Bolehkah Suntik Jamur untuk Kucing dan Anjing, ini bahayanya!

Bolehkah Suntik Jamur untuk Kucing dan Anjing, ini bahayanya!

Bolehkah Suntik Jamur untuk Kucing dan Anjing, ini bahayanya!

Tidak jarang pemilik hewan peliharaan yang curhat mengenai penyakit anjing kucing, terutama penyakit kulit, biasanya mengeluhkan sudah dilakukan beberapa kali treatment tapi tidak juga kunjung membaik kondisinya.

Setelah didiskusikan kembali, pet owner juga menjabarkan beberapa treatment yang telah dilakukan salah satunya adalah suntik jamur.

Berikut beberapa komentar mengenai cara menghilankan jamur yang masuk ke website tanyadokterhewan.com

Pertanyaan di Instagram @tanyadokterhewan tentang suntik jamur pada kucing
Pertanyaan di Instagram @tanyadokterhewan tentang suntik jamur pada kucing

 

Pertanyaan di Instagram @tanyadokterhewan tentang suntik jamur pada kucing dan anjing
Pertanyaan di Instagram @tanyadokterhewan tentang suntik jamur pada kucing dan anjing

Apakah ada treatment suntik jamur untuk anjing maupun kucing?

Saya mencoba melakukan observasi sendiri melalui google, facebook, instagram, maka didapatkan hasil seperti ini :

Pertanyaan tentang suntik jamur di forum pecinta kucing jakarta
Pertanyaan tentang suntik jamur di forum pecinta kucing jakarta

Cukup familiar ya ternyata istilah suntik jamur ini dikalangan pet owner.

Namun setelah diteliti lagi ternyata ada obat yang fungsinya BUKAN untuk suntik jamur tapi di istilahkan sebagai suntik jamur. Seperti ini :

 

Contoh obat Doramectin yang dijual di Instagram
Contoh obat Doramectin yang dijual di Instagram
Contoh Obat Wormectin yang berisi kandungan ivermectin yang dijual di ecomerce
Contoh Obat Wormectin yang berisi kandungan ivermectin yang dijual di ecomerce

 

Kenyataannya, doramectin, wormectin/ivomec (yang mengandung ivermectin) BUKAN sebagai antijamur namun sebagai antiparasit. Nah loh!

Jadi, tidak mengherankan juga ya kalau sudah diobati kok tidak kunjung sembuh.

Doramectin dan ivermectin merupakan salah satu obat yang berfungsi sebagai antiparasit untuk ektoparasit (parasit luar) maupun endoparasit (parasit dalam tubuh).

Ektoparasit yang secara umum bisa ditanggulangi oleh ivermectin diantaranya scabies, demodex.

Endoparasit biasanya umum diaplikasikan di ruminansia maupun kuda untuk mengobati infeksi cacing, pada anjing bisa untuk mencegah cacing jantung (heartworm).

Obat ini memiliki fungsi membasmi parasit dengan mempengaruhi sistem syaraf dan otot nya, sehingga menyebabkan parasit mati karena sistem tubuhnya terganggu.

Ivermectin menjadi obat yang perlu diperhatikan dalam pemberiannya, karena dosis yang digunakan sangat kecil sesuai dengan kebutuhan nya serta berat badan tubuh kucing maupun anjing.

Penggunaan berlebihan, tidak sesuai dosis, dan usia akan menyebabkan kondisi keracunan pada anjing maupun kucing.

Ada juga beberapa obat lain yang penggunaannya bersama dengan ivermectin bisa memberikan interaksi obat yang antagonis, yang menyebabkan peningkatan resiko neurotoxicity (keracunan sistem syaraf).

Tentu permasalahan mengenai obat, interaksi obat, dosis obat dan lainnya dokter hewan yang lebih paham karena diajarkan secara khusus saat proses pendidikan.

Selain itu, pemberian ivermectin pada anjing yang sensitive terhadap obat ini bisa memberikan efek yang signifkan terhadap sstem syaraf anjing tersebut.

Hal ini dikarenakan ivermectin dalam proses distribusi obat di dalam tubuh melalui pembuluh darah, salah satu nya masuk juga ke daerah selaput otak.

Pada beberapa anjing yang mengalami mutasi genetik, terdapat ras yang memiliki kelainan pada blood brain barrier (sawar darah otak), sehingga memudahkan obat masuk ke daerah otak yang menyebabkan kelainan pada sistem syaraf bahkan kematian.

Kondisi yang paling mengkhawatirkan adalah pada saat ini belum ada antidota atau antiracun yang spesifik untuk ivermectin.

Sehingga yang bisa dilakukan saat keracunan adalah meminimalisir kondisi nya agar tidak terlalu menyakitkan untuk anjing maupun kucing.

Apa yang terjadi kalau melakukan suntik asal ivermectin ?

Overdosis sangat mungkin sekali terjadi, gejala yang muncul merupakan gejala umum keracunan seperti :
1. muntah
2. kejang
3. mata tidak merespon
4. lemas
5. mengerang kesakitan
6. tidak nafsu makan
7. dehidrasi

Ivermectin dapat diberikan secara oral (melalui mulut) maupun suntikan.

Jika keracunan terjadi setelah diberikan melalui oral bisa kita mengurangi penyerapan obat di dalam tubuh dengan memberikan karbon aktif (norit), harapannya racun bisa terikat di karbon aktif.

Tapi tetap perlu penanganan dokter hewan, karena perlu diberikan juga terapi cairan jika dibutuhkan untuk menetralisir racun tersebut.

Namun , jika pemberiannya secara suntik, penyerapannya akan lebih cepat, biasanya gejala kejang akan lebih cepat terlihat, perlu segera diperiksakan ke dokter hewan untuk mengurangi kondisi kejangnya.

Anjing apa saja yang sensitif dengan ivermectin ?

Ivermectin untuk beberapa jenis anjing ini tidak boleh sama sekali diberikan, dikarenakan terdapat mutasi gen yang menyebabkan fungsi blood brain barrier (sawar darah otak) tidak berfungsi dengan baik.

Paling banyak kemungkinan mengalami mutasi ini yaitu anjing ras collie. Beberapa anjing lain bisa diberikan dibawah pengawasan dokter hewan.

Usia anjing yang terlalu muda pun tidak bisa diberikan ivermectin karena blood brain barrier (sawar darah otak) yang belum sempurna.
Jenis anjing yang tidak bisa diberikan ivermectin yaitu :

Jenis anjing yang tidak bisa diberikan ivermectin: Sumber : Kayle
Beberapa jenis anjing yang tidak bisa diberikan ivermectin: Sumber : Kayle

Lalu, untuk penanganan yang tepat untuk infeksi akibat jamur pada kucing dan anjing  apa ya ?

#1. Pemeriksaan secara menyeluruh

Pemeriksaan dilakukan oleh dokter hewan secara menyeluruh pada anjing dan kucing, dilakukan juga teknik diagnosa yang sesuai untuk kondisi kulitnya.

Hal ini dilakukan untuk menegakkan diagnosa yang tepat, karena biasanya kondisi penyakit kulit memilki gejala klinis yang sama tapi penyebabnya berbeda. Kalau sudah dipastikan penyakt jamur, maka perlu diberikan treatment yang tepat.

Baca juga : penyakit kulit pada anjing kucing

#2. Pemberian obat anti jamur

Obat anti jamur bisa dberikan secara topikal berupa pemberian salep yang mengandung senyawa antijamur.

Pemberian obat secara oral (minum) juga bisa diberikan untuk infeksi ini.

Selain itu, terapi mandi juga bisa diaplikasikan jika kondisi infeksi sudah cukup parah.

Bukan suntik jamur ya.

#3. Peningkatan daya tahan tubuh anjing dan kucing

Infeksi jamur tak jarang merupakan infeksi yang berulang terjadi. Hal ini dikarenakan jamur akan sangat mudah berkembang saat kondisi tubuh menurun terutama saat kondisi kulit lembab akibat pengaruh lingkungan.

Bisa juga terjadi karena terlalu lama melakukan pengobatan dengan antibiotik, menyebabkan juga jamur bisa berkembang.

Jadi, kita perlu juga memberikan suplemen yang juga bermanfaat untuk kesehatan kulit seperti minyak ikan, atau suplemen mineral, vitamin lainnya yang khusus untuk kucing dan anjing.

Probiotik seperti yoghurt, probiotik serbuk (lacto b, lactercon, bisa juga klik disini ya ), kefir bisa juga meningkatkan sistem imun karena bisa memperbaiki keseimbangan flora atau bakteri di usus.

Usus terdapat kelenjar pertahanan (payer patches) yang sangat bermanfaat bagi daya tahan tubuh dan menghalau bakteri penyebab penyakit di usus. Jadi kesehatan usus dan saluran pencernaan juga penting untuk kesehatan tubuh secara menyeluruh termasuk kulit.

Mencampurkan buah dan sayuran ke makanan anjing juga bagus untuk meningkatkan daya tahan tubuh nya. Seperti yang kita ketahui, buah dan sayur mengandung vitamin dan mineral yang penting untuk tubuh anjing.

Baca juga : buah yang aman untuk anjing

#4. Menggunakan VCO (virgin coconut oil)

VCO atau minyak kelapa merupakan salah satu sumber asam lemak yang baik dan bermanfaat untuk kulit. Bisa membantu menjaga kelembaban kulit, biasanya kalau terinfeksi jamur, kulit anjing dan kucing jadi kering.

VCO dioleskan ke kulit yang kering akan membantu kulit jadi lebih lembab, rambut jadi cepat tumbuh karena kulit menjadi lebih sehat.

VCO yang pure, bisa juga dikonsumsi, jadi aman kalau terjilat.

 

Infeksi jamur dermatofita (ringworm) bisa menular loh !

Infeksi jamur pada anjing dan kucing bisa menular ke manusia, terutama jamur dermatofita yang menyebabkan ringworm. Sehingga, penting sekali untuk memberikan treatment yang tepat untuk kucing dan anjing.

Gejala klinis yang muncul pada manusia yaitu gatal dan ada luka melingkar pada bagian kulit serta kulit berkerak.

Jika pemilik tertular infeksi jamur sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter.

Contoh Ringworm Pada Manusia
Contoh Ringworm Pada Manusia

Perlu diperhatikan, jika ingin memberikan obat untuk anjing dan kucing kita.

Walaupun dijual secara bebas, penggunaannya terlihat mudah, sebaiknya tetap konsultasikan dengan dokter hewan.

Jika memang tidak ada akses dokter hewan karena keterbatasan daerah yang memang belum semua dijangkau oleh dokter hewan, akan lebih baik menggunakan bahan yang alami dan aman seperti vco.

 

*P.S Jika ada yang ingin ditanyakan/didiskusikan jangan sungkan bertanya melalui komentar di bawah ini ya.
Jangan lupa juga share artikel ini agar informasinya bisa bermanfaat bagi orang lain.

Drh Puspasari Respatiningtyas.
https://tanyadokterhewan.com
Referensi :

Mealey K. 2016. [ask the experts] mdr1 gene mutations & drug therapy (pdf file). clinciansbrief.com

Odunayo A, Kerl ME.2012. Ivermectine toxicosis in dog (pdf file). cliniciansbrief.com
Plumb DC.2008. Plumb veterinary drug handbook 6th edition. Blackwell publishing : Iowa

Steenbergen VM. 2005. Proper use of ivermectin in cats (pdf file). Toxicology brief
Sykes JE, Papich MG.2014. Antifungal drugs . Di dalam : Canine and feline infectious disease. Elsevier: missouri

 

Bolehkah kucing makan nasi

Bolehkah kucing makan nasi?



Bolehkah kucing makan nasi?

Melihat kucing makan nasi tentu sering kita lihat ya, banyak pemilik kucing yang masih memberikan nasi untuk kucingnya biasanya dicampurkan dengan ikan. Sebenarnya boleh tidak memberikan nasi pada kucing?

Bolehkah kucing makan nasi
Bolehkah kucing makan nasi

Berikut 5 alasan sebaiknya tidak memberi banyak nasi pada kucing :

1. Ternyata ketika memberikan nasi dan ikan pada kucing, terdapat kekurangan terhadap bahan gizi lainnya.

Kucing yang mengonsumsi nasi dan ikan dengan porsi nasi 2 kali dari porsi ikan. Kucing akan kekurangan lemak, mineral zinc,vitamin e, dan vitamin b 12. Padahal mineral dan vitamin itu sangat penting untuk tubuh sebagai pendukung dalam metabolisme tubuh. Jika kekurangan zat tersebut tentu akan menyebabkan kondisi tubuh terganggu.

Kekurangan beberapa nutrisi jika kucing memakan nasi (Waltham 2009)

2. Secara alami, kucing merupakan karnivora atau pemakan daging

Pencernaan kucing didesain sebagai karnivora obligat atau pemakan daging, berbeda dengan anjing yang merupakan omnivora. Walaupun anjing tetap memerlukan juga protein hewani, tapi bisa mendapatkan zat nutrisi lain dari bahan makanan lain seperti sayur, dan sumber karbohidrat. Tapi kucing, memiliki keunikan karena kemampuan pencernaan kucing yang membutuhkan beberapa protein dan asam amino yang tidak bisa didapatkan dari bahan selain daging, ayam, maupun ikan.

3. Nasi termasuk karbohidrat, tapi kucing tidak terlalu membutuhkannya

Betul sekali, nasi termasuk karbohidrat salah satu sumber nutrisi yang penting untuk makhluk hidup sebagai penghasil energi. Tapi ternyata tidak untuk kucing, untuk menghasilkan energi, kucing tidak membutuhkan karbohidrat, namun bisa disintesa dari protein.

4. Kelebihan konsumsi nasi bisa menyebabkan diare dan gangguan kesehatan lainnya

Kucing memiliki sedikit enzim amilase, enzim ini penting untuk mengubah karbohidrat menjadi lebih sederhana. Dalam hal ini nasi (karbohidrat) menjadi glukosa, tapi pada kucing tidak semua karbohidrat bisa berubah jadi glukosa karena keterbatasan enzim ini.

Sehingga kelebihan karbohidrat di dalam saluran pencernaan bisa menyebabkan peningkatan fermentasi mikroba, jadi menyebabkan keseimbangan mikroba di saluran cerna terganggu yang akan menyebabkan mencret atau diare, bahkan biasanya menimbulkan bau yang kurang menyenangkan karena bau feses menjadi lebih asam. Banyaknya karbohidrat yang tidak tercerna bisa juga meningkatkan fermentasi bakteri di saluran cerna sehingga menimbulkan gas yang bisa menyebabkan kembung.

5. Kucing memiliki kebutuhan nutrisi yang berbeda

kebutuhan nutrisi yang wajib diperoleh kucing (Buffington 2004)

Kucing, perlu mendapatkan beberapa nutrien yang tidak bisa ditemukan di bahan makanan selain protein hewani, seperti asam amino taurine, arginine, asam linoleat, asam arakidonat, vitamin A, vitamin B.

Taurine dan arginin merupakan asam amino yang sangat penting untuk kucing, tidak diperoleh kalau hanya konsumsi nasi dan sedikit ikan

Arginin berperan dalam sintesa urea dari amonia dalam tubuh, jika amonia berlebihan dalam tubuh akan menyebabkan tubuh keracunan amonia karena banyaknya amonia yang beredar di darah. Arginin ini ditemukan pada berbagai protein hewani termasuk daging dan jeroan.

Pada hewan omnivora dan herbivora, taurine bisa disintesa sendiri oleh tubuh, tapi pada karnivora termasuk kucing tidak bisa mensintesa asam amino ini. Sehingga taurine paad kucing tidak boleh terlewat dalam pemenuhan nutrisinya. Taurine sangat penting untuk metabolisme tubuh terutama dalam perkembangan organ terutama otak, jantung, mata, pertumbuhan tubuh, dan lainnya.

Kekurangan taurine bisa menyebabkan kelainan pada mata yaitu degenerasi retina sehingga bisa mengalami kebutaan pada kitten, kelainan otot jantung, kecenderungan keguguran saat hamil, gangguan kesuburan dan kelainan janin.

Taurine dapat ditemukan pada organ jantung, hati, otak, otot hewan lain seperti burung, ayam, ikan, sapi.

Berbeda dengan herbivora dan omnivora yang bisa mensintesa vitamin dari bahan makanan apapun termasuk yang berasal dari tumbuhan, kucing tidak bisa mensintesa vitamin tersebut, jadi perlu diberikan dari luar. Vitamin-vitamin ini biasanya terdapat di bahan makanan asal hewan seperti ikan, daging.

Lalu apakah boleh konsumsi makanan kering (dry food) yang dijual bebas? Kan juga mengandung karbohidrat?

Makanan kering atau dryfood yang dijual secara bebas memang mengandung sumber karbohidrat dan juga sebagai sumber protein nabati biasanya jagung dan kedelai. Fungsinya untuk memenuhi sumber protein dan sumber energi pada bahan makanan. Walaupun pada proses pembuatannya memang telah diformulasikan khusus dan sesuai dengan kebutuhan minimal kucing.

Namun tetap saja penting untuk mencampurkan makanan kering dengan sumber protein hewani yang sebenarnya seperti ikan, ayam, dan daging. Hal ini juga membuat kucing tidak bosan pada makanan, karena kebosanan pada makanan bisa juga membuat nafsu makan menurun.

Tapi pastikan reaksi yang timbul ya setelah diberikan makanan baru, jika terjadi reaksi mencret maka sebaiknya pemberian makanan baru dihentikan.

Menurut pengalaman saya pribadi, kucing kami (lily dan voodoo) tidak mengalami perubahan bentuk feses menjadi cair ketika makanan nya kami seling dengan puding ikan, ikan rebus, ayam rebus, maupun udang.

Memberi makan dengan sumber protein kan mahal?

Sumber protein seperti daging, ayam, ikan memang merupakan bahan makanan yang tidak murah. Untuk diri sendiri saja belum tentu setiap hari bisa makan protein hewani. Namun, karena memang kucing penting untuk konsumsi protein hewani, kita bisa menyiasatinya dengan mencampurkan protein hewani dalam pakan.

Misalnya dengan memberikan jeroan ikan maupun jeroan ayam dan lainnya di sela waktu makan. Jika biasanya dalam satu hari memberikan makan 3 kali makanan kering komersial, maka bisa diganti dengan 2 kali makanan kering, 1 kali memberikan ikan maupun jeroan nya, ataupun jeroan ayam.

Atau bisa juga membuat makanan basah sendiri dengan menggunakan ikan maupun ayam lalu di haluskan, dicampurkan dengan agar-agar dan menjadi puding ikan maupun puding ayam.

Silahkan baca : cara membuat makanan kucing sendiri

Jadi, memberikan nasi pada kucing sebaiknya memang tidak diberikan terlalu banyak dan terus menerus, karena kucing membutuhkan lebih banyak protein dibandingkan dengan nasi. Setiap melakukan pergantian pakan ada baiknya konsultasikan ke dokter hewan (karena biasanya reaksi yang timbul akan berbeda tergantung individu).

 

*P.S Jika ada yang ingin ditanyakan/didiskusikan jangan sungkan bertanya melalui komentar di bawah ini ya.
Jangan lupa juga share artikel ini agar informasinya bisa bermanfaat bagi orang lain.

Drh Puspasari Respatiningtyas.
https://tanyadokterhewan.com

 

Referensi :

[NRC] National research council . 2006. Nutrition requirements of dogs and cats. National academic press : Washington

WALTHAM.2009.WALTHAM® pocket book of essential nutrition for cats and dogs. Waltham center of pet nutrition : Leicestershire

Buffington. 2004. Manual of veterinary dietetics. Elsevier : usa

Gross LK, Yamka RM, Khoo C, Friesen KG, Jewell DE, Schoenherr WD, Debraekeleer J, Zicker SC. 2010. Chapter 5 : Macronutrients , di dalam : Small animal clinical Nutrition 5th ed. Mark morris Institute.

Penjelasan Lengkap Manfaat Sterilisasi Pada Kucing dan Anjing

Penjelasan Lengkap Manfaat Sterilisasi Pada Kucing dan Anjing

Sterilisasi merupakan istilah yang digunakan untuk menunjukkan usaha menghilangkan kemampuan berkembang biak pada hewan maupun manusia dengan menghambat fungsi reproduksinya. Tindakan ini masih menimbulkan pro kontra karena banyak yang beranggapan “kasihan” pada anjing dan kucing jika dilakukan tindakan ini.

Apa yang dilakukan pada anjing dan kucing yang di steril?

Sterilisasi pada anjing dan kucing bertujuan untuk meniadakan fungsi reproduksi pada anjing dan kucing dengan menghilangkan alat reproduksinya.

Pada anjing dan kucing jantan dilakukan kastrasi atau kebiri dengan mengambil bagian testis (biji/buah zakar) pada anjing dan kucing.

Anjing dan kucing betina dilakukan OH/ovariohysterektomi dengan mengambil ovarium (indung telur) dan uterus (rahimnya) nya.

Anjing dan kucing yang di steril perlu memenuhi beberapa persyaratan yaitu :

  1. sehat
  2. tidak dalam kondisi hamil pada betina
  3. tidak sedang dalam kondisi birahi pada betina
  4. usia minimal 6 bulan,
  5. berat badan cukup, biasanya sudah mencapai berat badan 2 kg
  6. Jika betina setelah melahirkan, baiknya di steril saat anakan berusia 1.5 atau 2 bulan atau sudah lepas sapih.
  7. teraba testis nya dengan jelas, normalnya usia 6 bulan sudah jelas terlihat testisnya. Namun ada beberapa kasus yang testisnya tidak turun atau hanya turun satu saja (cryptorchid)

Siapa yang bisa melakukan sterilisasi?

Sterilisasi merupakan prosedur bedah yang hanya bisa dilakukan oleh DOKTER HEWAN Proses pembedahan dilakukan secara steril, menggunakan anestetik (obat bius) yang aman dan sesuai dosisnya.

Pembedahan yang tidak dilakukan oleh dokter hewan akan meningkatkan resiko infeksi pasca operasi.

Pernah dengar kastrasi dengan mengikat karet di bagian testisnya? Tindakan ini sangat tidak bertanggung jawab dan membuat sakit anjing maupun kucing, bahkan bisa menyebabkan infeksi.

Apa manfaat sterilisasi?

Tujuan utama sterilisasi adalah mengurangi populasi kucing dan anjing liar maupun terbuang di jalanan, biasanya dilakukan oleh owner yang tidak bertanggung jawab dengan membuang anak anjing dan anak kucing yang tidak diinginkan.

Perlu diketahui, setelah usia 6 bulan anjing dan kucing sudah bisa mengalami birahi sehingga ketika bertemu dengan lawan jenisnya dan melakukan kawin dan pembuahan, sangat mungkin sekali terjadi kehamilan. Satu kali kebuntingan pada kucing dan anjing lamanya 63-72 hari atau sekitar 2.5 bulan, dan melahirkan 2-5 anak anjing dan kucing, bahkan ada yang bisa melahirkan 8 anak.

Mulai kita lakukan perhitungan ya :

1 induk kucing melahirkan 4 ekor anak

dari 4 anak

Dalam 1 tahun bisa terjadi 3 kali kehamilan, bayangkan dari 1 induk yang memiliki 4 ekor anak maka dalam 1 tahun bisa melahirkan 12 ekor anak. Anak nya akan birahi mulai 6-12 bulan , jika masing-masing anak memiliki 4 ekor anak lagi maka 18X4 ekor = 72 ekor , ini asumsi kalau hanya 1 ekor kucing , sementara di dunia ini populasi kucing sudah cukup banyak. Bisa terbayangkan kan berapa banyak anak kucing yang dibuang dan terlantar?

Populasi kucing yang semakin banyak akan membuat kontak kucing dengan manusia bahkan konflik akan sering terjadi. Terutama masih banyak nya orang yang menganggap kucing sebagai penyebab “kemandulan pada wanita”. Sehingga tak jarang beberapa orang pun mengusir kucing agar tidak masuk ke dalam rumah nya. Cara mengusir nya pun dengan cara yang kasar dan membuat kucing kesakitan.

Baca juga : fakta tentang toksoplasmosis

Selain dari segi sosial, memelihara banyak kucing pun membutuhkan dana yang tidak sedikit. Dana kesehatan, pakan, perlengkapan nya juga membutuhkan dana yang cukup besar setiap harinya.

Jadi, dari segi ekonomi pun bisa memberikan dampak yang signifikan.

Sterilisasi juga memberikan beberapa manfaat untuk kesehatan anjing dan kucing.

  1. Membuat jantan tidak pergi berkeliaran saat ada betina birahimulai usia birahi, jantan mulai tertarik dan penciumannya sangat sensitif dengan kucing betina yang mengalami birahi. Biasanya akan senang roaming (berkeliaran keluar rumah). Kondisi ini bisa membahayakan kucing karena bisa meningkatkan resiko kecelakaan diluar rumah, maupun kontak dengan kucing lain yang sakit.
  2. Jantan tidak spraying spraying atau menyemprot urine pada permukaan vertikal (kursi, meja, sofa, tembok dll) terjadi pada jantan saat sudah birahi untuk menandai daerah sebagai tanda dominasi. Tentu ini membuat tidak nyaman karena bau nya yang cukup menyengat.
  3. Mengurangi jantan yang terluka akibat berkelahi Tak jarang sesama jantan bisa berkelahi karena ingin kawin dengan betina yang sama. Perkelahian bisa juga menyebabkan trauma fisik seperti luka gigitan.
  4. Mengurangi resiko radang rahim bernanah (pyometra) pada betina betina yang tidak di steril cenderung mengalami radang rahim bernanah (pyometra). Penyebabnya adalah adanya infeksi bakteri, maupun ketidakseimbangan hormon yang menyebabkan peningkatan aliran darah ke uterus dan juga bisa meningkatkan perkembangan bakteri pada rahim. Lama kelamaan akan terjadi infeksi, kejadian ini tidak berlangsung secara cepat namun terjadi dalam waktu yang lama (kronis).
  5. Mengurangi resiko kematian pada induk saat melahirkan kucing dan anjing, tidak mengenal menopouse seperti manusia dan bangsa kera lainnya (gorila, simpanse, orang utan). sehingga selama masih ada sel telur masih bisa birahi dan memiliki anak. Usia tua, membuat anjing dan kucing betina mengalami perubahan organ menjadi lebih lelah, juga meningkatkan resiko kematian akibat sesak nafas dan pendarahan, serta kehabisan energi.
  1. mengurangi resiko tumor dan kanker kelenjar mammae pada betina sistem hormonal reproduksi pada tubuh anjing dan kucing betina akan terus bersiklus selama masih ada organ reproduksi nya. Hal ini juga mempengaruhi kondisi kelenjar susu (kelenjar mamae) lama kelamaan, terus menerus melakukan perkawinan, lalu terkadang tidak teratur. Menyebabkan hormonal jadi tidak seimbang, kondisi ini bisa mengakibatkan juga perubahan pada kelenjar mamae. Menjadi bengkak dan juga bisa cenderung mengalami tumor bahkan kanker.
  2. Mengurangi resiko kematian puppies dan kitten saat lahir meningkatnya usia kebuntingan menyebabkan tubuh induk sudah tidak fit seperti saat muda. Semakin tua usia bisa menyebabkan peningkatan resiko kematian induk dan anak. Kitten maupun puppies tidak bisa mendapatkan nutrisi yang sempurna dari induk yang sudah tua karena perubahan tubuh induk. Selain itu, saat induk kesulitan untuk mengejan ada kemungkinan anak tidak bisa keluar tepat waktu dan kehabisan nafas akhirnya mengalami kematian.

Saya tidak mau anjing dan kucing saya di sterilisasi, apakah tidak apa-apa?

Kalau memang tidak berencana dilakukan sterilisasi pada anjing maupun kucing, ada baiknya tetap dikawinkan. Jika tidak dikawinkan akan menyebabkan stress pada anjing maupun kucing.

Pada jantan bahkan akan terus menerus melakukan spraying saat “musim kawin” karena pada masa ini kucing betina mengeluarkan feromon yang menyebabkan jantan “terpanggil”.

Kucing maupun anjing betina yang dibiarkan virgin atau perawan namun tidak disterilisasi akan meningkatkan resiko terjadinya radang rahim (metritis) bahkan hingga bernanah (pyometra) dan kanker kelenjar susu.

Kenapa bisa seperti ini?

Anjing dan kucing betina yang tidak disterilisasi akan menjalankan siklus reproduksinya seperti biasa. Siklus reproduksi lazimnya akan berawal dari masa birahi, lalu kawin, dan persiapan kehamilan, kembali tidak birahi.

Proses persiapan kehamilan atau kebuntingan ini menyebabkan organ betina yaitu uterus atau rahim menjadi menebal, banyak pembuluh darah yang aktif, dan mengeluarkan cairan yang khusus untuk melindungi kebuntingan. Selain itu, saat birahi cervix atau leher rahim akan terbuka agar sperma bisa masuk.

Jika terjadi perkawinan dan berhasil,maka embrio atau bakal janin siap berkembang di rahim. Sementara jika tidak, maka rahim fungsi nya akan kembali ke semula. Nah, jika siklus ini terjadi terus menerus tanpa ada pembuahan, maka otot rahim akan terus menerus menebal, pembuluh darah sangat aktif, leher rahim terbuka.

Pada kondisi ini, sangat memungkinkan untuk bakteri normal yang ada di vagina masuk ke rahim dan berkembang, mengeluarkan toksin dan lama-lama akan menyebabkan sel darah putih dan sel pertahanan lainnya juga yang menginfiltrasi (masuk) ke uterus.

Sehingga akan terjadi peradangan disertai nanah. Kondisi ini tentu akan sangat berbahaya dan bisa berakibat fatal bagi anjing dan kucing.

Apakah boleh menggunakan obat KB, saya kasian kalau harus di sterilisasi?

Obat KB sangat lazim diberikan pada manusia untuk mengontrol kesuburannya sehingga akan mencegah kehamilan. Bisa diberikan berupa pil maupun suntikan, kandungannya adalah hormon estrogen dan progestin.

Strerilisasi pada kucing menggunakan KB membuat payudara kucing bengkak
Strerilisasi pada kucing menggunakan KB membuat payudara kucing bengkak

Karena ingin tidak hamil juga anjing dan kucing nya jadi, ada pemilik hewan yang ingin juga kb anjing dan kucing nya.

Paling menyedihkan kalau dengan bangga bilang “selama ini aku kasih pil KB gak apa-apa ah kucing ku, sehat-sehat aja” . Padahal tindakan ini sudah sangat tidak disarankan, termasuk malpraktek karena bisa menimbulkan kerugian di kemudian hari untuk anjing dan kucing betina nya.

Memasukkan hormon terus menerus kedalam tubuh menyebabkan perubahan juga pada organ reproduksi nya, lama kelamaan akan menimbulkan masalah yang sama yaitu munculnya pyometra atau radang rahim bernanah pada anjing dan kucing.

Mungkin saat ini memang belum terasa, terasanya murah, mudah, tidak ada masalah. Namun, ketika sudah terjadi infeksi, maka akan ada perasaan menyesal karena biaya operasi yang tinggi, belum lagi resiko kematian yang juga tinggi akibat ada infeksi ini.

Bagaimana pandangan islam terhadap sterilisasi?

Lalu, bagaimana pandangan agama terutama islam mengenai sterilisasi ini.

Kalau saya pribadi memiliki anggapan boleh dilakukan sterilisasi karena saya sebagai manusia tidak mampu untuk bertanggung jawab merawat anak dan cucu dari kucing yang saya pelihara.

Tak terbayangkan berapa jumlahnya jika saya biarkan akan terus menerus melahirkan.

Induknya kan kita pelihara, tentu kita harus bertanggung jawab dong dengan anak dan cucu nya.

Karena mereka tidak bisa mencari makan sendiri.

Kalo gitu dikasihkan orang saja lah, gampang!

Ini bisa dilakukan dengan syarat orang yang dihibahkan akan bertanggungjawab.

Namun kenyataannya, tidak semua orang memiliki status ekonomi yang sama, juga lingkungan yang mendukung untuk memelihara kucing.

Bahkan ada yang tidak suka dengan kucing, tidak bertanggungjawab.

Akan lebih buruk kalau kita membuang anak kucing hidup-hidup karena kita akan membuatnya tersiksa dan lama-lama mati.

Beberapa pendapat ini harusnya bisa menjadi pertimbangan ya :

  1. Walaupun di Indonesia belum ada fatwa dari majelis ulama Indonesia, kita bisa juga melihat dari negara tetangga terdekat kita seperti Singapura yang telah mengeluarkan fatwa boleh untuk sterilisasi kucing.Berikut rujukannya ya : ADMINISTRATION OF MUSLIM LAW ACT (CHAPTER3, SECTION 32)

FATWA ISSUED BY

FATWA (LEGAL) COMMITTEE , ISLAMIC RELIGIOUS COUNCIL OF SINGAPORE

 

TheFatwa Committee has discussed the issue of neutering cats and concluded on 22ndJune 1994 the following fatwa.

 

FATWA

BACKGROUND

 

1 There are plans to ensure that cats in Singapore are properly neutered. This is to ensure that the number of homeless and abandoned cats is controlled. (mengontrol kucing terlantar)

2 The party involved in this effort has clarified that neutering will not cause any pain or harm to the animal. There will not be any side effects on cats which have been neutered. Subsequently they haves ought the Fatwa Committee’s view on this and whether it is contradictory to any Islamic teachings. (tidak akan menyebabkan kondisi sakit dan menyakitkan pada kucing, tidak ada efek samping setelah sterilisasi)

 

FATWA

 

3 Fundamentally, all Islamic legal schools of thought (mazhab) allow the neutering of animals albeit they differ on the kinds of animals which are permitted for it to be performed on. The Hanafi mazhab is of the view that it is permissible to neuter animals on the basisof necessity and need1. However, the other school of thoughts (mazhab) allows only the neutering of animals which are allowed for Muslims to consume.

(Mazhab hanafi : memperbolehkan sterilisasi hewan kalau dibutuhkan), mazhab lainnya hanya hewan yang untuk konsumsi)

 

4 After considering the evidences and basis of the different schools of thought and the medical advice of Society of Prevention of Cruelty Against Animal’s (SPCA) veterinarian, the Fatwa Committee opines that the neutering of cats on the basis of necessity is permissible. (Setelah mempertimbangkan, maka sterilisasi kucing berdasarkan kebutuhannya boleh ). This is in line with the following Islamic legal maxim of: ?(sesuai dengan pernyataan berikut ) :

Recognising the lighter of two harms.” (tidak merugikan kedua belah pihak)

 

1 Wahbah Zuhaili, Fiqh Perundangan Islam. Dewan Bahasa dan Pustak,Kuala Lumpur, 1sted. 1995. Vol. 3. pg.640.

2 Al-Suyuti, Jalaluddin Abd Rahman. Al-Asybah wa Al-Nazhair. Muassasah al-Kutb al-Thaqafiyyah. Cairo, Egypt. 1st ed. 1994. Pg.119.

Sumber Rujukan ( klik disini ya) 

 

2. Pernyataan lainnya yang bisa dipertimbangkan :

In Malaysia, Department of Islamic Advancement of Malaysia or Jabatan Kemaguan Islam Malaysia (JAKIM) also issued the “fatwa” since 2002 that “all pets like cats and dogs are allowed to be neutered or spayed in order to maintain the health and welfare of both the animals and the community” . download disini ya KLiISC_76-1.pdf (484 downloads) ). Di Malaysia, Departemen Keagamaan nya juga mengeluarkan fatwa bahwa anjing dan kucing boleh dilakukan sterilisasi untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan hewan dan masyarakat.

Lalu, berapa biaya sterilisasi anjing dan kucing ?

Biaya biasanya diperngaruhi oleh berat badan anjing (anjing ras besar akan lebih mahal dari ras kecil) karena dari persiapan dan obatnya pun lebih banyak, jenis hewan biasanya kucing jantan akan lebih murah biaya nya dari kucing betina. Karena mempertimbangkan teknik operasi dan perlengkapan yang dibutuhkan. Kisaran biaya sterilisasi dari 500.000 – 2.000.000 per ekornya.

Jika ingin biaya yang lebih terjangkau bisa turut serta dalam program steril bersubsidi ataupun bakti sosial steril yang biasanya dilaksanakan oleh beberapa klinik bekerjasama dengan forum komunitas pecinta anjing dan kucing.

Semuanya tentu kembali kepada pilihan pet owner , semua untuk kebaikan bersama, kepentingan kesehatan dan kesejahteraan manusia dan hewan. Yang terpenting tidak melakukan tindakan membuang ataupun menelantarkan anak anjing dan kucing.

Terimakasih untuk semua pihak dan individu yang berkontribusi untuk menyelamatkan banyak hewan liar ya baik anjing, kucing, dan hewan lainnya. 🙂

*P.S Jika ada yang ingin ditanyakan/didiskusikan jangan sungkan bertanya melalui komentar di bawah ini ya.
Jangan lupa juga share artikel ini agar informasinya bisa bermanfaat bagi orang lain.

Drh Puspasari Respatiningtyas.
https://tanyadokterhewan.com

Referensi :

Mohd Omar, Raheema. 2016. ANIMAL CARE: AN ISLAMIC PERSPECTIVE WITH PARTICULAR REFERENCE TO UNWANTED PETS – STRAY DOGS AND CAT. International Journal of Business, Economics and Law 9:5 .

Ciri Anjing Rabies dan Bahayanya Bagi Manusia

Ciri Anjing Rabies dan Bahayanya Bagi Manusia

Ciri Anjing Rabies dan Bahayanya Bagi Manusia
Ciri Anjing Rabies dan Bahayanya Bagi Manusia

 

 

Sumber berita lengkap :

Sudiman Garingging Positif Kena Rabies Stadium Akhir! Melolong dan Mengamuk Terpaksa Diisolasi

Tak Tertolong, Pasien Rabies Itu Meninggal! Selamat Jalan Sudiaman Garingging…

 

Nyata terjadi, merupakan fakta yang mengerikan dan sangat tidak menyenangkan.

Dilansir dari metrosiantar.com , pekan lalu, tepatnya 17 Maret 2017 terdapat laporan kasus rabies yang cukup mengkhawatirkan. Pasalnya, gejala yang diperlihatkan sudah menunjukkan adanya kesakitan yang teramat disertai adanya gangguan sistem syaraf (takut dengan air, cahaya, dan sering mengamuk).

Memang Indonesia belum berhasil melaksanakan program bebas rabies, tapi masih dalam proses dengan terus menggalakkan program vaksinasi rabies kepada hewan penular rabies oleh dinas peternakan dan kesehatan hewan daerah yang masih terdapat kasus rabies.

Apa sebenarnya rabies ?

Rabies atau sering kita kenal dengan penyakit Anjing Gila, merupakan zoonosis (penyakit yang bisa menular dari hewan ke manusia) disebabkan oleh virus Lyssa. Virus ini termasuk virus golongan Rhabdoviridae yang tinggal di dalam sel dan membentuk badan inklusi (negri bodies). keberadaan negri bodies ini sangat khas pada rabies dan bisa ditemukan dibagian otak kecil bagian hippocampus.

Bagaimana gejala hewan yang terkena rabies?

Virus ini senang sekali mendiami kelenjar ludah, sistem syaraf, dan otak. Sehingga gejala yang muncul biasanya :

  • salivasi atau liur berlebih,
  •  agresif
  • kejang-kejang,
  • tidak fokus,
  • tidak memiliki koordinasi yang baik,
  • apatis pada lingkungan sekitarnya
  • tidak nafsu makan
  • takut dengan air
  • takut dengan cahaya
Ciri Anjing Rabies dan Bahayanya Bagi Manusia
Ciri Anjing Rabies dan Bahayanya Bagi Manusia

Bagaimana Rabies bisa menular ?

Penularan rabies secara umum oleh gigitan hewan terinfeksi rabies ke hewan lain dan manusia. Hewan yang menularkan rabies yaitu Anjing, Kucing, Kera, Musang, Racoon. Melalui gigitan akan menyebabkan virus masuk ke sistem syaraf akhirnya menyebar ke seluruh sistem syaraf dan otak.

Setelah menggigit, hewan yang terinfeksi rabies akan menularkan virus melalui ludah Dan masuk ke tubuh melalui luka. Virus akan dengan mudah masuk melalui luka, pembuluh darah, lalu menyasar bagian sistem syaraf. Terus menjalar ke sistem syaraf hingga ke otak (sistem syaraf pusat). Selanjutnya anjing ataupun hewan yang terinfeksi rabies akan mengalami kematian setelah 7-14 hari .  Setelah mati, Anjing Dan hewan penular rabies lainnya akan dilakukan pemeriksaan di bagian otak nya. Kalau positif rabies akan terlihat adanya badan inklusi di otak.

Selama masa observasi terhadap Anjing Dan hewan penular rabies yang menggigit. Perlu dilakukan penanganan terhadap orang yang terkena gigitan. Saat pertama Kali digigit langsung basuh luka dengan sabun di air yang mengalir selama 10-15 menit  lalu diberikan antiseptik (detol, betadine). Kemudian segera dibawa ke puskesmas, Rumah sakit, maupun Klinik untuk diberikan vaksin anti rabies maupun serum anti rabies. Umumnya vaksin anti rabies yang diberikan pada korban gigitan.

Biasanya vaksin akan diulang saat hari ke 7 , dan hari ke 21 atau 28.

Vaksin anti rabies penting untuk manusia setelah tergigit, untuk mengurangi keparahan gejala yang muncul dan membentuk pertahanan terhadap virus.

Perkembangan penyakit rabies sangat tergantung dengan jenis luka, posisi gigitan nya. Jika gigitan menyebabkan luka dan pendarahan hebat serta dekat dengan kepala misalnya bahu, punggung, kemungkinan bisa mengalami progress yang lebih cepat dan parah.

Gejala yang muncul pada manusia sama seperti gejala yang muncul pada hewan :

  • demam
  • nyeri bagian kepala
  • menggigil
  • kejang
  • mulut berbusa
  • haus tapi tidak bisa minum karena tenggorokan sakit, tidak bisa menelan akibat syaraf
  • takut dengan cahaya, karena mata lebih sensitif terhadap cahaya
  • agresif, mengamuk, bahkan bisa melakukan tindakan yang sangat membahayakan diri sendiri (diakibatkan oleh rasa sakit yang teramat sangat dan sistem syaraf yang tidak terkendali)

 

Siapa yang bisa terkena infeksi rabies?

Semua orang tanpa terkecuali bisa terkena infeksi rabies, terutama yang belum melakukan vaksinasi rabies.

Umumnya kasus gigitan banyak terjadi di anak-anak, karena anak anak sulit melawan saat digigit, memiliki rasa ingin tahu yang tinggi sehingga ketika kontak dengan anjing dan hewan penular rabies lainnya kemungkinan tergigit sangat sering.

Profesi yang berhubungan dengan hewan seperti Dokter hewan, paramedis, peneliti, dan profesi lain yangs sering kontak dengan hewan bisa memiliki resiko tinggi terhadap infeksi rabies .

Bagaimana Pencegahan rabies ?

Rabies sangat mudah dicegah dengan melakukan vaksinasi pada hewan penular rabies (anjing, kucing, musang, racoon, kera). Vaksinasi bisa dimulai usia 12 minggu saat hewan sehat dan diulang lagi setiap tahunnya. Pemeriksaan titer rabies juga perlu dilakukan untuk melihat tingkat proteksi terhadap virus rabies. Pemeriksaan titer rabies pun wajib dilakukan kalau ingin membawa anjing dan kucing ke luar negeri terutama daerah yang bebas rabies.

baca juga : traveling ke luar negeri bersama anjing dan kucing

Tindakan Pencegahan Terhadap Rabies

  • Hindari melakukan tindakan provokasi yang bisa menyebabkan anjing maupun hewan penular rabies lain menggigit.
  • Hindarkan anak kecil melakukan tindakan yang beresiko untuk digigit, selalu awasi anak kecil saat bermain dengan hewan.
  • Jika mengajak berjalan-jalan hewan perlu menggunakan leash atau tali tuntun agar mudah dikendalikan. ‘
  • Jangan melepas liarkan hewan peliharaan dan tidak memberikan identitas seperti kalung. Usahakan tetap didalam lingkungan rumah
  • Selalu menjaga kesehatan hewan peliharaan dengan rajin melakukan check up setiap 6 bulan sekali.

Referensi : Pedoman Pelaksanaan Program Penanggulangan Rabies di Indonesia 2011. Departemen Kesehatan Republik Indonesia

 

*P.S Jika ada yang ingin ditanyakan/didiskusikan jangan sungkan bertanya melalui komentar di bawah ini ya.
Jangan lupa juga share artikel ini agar informasinya bisa bermanfaat bagi orang lain.

Drh Puspasari Respatiningtyas.
https://tanyadokterhewan.com

6 Cara Mengobati Luka Pada Kucing dan Anjing

6 Cara Mengobati Luka Pada Kucing dan Anjing



6 Cara Mengobati Luka Pada Kucing dan Anjing

Luka pada kucing dan anjing tidak bisa kita rencanakan, namun bisa terjadi kapan dan dimana saja.

Seperti kita, luka pada anjing dan kucing penyebabnya bisa beragam seperti kecelakaan, tergores, gatal dan menggaruk berlebihan sehingga menyebabkan luka dan lain sebagainya. Reaksi terhadap kondisi luka tentu sakit, namun derajat sakitnya beragam.

Baca juga : tanda kucing dan anjing sakit

Bentuk luka pun beragam yaitu :

  1. Luka tertutup: luka ini tidak terlihat secara langsung namun bisa menyebabkan kesakitan saat disentuh. Luka ini bisa terjadi pada organ dalam atau memar otot saja. Biasanya akan terlihat kebiruan, terkadang bengkak akibat ada bekuan darah.
  2. Luka terbuka: luka ini jelas terlihat. Jenis luka terbuka pun beragam yaitu :
    – luka tergores, atau luka lecet hanya berupa goresan biasanya terdapat pendarahan kecil. Bisa juga disebabkan oleh kucing yg senang menjilati kulit yang gatal sehingga menyebabkan luka lecet akibat lidah kucing yang tajam dan berduri. Luka lecet ini pun disebabkan oleh anjing yang menjilati kulit berlebihan akibat gatal karena gigitan serangga salah satunya kasus acral lick dermatitis.
    – luka tertusuk, luka ini biasanya kecil terlihatnya namun dalam. Bisa terjadi pada anjing yang tertusuk besi, kayu. Ataupun pada kucing yang digigit kucing lainnya karena gigitan kucing akan dalam namun bagian luar akan terlihat luka kecil. Biasanya akan menyebabkan abses atau radang berisi nanah akibat luka ini.
  3. Luka terkoyak: biasanya sangat jelas terlihat dengan bentuk yang tidak beraturan. Bisa disebabkan oleh gigitan hewan lain, akibat pertengkaran dengan hewan lain, bisa juga karena kecelakaan yang menyebabkan luka terkoyak.
  4. Luka irisan: bentuknya seperti bagian yang terpotong, bisa disebabkan oleh benda tajam.

 

Luka pada anjing dan kucing bisa menyebabkan komplikasi yang dibiarkan bisa berujung pada kondisi fatal.

Berikut 4 komplikasi yang mungkin terjadi saat luka pada kucing dan anjing Anda :

  1. Radang, Radang memiliki 5 gejala umum (panca-radang) yaitu, merah (rubor) karena aliran darah saat radang akan lebih banyak dan terkonsentrasi di daerah yang luka. Panas (kalor) karena saat aliran darah banyak ke daerah luka akan membuat kondisi daerah sangat aktif. Sakit (dolor), saat luka dan menyebabkan radang akan menimbulkan rasa sakit.  Tidak bisa bergerak atau berfungsi (fungsiolesa) karena adanya rasa sakit. Bengkak (tumor) kondisi normal saat radang karena banyaknya darah dan sel pertahanan lain yang migrasi ke luka sehingga menyebabkan jaringan yang bengkak.
  2. Radang disertai nanah (abses) :  Luka juga menyebabkan bakteri dan sel pertahanan (makrofag, sel darah putih) bisa migrasi ke dalam luka dan akan menyebabkan timbulnya nanah. Biasanya abses ini akan pecah disebabkan oleh elastisitas otot yang berkurang akibat adanya tekanan. Abses yang pecah akan lebih baik dibandingkan dengan abses yang belum pecah karena lama kelamaan abses yang tidak pecah akan menyebabkan jaringan menjadi mengeras dan mengganggu dalam aktifitas anjing dan kucing. Abses bisa ditangani dengan menggunakan penusukan (punctio/puncture) oleh dokter hewan. Alat yang digunakan harus steril.
  3. Luka membusuk (gangrene) : saat luka terutama luka terbuka sangat memungkinkan masuknya bakteri. Darah, cairan, kondisi lembab merupakan faktor yang baik dalam perkembangan bakteri, sehingga bakteri bisa menyebabkan luka menjadi infeksi karena hasil metabolisme bakteri seperti timbulnya gas. Bahkan jika luka dibiarkan pun bisa menyebabkan bakteri pembusuk pun akan kontaminasi luka. Tidak menutup kemungkinan luka menjadi gangrene (terlihat hitam dan nekrosa (jaringan mati) sehingga perlu diamputasi.
  4. Luka berbelatung (miasis) : miasis atau infestasi larva lalat (belatung/maggots) pada jaringan. Luka terbuka mengandung darah dan otot yang terbuka sangat disukai oleh lalat. Lalat bisa bertelur di luka dan akan berkembang menjadi belatung (larva lalat). Tidak semua lalat bisa menyebabkan miasis, lalat hijau (chrysomya bezziana) merupakan lalat yang bisa menyebabkan miasis, lalat rumah (musca domestica) tidak bisa menyebabkan miasis. Kondisi miasis pada anjing dan kucing perlu segera diberi penanganan oleh dokter hewan. Dokter akan membersihkan luka dan memberikan larvacida sehingga larva lalat bisa mati.

Lalu, bagaimana kalau anjing dan kucing mengalami luka?

Sebagai pet owner ada baiknya kita memiliki perlengkapan P3K untuk anjing dan kucing.
Terutama perlengkapan standar seperti antiseptik maupun obat luka.  Saat kondisi luka kita perlu melakukan berbagai hal yang penting. Berikut 7 Hal yang penting dilakukan untuk mengobati kucing dan anjing Anda saat luka

PENTING !! P3K UNTUK ANJING DAN KUCING

  1. Memperhatikan bentuk luka
  2. Perlu diperhatikan bentuk luka pada anjing dan kucing, karena akan menentukan perawatan dan tindakan selanjutnya. Misalnya luka terkoyak dan pendarahan tentu pendarahan perlu dihentikan dengan menekan disertai dengan tidak banyak pergerakan agar luka terkoyak tidak semakin lebar.
  3. Perlu membawa ke dokter hewan : kondisi ini penting jika luka disertai pendarahan yang cukup banyak, luka terbuka lebar yang butuh tindakan penjahitan, serta luka lainnya.
  4. Perawatan luka dengan menggunakan antiseptik
    – Antiseptik banyak ditemukan di pasaran seperti povidon iodine (betadine), rivanol. Tidak disarankan membersihkan luka dengan alkohol karena bisa merusak jaringan. Perawatan luka ini juga diawali dengan menggunakan air hangat untuk melunakkan jaringan dan mengurangi kontaminasi bakteri. Air hangat juga membantu untuk melebarkan pembuluh darah sehingga aliran darah ke luka semakin meningkat akan menyebabkan mempercepat persembuhan luka.
  5. Pemberian obat luka
    – Obat luka yang digunakan untuk anjing dan kucing dipastikan aman dan tidak menyebabkan iritasi. Saya pribadi lebih cenderung menggunakan obat luka yang alami seperti minyak zaitun (olive oil) yang pure untuk kucing saat luka. Efeknya terhadap luka pun baik, luka menjadi lebih kering dan mudah menutup. Madu juga bisa menjadi alternatif untuk pengobatan luka, madu mengandung senyawa antibakteri alami sehingga bisa mempercepat persembuhan luka. Selain itu, madu merangsang sel pertahanan untuk meningkatkan pertumbuhan jaringan, menekan peradangan, dan mempercepat proses penghancuran (autolisis) dari sel mati (Rhodes dan Molan 2015).
  6. Penggunaan E-Collar (Elizabeth collar) atau corong pada anjing dan kucing
    – E collar merupakan salah satu alat yang bisa digunakan pada anjing kucing, berbentuk corong yang bisa membuat anjing maupun kucing tidak bisa menjilati luka.
    – E collar sangat penting untuk membantu mempercepat persembuhan luka. Saat persembuhan luka secara natural anjing maupun kucing akan menjilat luka dan menggaruknya karena sakit, gatal, dan tidak nyaman. Namun ini bisa membuat luka menjadi lebih parah. Terutama pada kucing dengan lidah yang berduri, akan membuat luka menjadi tergores dan berdarah. Penggunaan e collar ini sangat d penting berdasarkan saran dan pengawasan dari dokter hewan.Awalnya memang tidak membuat nyaman anjing dan kucing karena tidak terbiasa, bahkan merasa terancam karena pandangannya yang terganggu. Oleh karena itu perlu disesuaikan panjang corong, jenis bahan, agar tidak mengganggu saat makan maupun aktifitas lainnya. Elizabeth collar ada yang berbahan kaku, berbahan kain, ada yang inflatable (atau bisa dikembang kempiskan seperti balon)
    Kasus luka memang tidak bisa disepelekan, karena berbagai bentuk luka membutuhkan perawatan dan penanganan yang berbeda. Manajemen luka pun sangat berpengaruh dengan proses persembuhan luka. Sebaiknya tetap konsultasikan dengan dokter hewan kondisi kesehatan anjing dan kucing terutama pada kondisi darurat.*P.S Jika ada yang ingin ditanyakan/didiskusikan jangan sungkan bertanya melalui komentar di bawah ini ya.
    Jangan lupa juga share artikel ini agar informasinya bisa bermanfaat bagi orang lain.

    Drh Puspasari Respatiningtyas.
    https://tanyadokterhewan.com

    Referensi :

    Molan, Rhodes.2015. Honey: A Biologic Wound Dressing . Wounds 2015;27(6):141-151