyebabkan anemia, shock misalnya kecelakaan atau kondisi pendarahan dengan kehilangan darah dalam jumlah banyak. 2. warna kuning disebut juga ikterus/jaundice : warna kuning diakibatkan peningkatan bilirubin dalam darah. Hal ini bisa disebabkan oleh gangguan fungsi hati, pada kucing disebabkan juga kondisi anorexia (tidak makan) dalam waktu lama yang menyebabkan heppatic lipidosis, sumbatan pada saluran empedu, keracunan yg menyebabkan lisisnya sel darah merah berlebih juga menyebabkan ikterus. 3. warna merah: merupakan kondisi kulit dengan warna merah darah, biasanya terjadi karena pendarahan. Terjadi lokal umumnya karena pada hewan normal, jika ada pendarahan hanya bagian yang mengalami pecah pembuluh darah saja yang memerah. Bagian lainnya tidak, kecuali ada kelainan pembekuan darah tentu bisa terjadi pendarahan pada berbagai organ. Waran merah juga bisa menandakan kondisi hiperemi : peningkatan aliran darah pada jaringan. Bs normal kalau habis melakukan aktifitas atau exercise, tapi bs menjadi abnormal kalau disebabkan oleh adanya peradangan sistemik, heatstroke, 4. warna biru atau sianosis : menunjukkan kondisi kekurangan oksigen (hipoksia). Bisa disebabkan oleh lamanya anjing dan kucing ditempatkan di tempat yang panas dalam waktu yang lama, bisa juga disebabkan oleh keracunan yang menyebabkan hemoglobin tidak mengikat oksigen (methemoglobinemia) atau sel darah merah rusak jadi hemoglobin tdk bs mengikat oksigen. Next ???

A post shared by tanyadokterhewan (@tanyadokterhewan) on

 

Referensi :

buku diagnostik klinik hewan kecil (setyo widodo et al. 2011) ,

textbook of veterinary internal medicine 8th ed.

Sumber gambar :

ikterus : animalclinicatthorndale.com,

anemis : animalhospitalofcampbellcounty.com,

cyanosis : petinformed ,

hyperemia : vet.uga.edu

 

Brosur vaksin kucing gratis

Brosur Gratis Vaksinasi Kucing !

Brosur Gratis Vaksinasi Kucing !

Sudah vaksinasi anjing dan kucing mu?

Saya Bagikan Gratis brosur mengenai vaksinasi yang umum dilakukan pada kucing.

Silahkan download disini ya : Vaksinasi Kucing (649 downloads)  Brosur Gratis Vaksinasi Kucing !

Sebelumnya, saya juga pernah membahas secara detail mengenai vaksinasi pada anjing dan kucing serta beberapa penyakit pada anjing dan kucing yang bisa dicegah dengan vaksinasi.

 

Silahkan klik link di bawah ini ya :

Mengapa wajib vaksinasi pada anjing dan kucing 

Kapan Anjing dan Kucing vaksinasi ? 

Penyakit Viral dan bakterial pada kucing :

Silahkan dibagikan supaya pemilik kucing lainnya mengetahui pentingnya vaksinasi serta mendapatkan info seputar kesehatan kucing dan anjing.

 

Follow juga fanspage Facebook Tanyadokterhewan , Instagram @tanyadokterhewan

 

drh Puspasari Respatiningtyas

 

Tanyadokterhewan.com

 

 

10 Hal Penting Abses pada Anjing dan Kucing

10 Hal Penting Abses pada Anjing dan Kucing

Pernahkah pemilik menemukan anjing dan kucing nya mengalami bengkak dan disertai keluarnya nanah? Jika pernah, apakah sebelumnya anjing dan kucing pernah mendapatkan luka maupun gigitan dari hewan lainnya? Biasanya jika kondisi seperti itu, anjing dan kucing mengalami peradangan yang disertai nanah. Istilah radang lokal disertai nanah dikenal dengan abses.

Biasanya pemilik menemukan kucing dan anjing nya mengalami abses setelah melihat adanya nanah yang keluar dari luka bengkak. Pemilik baru menyadarinya karena letak abses yang tertutup rambut terutama pada anjing dan kucing dengan rambut panjang dan tebal.

Berikut 10 hal penting mengenai Abses pada anjing dan kucing yang perlu diketahui pemilik :

1.Abses merupakan radang lokal pada jaringan yang disertai nanah

Abses merupakan radang lokal pada jaringan yang disertai nanah . Abses bisa terjadi pada kulit, mata, gusi, hati, kelenjar susu, ekor, punggung, serta organ lain di dalam tubuh. Abses yang bisa terlihat jelas merupakan abses yang terjadi dibawah kulit atau subcutaneous abscess. Abses bisa terjadi pada semua anjing dan kucing.

Abses pada anjing (Sumber gambar : Hnilica dan Patterson 2017)

2. Abses di bawah kulit akan terlihat adanya benjolan dan bengkak pada daerah yang luka

Abses diiringi oleh radang, ciri khas nya bengkak, sakit saat disentuh, panas dan kemerahan pada daerah yang radang.

Abses terlihat seperti benjolan karena mengalami kebengkakan. Abses bisa pecah ataupun tidak, abses yang pecah akan mengeluarkan nanah serta bau yang tidak sedap. Biasanya jika sudah terbuka lebar akan terlihat bagian dalam kulit yang merah. Abses bisa juga tidak pecah, tapi berbentuk benjolan. Ketika dokter melakukan penusukan (pungsi/punctio) , baru akan terlihat keluarnya nanah.

Nanah saat abses dilakukan pungsi oleh dokter (Sumber gambar : Hnilica dan Patterson 2017)

3. Abses pada kulit umumnya disebabkan oleh gigitan

Abses pada anjing dan kucing umumnya terjadi akibat adanya trauma dan luka. Biasanya trauma akibat berkelahi dengan hewan lain yang menyebabkan luka gigitan yang dalam sering menyebabkan abses. Gigitan bisa menyebabkan abses karena liur hewan terdapat bakteri. Bakteri ini pun berkembang dengan baik pada jaringan luka dan menyebabkan radang serta infeksi.

Selain gigitan, trauma akibat suntikan juga bisa terjadi. Biasanya jika saat disuntik, hewan bergerak sehingga menyebabkan luka, radang, dan infeksi bakteri. Selain itu bisa juga karena penggunaan jarum suntik yang tidak steril.

Abses yang terjadi pada daerah muka, bisa saja dikarenakan adanya luka pada bagian gigi, atau infeksi daerah gigi yang menyebabkan juga benjolan pada bagian wajah.

Luka gigitan yang menyebabkan abses (Sumber gambar : Miller, Griffin, Campbell 2013)

4. Abses bisa menyebabkan kesakitan dan penurunan aktivitas

Anjing dan kucing yang mengalami perkelahian atau terdapat luka, biasanya baru muncul abses ketika luka sudah menutup. Biasanya owner akan melihat adanya perubahan aktivitas kucing dan anjing menjadi lebih diam, tidak nafsu makan, bahkan demam. Kalau abses terjadi pada daerah kaki, akan disertai kesulitan berjalan karena kesakitan. Tanda lainnya, saat disentuh bagian yang bengkak, kucing atau anjing akan merespon buruk dan lebih agresif karena kesakitan. Owner akan menemukan kebengkakan, bisa juga sudah terlihat adanya lubang yang mengeluarkan nanah, ataupun hanya benjolan saja. Kalau abses yang sudah pecah selain nanah, biasanya disertai dengan keluarnya darah.

5. Abses sebaiknya segera dilakukan penanganan dan tidak dibiarkan

Jika sudah ada nanah yang keluar, segera bersihkan luka dengan air hangat dan antiseptik. Setiap hari luka dibersihkan dengan air hangat. Jika letaknya mudah dijilat dan digaruk oleh kucing dan anjing, sebaiknya berikan collar agar luka tidak semakin lebar.

Baca juga : 6 Cara mengobati luka pada anjing dan kucing

Jika belum ada nanah yang keluar atau masih terlihat seperti benjolan, bisa dilakukan kompres dengan air hangat setiap hari sambil sedikiti ditekan. Biasanya memang anjing dan kucing akan kesakitan saat ditekan.

Sebaiknya, segera periksakan ke dokter hewan untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

6. Operasi untuk penanganan abses

Kasus abses dengan kebengkakan yang cukup besar, selain dilakukan penusukan, dokter juga bisa melakukan operasi untuk mengeluarkan nanahnya. Karena menyakitkan, tentu kucing dan anjing perlu dilakukan tindakan bius terlebih dahulu. Abses yang pecah juga bs dilakukan operasi penjahitan luka jika memang luka nya cukup lebar.

7. Abses yang tidak tangani dengan tepat bisa menyebabkan infeksi lebih lanjut

Kasus abses biasanya diberikan pengobatan oleh dokter dengan menggunakan antibiotik, antiradang, serta pembersihan luka dengan antiseptik dan salep luar antibiotik. Kalau abses tidak diberikan penanganan, selain menyebabkan kondisi tidak nyaman pada kucing dan anjing karena kondisi bengkak yang mengganggu aktivitas. Lama kelamaan bengkak yang semakin besar akan menekan otot dan syaraf, bisa juga menyebabkan gangguan syaraf sehingga otot tdk bisa lagi digerakkan. Selain itu, adanya infeksi bakteri dalam luka, bisa juga diakibatkan oleh bakteri yang menimbulkan toksin atau racun. Racun ini dikhawatirkan masuk ke pembuluh darah dan menyebabkan keracunan sistemik (toksemia) dan menyebabkan infeksi bakteri menyeluruh (sepsis).

8. Persembuhan Abses tergantung dari kondisi dan penanganan selama masa pengobatan

Proses persembuhan abses tergantung dari kondisi saat dilakukan pemeriksaan dan penanganan yang tepat. Yang terpenting bagi pemilik, tetap melaksanakan pemberian obat dan pembersihan luka sesuai saran dokter. Pemberian makanan pendukung bisa juga diberikan untuk mempercepat persembuhan karena biasanya nafsu makan menurun, jadi sebaiknya diberikan makanan dengan bau yg menyengat dan tekstur yang lembut.

9. Abses bisa Berulang

Kejadian abses bisa saja berulang jika penanganan tidak dilakukan dengan tepat. Selain itu, bisa juga berulang jika kucing dan anjing mengalami trauma yang serupa misalnya berkelahi lagi dan mendapatkan gigitan hewan lain. Kondisi abses yang tidak kunjung sembuh selama 1-2 minggu masa pengobatan sebaiknya dikonsultasikan kembali ke dokter, supaya dokter bisa melakukan evaluasi mengenai terapi. Jika diperlukan akan dilakukan kultur nanah agar bisa diberikan penanganan yang sesuai.

10. Abses bisa dicegah

Jika anjing dan kucing sering keluar rumah, perhatikan lebih intensif kemungkinan adanya luka. Jika ada luka segera bersihkan dengan air hangat dan antiseptik. Hal ini dilakukan untuk mengurangi resiko kontaminasi bakteri akibat gigitan.

Abses merupakan salah satu kondisi yang umum terjadi pada anjing dan kucing. Abses bisa menyerang berbagai organ, tapi yang terlihat yaitu abses yang berada di bawah kulit (subcutaneous abscess). Abses akan terlihat pecah mengeluarkan nanah maupun terlihat berupa benjolan. Sebaiknya jika menemukan adanya bengkak dan benjolan pada kulit anjing dan kucing segera konsultasikan ke dokter. Penanganan yang tepat akan sangat membantu persembuhan anjing dan kucing.

Sumber bacaan :

Miller WH, Griffin CE, Campbell KL.2013. Muller & Kirk’s Small Animal Dermatology 7th ed . Elsevier: Missouri

Hnilica KA, Patterson AP.2017. Small animal dermatology: A color atlas and therapeutic guide 4th edition. Elsevier : Missouri.

4 Langkah Membawa Anjing dan Kucing Menggunakan Pesawat

4 Langkah Membawa Anjing dan Kucing Menggunakan Pesawat

Pernah terpikir ingin membawa kucing dan anjing dengan menggunakan pesawat? Biasanya pemilik hewan melakukan hal ini untuk mengajak kucing maupun anjing berpindah domisili dengan mereka. Sudah terlalu lama bersama, kalau ditinggalkan tentu akan rindu dan sangat sayang sekali. Maka keputusan pindah bersama merupakan langkah yang bisa dilakukan.

Menggunakan pesawat untuk membawa anjing dan kucing merupakan salah satu opsi yang bisa dilakukan, terutama jika perpindahan antar pulau maupun antar negara.

Pesawat memiliki waktu tempuh yang singkat dibandingkan dengan moda transportasi lain seperti kereta, mobil, dan kapal laut. Jangka waktu yang cukup singkat, diharapkan bisa mengurangi stress perjalanan pada anjing dan kucing.

Prosedur perjalanan anjing dan kucing ke luar negeri pernah dibahas disini sebelumnya : Tips membawa anjing dan kucing ke luar negeri

Continue reading

5 Cara Mencegah Kennel Cough (Batuk Pada Anjing)

5 Cara Mencegah Kennel Cough (Batuk Pada Anjing)

5 Cara Mencegah Kennel Cough (Batuk Pada Anjing)

Sama seperti manusia yang bisa mengalami gangguan saluran nafas, anjing pun bisa mengalami kondisi serupa.
Gangguan saluran nafas pada anjing bisa disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, alergi, manifestasi dari kelainan organ jantung, dan penyebab lainnya. Continue reading